Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Pembelajaran Karakter dalam Keluarga: Membangun Landasan Moral Anak Anas, Moh.; Wardan, Khusnul
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1132

Abstract

Pembelajaran karakter dalam keluarga memegang peran penting dalam membentuk moralitas dan kepribadian anak. Artikel ini membahas berbagai strategi yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral sejak dini, termasuk pentingnya keteladanan, komunikasi terbuka, penguatan positif, dan konsistensi dalam mendidik anak. Penelitian ini didasarkan pada kajian literatur dan observasi terhadap pola asuh di lingkungan keluarga, yang menunjukkan bahwa keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak. Pembelajaran karakter yang efektif dalam keluarga dapat memberikan landasan moral yang kuat, yang akan menjadi bekal bagi anak dalam menghadapi tantangan sosial di masa depan. Artikel ini juga menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan di rumah dan pendidikan formal dalam proses pembentukan karakter anak. A family's character education plays an important role in shaping a child's morality and personality. This article discusses several ways parents can instill moral values to their children from an early age, including the importance of setting an example, open communication, positive reinforcement, and consistency in their education. Based on research on parenting patterns in the family environment, this study shows that the family is the first and main place in forming a child's character. Effective family character education can give children strong moral foundation, which they can use to face social challenges in the future. This article also emphasizes the importance of synergy between home education and formal education in the pr
Kritik Hossein Nasr Atas Problem Sains dan Modernitas Anas, Moh.
KALAM Vol 6 No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/klm.v6i1.391

Abstract

Sains Barat Modern, yang menjadi komponen utama penyokong tumbuhnya modernitas, telah kehilangan rujukan transendentalnya. Hilangnya rujukan kepada yang Mutlak ini disebabkan adanya pemisahan antara sains dan agama sejak munculnya zaman renaissance, yang pada akhirnya bermetamorfosis menjadi modernitas- suatu zaman yang mempunyai karakter antroposentris, memisahkan antara kontemplatif dan aksi, serta menghilangkan aspek transendental atau spiritual. Akibatnya, dunia modern dilanda tragedi dan berbagai krisis, seperti krisis spiritual, krisis lingkungan, kecemasan terhadap bahaya perang dan lain-lain. Tulisan ini membahas kritik Hossein Nashr tentang problem modernitas dan sains. Menurut Nashr sains Barat telah kehilangan rujukan transendentalnya karena memisahkan antara sains dengan teologi, atau agama. Dalam pandangan Nasr, akar dari seluruh krisis di dunia modern adalah kesalahan dalam mengkonsepsikan manusia. Peradaban dunia modern yang ditegakkan di atas landasan konsep manusia namun tidak menyertakan hal yang paling esensial bagi manusia itulah yang menjadi penyebab kegagalan proyek modernitas.
WEAVING HARMONY IN DIVERSITY: THE ROLE OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION, RELIGION, AND CULTURE IN A PLURALISTIC SOCIETY Anas, Moh.; Zamroni, Zamroni
PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY Vol 3, No 1 (2025): First International Conference on Education, Society and Humanity
Publisher : PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harmony in a multicultural society is an important foundation for the creation of a peaceful, just, and sustainable social life. This article aims to examine the role of Islamic Religious Education (PAI), religion in general, and local culture in strengthening the values of tolerance and social integration in a pluralistic society. This study uses a descriptive qualitative approach with a literature study as the main method, collecting data from relevant religious, educational, and cultural literature. The results of the study indicate that PAI plays a strategic role in instilling the value of religious moderation, while other religions also voice universal humanitarian ethics. On the other hand, local culture is an effective medium in maintaining a shared identity and building bridges between groups. The implications of these findings emphasize the importance of collaboration between educational institutions, religious figures, and cultural actors in fostering inclusive and civilized social harmony
PENDEKATAN NORMATIF-DOKTRINAL DALAM STUDI ISLAM DAN IMPLIKASINYA Anas, Moh.; Aziz, Ifran; Hasniah
TADBIRUNA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2025): TADBIRUNA
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51192/jurnalmanajemenpendidikanislam.v5i1.2153

Abstract

Penelitian ini menyoroti pendekatan normatif-doktrinal dalam kajian Islam serta dampaknya terhadap perkembangan hukum dan dinamika sosial. Pendekatan ini berpijak pada prinsip-prinsip normatif dan ajaran dasar syariat yang menjadi acuan dalam pembentukan hukum Islam. Di Indonesia, pendekatan ini memegang peranan penting dalam menjembatani antara hukum Islam dan sistem hukum nasional. Upaya mengintegrasikan hukum pidana dan perdata Islam dipandang sebagai solusi atas berbagai tantangan implementasi yang kompleks. Pemahaman mendalam terhadap konsep maslahah dan maqasid al-shariah memberikan sudut pandang baru mengenai keluwesan hukum Islam dalam merespons perubahan zaman. Selain bersandar pada teks-teks keagamaan, pendekatan ini juga mempertimbangkan dinamika sosial yang berkembang di masyarakat. Melalui pendekatan ini, penelitian tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga menampilkan penerapan hukum Islam yang relevan dan kontekstual. Diharapkan, analisis ini dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan hukum Islam yang lebih responsif, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern