Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di Panti Asuhan Sahabat Keluarga Indonesia Ema Serika Br Ginting; Nadratul Aini Lubis; Ruth Sahana Manalu; Pristi Suhendro Lukitoyo
Sosial Simbiosis : Jurnal Integrasi Ilmu Sosial dan Politik Vol. 1 No. 3 (2024): Agustus : Sosial Simbiosis : Jurnal Integrasi Ilmu Sosial dan Politik
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/sosial.v1i3.398

Abstract

Indonesian Family Friends Orphanage (PASKI) is a social institution committed to caring for and educating orphaned and underprivileged children based on the values of Pancasila. The implementation of Pancasila values at PASKI is clearly visible in various aspects of orphanage life, starting from interactions between foster children, caregivers, to orphanage staff. Indonesian Family Friends Orphanage (PASKI) implements Pancasila values in various aspects of orphanage life, starting from interactions between foster children, caregivers, to orphanage staff. This implementation is clearly visible in religious activities, character education, and decision making. The application of Pancasila values in PASKI has a positive impact on the development of foster children. Foster children grow up to be individuals who believe, have noble character, and have a sense of love for their country. They also have sufficient knowledge and skills to face life in the future. It is hoped that the implementation of Pancasila values in PASKI can help children grow into individuals with noble character, a nationalist spirit, and ready to contribute to the nation and state.
Sejarah Dan Jejak Peninggalan Kesultanan Deli Ramlan Anri Sianturi; Maulana Ramadhan Silalahi; Intan Rezkinah; Pristi Suhendro Lukitoyo
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 5: Agustus 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i5.9315

Abstract

Kesultanan Deli berdiri sebagai salah satu kerajaan Islam terkuat di Sumatera, Indonesia, pada abad ke-17 sebagai negara yang diperintah oleh Gocah Pahlawan. Kesultanan ini menjadi pusat penyebaran Islam dan budaya Melayu, di tengah dinamika perubahan politik berupa pengaruh dari Aceh, Siak, dan penjajahan Belanda. Penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dan studi pustaka tentang peninggalan sejarah, strategi politik, dan akulturasi budaya yang muncul dari peninggalan Kesultanan Deli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesultanan ini menempuh pendekatan pragmatis dalam menjaga otonomi melalui, antara lain, kerja sama dengan investor Eropa dalam pengembangan perkebunan tembakau dan karet. Komoditas ini menjadi tulang punggung perekonomian dan juga membangun jaring patrimonial antara sultan, elit lokal, dan Belanda, yang memperkuat posisi politik Deli. Desain bergaya Eropa, Masjid Al-Mashun mencerminkan keseimbangan budaya dalam struktur kubahnya yang dirancang dalam tradisi Muslim dan bergaya Spanyol di pintu-pintunya. Sementara itu, Masjid Al-Osmani di Labuhan berdiri sebagai tanda toleransi melalui penggabungan ornamen Cina dan arsitektur India. Dalam istilah sosial, Serampang Dua Belas (tari) dan kegiatan keagamaan lainnya di masjid menandakan upaya untuk melestarikan identitas seseorang. Meskipun sekarang dianggap sebagai lembaga adat, perlu disebutkan bahwa Kesultanan Deli masih meninggalkan jejak pada tatanan politik dan budaya kontemporer di Sumatera, yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai tradisional dapat disesuaikan dengan modernitas. Penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan betapa pentingnya melestarikan warisan sejarah sebagai refleksi dinamika permanen di bidang sosial, politik, dan budaya.
Masyarakat Desa dan Budayanya : Studi Kasus Budaya Aron dan Kerja Tahun Ngerires di Desa Batukarang Kecamatan Payung Pristi Suhendro Lukitoyo; Salsa Bila Lubis; Nadilla Andrina; Indah Permata Sari; Bornok Hotmatua Situmeang
Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media Vol. 4 No. 2 (2025): Oktober: Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrsendem.v4i2.6389

Abstract

Village communities generally have a cultural system deeply rooted in traditional values passed down through generations. This system encompasses various aspects of life, including agriculture, which is the primary source of livelihood. In Batukarang Village, Payung District, Karo Regency, North Sumatra, local agricultural culture is reflected in two key practices that remain preserved to this day: the aron tradition and kerja tahun (year work). These traditions not only demonstrate how the community carries out agrarian-based economic activities but also demonstrate how social, spiritual, and cultural elements are interwoven within Karo agricultural practices. Aron is a local term referring to small groups or communities that assist each other in farming activities. This system serves as a form of mutual cooperation that strengthens solidarity among residents. In practice, aron groups typically work in rotation on other group members' fields. In addition to speeding up the work process, this system also strengthens social bonds and fosters a sense of togetherness within village life.
Jejak Sejarah : Perjalanan Kesultanan Langkat Sebagai Kerajaan Bercorak Islam Serta Peninggalan Sejarahnya Josefin Manalu; Jesika Febrianty Manalu; Anggi Johari Sitanggang; Izza Syafinas N HSB; Pristi Suhendro Lukitoyo
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 5: Agustus 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i5.9316

Abstract

Kesultanan Langkat merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam yang berpengaruh di Sumatera Timur, dengan sejarah yang dimulai dari kerajaan Aru/Haru pada abad ke-13. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri jejak sejarah dan peninggalan bersejarah Kesultanan Langkat, serta peranannya dalam perkembangan ekonomi, politik, dan budaya di wilayah tersebut. Metodologi penelitian ini bersifat kualitatif, dengan metode pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara, dan tinjauan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kesultanan Langkat memiliki berbagai peninggalan bersejarah, seperti Masjid Azizi, kolam peninggalan, dan Gedung Kerapatan yang kini menjadi museum. Kesultanan ini juga berperan penting dalam penyebaran Islam, pengembangan ekonomi melalui perkebunan dan pertambangan, serta menjalin hubungan politik dengan kerajaan-kerajaan lain dan pemerintah kolonial Belanda. Pengaruh Kesultanan Langkat masih terasa hingga saat ini, baik dalam aspek budaya maupun ekonomi, menjadikannya sebagai salah satu warisan sejarah yang signifikan di Indonesia.