Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rancangan Meja Dapur Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD) Anggraeni, Mutiara; Desrianty, Arie; Yuniar, Yuniar
REKA INTEGRA Vol 1, No 2 (2013): Edisi Kedua
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.914 KB)

Abstract

Rancangan produk yang berkualitas adalah rancangan yang dibuat berdasarkan fungsi dasar produk yang disesuaikan dengan kualitas, kapasitas dan penampilan yang memuaskan konsumen, serta nilai tambahan yang dapat menunjang dan menarik keinginan konsumen seperti gaya dan variansi warna pada produk. Keterbatasan lahan membangun rumah menyebabkan ruang untuk dapur terbatas. Untuk itu dibutuhkan meja dapur multifungsi untuk menampung peralatan dapur. Pengguna dapur menginginkan produk yang fleksibel dalam penggunaan dan penyimpanannya dengan melihat kenyamanan pengguna dapur. Meja dapur dirancang dengan beberapa fungsi dengan metode Quality Function Deployment (QFD) yang merupakan sebuah metode perancangan yang langsung melibatkan konsumen. Meja dapur berguna untuk menaruh peralatan dan melakukan berbagai kegiatan. Meja dapur yang dihasilkan berguna untuk menaruh peralatan dan melakukan berbagai kegiatan kemudian memiliki kelebihan dapat dibawa jika berpergian dan pada saat pindah rumah dan memiliki beberapa posisi dengan berbagai fungsi dan kegiatan. Kata Kunci : Perancangan Meja Dapur Multifungsi, Quality Function Deployment ABSTRACT The design of a quality product is a design that is based on the basic functions of products tailored to the quality, capacity and performance to satisfy the consumer, as well as the additional value that can support and attract consumer desires such as style and color variance in the product. A limitation of land to build a house has limited space for the kitchen. That requires a multifunctional kitchen table to accommodate kitchen appliances. Kitchen users want products that are flexible in use and storage by looking at the user's convenience kitchen. The kitchen table is designed with multiple functions by using Quality Function Deployment (QFD), which is a design method that directly engages consumers. The kitchen table is useful to put equipment and perform various activities. The kitchen table is generated useful to put equipment and perform a variety of activities and then have the advantage to be taken if it is traveling and when moving house and have some positions with a variety of functions and activities. Keyword : Design multifunctional kitchen table, Quality Function Deployment
Pemanfaatan Pekarangan Rumah Melalui Kegiatan Menanam Tanaman Obat Keluarga di Dusun 4 Tegalsari Weru Sukoharjo Raniawati, Ruri Arifah Nor; Dwinita, Diah Ahdianingsih; Suwadi, Fatrisya Fia; Arifin, Muhammad Alexandria Husen; Anggraeni, Mutiara; Nurcahyanti, Lisetya Maya; Ananda, Afara Tri; Winarko, Julian Bramantya; Nafian, Imas; Utami, Sri; Fauziana, Eny; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Wijayanti, Anisa Catur
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 1, Maret 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i1.2757

Abstract

Tanaman merupakan tumbuhan yang dirawat dalam suatu media atau tempat yang dapat digunakan atau dipanen ketika telah mencapai tahap pertumbuhan tertentu. Tanaman dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit oleh masyarakat. Penanaman tanaman obat keluarga di Dusun 4 Desa Tegalsari dilakukan karena terdapat pekarangan rumah yang belum dimanfaatkan dengan baik seperti lahan masih kosong dan tidak terdapat tanaman. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman obat keluarga sebagai alternatif pengobatan dan meningkatkan kemandirian masyarakat melalui kegiatan penanaman tanaman obat keluarga di pekarangan rumah. Metode yang digunakan yaitu pendidikan kesehatan melalui pemberian penyuluhan serta melakukan kerja bakti penanaman TOGA. Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan melalui kegiatan ceramah mengenai manfaat dari TOGA. Media yang digunakan yaitu media buku saku yang dibuat oleh tim pengabdian. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu warga RT 01, RW 09 dusun 4 Desa Tegalsari Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Metode yang digunakan adalah ceramah dan media yang digunakan adalah buku saku. Pemberian penyuluhan tentang “Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA)” pada sasaran Bapak dan Ibu RT 01 RW O9 Dusun 4, Desa Tegalsari dengan menggunakan media buku saku TOGA dapat meningkatkan pengetahuan responden sebanyak 92% tentang pengetahuan manfaat tanaman obat keluarga, khasiat tanaman obat keluarga bagi kesehatan, dan khasiat daun kemangi dan serai wangi untuk mengusir nyamuk. Pada soal pre test dan post test terdapat peningkatan pengetahuan paling tinggi yaitu tentang manfaat kunyit sebagai antimikroba seperti antivirus, antijamur, dan antibakteri. Keberhasilan program kerja bakti menanam TOGA yaitu 95,5% berdasarkan kehadiran warga RT 01 RW 09 Dusun 4 Desa Tegalsari. Warga sudah mulai menggunakan dan melakukan budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing. Struktur organisasi pengurus TOGA berjalan secara berkelanjutan setelah pengabdian selesai dilaksanakan.
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Melalui Metode Activity Relationship Chart (ARC) Dan Activity Relationship Diagram (ARD) : (Studi Kasus : UKM Tahu Baso Miwiti) Fitrafahira Amelia; Manurung, Anhadi Haposan; Anggraeni, Mutiara; Nasution, Nazwa Maghvira; Husyairi, Khoirul Aziz; Ainun, Tina Nur
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v3i2.362

Abstract

Desain tata letak merupakan salah satu kunci untuk menentukan efisiensi operasional perusahaan dalam jangka panjang. Jika terdapat masalah artinya tata letak tidak efisien. Tata letak yang buruk dapat mempersulit pelanggan menemukan produk yang mereka cari, sehingga berdampak negatif pada kepuasan pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan fasilitas dengan Total Closeness Rating (TCR) menggunakan Activity Relationship Chart (ARC) untuk memperoleh keuntungan dan manfaat yang dibutuhkan. Jika tata letak memenuhi persyaratan aliran material produk yang ada dan jarak aliran material terpendek maka tata letak yang baik akan dapat dicapai. Melalui metode observasi dan wawancara dapat diketahui gambaran awal tata letak dari UKM Tahu Baso Miwiti sehingga didapati fasilitas dan pelayanan produksi lainnya serta ditemukannya masalah pada UKM Tahu Baso Miwiti. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan metode Activity Relationship Chart (ARC), Activity Relationship Worksheet (ARW), Analisis Activity Relationship Diagram (ARD), dan Total Closeness Rating (TCR). Hal ini menghasilkan pengukuran setiap hubungan antara masing-masing fasilitas dan tingkat kedekatan antar departemen, sehingga dapat menghasilkan tata letak ideal yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang timbul di UKM Tahu Baso Miwiti
Kajian Elemen Arsitektur Cina pada Masjid Tjian Kang Hoo, Jakarta Anggraeni, Mutiara; Tohjiwa, Agus Dharma
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 7 No. 01 (2025): Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v7i01.796

Abstract

Masjid Tjia Kang Hoo, yang terletak di Jakarta Timur, merupakan salah satu contoh integrasi budaya yang unik dalam arsitektur. Masjid ini memadukan unsur-unsur budaya Tionghoa dengan arsitektur Islam, menciptakan ruang ibadah yang tidak hanya berfungsi secara fungsional, tetapi juga mencerminkan keberagaman budaya Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji elemen-elemen arsitektur pada masjid tersebut, dengan fokus pada bagaimana budaya Tionghoa dan Islam dapat berpadu dalam desain arsitektur. Kajian ini mencakup tiga aspek utama: struktur bangunan, ornamen, dan material, dengan penekanan pada makna simbolis yang terkandung dalam setiap elemen desain. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif melalui observasi langsung, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol keberagaman budaya Jakarta, yang mempertemukan dua budaya besar Tionghoa dan Islam dalam satu ruang. Dengan menggunakan material modern seperti beton dan marmer, masjid ini berhasil mengintegrasikan elemen tradisional dengan kebutuhan struktural masa kini, sambil tetap menjaga nilai estetika dan simbolisme yang mendalam, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian arsitektur yang menggabungkan elemen-elemen budaya yang berbeda.
Effect of Marshall Characteristics with The Addition of Polyethylene Terephthalate (PET) Waste as a Filler Mixture in Asphalt Nurfitria, Maulida; Anggraeni, Mutiara; Nugroho, M. Arif Firman; Agus S, Martinus
Journal of World Science Vol. 4 No. 8 (2025): Journal of World Science
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jws.v4i8.1479

Abstract

Asphalt pavement is one of the main elements of transportation infrastructure. However, asphalt pavements often suffer from damage such as cracking, plastic deformation and peeling due to the influence of traffic loads and extreme temperature changes. With the extensive use of plastics in daily life leading to an increase in plastic waste which has become one of the serious problems in Indonesia, an alternative is needed to deal with the problem. By modifying the asphalt filler using Polyethylene Terephthalate (PET) waste, the AC - WC asphalt layer is one way to increase the stability of the road structure. The purpose of this study is to determine the comparison of the value of marshall characteristics in the AC-WC layer with the addition of Polyethylene Terephthalate (PET) waste filler fixed at 7%, and Polyethylene Terephthalate (PET) waste varies by 6%, 6.5%, 7%, 7.5%, and 8%, and analyze the addition of PET plastric waste to the value of Marshall characteristics as a mixture of asphalt filler in the AC - WC layer. The method used in this research is the experimental method, using a control variable at 5.3% asphalt content with a fixed PET combination of 7%. Based on the results of the study that the addition of PET waste in the AC-WC asphalt mixture has an influence on the marshall characteristics, it can be seen from the values of Stability, Flow, VIM, VFM, VFB, and Marshall Quentiont which have changed.