Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

APAKAH STIGMA TERHADAP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) PADA MAHASISWA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN BERBEDA? Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Paramita, Evi Kusuma
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 20 No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v20i1.42977

Abstract

Stigma terhadap ODHA dapat dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai cara penularan HIV. Pada mahasiswa kesehatan mendapatkan informasi mengenai kesehatan dan HIV/AIDS melalui perkuliahan dan organisasi mahasiswa dibandingkan pada mahasiswa non kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan stigma terhadap ODHA pada mahasiswa kesehatan dan non kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada tahun 2019 dengan populasi seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta sejumlah 21.617 mahasiswa yang terbagi menjadi kesehatan dan non kesehatan. Sampel penelitian sebanyak 400 mahasiswa yang terdiri dari 200 mahasiswa kesehatan dan 200 mahasiswa non kesehatan yang diambil menggunakan teknik proporsional random sampling. Hasil analisis data menggunakan Uji T Dua Sampel Bebas (Independent Sample T Test) diperoleh nilai p-value 0,249 (p-value> 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan stigma terhadap ODHA pada mahasiswa kesehatan dan bukan kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada mahasiswa baik kesehatan dan non kesehatan masih memiliki stigma terhadap ODHA. Mahasiswa masih memiliki stigma karena masih belum memahami mengenai cara penularan HIV sehingga mahasiswa disarankan untuk lebih aktif mencari informasi tentang HIV/AIDS melalui sosial media dan organisasi kampus yang bergerak di bidang pencegahan HIV dan pengurangan stigma pada ODHA.
Hubungan Jenis Kelamin, Pengalaman Berpacaran dan Dukungan Teman Sebaya dengan Self Efficacy Remaja untuk Tidak Melakukan Perilaku Seks Berisiko Fadillah, Muhamad Faiz; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Saputri, Mayang Widya
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.2.206-215

Abstract

Remaja rentan terhadap perilaku seksual berisiko sehingga remaja perlu memiliki self efficacy. Self efficacy kemungkinan dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, pengalaman berpacaran dan dukungan teman sebaya. Perlunya pendidikan kesehatan reproduksi untuk meningkatkan self efficacy agar tidak melakukan seks berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan jenis kelamin, pengalaman berpacaran, dan dukungan teman sebaya dengan self efficacy remaja untuk tidak melakukan perilaku seks berisiko pada remaja di SMP Surakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Surakarta pada tahun 2020-2021 dengan sampel sebanyak 118 siswa dari kelas 8 dan 9 dan pengambilan sampel menggunakan Proportional  random sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan g-form. Analisis data yang dilakukan yakni univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin dengan self efficacy (p-value = 0,032), dan tidak ada hubungan pengalaman berpacaran (p-value = 0,831), dan  dukungan teman sebaya dengan self  efficacy (p-value = 0,397). Pada penelitian ini tingkat self efficacy lebih tinggi pada siswa dengan jenis kelamin perempuan, pernah dan sedang berpacaran serta memiliki teman sebaya yang kurang mendukung.
Pemanfaatan Pekarangan Rumah Melalui Kegiatan Menanam Tanaman Obat Keluarga di Dusun 4 Tegalsari Weru Sukoharjo Raniawati, Ruri Arifah Nor; Dwinita, Diah Ahdianingsih; Suwadi, Fatrisya Fia; Arifin, Muhammad Alexandria Husen; Anggraeni, Mutiara; Nurcahyanti, Lisetya Maya; Ananda, Afara Tri; Winarko, Julian Bramantya; Nafian, Imas; Utami, Sri; Fauziana, Eny; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Wijayanti, Anisa Catur
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 1, Maret 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i1.2757

Abstract

Tanaman merupakan tumbuhan yang dirawat dalam suatu media atau tempat yang dapat digunakan atau dipanen ketika telah mencapai tahap pertumbuhan tertentu. Tanaman dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit oleh masyarakat. Penanaman tanaman obat keluarga di Dusun 4 Desa Tegalsari dilakukan karena terdapat pekarangan rumah yang belum dimanfaatkan dengan baik seperti lahan masih kosong dan tidak terdapat tanaman. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman obat keluarga sebagai alternatif pengobatan dan meningkatkan kemandirian masyarakat melalui kegiatan penanaman tanaman obat keluarga di pekarangan rumah. Metode yang digunakan yaitu pendidikan kesehatan melalui pemberian penyuluhan serta melakukan kerja bakti penanaman TOGA. Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan melalui kegiatan ceramah mengenai manfaat dari TOGA. Media yang digunakan yaitu media buku saku yang dibuat oleh tim pengabdian. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu warga RT 01, RW 09 dusun 4 Desa Tegalsari Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Metode yang digunakan adalah ceramah dan media yang digunakan adalah buku saku. Pemberian penyuluhan tentang “Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA)” pada sasaran Bapak dan Ibu RT 01 RW O9 Dusun 4, Desa Tegalsari dengan menggunakan media buku saku TOGA dapat meningkatkan pengetahuan responden sebanyak 92% tentang pengetahuan manfaat tanaman obat keluarga, khasiat tanaman obat keluarga bagi kesehatan, dan khasiat daun kemangi dan serai wangi untuk mengusir nyamuk. Pada soal pre test dan post test terdapat peningkatan pengetahuan paling tinggi yaitu tentang manfaat kunyit sebagai antimikroba seperti antivirus, antijamur, dan antibakteri. Keberhasilan program kerja bakti menanam TOGA yaitu 95,5% berdasarkan kehadiran warga RT 01 RW 09 Dusun 4 Desa Tegalsari. Warga sudah mulai menggunakan dan melakukan budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing. Struktur organisasi pengurus TOGA berjalan secara berkelanjutan setelah pengabdian selesai dilaksanakan.
Pemantauan Status Kesehatan dengan Memanfaatkan Aplikasi Z-Health Guna Meningkatkan Perilaku Pencegahan Penyakit Tidak Menular Pada Posyandu Remaja di Desa Mliwis Cepogo Boyolali Sandrana, Sabrina Cantika Putri; Pertiwi, Nanda Hani Nur; Rini, Novyanti Setiyo; Zahran, Muhammad Irfan; Alichwan, Muhamad; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 1, Maret 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i1.3126

Abstract

The program partner for this community service student creativity program is the youth posyandu in Tambakboyo Hamlet, Mliwis Village, Cepogo, Boyolali. The problem faced by partners is that health screening results are not given after the posyandu activities end so that teenagers do not remember their health history and teenagers do not make efforts to prevent health problems. Apart from that, youth posyandu activities still require a variety of counseling topics as well as effective and innovative delivery methods. The aim of this community service program is to solve the problems faced by partners health monitoring using the Z-Health application. The methods for implementing the PKM program include observation and survey of the needs of youth posyandu, preparation of educational materials, training on how to use the application and peer counseling for cadres, training on using the Z-Health application for teenagers, as well as assisting youth posyandu using the Z-Health application. The results achieved from this community service program are that through the Z-Health application, teenagers can monitor their health status, receive health education and receive counseling. With this, there is an increase in behavior to prevent non-communicable diseases with CERDIK behavior. There is also an increase in understanding regarding non-communicable diseases (NCDs) and an increase in knowledge of peer counseling for posyandu cadres.
Pendampingan Remaja untuk Berhenti Merokok dengan Pendekatan Transtheoretical Model (Stages of Change) di Posyandu Remaja Desa Mliwis Boyolali Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Umaroh, Ayu Khoirotul; Purworini, Dian; Soekiswati, Siti; Pristianto, Arif; Setiyaningrum, Zulia; Pertiwi, Nanda Hani Nur; Sandrana, Sabrina Cantika Putri; Rini, Novyanti Setiyo; Zahran, Muhammad Irfan; Santoso, Faturohit Rois Imron; Fitroh, Zavier Ferodova Al; Pinandhita, Pradhana Satria
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i2.4445

Abstract

The partner for community service activities was the youth posyandu in Tambakboyo Hamlet, Mliwis. Adolescent boys at Mitra Posyandu have a smoking habit. There were 25% of teenage boys who have tried to stop smoking but failed. The problems faced by posyandu partners are the difficulty of generating teenagers' intention to stop smoking, teenagers also don't know how to stop smoking, and there are still many teenagers who relapse or smoke again even though they are already at the action stage. The aim of this program was to provide smoking cessation education and health messages with the stages of change in smoking behavior in each adolescent using a transtheoretical model approach and monitoring and strengthening smoking cessation by adolescent cadres. The methods used were socializing activities to youth posyandu, providing media on how to stop smoking, providing education regarding efforts to stop smoking, training youth cadres, designing applications for monitoring efforts to stop smoking, and assisting teenagers to stop smoking. The results of this service were that there was an increase in adolescent knowledge by 0.17% after being given smoking cessation education, the formation of peer counselors consisting of adolescent cadres, the existence of health media in the form of pocket books and booklets, and the creation of the Smoke Stop Step (3S) application to monitor efforts of quit smoking. After using the application and providing health messages according to the smoking cessation stages, there were 3 teenagers who started to intend to stop smoking and 1 teenager entered the preparatory stage (preparing to stop smoking).
Pendampingan Kesehatan Fisik bagi Pembatik sebagai Upaya Mengurangi Risiko dan Keluhan Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD) di Kampung Batik Laweyan Pristianto, Arif; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Dewangga, Mahendra Wahyu; Ilmuddin, Fathul Wahid; Amanda, Mutiara Sabta; Triasari, Ana; Siddiq, Muhammad Nizar; Samiyem, Samiyem; Nabila, Khansa Nuriashinta
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 27, No. 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v27i2.5171

Abstract

The high incidence of Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD) in workers is caused by various factors from the individual and the work environment. Musculoskeletal complaints in workers also occur and disrupt productivity for batik workers. Batik itself has several types and several divisions of work. Workload, duration, and poor work posture cause excess work on the muscles which results in functional disorders of the structural muscles in the neck and causes myofascial trigger point syndrome (MTPS). This service activity is carried out to resolve complaints, prevent further impacts, and increase worker productivity. The program is provided in the form of Integrated Neuromuscular Inhibition Technique (INIT) and Self Stretching combined with infrared radiation. Apart from that, educational efforts are also being made regarding Musculoskeletal Disorders and ergonomic working positions. Measurement of activity effectiveness is carried out using the VAS, NDI, NBM and WERA instruments. Based on the results of the activities carried out, it can be concluded that health assistance efforts for batik workers in Laweyan Batik Village in the form of providing therapeutic and educational measures have proven effective in reducing complaints and incidents of WMSD. By reducing complaints, the work output and productivity of batik makers increases.
Hubungan Dukungan Informasi Orang Tua Dan Teman Sebaya Dengan Pengetahuan Remaja Tentang Pencegahan HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Tawangsari Utomo, Hasbi Dwi; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 22 No. 2 (2023): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v22i2Supp.6798

Abstract

Background: Parents and peers are very important in providing information about HIV/AIDS as an effort to prevent HIV/AIDS transmission. Objective: This study aims to analyze the relationship between parental and peer information support and adolescent knowledge about HIV/AIDS prevention in SMA Negeri 1 Tawangsari. Methods: This type of research is analytic observational with a cross-sectional approach. This research was conducted in Tawangsari District, Sukoharjo with 218 students as respondents and the respondents were taken using proportional random sampling. The data collection technique in this study was using a questionnaire filled out by respondents offline. Results: The results showed that there was no relationship between parental information support (p> 0.783), and peer information support (p> 0.741) with adolescent students' knowledge of HIV/AIDS prevention at SMA Negeri 1 Tawangsari. Conclusion: There is no relationship between parental and peer information support and adolescent knowledge about HIV/AIDS prevention at SMA Negeri 1 Tawangsari. Suggestion: Parents and peers are expected to be able to provide information about VCT related to adolescent knowledge about HIV/AIDS prevention. Keywords: Adolescent knowledge, HIV/AIDS prevention
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KARYAWAN DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19 DI PT KBAS KABUPATEN KETAPANG Ratri, Yoka Risma Mustika; Kusumawati, Yuli; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 22 No. 2 (2023): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v22i2Supp.7137

Abstract

ABSTRACT Background: The Covid-19 virus is still a health problem to this day. The virus that continues to mutate makes various new variants of the Covid-19 virus appear. From these conditions, it indicates that the pandemic is not over. The best thing that can be done is to continue to implement health protocols. Employees or employees are workers who are very vulnerable to being infected with Covid-19. Compliance in implementing health protocols is the main key to break the chain of spread of the Covid 19 virusMethods: This type of research is . quantitative with a cross-sectional approach. The research population is employees at PT KBAS, a total of 223 people. The research sample was 142 respondents using the Stratified Random Sampling technique. The instrument used in the form of a questionnaire, data analysis using the Chi square test.Results: Factors related to employee compliance behavior in implementing health protocols in the workplace are perceived vulnerability (p-value = <0,001), perceived seriousness (p-value = 0,<001), benefit cues (p-value = 0,001), and self-confidence ( p-value = 0,018). Meanwhile, perceived barriers (p-value = 0,488) and cues to act (p-value = 0,277) were not related to employee compliance behavior in implementing health protocols in the workplace. Keywords: Covid 19, Employees, Emplience
The Relationship of Perceived Stigma Among PLHIV with Utilization of Care Support and Treatment (CST) Services in Solo Plus Peer Support Group Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Larasati, Dwi Intan
Jurnal Kesehatan Vol 17, No 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v17i2.4100

Abstract

Introduction: Care, support and treatment (CST) services are among the services needed by PLHIV. This service can improve the quality of life of PLHIV, but there are still PLHIV who do not use the service regularly. The aim of this research is to analyze the relationship between perceived stigma and utilization of CST services. Method: This type of research was quantitative, namely analytical observational (cross sectional). This research was conducted at the Solo Plus Surakarta Peer Support Group with a total sample of 110 PLHIV taken using exhaustive sampling technique. The independent variable was perceived stigma and the dependent variable is utilization of CST services. The instrument for measuring perceptions of stigma used the Berger HIV Stigma Scale while utilization of CST services was measured using a questionnaire that looks at behavior in the last six months. Data analysis was carried out using Fisher Exact. Results: Perceived stigma was related to the use of CST services among PLHIV. The perception of stigma that is most often felt by PLHIV is the perception of stigma about PLHIV themselves (self-stigma), where PLHIV feel afraid that other people will not accept them if they know their status. PLHIV also feel that they are not well because there is HIV in their body. If self-stigma is not handled, it will affect the quality of life of PLHIV. Conclusion: One way to reduce self-stigma is for PLHIV to regularly participate in Peer Support Groups. At the Peer Support Group, massive discussions can also be held regarding efforts to improve the quality of life of PLHIV.   Pendahuluan: Layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (CST) merupakan salah satu layanan yang dibutuhkan oleh ODHA. Layanan ini dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA, namun masih terdapat ODHA yang tidak memanfaatkan layanan tersebut secara rutin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara stigma yang dirasakan dengan pemanfaatan layanan CST. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu analitik observasional (cross sectional). Penelitian ini dilakukan di Kelompok Dukungan Sebaya Solo Plus Surakarta dengan jumlah sampel 110 ODHA yang diambil dengan menggunakan teknik exhaustive sampling. Variabel bebas adalah stigma yang dirasakan dan variabel terikat adalah pemanfaatan layanan CST. Instrumen pengukuran persepsi stigma menggunakan Berger HIV Stigma Scale sedangkan pemanfaatan layanan CST diukur menggunakan kuesioner yang melihat perilaku dalam enam bulan terakhir. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Fisher Exact. Hasil: Stigma yang dirasakan berhubungan dengan pemanfaatan layanan CST pada ODHA. Persepsi stigma yang paling sering dirasakan oleh ODHA adalah persepsi stigma terhadap ODHA itu sendiri (self-stigma), dimana ODHA merasa takut orang lain tidak akan menerima mereka jika mengetahui status mereka. ODHA juga merasa dirinya tidak sehat karena terdapat HIV di dalam tubuhnya. Apabila self-stigma tidak ditangani, maka akan mempengaruhi kualitas hidup ODHA. Kesimpulan: Salah satu cara untuk mengurangi self-stigma adalah ODHA secara rutin mengikuti Kelompok Dukungan Sebaya. Di Kelompok Dukungan Sebaya juga dapat dilakukan diskusi secara masif terkait upaya peningkatan kualitas hidup ODHA.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Pengetahuan dan Pencegahan Penyakit Mialgia dengan Media Leaflet dan Video Adib, Abdul; Sawitri, Riski Resti; Lintang Kusuma, Devinta; Wulansih, Rahmaniati; Augustine, Venanda Clariza; Shofiana, Friska; Sadiah, Halima Tus; Wahyuni, Sri; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari Indah; Astuti, Dwi; Fauzia, Zenitha Nururriski
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 3 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i3.12943

Abstract

Mialgia merupakan sakit pada otot, rasa kram atau nyeri otot yang disebabkan oleh penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang. Berdasarkan rekapitulasi diagnosis pasien Puskesmas Tawangsari tahun 2020, jumlah kasus mialgia di Desa Majasto sebesar 1315 kasus. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit mialgia. Metode yang digunakan dengan beberapa teknik, untuk mencari akar masalah menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan menyebarkan kuesioner berupa link google form yang disebarkan kepada masyarakat Desa Majasto yang berusia 15-64 tahun melalui WhatsApp grup kader posyandu, RT, wali kelas dan wali murid SDN Majasto 01 serta ada yang dihubungi secara personal. Hasil dari mencari akar masalah digunakan untuk menentukan prioritas masalah, penentuan prioritas masalah menggunakan metode PAHO (Pan American Health Organization). Intervensi dilakukan dengan pemberian penyuluhan berupa video yang dibagikan secara online dan penyebaran leaflet secara online dan offline. Keberhasilan intervensi diukur dengan pemberian kuesioner pre test dan post test.  Hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan nilai p value 0.00 < 0.05 artinya ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan mialgia. Simpulan dari pengabdian ini yaitu peningkatan pengetahuan dapat mendorong pastisipasi masyarakat untuk melalukan pencegahan mialgia melalui peregangan otot sebelum maupun sesudah bekerja atau aktivitas harian lainnya.
Co-Authors Adib, Abdul Alichwan, Muhamad Almayda, Mutiara Bahi Amanda, Mutiara Sabta Ananda, Afara Tri Anggita, Galuh Cahya Ayu Anisa Catur Wijayanti Anny Fauziyah Arif Pristianto Arifin, Muhammad Alexandria Husen Athaya, Muhamad Rivandi Augustine, Venanda Clariza Ayu Khoirotul Umaroh Az-Zahra, Qoonitah Brilliyanti, Aulia Suffah Cahya, Annisa Dewi Devi Usdiana Rosyidah Dewangga, Mahendra Wahyu Dian Purworini Dwi Astuti Dwinita, Diah Ahdianingsih Fadillah, Muhamad Faiz Fauzia, Zenitha Nururriski Fauziana, Eny Fitroh, Zavier Ferodova Al Had, Fairus El Hafizhah, Nur Hibatullah, Afif Iqbal Ilmuddin, Fathul Wahid Imron Santoso, Faturohit Rois Inayati, Nurul Latifatul Indriyana, Rizka Amalia Izzatul Arifah Kurniawati, Nurdika Laili, Ramadani Nur Larasati, Dwi Intan Lintang Kusuma, Devinta Livia, Wardhatul Mayang Widya Saputri Meisya, Melly Muhamad Taufik Hidayat Mutiara Anggraeni Muzakhi, Mika Tata Nabila, Khansa Nuriashinta Nabila, Nurjihan Luthfia Nabilla, Nur Jihan Luthfia Nafian, Imas Nurcahyanti, Lisetya Maya Paramita, Evi Kusuma Pertiwi, Nanda Hani Nur Pinandhita, Pradhana Satria Pratiwi, Handini Pratiwi, Puspita Intan Priska, Maria Alna Rahmawati Setyaningrum Raniawati, Ruri Arifah Nor Ratri, Yoka Risma Mustika Retno Sintowati - Rini, Novyanti Setiyo Rochmadina Suci Bestari Rudisty, Bunga Cintantya Sadiah, Halima Tus Samiyem, Samiyem Sandrana, Sabrina Cantika Putri Santosa, Talitha Ulima Santoso, Faturohit Rois Imron Santoso, Talitha Ulima Saputri, Mayang Widya Sawitri, Riski Resti Setiyaningrum, Zulia Setiyaningsih, Rita Setyawati, Anisa Shofiana, Friska Siddiq, Muhammad Nizar Siti Soekiswati Soleha, Azza Rhohidatus Sri Utami Sri Wahyuni Suwadi, Fatrisya Fia Syifa, Asy Tasya Aulianisa Hidayat Triasari, Ana Trijaya Trijaya Trijaya Utomo, Hasbi Dwi Winarko, Julian Bramantya Wulansih, Rahmaniati Yuli Kusumawati Zahran, Muhammad Irfan