Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dekonstruksi Patriarki: Pemikiran Nawal El Saadawi dan Relevansinya dalam Budaya Matriarkat Minangkabau Afriko, Nofik; Rusydi Am; Riki Saputra; Sri Wahyuni
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 23 No. 2 (2025): Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/qodiri.2025.23.2.427-439

Abstract

This article explores the thought of Nawal El Saadawi regarding women's rights through the lens of Islamic law and its relevance to the matriarchal culture of the Minangkabau society. Utilizing a descriptive qualitative approach and library research methods, the study analyzes Saadawi’s autobiographical and fictional works, which articulate a sharp critique of patriarchal systems that oppress women through state power, cultural norms, and gender-biased religious interpretations. The data analysis is conducted through an interpretive-hermeneutic method, aiming to uncover Saadawi’s transformative and progressive ideas within the framework of Islam. The research also incorporates data triangulation by referencing national and international scholarly journals from the past decade to strengthen the theoretical validity of the arguments presented. The findings reveal that while Saadawi's ideas are often perceived as controversial, they align with the Islamic principles of justice and gender equality, as reflected in the Qur'an. Furthermore, when contextualized within the Minangkabau matrilineal tradition, it becomes evident that Islamic feminism has long been integrated into local customs—placing women at the center of lineage and granting them significant roles in both domestic and public spheres, exemplified by the figure of Bundo Kanduang. This article concludes that Saadawi’s feminist perspective and the cultural values of the Minangkabau can serve as ideological and cultural foundations for developing a more gender-inclusive Islamic discourse and as an alternative model for the advancement of women's rights in contemporary Muslim societies.
Menimbang Kembali Kompilasi Hukum Islam: Kekuatan, Kelemahan, dan Implikasinya terhadap Eksistensi Lembaga Peradilan di Indonesia Afriko, Nofik; SA, Saifullah; Julhadi, Julhadi; Asmaret, Desi
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 1 (2025): Vol 19 No. 01 OKTOBER 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i1.7057

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) sebagai produk kodifikasi hukum Islam yang berlaku di lingkungan Peradilan Agama di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode studi pustaka, penelitian ini memfokuskan pembahasan pada tiga indikator utama, yaitu: (1) makna dan sejarah lahirnya KHI, (2) landasan yuridis dan filosofis yang mendasarinya, serta (3) evaluasi kekuatan dan kelemahan KHI beserta implikasinya terhadap eksistensi lembaga peradilan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHI berperan penting dalam menyatukan berbagai pendapat fikih menjadi satu sistem hukum yang aplikatif, memberi kepastian hukum, serta menjadi rujukan resmi dalam penyelesaian perkara keagamaan seperti perkawinan, kewarisan, dan perwakafan. Namun demikian, KHI masih menghadapi tantangan serius, terutama terkait kedudukannya yang belum setara dengan undang-undang, keterbatasan ruang lingkup materi hukum, dominasi mazhab tertentu, serta belum optimal dalam menjawab dinamika sosial dan isu-isu hukum Islam kontemporer. Oleh karena itu, reformulasi KHI melalui jalur legislasi formal menjadi penting agar keberadaannya tidak hanya sebagai pedoman administratif, tetapi juga sebagai bagian integral dari sistem hukum nasional yang responsif, inklusif, dan berkeadilan.Kata Kunci: Kompilasi Hukum Islam, Peradilan Agama, Kodifikasi, Legislasi, Hukum Islam Kontemporer.