Qomar, Akhlis Syamsal
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Antara Merdeka dan Dijajah: Problematika Kawula Desa Perdikan di Wilayah Eks Karesidenan Madiun, 1742-1962 Qomar, Akhlis Syamsal; Pratama, Setya Yoga
Jurnal Sejarah Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Sejarah Indonesia
Publisher : Perkumpulan Program Studi Sejarah Se-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62924/jsi.v7i2.33066

Abstract

This research focuses on examining the social and economic aspects of perdikan villages, especially the problems of perdikan village people in the former Madiun Residency area. This research uses historical research methods with a social and economic approach. The relationship between kawula and priyayi in several perdikan villages in the former Madiun residency area has not resulted in significant conflict, although in practice the kwula are still charged with taxes and the obligation to work. Apart from the psychological factor of the kawula that they were bound by a relationship with the perdikan village gentry because they lived on their land, the working relationship was only between the kawula and the perdikan village gentry, not between the kawula and the Dutch East Indies colonial government.
Nasionalisme-Religius dan Cita Kepemimpinan Nasional dalam Manuskrip Sejarah Kyai Ageng Tegalsari: Religious-Nationalism and National Leadership Imagination in the Manuscript Sejarah Kyai Ageng Tegalsari Qomar, Akhlis Syamsal; Restu Damara, Adhie Handika
Besari: Journal of Social and Cultural Studies Vol. 1 No. 1 (2023): Besari: Journal of Social and Cultural Studies
Publisher : PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71155/besari.v1i1.31

Abstract

Events experienced by the Indonesian people often place nationalism and religion on opposite sides. This was marked by the strengthening politicization of identity after the 2014 general election. Issues related to certain ethnicities, ideologies, and religions were used by some elite politicians to build a bad image of their political opponents. Starting from these problems, it is necessary to strengthen the understanding of religious nationalism to strengthen Indonesian nationality which is rooted in the nation's historical legacy in the past. One of these remains is manuscripts that have become a treasure of the Indonesian people. This research uses historical research methods including the heuristic stage by culturally approaching written sources in the form of several manuscripts left in the 19th century at Perdikan Ageng Pesantren Tegalsari of Ponorogo entitled "Sejarah Kyai Ageng Tegalsari". This research aims to find out the concept of religious nationalism in the 19th-century manuscript and what values can be learned.   Peristiwa yang dialami oleh bangsa Indonesia seringkali menempatkan nasionalisme dan agama di sisi yang berseberangan. Hal tersebut ditandai dengan menguatnya politisasi identitas pasca pemilihan umum pada 2014. Isu-isu yang berkaitan dengan etnik, ideologi dan agama tertentu digunakan oleh sebagian elite politisi guna membangun citra buruk lawan-lawan politiknya. Bertolak dari permasalahan tersebut, perlu adanya penguatan paham nasionalisme yang religius guna memperkuat kebangsaan Indonesia yang berakar dari tinggalan sejarah bangsa di masa lalu. Salah satu tinggalan tersebut adalah manuskrip atau naskah kuno yang kaya dan menjadi khazanah bangsa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah meliputi tahap heuristik. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kultural, dengan menggunakan sumber tertulis berupa manuskrip peninggalan Pesantren Perdikan Ageng Tegalsari Ponorogo abad ke-19 yang berjudul “Sejarah Kyai Ageng Tegalsari”. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui konsep nasionalisme-religius dalam manuskrip Pesantren Perdikan Ageng Tegalsari Ponorogo abad ke-19 dan apa nilai yang bisa dipetik.