Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ECOLOGICAL INDICES OF MANGROVE GASTROPODS COMMUNITY IN NICKEL MINING IMPACTED AREA OF POMALAA, SOUTHEAST SULAWESI Purnama, Muhammad; Budi Prayitno, Slamet; Rudolf Muskananfola, Max; Suryanti, Suryanti
BIOTROPIA Vol. 31 No. 3 (2024): BIOTROPIA Vol. 31 No. 3 December 2024
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2024.31.3.2267

Abstract

Article Highlights- Gastropods (Invertebrates: Mollusca) have the potential to be developed as biological indicators of the health of coastal aquatic environments- The development of gastropod communities has been proven to provide a significant ecological response in assessing environmental quality in the mangrove in relation to overburden waste input from nickel mining activities.- Overburden waste systemically degrades the ground floor (substrate) of the mangrove ecosystem as an area where the entire life cycle of the gastropod community is carried out.AbstractThis research aimed to determine the structure of gastropod community in the nickel mining impact area in the mangrove ecosystem of Tambea Village, Pomalaa District, Southeast Sulawesi Province. The scope of this research was gastropod community influenced by nickel mining activities, especially the impact of overburden waste input (reddish-orange colored sediment) toward the health status of the aquatic environment based on the ecological indices of the gastropod community in the mangrove ecosystem of Tambea Village. Two sampling methods were adopted in this research: (1) purposive sampling method to determine stations (locus) and (2) simple random sampling method to determine the distribution of substations or sampling points. Gastropod samples were taken using handpicking techniques. The structure of gastropod community in mangrove area affected by overburden waste showed low diversity index values (H’ = 0.81), low species richness (R = 1.75), moderate evenness (E = 0.50), and dominance of certain species (C = 0.54). The results of this research showed the massive impact of overburdened waste, which can systemically degrade the life of the typical fauna that make up the mangrove ecosystem. Three gastropods species were observed to live in the research location, namely Telescopium telescopium, Terebralia sulcata, and Terebralia palustris having low abundance (1-9 ind./m2) which can survive in environment exposed to overburden waste. Many of gastropod species were found dead, indicated by the finding of 2 shells of Ellobium aurisjudae. The input of overburdened waste may imply degradation system of the aquatic environment, especially in the mangrove ecosystem. This research offers outlooks of overburden waste on aquatic biota in mangrove ecosystems and other complimentary ecosystems. In the end, the condition of the gastropod community in a watered area becomes a basis of the health status of the water environment.
Identifikasi dan Analisis Filogenetik Gastropoda pada Ekosistem Mangrove Tapak Kota Semarang dengan Pendekatan DNA Barcoding Friliana Rindyaneputri, Adella; Ayuningrum, Diah; Febrianto, Sigit; Rudolf Muskananfola, Max
Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 2 (2025): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v14i2.63541

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki berbagai peranan ekologis, salah satunya adalah sebagai habitat organisme gastropoda. Gastropoda ekosistem mangrove berperan sebagai bioindikator dan dekomposer. Identifikasi spesies gastropoda secara molekuler di kawasan mangrove penting dilakukan untuk mengetahui spesies-spesies gastropoda yang ditemukan secara akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies gastropoda dan tingkat kekerabatannya di Kawasan Mangrove Desa Tapak Kecamatan Tugu Kota Semarang yang dilaksanakan pada bulan September - November 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif-kuantitatif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Penanda genetik yang digunakan dalam penelitian ini adalah gen Cytochrome Oxydase I (COI) dengan penyejajaran sekuens DNA menggunakan metode MUSCLE. Analisis filogenetik berbasis algoritma neighbor joining (NJ) 1000 bootstrap pada software MEGA X. Hasil identifikasi molekuler diperoleh bahwa sampel GT1 memiliki kemiripan sebesar 96,12% (Percent Identity) dengan Pirenella alata dan sampel GT2 sebesar 99,69% (Percent Identity) dengan Telescopium telescopium. Hasil analisis filogenetik menunjukkan kladogram kedua spesies ini terdapat pada klade yang berbeda. Klade I terdiri dari sampel GT1 beserta 4 spesies pembanding lainnya dalam 1 genus, yaitu Pirenella alata, Cerithidea microptera, Pirenella nanhaiensis, dan Pirenella incisa. Klade II terdiri dari sampel GT2 beserta 4 spesies pembanding lainnya yaitu Telescopium telescopium, Varicinassa variciferus, Laevilitorina caliginosa, dan Monoplex krebsii.  Mangrove ecosystem has many ecological roles, one is as gastropods habitat. Mangrove ecosystems gastropods act as bioindicators and decomposers. Gastropods mangroves areas molecular identification is important to accurately the types of gastropod species. This research aims to identify gastropods species and the relationship levels in the Mangrove Area of Tapak Village, Tugu District, Semarang conducted from September − November 2023. This research using descriptive-quantitative method. Research sampling using purposive sampling method. The genetic marker used in this research is the Cytochrome Oxydase I (COI) gene with DNA sequence alignment MUSCLE method. Phylogenetic analysis based on the neighbor joining (NJ) 1000 bootstrap algorithm in MEGA X. The results of molecular identification showed that GT1 sample had a similarity of 96.12% (Percent Identity) to Pirenella alata and GT2 sample was 99.69% (Percent Identity) similar to Telescopium telescopium. The results of the phylogenetic of two species analysis show that the cladograms are in different clades. Clade I consist of sample GT1 along with 4 other comparison species in 1 genus, namely Pirenella alata, Cerithidea microptera, Pirenella nanhaiensis, and Pirenella incisa. Clade II consists of sample GT2 along with 4 other comparison species, namely Telescopium telescopium, Varicinassa variciferus, Laevilitorina caliginosa, and Monoplex krebsii.
ANALISIS KANDUNGAN KLOROFIL MAKROALGA HIJAU DOMINAN DI PERAIRAN TELUK AWUR, JEPARA Maslahah, Nur Hikmah Mazroatum; Rudolf Muskananfola, Max; Purnomo, Pujiono Wahyu
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 5 No. 3 (2021): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.14

Abstract

Perairan Teluk Awur merupakan perairan dengan karakteristik gelombang yang tidak begitu besar dan daerah yang landai dengan substrat dasar berupa pasir dan pecahan karang, sehingga lokasi tersebut banyak ditemukan keanekaragaman sumber daya laut, diantaranya adalah makroalga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis makroalga dan kandungan klorofil makroalga hijau dominan serta faktor fisika kimia yang mempengaruhi kandungan klorofil makroalga. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode studi kasus yang dianalisis secara deskriptif dan analisis statistik uji One Way ANOVA dan Principal Component Analysis. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling secara purposive random sampling. Kandungan klorofil diukur dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 645 dan 663 nm. Makroalga yang ditemukan di Perairan Teluk Awur, Jepara yaitu spesies Caulerpa racemosa, Halimeda opuntia, Halimeda macroloba, Sargassum polycystum, Padina australis dan Halymenia durvillaei. Hasil kandungan klorofil a, klorofil b, dan klorofil total berturut-turut dari makroalga hijau dominan spesies Caulerpa racemosa, Halimeda opuntia dan Halimeda macroloba berkisar antara 1,311-9,299 mg/L, 2,080-12,409 mg/L, dan 3,390-20,167 mg/L. Indeks keanekaragaman tergolong rendah (0-0,820), indeks keseragaman  sedang (0-0,458) dan indeks dominansi pada kategori tinggi (0-1). Hasil uji analisis statistik dengan One Way ANOVA bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara jenis kandungan klorofil makroalga dengan jenis makroalga di Teluk awur, sedangkan hasil uji dengan metode PCA bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kandungan klorofil diantaranya adalah variabel pH, DO, kecerahan, kecepatan arus, nitrat, dan fosfat, sedangkan faktor yang berpengaruh kecil terhadap kandungan klorofil a, klorofil b, dan klorofil total makroalga diantaranya adalah variabel suhu, intensitas cahaya, salinitas, dan kedalaman perairan.
Pemanfaatan DNA Barcoding untuk Identifikasi Spesies Bivalvia di Ekosistem Mangrove Desa Tapak, Kota Semarang Yustina, Nurul; Rudolf Muskananfola, Max; Ayuningrum, Diah; Febrianto, Sigit
Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v14i3.63696

Abstract

Ekosistem mangrove berada pada wilayah intertidal yang memiliki interaksi dinamis antara perairan laut, payau, sungai dan terestrial. Fungsi ekologis ekosistem mangrove sebagai pelindung pantai dari erosi, feeding ground, nursery ground, dan spawning ground bagi biota perairan. Biota yang beragam termasuk moluska kelas bivalvia banyak ditemui di daerah mangrove. Identifikasi spesies bivalvia secara molekuler di kawasan mangrove penting dilakukan untuk mengetahui spesies-spesies bivalvia yang ditemukan secara akurat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui spesies bivalvia di lokasi penelitian dan mengetahui hubungan filogenetik spesies yang telah ditemukan melalui analisis pohon filogenetik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini berlangsung pada bulan September – Desember 2023. Penanda genetik yang digunakan dalam penelitian ini adalah gen Cytochrome Oxydase I (COI) dengan penyejajaran sekuens DNA menggunakan metode maximum likelihood. Analisis filogenetik berbasis algoritma neighbor joining (NJ) 1000 bootstrap pada software MEGA XI. Hasil data sequencing kemudian dianalisis menggunakan BLAST dan menunjukkan sampel BM1 memiliki kemiripan sebanyak 99% dengan spesies Donax incarnatus sedangkan 99,85% pasa sampel BM2 dengan dengan spesies Perna viridis. Hasil analisis filogenetik menunjukkan kladogram kedua spesies ini terdapat pada klade yang berbeda. Klade I terdiri dari sampel BM1 beserta 4 spesies pembanding lainnya yaitu Donax incarnatus, Donax obesulus, Donax deltoides, dan Donax faba. Klade II terdiri dari sampel BM2 beserta 4 spesies pembanding lainnya yaitu Perna viridis, Perna canaliculus, Perna perna, dan Perna Picta.