Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Penyegaran Pengukuran Antropometri pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Poka-Rumah Tiga, Ambon, 2021 Christian Oetama, Evan; Titaley, Christiana Rialine; Jean Que, Bertha; Mulyani Jubeline Taihuttu, Yuniasih; Angkejaya, Ony Wibriyono; Tando, Yudhie Djuhastidar; Sara, Liyani Sartika; Siwtiory, Ezra Puthrien A.
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 3 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i3.12944

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi di Indonesia yang ditandai dengan ukuran panjang/tinggi badan yang kurang jika dibandingkan umur anak. Prevalensi stunting pada balita yang tinggi di Indonesia (36,4%), akan berdampak besar pada pembangunan di Indonesia, terutama pada status kesehatan generasi mudanya. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader posyandu tentang pentingnya pengukuran antropometri yang benar pada balita sebagai bagian dari upaya deteksi dini kejadian stunting. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh 30 kader posyandu dari 17 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Poka-Rumah Tiga, Ambon pada tanggal 22 Desember 2021. Kegiatan pelatihan diberikan oleh dua narasumber, diikuti dengan pengisian kuesioner (pre- dan post-test). Evaluasi dilakukan melalui pemberian kuesioner pre dan post-test untuk menilai perubahan pengetahuan peserta pelatihan. Kegiatan kemudian diakhiri dengan penyerahan 24 alat infantometer dan microtoise kepada Puskesmas Poka-Rumah Tiga. Hasil pre-test menunjukkan 20% peserta memiliki tingkat pengetahuan ‘rendah’, 3% memiliki tingkat pengetahuan ‘tinggi’, dan sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan menengah (77%). Setelah pemberian materi edukasi (post-test) tidak ada lagi peserta dengan tingkat pengetahuan ‘rendah’, sedangkan tingkat pengetahuan tinggi meningkat menjadi 7%. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader dalam pengukuran antropometri untuk mencegah dan menurunkan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Poka-Rumah Tiga.
Pelatihan Penyegaran Pengukuran Antropometri pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Poka-Rumah Tiga, Ambon, 2021 Christian Oetama, Evan; Titaley, Christiana Rialine; Jean Que, Bertha; Mulyani Jubeline Taihuttu, Yuniasih; Angkejaya, Ony Wibriyono; Tando, Yudhie Djuhastidar; Sara, Liyani Sartika; Siwtiory, Ezra Puthrien A.
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 3 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i3.12944

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi di Indonesia yang ditandai dengan ukuran panjang/tinggi badan yang kurang jika dibandingkan umur anak. Prevalensi stunting pada balita yang tinggi di Indonesia (36,4%), akan berdampak besar pada pembangunan di Indonesia, terutama pada status kesehatan generasi mudanya. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader posyandu tentang pentingnya pengukuran antropometri yang benar pada balita sebagai bagian dari upaya deteksi dini kejadian stunting. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh 30 kader posyandu dari 17 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Poka-Rumah Tiga, Ambon pada tanggal 22 Desember 2021. Kegiatan pelatihan diberikan oleh dua narasumber, diikuti dengan pengisian kuesioner (pre- dan post-test). Evaluasi dilakukan melalui pemberian kuesioner pre dan post-test untuk menilai perubahan pengetahuan peserta pelatihan. Kegiatan kemudian diakhiri dengan penyerahan 24 alat infantometer dan microtoise kepada Puskesmas Poka-Rumah Tiga. Hasil pre-test menunjukkan 20% peserta memiliki tingkat pengetahuan ‘rendah’, 3% memiliki tingkat pengetahuan ‘tinggi’, dan sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan menengah (77%). Setelah pemberian materi edukasi (post-test) tidak ada lagi peserta dengan tingkat pengetahuan ‘rendah’, sedangkan tingkat pengetahuan tinggi meningkat menjadi 7%. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader dalam pengukuran antropometri untuk mencegah dan menurunkan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Poka-Rumah Tiga.
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO-RHESUS PADA MASYARAKAT DI DESA RIRING KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Sutantie, Nerissa Alviana; Jean Que, Bertha; Taihuttu, Yuniasih Muyani Jubeline; Noya, Farah Christina; Huwae, Laura Bianca Sylvia; Rahawarin, Halidah; Rutumalessy, Efatha Irene; Lekatompessy, Jerome Constantine
GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Mei 2025, GLOBAL ABDIMAS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/globalabdimas.v5i1.607

Abstract

Golongan darah merupakan sebuah informasi medis penting bagi setiap individu. Keberhasilan dalam berbagai aspek medis teperti transfusi, transplantasi organ serta kehamilan sangat ditentukan oleh kompatibilitas golongan darah. Pemeriksaan golongan darah perlu dilakukan untuk mengetahui jenis golongan darah yang dimiliki dan berguna untuk memenuhi kebetuhan darah apabila diperlukan. Namun, terbatasnya alat pemeriksaan golongan darah di fasilitas kesehatan pedesaan menyebabkan banyak masyarakat belum mengetahui jenis golongan darahnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan golongan darah dan rhesus pada masyarakat di Desa Riring dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang golongan darah yang dimiliki oleh setiap individu. Kegiatan ini dilakukan dengan desain deskriptif observasional yaitu menggambarkan hasil pemeriksaan golongan darah berdasarkan hasil observasi di lapangan. Pemeriksaan golongan darah yang dilakukan menggunakan sistem ABO- Rhesus dengan Metode Slide.  Hasil pemeriksaan golongan darah pada total 93 orang responden menunjukan jenis golongan darah bervariasi pada setiap individu meliputi golongan darah A, B, AB dan O. Golongan darah terbanyak yang ditemukan adalah golongan darah A (36.6%), diiikuti golongan darah O (32.3%) dan golongan darah B (20.4%). Jenis golongan darah yang paling sedikit adalah AB (10.8%). Untuk hasil pemeriksaan rhesus yang ditemukan seluruhnya adalah Rhesus positif (Rh+). Hasil pemeriksaan golongan darah ini selanjutnya dapat digunakan sebagai identitas bagi masyarakat dan apabila diperlukan, dapat memenuhi kebutuhan darah individu dari jenis golongan darah yang telah diketahui.