Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Struktur Overhead Crane Kapasitas 35 Ton Zainul Imam; Amiadji Amiadji Amiadji; Irfan Syarif Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.024 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.6058

Abstract

PT Badak Natural Gas Liquefaction atau lebih dikenal dengan PT Badak NGL adalah perusahaan penghasil gas alam cair / LNG (Liquid Natural Gas) terbesar di indonesia dan salah satu kilang LNG yang terbesar di dunia. Perusahaan ini berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, dan memiliki 8 proses train (A – H) yang mampu menghasilkan 22,5 Mtpa LNG (juta metrik ton LNG per tahun). PT Badak NGL merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi kota Bontang maupun Indonesia. Selain dilengkapi dengan train, PT Badak NGL juga dilengkapi dengan pompa yang digunakan untuk proses bongkar muat muatan. Sehingga, diusahakan pompa – pompa selalu dalam kondisi yang baik agar tidak mengganggu proses bongkar muat. Train dan pompa berada pada satu lokasi di daratan. Train digunakan untuk mengangkat beban pompa – pompa yang mengalami kerusakan untuk diperbaiki. Train harus dapat mengangkat beban pompa – pompa sebesar 35 ton. Sehingga kapasitas beban train harus dapat menahan beban pompa. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa kekuatan train, train yang mengalami kondisi kritis tidak dapat menahan beban pompa pada bagian train I – J. Hasil simulasi dan analisa menunjukkan nilai rata - rata axial stress +34 Mpa dan -61 Mpa; displacement maksimal 128 dan minimal 0; strain maksimal 0,00074 dan minimal 0; sedangkan factor of safety sebesar 0,55.
Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat Agus Suhartoko; Tony Bambang Bambang; Irfan Syarif Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.011 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.11674

Abstract

Pemasangan turbin sebagai pembangkit tenaga listrik memiliki beberapa kendala diantaranya peletakan tempat peletakan turbin yang strategis agar lebih mudah dalam pembangunan dan perawatan.  Dalam penelitian ini akan dicari berapakah jarak optimal pemasangan array turbin agar menghasilkan daya yang optimal, sehingga akan dilakukan dua jenis simulasi. Pada simulasi pertama turbin yang dipasang secara bertingkat dengan poros kedua turbin lurus dan simulasi kedua selain disimpangkan kebelakang poros turbin kedua disimpangkan kesamping kemudian dianalisa pada kondisi manakah turbin kedua menghasilkan daya yang optimal. Variabel pada penelitian dibedakan menjadi variabel kontrol meliputi diameter turbin dan kecepatan arus, variable manipulasi meliputi jarak peletakan turbin. Pada simulasi pertama turbin akan disimpangkan sejauh 5D; 6D; 7D; 8D; 9D; dan 10D, serta pada simulasi kedua ditambah dengan simpangan kesamping 0D; D; 0,5D; dan D. Hasil yang didapat adalah perbandingan daya optimal dengan jarak minimal berada pada jarak 6D pada dan 05L pada model 11V dengan perbandingan daya 1.042, pada model 14V pada jarak 6D 05L dengan perbandingan daya 1.034, dan pada model 18V pada 6D 05L dengan perbandingan daya 1.007.
Analisa Seakeeping pada Offshore Supply Vessel 56 Meter Dimas Berifka Brillin; Agoes Santoso; Irfan Syarif Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.13431

Abstract

Dalam pengoperasian OSV di tengah ketidakpastian tinggi gelombang laut, perlu dilakukan analisa seakeeping. Untuk mengerucutkan masalah pada tugas akhir ini, analisa yang dilakukan hanya pada kondisi gelombang laut (sea state) skala 3 dan kecepatan angin beufort skala 4 dengan tujuan untuk memperoleh hasil dari RAO maksimum dan minimum yang bisa menyebabkan OSV mengalami capsizing pada gerakan heave, pitch, dan roll. Dari data – data yang diperoleh, akan didapatkan hasil RAO maksimum pada frekuensi encounter dan sudut hadap sebesar 0.993 rad/s dan 90º (heave), 0.981 rad/s dan 45º (pitch), serta 0.806 rad/s dan 90º (roll) dengan variasi kecepatan. Sedangkan untuk hasil RAO minimum semua gerakan pada kecepatan, sudut hadap, dan frekuensi encounter sebesar 7 knots, 135º, dan 0.985 rad/s serta 0.996 rad/s; 10 knots, 135º, dan 1.058 rad/s serta 1.071 rad/s; 10 knots, 135º, dan 1.12 rad/s, 1.134 rad/s, 1.148 rad/s.
Analisa Pengaruh Sudut Serang Hidrofoil Terhadap Gaya Angkat Kapal Trimaran Hidrofoil Aji Suryadi; Irfan Syarif Arief; Amiadji Amiadji
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.642 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.19577

Abstract

Indonesia merupakan negara maritim, namun sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada sektor agraris. Sektor maritim perlu dikembangkan dan kendaraan laut sangat dibutuhkan sebagai fasilitas untuk mengembangkan sektor maritim. Pengembangan efisiensi kerja kapal bisa dilakukan dengan penambahan komponen hidrofoil yang dipasang pada lambung kapal Trimaran. Prinsip kerja dari hidrofoil yang terpasang pada lambung kapal Trimaran adalah hidrofoil yang memiliki sudut serang akan bergesekan dengan aliran sehingga menghasilkan gaya hambat kapal searah sumbu-X dan gaya angkat kapal searah sumbu-Y. Pada penulisan tugas akhir ini penulis menganalisa mengenai pengaruh sudut serang hidrofoil terhadap gaya angkat kapal Trimaran Hidrofoil. Sudut serang divariasikan sebesar 100, 200 dan 300 dengan Analisa menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa sudut serang terbaik berbeda-beda pada tiap kecepatan. Kecepatan 20 knot memiliki sudut serang hidrofoil terbaik sebesar 30 derajat. Kecepatan 30 knot memiliki sudut serang hidrofoil terbaik sebesar 20 derajat. Kecepatan 40 knot kapal sudah mencapai kondisi stall dimana kapal hidrofoil sudah kehilangan gaya angkat.
Analysis of the Motion Response on the Cylindrical Platform of the Deep Sea Achmad Baidowi; Irfan Syarif Arief; Ahmadi Munib
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.957 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v3i4.4766

Abstract

The strategic point of potential tidal energy in Indonesia can be a solution to the energy crisis, and as the development of renewable energy. Several concepts of the floating marine current turbine (MCT) have been offered, one of them is the cylindrical platform. The object of the conducted study is 33 m cylindrical platform with twin horizontal axis MCT installed underneath the platform. The analysis begins with the platform properties which include Centre of gravity, gyration radius and inertial. The environmental loads are 1 m/s and 2 m/s current speed, 2.4 m wave height, and 22 knots wind. The properties will be used as input for motion analysis and mooring line tension. The results of the analysis with turret configuration of three lines and four lines show that the response amplitude operator (RAO) on the largest translational motion on surge motion as far as 4 m and rotational motion of 4.5 degrees. For the analysis of the mooring system the average maximum tension of the mooring chain reaches 2000 kN, with the maximum proof load at the value of 2245.82 kN which resulted to a safety factor of 1,73 and it still complies to API RP 2SK Standard.
Developing Experimental of Dimple Effect Applied on Flat Plate against Fluid Flow Irfan Syarif Arief; Rachmadi Wahyu Adjie
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.977 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v4i2.2574

Abstract

Dimple is a concave commonly seen on a golf ball. These concaves turn out to have an effect on the movement of the golf ball so as to help the golf ball fly further. From the advantages of golf balls, whether the cavity can help to reduce the friction of the hull with the water surface. This study aims to determine the effect of dimple on flat plate with different types of flow (laminar, transition, and turbulent) and how it affects the coefficient of friction (Cf). In addition, with the difference in the ratio of the concavity (Rc) how it affects the coefficient of friction (Cf). From these influences later we can know how the optimal dimple design on the hull of the ship. The simulation method will be done with Numeca Fine Open. This software can simulate the complicated shape dimple well than any other software. The result of the analysis will be known to decrease the coefficient of friction (Cf) during laminar flow, transition, and turbulent. With a growing influence when turbulent flow. In addition, the greater the ratio of the concentration will decrease the coefficient of friction greater than the small-scale ratio.
Fluid Flow Analysis of Stern Hull MV. Kelola Mina Makmur 150 GT Based Engine Propeller and Hull Matching Using Actuator Disk Propeller Method Irfan Syarif Arief; Tony Bambang Musriyadi; Anwar Sahid
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.074 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v6i1.4747

Abstract

The results of the simulation used a propeller disk actuator method that models the propeller effect without modeling a real propeller. Direct optimization will be calculated using the CFD method of each variation of the clearance propeller configuration indicating that the amount of propulsion efficiency produced is very dependent on the clearance propeller. The most optimal propulsion efficiency occurs at a distance of 0.738 m from the steering shaft with a Dprop = 0.88, KT = 0.22, KQ = 0.028, and J = 0.40 besides having an advance velocity visualized with a Va = 10.6 knots which has a 50% propulsion efficiency, which the value will decrease according to the reduction in distance propeller. The less efficiency of the propulsion produced in the clearance propeller between -0.162 - 0.438 m from the steering shaft. This is because the slope angle between the entry of water and the longitudinal axis of the ship's hull on the stern exceeds the required conditions.
Comparison of Stern Wedge and Stern Flap on Fast Monohull Vessel Resistance Edi Jadmiko; Irfan Syarif Arief; Lukman Arif
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2286.08 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v3i2.4601

Abstract

Ship resistance is main factors that can give more effect the design of a ship. In studies do it with a design modification of the stern form. The addition of stern design to establish Stern flaps and Stern wedge that will be affect the value of resistance and flow patterns sistem that follow in the stern so that the resistance will be smaller. In this final project will be reseach about resistance on the stern at Barehull shape, and with the addition of Stern flaps or Stern wedge with variations of chord length and chord angle. The focus of this reseach is reduction in ship resistance generated when the ship operates with stern flaps or stern wedges. The simulation is done by Computational Fluid Dynamics (CFD) method using NUMECA Fine Marine software. The results of the analysis can be seen in the addition of the stern and flow patterns sistem that follow. Based on the result of simulation, the most optimal stern form performance reduces the resistance is Stern flap 1% Lpp with angle 4⁰. The resistance value is reduced to 9.33 kN or 3.5% at 28 knots
ANALISA ALIRAN UDARA DI KAMAR MESIN PADA KRI OSWALD SIAHAAN – 354 DENGAN PENDEKATAN CFD (COMPUTIONAL FLUIDS DYNAMICS) Sutrisno Sutrisno; Novi Shobi; Irfan Syarif Arief
JOURNAL ASRO Vol 7 (2017): Jurnal Analisis Sistem & Riset Operasi
Publisher : Indonesian Naval Technology College - Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut - STTAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Temperatur udara kamar mesin di KRI Oswald Siahaan-354 setelah repowering, pada saat operasional rata-rata suhu mencapai 60°C – 65°C.Kondisi ini mempengaruhi untuk kerja peralatan dan operator permesinan yang ada di dalamnya.Sedangkan temperatur udara maksimal yang direkomendasikan berdasarkan Llyods Register adalah dibawah 45°C.Karena ruangan ini kedap dari hubungan luar maka sirkulasi udara keluar dan masuk kamar mesin dibantu secara mekanis untuk mencukupi kebutuhan udara.Oleh karena itu dibutuhkan suatu rancangan saluran udara masuk dan keluar untuk menjaga temperatur ruangan sesuai dengan standar aturan yang ditentukan. Dari rancangan sistem ducting saluran udara pada kamar mesin akan diperoleh aliran udara yang bersirkulasi di dalam kamar mesin. Pola aliran udara ( temperatur, kecepatan, tekanan) dapat diketahui dengan simulasi Computional Fluid Dynamics (CFD). Dengan simulasi CFD diharapkan dapat diketahui fenomena pola aliran udara di dalam kamar mesin, sehingga dapat diketahui sistem ventilasi yang dapat bekerja dengan optimal.Dimana dalam simulasi menggunakan CFD akan dilaksanakan simulasi pengkondisian udara sebanyak 6 (enam) kali variasi percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan sistem ventilasi, saluran udara (ducting) yang cocok dan suplai udara yangcukup agar temperatur udara yang direkomendasikan tercapai.Sehingga pada akhirnya dapat ditentukan spesifikasi dan besarnya daya dan kapasitas bloweryang dibutuhkan. Kata kunci: Sistem ducting, ventilasi, Simulasi CFD