Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Fluid Distribution Analysis of Kite Sail for Application on Ship Amiadji, Amiadji; Arief, Irfan Syarif; Fadhlurrahman, Zaki Rizqi
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.218 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v1i4.2655

Abstract

The increasing number of operating ships resulted in high air pollution from the combustion of the ship's engine. Efforts to utilize alternative energy to reduce ship engine work have been done, one of them is using unlimited alternative energy that is wind where one of its application of is the application of new ships sail, kite sail as auxiliary system of ship propulsion . In this final project purposed to find out the value of aerodynamic force of kite sail and power it can generated , with a CFD method that uses 3 kite sail design forms, rectangular, triangular, and elliptical, with an area of 160 m2 this models are simulated at wind speed variations from 13.4 m / s up 15.82 m / s and angel of attack variation of 15.20, and 25. From the variation obtained the total aerodynamic force generated can reach 28.73 kN in rectangular shape, 30.79 kN of Elipsical shape, and 27.55 kN of triangular shape, on variant Angel Of attack 25. From the value of the aerodynamic force, each kite sail capable of generating power, on a rectangular kite sail of up to 263.02 kW, an elipsical 276.75 kW, and a triangular 252.63 kW.
The Hull Strength of Marine Current Turbine Platform Baidowi, Achmad; Arief, Irfan Syarif; lintang, lintang candra
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.756 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v2i3.3482

Abstract

Strength analysis of hull structure of marine renewable energy is crucial. The hull structure must be able to whitstand the harsh environmental load such as wave, wind and the weight of the payload and the structure itself. This paper analyzies the structural hull strength of marine current turbine platform. The platform is held by 4 mooring lines in 200 m water depth. The hull material is AISI1050 with yield stress 530MPa, the analysis consist of stress analysis which consider the dynamic motion of the platform due to wave, current, win and mooring line tension. The dynamic motion shows the maximum gravity acceleration is 1.3496G. The gravity acceleration creates additional loads due to weight multiplication of payload and structure. From the dynamic analysis using numerical software, the maximum mooring line tension due to dynamic analysis is 300.74 kN and this tension will creates stress in the moring line connection structure in the platform hull. The maximum stress of the is 126.045Pa, The mooring line tension is the highest loads compared to other factors such as weight. The safety factor of the structure based on the analysis is 4.2 which can be calculated by comparing the yield stress of the hull material and the maximum stress occurred due to dynamic load
Kajian Teknis Tahapan Persiapan Pengembangan Energi Laut di Indonesia Arief, Irfan Syarif; Fitri, Sutopo Purwono
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3428

Abstract

Potensi energi laut di Indonesia tersebar di berbagai wilayah kepulauan yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Terdapat tiga potensi energi laut yang telah dilakukan penelitian dan implementasi di dunia yaitu 1) potensi energi arus laut 2) potensi energi gelombang laut dan 3) potensi konversi energi thermal laut  atau terkenal dengan istilah OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion). Indonesia memiliki potensi energi laut tersebut misal potensi energi arus laut yang terdapat di beberapa selat seperti selat Larantuka, Toyapakeh dan selat Alas. Sedangkan potensi energi gelombang di sepanjang pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Bali, Lombok , NTT dan NTB. Untuk potensi OTEC di laut utara pulau Bali , Lombok sepanjang arah ke timur serta sekitar pulau Sulawesi dan pulau Papua. Makalah ini akan memaparkan tentang persiapan apa yang harus dilakukan bagi pengembang energi laut diantaranya adalah 1) strategi pengembangan energi laut 2) penentuan lokasi 3) kelayakan proyek 4) desain proyek dan pengembangannya 5) fabrikasi dan instalasi proyek 6) operasi dan pemeliharaan 7) decommissioning. Tahapan-tahapan ini untuk membantu pemerintah, peneliti dan investor untuk mengoptimalkan potensi energi laut di daerahnya masing-masing.
Studi Pemilihan Desain Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Fivid Rivantoro; Irfan Syarif Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.097 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.11582

Abstract

Desain dari Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) secara umum terdiri dari turbin dan mooring. Pemilihan desain terbaik dari PLTAL , yaitu memilih jenis turbin dan jenis mooring yang terbaik menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode AHP merupakan salah satu metode pemilihan dengan menggunakan hirarki, yatu langkah pertama adalah menentukan kriteria yang dibandingkan baik untuk turbin dan mooring. Kriteria pemilihan untuk turbin adalah daya yang dibangkitkan, keandalan, perawatan, faktor lingkungan, lokasi, biaya. Sementara kriteria untuk mooring adalah teknologi, biaya investasi, perawatan dan lokasi. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data mengani pilihan – pilihan baik turbin. Pilihan untuk turbin adalah straight axis, inclined axis, savonnius turbine, darrieus turbine dan h-rotor turbine. Sementara pilihan untuk mooring adalah vertical lift, monopole, dan tripod pile. Langkah terakhir adalah penyebaran kuesioner, kuesioner disebar kepada para ahli energi laut. Hasil perhitungan menghasilkan urutan pilihan turbin adalah h-rotor turbine, straight axis, inclined axis, darrieus turbine dan savonnius turbine. Sementara urutan dari mooring adalah vertical lift, tripod pile dan mono pile. Sehingga desain PLTAL menggunakan h-rotor turbine dan vertical lift mooring.
Analisa Teknis Perancangan Turbin Pada Turbocahrger Menggunakan CFD Intan Essy Pandini; Irfan Syarif Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.569 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.12168

Abstract

Fungsi tambahan dari Turbocharger terhadap motor yakni dapat mengurangi SFOC (Specific Fuel Oil Consumption), memperkecil getaran, serta meningkatkan efisiensia. Prinsip kerja dari turbocharger adalah gas buang dari mesin diesel dialirkan menuju gas inlet cashing untuk menggerakan turbin turbocharger, setelah turbin bergerak aliran fluida akan keluar melalui gas outlet cashing. Karena turbin berputar maka shaft turbin yang telah terhubung dengan kompresor otomatis akan memutar impeller kompresor tersebut. Sehingga mengakibatka udara luar masuk melalui air inlet casing, akibat putaran kompresor fluida gas menjadi bertekanan dan dapat mensuplay ke mesin diesel tersebut. Pada penulisan tugas akhir ini akan membahas tentang analisa teknis perancangan turbin turbocharger dengan mevariasikan nilai putaran turbin sejumpah 5000 rpm,10000 rpm, 15000 rpm, 20000 rpm 25000 rpm dan 30000 rpm. Sedangkan mass flow rate fluida disesuaikan dengan exhaust gas mass flow rate berdasarkan kondisi engine 100%, 85%, 75 % sedangkan nilai mass flow rate sebesar 1.7 kg/s, 1.45 kg/s dan 1.28 kg/s. Jumlah blade dan diameter blade telah ditentukan dan tidak mengubah sudut setiap putaran turbin. Analisa menggunakan Computational Fluids Dynamics (CFD) dengan memasukan nilai-nilai yang telah ditentukan. Dengan menghasilkan putaran RPM ketika engine power sebesar 75% maka putaran 18944 RPM,Ketika engine power sebesar 85% maka putaran 22346 RPM.,Ketika engine power sebesar 100% sebesar 26956 RPM.
Pengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair Mochammad Abdul Aziz; Toni Bambang Musriyadi; Irfan Syarif Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.236 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.12686

Abstract

Untuk menjaga ketersediaan energi listrik maka diperlukan suatu alternatif pembangkit listrik yang menggunakan energi yang ramah lingkungan dan bisa diperbarui. Salah satu tenaga alternative adalah tenaga air. Salah satunya menggunakan sistem Oscillating Water Column (OWC). Komponen utama yang menggerakkan generator karena terkena energi potensial air laut yang tersimpan di reservoir dan mendapatkan supply atau asupan akibat energi kinetik gelombang yang kemudian diarahkan untuk mengisi reservoir pada Oscillating Water Column (OWC). Metode pengerjaan yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan video perlambatan 250 fps dengan tujuan membantu penulis dalam analisa. Berdasarkan hasil perhitungan data menunjukkan ketika rasio antara diameter pipa inlet dan outlet serta ditunjukkan dalam grafik bahwa semakin besar rasio maka akan semakin tinggi juga kecepatan yang di hasilkan. Daya yang di dapat juga membuktikan bahwa semakin besar kecepatan yang di dapat maka semakin besar juga daya yang di hasilkan. Kata Kunci: Oscillating Water Collumn (OWC), Rasio inlet dan outlet Fluida,Reservoir,Tabung
Analisa Bentuk Profile Dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine Terhadap Putaran Rotor Untuk Menghasilkan Energi Listrik Saiful Saiful Huda; Irfan Syarif Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.091 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5745

Abstract

Turbin angin adalah suatu alat untuk mengkonversi energi angin menjadi energi mekanik yang kemudian dikonversi lagi menjadi energi listrik. Putaran pada poros turbin angin dihubungkan pada generator untuk menghasilkan energi listrik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, banyak jenis turbin angin yang ditemukan untuk meningkatkan effisiensi dan torsi yang dihasilkan salah satu contohnya adalah vertical axis wind turbine (VAWT). VAWT merupakan turbin angin dengan sumbu vertical atau tegak lurus terhadap tanah. Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan panjang chord, jumlah blade, sudut pitch dari blade terhadap torsi dan effisiensi yang dihasilkan oleh VAWT dengan pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic). Analisa yang dilakukan untuk melihat efek peningkatan panjang chord, jumlah blade dan sudt pitch dari blade. Setelah analisa berakhir kita membandingkan hasil analisa dalam grafik. Hasil dari analisa tersebut adalah torsi terbesar terdapat pada variasi panjang chord 1.5 m dengan sudut pitch 10o dan jumlah blade 4 buah dengan nilai 134.9452198   Nm.
Analisa Perbandingan Gerakan Ponton Model Tripod Sama Kaki dengan Siku-Siku untuk Energi Gelombang Sistem Bandulan Mohammad Idrul Nafis; Irfan Syarif Arief; Toni Bambang Musriadi
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.665 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5807

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut – Sistem Bandulan (PLTGL-SB) adalah salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan gelombang laut sebagai sumber energinya. Ponton berfungsi untuk mengangkut bandul yang terhubung dengan generator. Setiap gerakan air laut akan menggoyangkan bandul untuk memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik. Perbedaan model ponton berpengaruh terhadap gerakan yang akan dihasilkan. Penelitian sebelumnya telah dilakukan dan masih dikembangkan pada model ponton tripod sama kaki. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan efisiensi dari jumlah pemasangan ponton tripod. Penelitian ini dilakukan pada ponton model tripod siku-siku dengan sama kaki, yaitu tiga buah ponton segidelapan yang dihubungkan dengan membentuk pola segitiga siku-siku dan sama kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan terbaik pada kedua ponton model tripod tersebut. Pada tinggi gelombang 5 – 11.5 cm, gerakan terbaik didapat pada tinggi gelombang 11.5 meter. Pada periode gelombang 10 – 16 detik, gerakan terbaik didapat pada periode gelombang 10 detik. Ponton model tripod siku-siku menghasilkan gerakan yang lebih bagus untuk diaplikasikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut – Sistem Bandulan (PLTGL-SB) jika dibandingkan dengan ponton tripod sama kaki.
Analisa Aliran Hub Cap Propeller Terhadap Pengaruh Nozzle Ring Wicaksono Wicaksono; Irfan Syarif Arief; Edi Jadmiko
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.53 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.6041

Abstract

Propeller mempunyai peranan yang penting,dimana alat tersebut yang sering digunakan untuk mengerakan kapal,propeller sendiri dapat mengubah gaya gerak (putar) menjadi gaya dorong,berdasarkan studi lebih lanjut dalam penelitian ini,banyak ditemukan tipe propeller yang sudah dimodifikasi untuk memdapatkan performa yang lebih baik,untuk meningkatan efisiensi.tujuan dari tugas akhir ini adalah menghybrid nozzle ring dengan hub cap propeller yang mana dapat mempengaruhi besar dari thrust,torque,dan juga efisiensi yang maksimal dengan pendekatan CFD   (Computational,Fluid,Dynamic),variabel yang divariasikan  adlah sudu ducted dengan hub cap propeller.
Perencanaan Disain Deep Dig Arm pada Kapal Water Witch Untuk Pengerukan Sampah di Kali Mas Surabaya Tony Bambang Musriyadi; Erno Setyawan; Irfan Syarif Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.18 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.6054

Abstract

Kali Mas merupaka salah satu Sungai di Surabaya yang bermanfaat bagi hajat hidup penduduk Surabaya,Namun seiring berjalan waktu Kali Mas mengalami pendangkalan dan polusi sampah padat akibat pembuangan sampah sembarangan.Oleh karena itu penting untuk melakuakan pengerukan sendimen dan sampah yang efektif dan tepat agar tidak menggangu fungsi utama dari Kali Mas,maka perlu suatu alat untuk pengerukan,Backhoe dreger merupak alat yang tepat untuk pengerukan, akan tetapi harus disesuaikan lengan penerukannya agar efektif dalam beroperasi.Dalam pembuatan Tugas Akhir ini akan di disain Boom dan Arm dari Backhoe dreger untuk pengerukan di Kali mas di Surabaya.Sesuai dengan Kebutuhan dan aspek pertimbangan ukuran kapal telah ditentukan disain Boom dengan panjang 4.6m dan arm 2.1m dengan kapasitas Bucket 0.56 m3 .Dengan pemilihan matrial   Carbon Stell Sheet (SS) 1023 dan ketebalan plat 10  mm,metode yang digunakan untuk analisa pembebanan adalah stress analisis pada Program Solid work,dan sebagai pertimbangan kelayakan