Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MENGGALI AKAR-AKAR MATERIAL (Maaddah) DAKWAH LINGKUNGAN Wendi Parwanto; Ridwan Rosdiawan
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-hikmah.v10i1.546

Abstract

Sebagai agama yang universal/kaaffah, Islam mempunyai konsep yang sangat ideal tentang hubungan manusia dan lingkungan alam sekitar. Manusia dan Alam adalah makhluk integral yang saling bergantung dalam pola kesinambungan, sehingga keberlangsungan hidup manusia sangat tergantung pada bagaimana manusia memperlakukan lingkungannya. Kesadaran ini yang tampaknya kurang dimiliki oleh masyarakat Muslim sehingga dibutuhkan pendekatan dakwah dalam menggugahnya. Formulasi material (maaddah) dakwah yang berkesadaran lingkungan sangatlah dibutuhkan eksistensinya.
Tafsir Ayat Al-Siyam Karya M. Basiuni Imran, Sambas, Kalimantan Barat: Studi Kritis Atas Genealogi Pemikiran dan Epistemologi Tafsir Hawasi Bin Arsam; Ahmad Munif Suratmaputra; Wendi Parwanto; Sadari Sadari
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 4, No 2 (2019): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33511/misykat.v4n2.185-214

Abstract

Riset tentang tafsir ke-nusantara-an atau ke-indonesia-an telah banyak dilakukan oleh para peneliti, namun penelitian yang fokus pada tafsir yang ada di Kalimantan Barat belum banyak dilakukan, terutama terkait naskah Tafsir Ayat Al-Siyam karya M. Basiuni Imran. Di sini, penulis tertarik untuk mengisi ruang tersebut dengan memfokuskan pada aspek genealogi (asal-usul) dan episteme (rancang bangun) tafsirnya. Karena itu, tentu riset ini berjenis kepustakaan dengan metode deskriptif-analitis serta genealogi dan epistemologi sebagai kerangka teori yang akan penulis pakai secara lentur. Penelitian ini menemukan bahwa genealogi pemikiran M. Basiuni Imran banyak tertambat pada pemikiran M. Rasyid Ridha serta literatur-literatur Timur Tengah. Adapun dari aras epistemologi, sumber tafsir M. Basiuni Imran banyak merujuk pada kitab-kitab tafsir terdahulu, hadis, dan tentunya al-Qur‟an itu sendiri. Prinsip dan metode penafsiran yang digunakannya adalah prinsip deksripsi leksikal-linguistik, prinsip konektivitas dan relasi teks, dan prinsip ilustrasi sebagai penjelas penafsiran. Corak tafsirnya lebih pada adabi-ijtima’i dengan gaya ijmali. Validitas tafsirnya adalah pragmatis.
PERUNDUNGAN VERBAL PERSPEKTIF HADIS: DITINJAU DARI GAYA BAHASA PENCERAMAH Wendi Parwanto; Ummi Kalsum Hasibuan
Jurnal Perspektif Vol. 16 No. 1 (2023): Jurnal Perspektif
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53746/perspektif.v16i1.94

Abstract

Artikel ini membahas tentang persoalan sosial yang penting, yaitu: perundungan (bullying). Maksud dari perundungan (bullying) adalah suatu perbuatan mengancam, menakut-nakuti secara wujud tubuh atau kejiwaan spiritual terhadap seseorang yang disebabkan sikap superioritas seseorang, hingga merasa berhak atau berkuasa untuk mengintimidasi orang lain. Penelitian ini mengkaji perundungan ditinjau dari gaya bahasa (ucapan) penceramah dengan perspektif hadis Nabi. Bullying disini adalah jenis perundungan verbal. Studi ini berupaya untuk menemukan signifikansi perundungan dengan hadis, serta eksplorasi atas hadis Nabi, menggunakan metode penelitian pustaka (library research) dengan analisis data secara kualitatif deskriptif-analitis. Hasil dari tulisan ini bahwa di dalam al-Qur’an dan hadis telah jelas terdapat suatu larangan untuk tidak menghina orang lain dengan hal yang tidak baik dan terdapat anjuran untuk menjaga lisan ketika sedang menyampaikan sesuatu. Dalam hal ini tindakan perundungan tidak sebatas kepada fisik atau psikis, melainkan tindakan perundungan secara verbal. Hal ini dianggap urgen karena tindakan perundungan secara verbal tidak hanya terjadi di dunia pendidikan, melainkan dari ucapan penceramah juga terdapat gaya bahasa yang digunakan tersebut bersifat merundung.
PENERJEMAHAN RAMAH DIFABEL Wendi Parwanto; Farida Nur 'Afifah
SUHUF Vol 16 No 1 (2023)
Publisher : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22548/shf.v16i1.817

Abstract

In the Al-Qur’an dan Terjemahannya Edisi Penyempurnaan 2019 published by the Ministry of Religion, there are still several disabled verses that have not been translated with disabled-friendly translations. Even though at the launch of the QTK in the 2019 edition, it was explained that this edition accommodates responssive and disabled-friendly translations. Thus, this study needs to be conducted to explain how translations are ‘considered’ friendly for persons with disabilities by the Ministry of Religion. The type of this research is library research, using descriptive-analytic methods and using Peter Newmark’s translation theory. The conclusion of this study explains that: First, the translation of verses for physical and mental disabilities in the QTK 2019 edition tends to be inconsistent. Second, additional notes are still needed to make the reader understand, especially in emphasizing the information on verses that indicate disabilities, so as not to cause misunderstandings. Third, translations still tend to focus on the context of the verse, although the composition and structure of diction and sentences also need to be considered to create a disability-friendly translation. Fourth, there is no clear barometer in the QTK 2019 refinement edition, especially in translations that are ‘considered’ to be disabled-friendly.
Muhammad Basiuni Imran: Tokoh Legendaris Islam, Sambas, Kalimantan Barat Abad 20 M Wendi Parwanto
Al-Fanar: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Vol 5 No 1 (2023): Al-Fanar: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.791 KB) | DOI: 10.33511/alfanar.v5n1.57-70

Abstract

Research on ulama in West Borneo is important because it hasn’t been widely studied by researchers. Based on these reasons, the researcher is interested in studying this theme further. ‎This study uses the genealogy of knowledge theory and with a historical approach. The ‎conclusion of this article is a‎ Muhammad Basiuni Imran's thoughts were much influenced by Muhammad Rasyid Ridha in particular the idea of ​​Islamic reform, and these ideas were accentuated in the Sambas region, especially in reforming education.
CORAK PENAFSIRAN TASAWUF QS. AL-FATIHAH DALAM MANUSKRIP TAFSIRKARYA M. BASUNI IMRAN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT Wendi Parwanto
Al-Dhikra Vol. 4 No. 1 (2022): Al-Dhikra: Jurnal Studi Quran dan Hadis
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

M. Basiuni Imran (Sambas), Kalimantan Barat adalah mufassir yang hidup di abad 20 M, dan dia pernah belajar ilmu keislaman ke Timur Tengah. Secara interes keilmuan, M.Basiuni Imran kurang bertendensi dengan ilmu tasawuf. Tetapi kenyataannya, dalam penafsiran surat al-fatihah, M.Basiuni Imran memvisualisasikan tafsir esoteris. Berdasarkan kontestasi tersebut maka peneliti tertarik mengkaji tema ini lebih jauh. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan teori relasi kuasa dan jejaring aktor. Kesimpulan artikel ini adalah : Pertama, Sajian Tafsir Esoteris Qs. Al-Fatihah oleh Basiuni Imran menafsirkan secara literal-tekstualis, lalu kemudian menafsirkan secara esoteris-teosofis. Kedua, Makna Interpretasi Qs. Al-Fatihah ; Basiuni Imran memahami dan manafsirkan bahwa secara general-tekstual Qs. al-Fatihah mengandungmakna esoteris. Ketiga, Faktor Munculnya Visualisasi Tafsir Esoteris dalam Qs. Al-Fatihah : 1) Relasi intelektual antar guru dan murid yang menjadi basis regulasi dan normalisasi pemikiran penafsir ; 2) Historisitas dan antropik-sosial yang berkembang pra dan masa ketika tafsir ditulis ; dan 3) Relasi dan tendensi literatur tasawuf atau tarekat yang berkembang dalam realitas masyarakat, sehingga menghegemoni dan membentuk pemikiran tafsir esoteris.
Paradigma Penafsiran Alegoris Surga Dalam Tafsir Indonesia-Kontemporer:Kajian Atas Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab Wendi Parwanto
Al-Dhikra Vol. 4 No. 2 (2022): Al-Dhikra: Jurnal Studi Quran dan Hadis
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini dimotivasi oleh masih minimnya kajian yang melihat pergeseran penafsiran ayat-ayat yang bersifat teologis-metafisis dalam Al-Qur’an, termasuk ayat-ayat tentang surga yang dikombinasikan dengan pendekatan teori filsafat. Oleh karena itu, maka peneliti tertarikuntuk mengkaji tema ini lebih lanjut. Kajian ini menjelaskan tentang pergeseran paradigma penafsiran ilustrasi surga dalam tafsir Indonesia, yakni M. Quraish Shihab. Teori yang digunakan adalah dengan teori pergeseran paradigma yang diintrodusir oleh Thomas Khun. Kesimpulan artikel ini menunjukkan bahwa ada pergeseran pemaknaan ilustrasi surga dalam tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab, yaitu pada tema 1) Luas surga ; 2) Sungai yang mengalir di bawah surga ; 3) Buah-buahan di surga ; 4) Pasangan dan bidadari di surga ; dan 5) Warna hijau dan perhiasan bagi manusia di surga. Dalam memahami tema-tema tersebut M. Quraish Shihab cenderung rasionalis dan kontekstualis menyesuaikan dengan konteks kekinian. Pemikiran yang memotivasi argumentasi penafsirannya adalah tidak terlepas dari historisitas pengalaman hidupnya, seperti karir intelektualnya, pengalaman keorganisasiannya, guru-gurunya dan masyarakat Indonesia sebagai sasaran tafsirnya. Maka semua itu, menjadi regulasi dan panoptiasasi dalam membentuk nalar intelektualnya, termasuk dalam penafsiran tentang ayat-ayat yang mengilustrasikan surga.