Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH UNTUK UMKM BATIK DAN HANDYCRAFT Bambang Jatmiko; Suryo Pratolo; Misbahul Anwar; Kholifah Fil Ardhi; Alfi Muthia Anjani
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 3. Kapasitas Daya Saing UMKM dan BUMDES
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1576.955 KB) | DOI: 10.18196/ppm.33.234

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalampembangunan nasioal dengan misi mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakanlapangan kerja bagi masyarakat luas. Namun UMKM Batik Sekarniti dan Onggo-OnggoCraft juga mempunyai masalah lingkungan meliputi masalahnya ruang produksi masihberantakan belum rapi, IPAL belum sesuai standar, saat pandemi Covid-19 penjualanmenurun 30-40%, sering terjadi pergantian pegawai, bahan baku terbatas, permodalan masihminim, lokasi kurang strategis, kegiatan promosi masih minim. Adapun tujuan pengabdian iniadalah untuk penguatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk UMKM BatikSekarniti dan Onggo-Onggo Craft. Metode pengabdian ini menggunakan denganmenggunakan proses kimia dan anaerob. Proses filtrasi kimia menggunakan bahan alam daripegunungan berupa tawas dan tunjung. Proses filtrasi anaerob menggunakan filter alamberupa batu split, pasir, dan ijuk. Adapun luarannya meliputi: 1) Call For Paper InternasionalPada ICAF-7 pada tahun 2020 di Universitas Muhammadiyah, dengan Judul: Key SuccessInternal dan Eksternal Faktor Untuk Menunjang Daya Saing Badan Usaha Milik Desa(Bumdes) (Survei Pada Bumdes Daerah Istimewa Yogyakarta), dalam proses Submitted. 2)Jurnal International Scopus Q-3; 3) Buku Referensi, dengan Judul Akuntansi UMKM; 3)Video unggah Youtube; 4) Presss realease di Koran Kedaulatan Rakyat dengan tema “TimDosen Pengabdian Masyarakat UMY Raih Penghargaan Hibah Multi Years”.
PENDAMPINGAN STRATEGI PEMASARAN BATIK SEKARNITI DENGAN SWOT ANALIS UNTUK MENUNJANG DAYA SAING WISATA KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Bambang Jatmiko; Kholifah Fil Ardhi; Muhammad Zainal Abidin; Titi Laras; Sukardi, Sukardi; Fathonah Eka Susanti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 12: Mei 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaku UMKM yang kesulitan untuk mendapatkan modal tambahan dari lembaga keuangan dikarenakan banyaknya persyaratan yang belum terpenuhi. Dari sekitar 60 juta pelaku UMKM di Indonesia, hanya 2,5% saja atau sekitar 1,5 juta pelaku UMKM yang melaporkan pajaknya. Adapun akar permasalahan yaitu; a) strategi pemasaran yang tidak matang b) dunia marketing, branding yang belum maksimal; c) tim marketing kesulitan untuk mendapatkan audience; d) waktu dan tenaga untuk memperhitungkan, serta mengaitkan aktivitas marketing dan hasil penjualan; dan e) budget marketing lebih kecil dibanding ekspektasi yang harus digenerate dari semua proses marketing. Akhirnya banyak usaha yang hanya bertahan selama 1-2 tahun, kemudian bangkrut karena produk atau jasa yang ditawarkan tidak kuat atau kalah bersaing. Pengabdian ini menawarkan solusi sebagai berikut:1) Meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang; 2). Meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang; 3). Meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang serta Anda harus menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk sejenis lainnya; 4). Aktiflah mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas; 5). Untuk meningkatkan kualitas branding produk UKM Anda, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses Opportunities, Threats) terhadap produk Anda. Hasil pengabdian ini adalah mitra telah: 1) peningkatan daya saing produk dan lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang; 2). daya saing produk terlah mengalami peningkatan dalam memproduksi barang; 3). daya saing produk telah meningkat, para pelaku UKM lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang serta dapat menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk sejenis lainnya; 4). Telah mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas; 5). kualitas branding produk UKM telah meningkat, dengan melakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses Opportunities, Threats)