Pelaku UMKM yang kesulitan untuk mendapatkan modal tambahan dari lembaga keuangan dikarenakan banyaknya persyaratan yang belum terpenuhi. Dari sekitar 60 juta pelaku UMKM di Indonesia, hanya 2,5% saja atau sekitar 1,5 juta pelaku UMKM yang melaporkan pajaknya. Adapun akar permasalahan yaitu; a) strategi pemasaran yang tidak matang b) dunia marketing, branding yang belum maksimal; c) tim marketing kesulitan untuk mendapatkan audience; d) waktu dan tenaga untuk memperhitungkan, serta mengaitkan aktivitas marketing dan hasil penjualan; dan e) budget marketing lebih kecil dibanding ekspektasi yang harus digenerate dari semua proses marketing. Akhirnya banyak usaha yang hanya bertahan selama 1-2 tahun, kemudian bangkrut karena produk atau jasa yang ditawarkan tidak kuat atau kalah bersaing. Pengabdian ini menawarkan solusi sebagai berikut:1) Meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang; 2). Meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang; 3). Meningkatkan daya saing produk, para pelaku UKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang serta Anda harus menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk sejenis lainnya; 4). Aktiflah mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas; 5). Untuk meningkatkan kualitas branding produk UKM Anda, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses Opportunities, Threats) terhadap produk Anda. Hasil pengabdian ini adalah mitra telah: 1) peningkatan daya saing produk dan lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang; 2). daya saing produk terlah mengalami peningkatan dalam memproduksi barang; 3). daya saing produk telah meningkat, para pelaku UKM lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang serta dapat menawarkan produk inovatif yang berbeda dengan produk sejenis lainnya; 4). Telah mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas; 5). kualitas branding produk UKM telah meningkat, dengan melakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses Opportunities, Threats)