Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STRATEGI HARGA PENAWARAN PADA TENDER PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MEMPERHITUNGKAN FAKTOR RESIKO Miranti, Asa; Indrayadi, M; Arpan, Budiman
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI JUNI 2015
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.371 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.11199

Abstract

Strategi penawaran bagi suatu perusahaan sangat bergantung dari tujuan perusahaan, diantaranya adalah memaksimumkan keuntungan (profit). Karakteristik kontrak dalam industri konstruksi ditandai dengan persaingan yang makin meningkat, batas keuntungan yang tidak tinggi dan nilai resiko gagal yang tinggi. Semakin banyak perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi menyebabkan persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan mau tidak mau harus memiliki strategi untuk dapat mengalahkan perusahaan lainnya atau dengan kata lain memenangkan lelang dari proyek tersebut. Dalam penulisan tugas akhir ini, strategi penawaran dilakukan dengan menganalisa data historis untuk dijadikan sebagai acuan dalam menyusun strategi. Adapun strategi penawaran yang digunakan adalah model Friedman, model Gates dan Model Acckoff & Sasieni. Model-model tersebut kemudian diterapkan pada sejumlah data tender konstruksi untuk daerah Kalimantan Barat yang diperoleh dari Tahun 2011 sampai 2013. Hasil perhitungan diuji dengan dua data yang memang disisihkan untuk pengujian model tersebut.Dapat disimpulkan bahwa model yang menghasilkan penawaran paling rendah adalah model Friedman, sedangkan untuk model gates atau Ackoff&Sasieni menghasilkan penawaran yang lebih tinggi.   Kata kunci : probabilitas menang, penawaran, expected profit, mark up.
ANALISIS RESOURCE LEVELING MENGGUNAKAN METODE BURGESS PADA PROYEK GUDANG BORNEO BUSINESS ICON KUBU RAYA Ayu Putri, Prabu Indra Swari; Arpan, Budiman; Mulyani, RR. Endang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.20489

Abstract

Materials and equipment needs of the project took the largest portion amounting to about 60%, while the needs of the labor ranged between 25%-30% of the total project cost. However it is difficult enough to suppress the cost of materials and equipment expenses, so the labor needs of control was undertaken by resource leveling as an alternative to pressing the project costs. Resource leveling is one of the efforts in managing projects in order to avoid sharp fluctuations and to make labor can be empowered in an efficient and effective manner. The purpose of resource leveling is to obtain optimum utilization of labor and labor costs as well as to avoid the time where labor needs to be very high or very low. The method used is descriptive quantitative. In analyzing the data, this research uses Burgess method or the sum of square method (Z) with a system of reverse late start and with the help of software. Labor leveled is worker, carpenter, welder, and head of worker. Worker, welder, and head of worker has decreased the value of Z, decreased in the maximum amount of labor, increased in the minimum amount of labor, as well as decreased in the maximum wage per week. As for the carpenter, the Z value has decreased but the minimum and maximum amount has not changed, so that the maximum wage per week also remain, both before and after leveling. Although the calculation of resource leveling by applying the Burgess method is quite simple, yet very effective in reducing fluctuations in the use of labor so getting new labor scheduling more evenly. Keywords: resource leveling, labor, Burgess Method, wage
STRATEGI PENAWARAN UNTUK MEMENANGKAN TENDER PROYEK KONSTRUKSI Zulis, Evan; Arpan, Budiman; Mulyani, RR Endang
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI JUNI 2015
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.055 KB)

Abstract

Dalam upaya mendapatkan pekerjaan pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan. Proses ini menjadi sangat penting bagi pengusaha jasa konstruksi, karena kelangsungan hidupnya sangatlah tergantung dari berhasil atau tidaknya proses ini. Penetapan harga pelelangan ditentukan oleh berbagai pertimbangan dan terkadang hanya berdasarkan naluri bisnis. Hal ini sangatlah menentukan besar / kecilnya keuntungan yang masih mungkin diperoleh kontraktor dan persentase kemungkinan memenangkan proyek.Bagi perusahaan yang baru bergabung mengikuti pelelangan belum mengenal pesaing yang mengikuti pelelangan (unknown bidders) akan sulit menentukan suatu harga penawaran. Dipilih model strategi penawaran dari Gates Pesaing Tidak Dikenal. Model tersebut diterapkan dengan sejumlah data harga penawaran dari kontraktor - kontraktor yang mengikuti tender di Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal ini LPSE(Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Direktorat Jendral Bina Marga Daerah Kalimantan Barat  mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Kemudian hasil data diuji dengan data yang dipilih untuk pengujian model tersebut. Diperoleh dari pengujian bahwa model strategi penawaran gates menghasilkan mark upyang dapat dijadikan acuan  untuk data penawaran dari pesaing yang tidak dikenal (unknown bidders) dengan Single Distribusi Normal yang menghasilkan mark up yang masih ada harapan untuk memenangkan tender adalah dari -20% s/d -28%. Dimanamark upoptimum sebesar -20% denganexpected profit optimum 10%.   Kata kunci: strategi penawaran, mark up, Gates
ANALISA PERCEPATAN WAKTU DENGAN METODE FAST TRACK PADA PROYEK KONSTRUKSI Rahayu, Aryati Puji; Mulyani, Endang; Arpan, Budiman
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1459.384 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.30478

Abstract

Dalam kegiatan konstruksi melibatkan tiga fase yaitu: perencanaan, penentuan jadwal kegiatan konstruksi, dan pengendalian. Dengan tujuan sasaran dari kegiatan yang hendak dicapai adalah biaya, mutu, dan waktu. Salah satu cara untuk mempercepat waktu adalah dengan menggunakan Fast Track dalam penjadwalan untuk mereduksi waktu pelaksanaan proyek. Dengan menerapkan metode fast-track tersebut dalam sebuah proyek yang pekerjaannya dikerjakan secara seri atau berurutan,   direncanakan   untuk   dikerjakan   secara   bersama-sama   dan harus tetap memperhatikan hubungan logis antar kegiatan tersebut. Dengan menerapkan Fast Track dalam sebuah proyek kita dapat  mereduksi  durasi  proyek tersebut, namun harus kita diperhatikan  juga  bagaimana pengaruh   dari   penerapan   metode   fast-track   ini   terhadap kebutuhan tenaga kerja maupun kebutuhan material di sebuah proyek. Objek studi pada riset ini adalah proyek Pembangunan Hotel Ibis Pontianak. Proses analisis dilakukan dengan melakukan penjadwalan ulang agar dapat dilakukan perbandingan alternatif penjadwalan dengan dan tanpa fast-track, serta kebutuhan Tenaga Kerja dan Material. Hasil  yang  didapat  melalui  tugas  akhir  ini  adalah  bahwa  metode  fast-track dapat memberikan penghematan durasi proyek, secara keseluruhan. Meskipun demikian, patut dicatat pula bahwa fast-track juga memberikan pengaruh lain seperti perubahan perubahan alokasi sumber daya selama proyek tersebut berlangsung
MENGANTISIPASI KETERLAMBATAN DAN SOLUSI PERCEPATAN DENGAN ANALISIS “WHAT IF” H, Diana Petra; Mulyani, Endang; Arpan, Budiman
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.623 KB)

Abstract

Dalam kegiatan konstruksi melibatkan tiga fase yaitu: perencanaan, penentuan jadwal kegiatan konstruksi, dan pengendalian. Dengan tujuan sasaran dari kegiatan yang hendak dicapai adalah biaya, mutu, dan waktu. Dampak yang sering terjadi pada kegiatan konstuksi adalah keterlambatan waktu, yang akan sangat merugikan pada pemilik kegiatan konstruksi, konsultan, maupun kontraktor. Salah satu usaha untuk mengantisipasi keterlambatan durasi kegiatan konstruksi adalah dengan melakukan percepatan durasi aktivitas pengikut, yaitu dengan menggunakan analisis “what if”. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif antisipasi dari keterlambatan kegiatan konstruksi dengan menganalisa jaringan kerja penjadwalan, agar total durasi kegiatan konstruksi dapat tetap terlaksana sesuai dengan perencanaan awal. Penelitian ini menggunakan metode penjadwalan jalur kritis yang telah diolah dalam program microsoft office project 2007, yang diterapkan pada jadwal PDM (Precedence Diagram Method). Dengan model PDM ini diterapkan analisis “what if” pada aktivitas-aktivitas kritis dengan menggunakan bantuan program microsoft excel, kemudian percepatan durasi dilakukan pada aktivitas-aktivitas pengikutnya. Hasil dari analisis “what if” yang diperoleh berupa tabel dan grafik yang menunjukkan hubungan antara aktivitas yang terlambat dengan alternatif percepatan pada aktivitas-aktivitas pengikutnya, dengan cara menambah jumlah pekerja atau jam kerja. Informasi yang didapat dari analisis “what if” dapat memberikan bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mempercepat atau mempertahankan proses konstruksi sehingga dapat meningkatkan kinerja jasa pelaksanaan konstruksi. Kata kunci: Precedence Diagram Method, keterlambatan kegiatan konstruksi, analisis “what if”, percepatan durasi.
PEMBUATAN PROGRAM RAB DAN HARGA SATUAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL MACROS DAN VISUAL BASIC Prasetyo, Danny Ismail; Indrayadi, M.; Arpan, Budiman
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI JUNI 2015
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.12641

Abstract

Perkembanganteknologiinformasitermasuk di dalamnyaadalahperkembangan software (perangkatlunak) sangatmembantugunamemudahkanpekerjaanberbagaidisiplinilmu. Tekniksipilmerupakansalahsatubidangilmu yang menuntutpekerjaancepat, tepatsertaefisiendibidangwaktudantelahbanyakperangkatlunakberkelasinternasional yang telahdiciptakangunamembantudalamrekayasa, seperti AUTOCAD, SAP, danmasihbanyaklagiperangkatlunak yang sejenis. Sumberdaya yang direncanakanadalahtenagakerja (man), peralatan (machine), metode (method), bahan (material), danuang (money). Sumberdayainiharusdirencanakanseefisiendanseefektifmungkin agar diperolehbiayapelaksanaan yang minimum. Dalampelaksanaankitaharusmenyusunpekerjaansesuaidengankualifikasinyamasing-masing. Penjadwalan yang tepatdenganpengalokasiansumberdaya yang tepatmendukungkeberhasilansuatuproyek.   Kata kunci :RancanganAnggaranBiaya, Visual Basic
PENERAPAN SISTEM ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PENGADAAN BAHAN BAKU READY MIX CONCRETE Oktaviani, Ria Isni; Arpan, Budiman; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.10404

Abstract

Untuk menjalankan sistem kegiatan produksi Ready Mix Concrete yang baik dan lancar dengan biaya yang seminimum mungkin, maka perusahaan harus merencanakan kebutuhan dan persediaan bahan baku.Salah satu metode perencanaan kebutuhan persediaan adalah Economic Order Quantity.Metode ini digunakan untuk menghitung jumlah pemesanan bahan baku, dan juga perhitungan persediaan pengaman (Safety Stock), dan titik pemesanan kembali (Reorder Point). Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah nilai EOQ semen sebesar 25,661M³/hari, EOQ pasir sebesar 80,819 M³/hari dan batu sebesar 47,344 M³/hari. Nilai Safety Stock semen sebesar 12,19 M³/hari, Safety Stock pasir sebesar 33,21 M³/hari, dan Safety Stock batu sebesar 57,178 M³/hari. Nilai ROP semen sebesar 34,96 M³/hari, ROP pasir sebesar 96,67 M³/hari, ROP batu sebesar 163,578 M³/hari. Dan dapat meminimalkan biaya pengadaan bahan baku sebesar Rp. 45.8984.822,59 atau sebesar 39,36%. Kata-katakunci :Economic Order Quantity (EOQ), Biaya Pengadaan, Persediaan
EFEKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PROYEK BANGUNAN Wijaya, Anton; Arpan, Budiman; Mulyani, Endang
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.9354

Abstract

Labor is an important factor in the implementation of construction projects. Labor used normally not be individuals but in the form of Handyman group consisting of builders and carpenters helper who served in various proportions. One of the factors that need to be considered in assessing the performance of the group was to determine the effectiveness of time handyman work. The study was conducted by comparing the real work time obtained from field measurements with theoretical work time is calculated based on hours of work in general, which is then adjusted existing theories in the literature. Furthermore, the real work time is calculated effectiveness of the theoretical work time, both for the size of each group as well as for overall handyman. Comparisons are also made for the effectiveness with age, experience apes (certain fields and overall). The results obtained show that the effectiveness of the overall working time was 98.24%. Handyman group that has the highest effective working time is Handyman group A with the effectiveness of working time was 98.37%. Keywords: Real Working Time, Work Time Theoretical, Effectiveness, Handyman Group