Riyanny Pratiwi
Unknown Affiliation

Published : 44 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG POLRESTA PONTIANAK DENGAN PERHITUNGAN S.N.I. DAN ANALISA SOFTWARE MICROSOFT PROJECT 2016 Fitriyana, Tesa; Rafie, -; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.514 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38844

Abstract

Dalam suatu proyek konstruksi, direncanakan dengan biaya dan waktu berdasarkan nilai owner estimate sebagai batasan tertinggi dari nilai penawaran untuk mencapai nilai penawaran dalam suatu nilai kontrak (RAB).  Untuk mengestimasi biaya pelaksanaan berdasarkan kondisi proyek dilapangan, Kontraktor perlu membuat Rencana Anggaran Pelaksanaan untuk memperediksi biaya sebenarnya dilapangan. Proyek gedung kantor polresta kota pontianak dipilih karena memiliki selisih terhadap nilai OE, RAB dan RAP, dimana harga Owner Estimate sebesar Rp.4.787.671.855, Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp.4.499.540.523 dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan (RAP) sebesar Rp.3.645.279.726. Selisih RAB dan RAP sebesar 18.99% atau Rp854.260.796 didapatkan dengan memperbesar Produktivitas tenaga kerja berdasarkan kondisi proyek dilapangan.Kata Kunci:, biaya, owner estimate RAB
RANCANGAN SKENARIO PELAKSANAAN PADA PROYEK PENAMBAHAN JUMLAH LIFT HOTEL YANG SEDANG BEROPERASI (STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE PONTIANAK) Andini, Niluh Dewi; Mulyani, Endang; Pratiwi, Riyanny
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.612 KB)

Abstract

Pembangunan dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi memiliki tingkat kesulitan yang relatif lebih tinggi. Selain aktifitas yang padat, area yang sempit menjadikan suatu permasalahan pada saat proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Diperlukan suatu rancangan skenario pelaksanaan yang baik untuk memaksimalkan pekerjaan dalam ruang yang sempit dan meminimalisir risiko yang mungkin akan terjadi. Rancangan skenario dibuat dalam 3 alternatif, dengan kondisi eksisting proyek sebagai acuan dalam pembuatan skenario. Metode Multy Objective digunakan dalam menetukan skenario optimum berdasarakn proporsi jarak (Travelling Distance) dan nilai keamanan (Safety Index). Analisa risiko yang didapat melalui metode fishbone diagram dan pengamatan langsung di lapangan menjadi pertimbangan dalam menentukan skenario optimum. Dari hasil analisa ditetapkan skenario 3 sebagai skenario optimum dengan nilai Travelling Distance (TD) sebesar 3.044,00 dengan penurunan sebesar 13,28% dan nilai Safety Index (SI) sebesar 26.232,45 dengan perbedaan 0,434% terhadap kondisi eksisting. Skenario 3 dipilih sebagai skenario optimum untuk meminimalisir kecelakaan dengan menambahkan pagar kerja dan rambu peringatan.
PENILAIAN RISIKO AKSES JALAN MASUK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU UNIVERSITAS TANJUNGPURA Ria, Sefriani; Mulyani, Endang; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.966 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.25314

Abstract

Kecelakaan kerja dalam dunia konstruksi sangat berpeluang besar, ada tiga hal yang mempengaruhinya yaitu manusia, alat dan bahan, serta lingkungan kerja. Universitas Tanjungpura sedang membangun 5 (lima) gedung baru diantaranya gedung serbaguna, perpustakaan modern, laboratorium, dan dua gedung kuliah, serta penataan jalan utama menuju kampus Universitas Tanjungpura. Akibatnya timbul sumber-sumber bahaya disekitar lokasi kerja karena akses masuk dan keluar kegiatan kampus menyatu dengan mobilisasi kegiatan pembangunan gedung baru serta kegiatan penataan jalan utama yang bersinggungan langsung dengan pengguna jalan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskritif dengan metode Job Safety Analysis (JSA) dengan tahapan analisa, identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko. Sumber data dalam penelitian ini yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung dilapangan dengan bantuan penyebaran kuisioner kepada para pekerja konstruksi dan non-pekerja (pengguna jalan). Hasil yang didapat selama penelitian ini yaitu terdapat 18 risiko bahaya kepada pekerja konstruksi sebanyak 12 risiko berada dalam kategori sedang  dan ada 6 risiko berada dalam kategori berbahaya. Sedangkan non-pekerja (pengguna jalan) terdapat 12 risiko bahaya, 9 risiko tegolong tinggi dan 3 risiko tergolong sedang. Kata kunci: Kesehatan dan keselamatan kerja, risiko bahaya, Job Safety Analysis (JSA), kecelakaan kerja.
KAJIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTURKSI JALAN Gustianto, Wandi; Indrayadi, M.; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.378 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.24456

Abstract

Keselamatan kerja sangat penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi karena Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program yang dibuat pekerja maupun penguasaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Tujuannya adalah untuk menciptakan tempat kerja yang aman serta menekan serendah mungkin risiko kecelakaan kerja. Tingkat keselamatan kerja pada Program Pekerjaan Jalan Kota Pontianak tahun 2014 masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya kecelakaan kerja yang terjadi, tentunya hal ini berdampak pada kinerja proyek itu sendiri.Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan masalah pada penelitian ini mengenai “Kajian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Konstruksi Jalan”. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia yang tentunya berkaitan dengan keselamatan kerja terutama pada proyek konsturksi jalan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dengan survey langsung ke lapangan, wawancara dengan pihak ahli serta mengadakan kuesioner dan diolah dengan metode Weighted Average Approximation Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kecelakaan kerja pada proyek pekerjaan jalan tergolong besar, artinya prosedur keselamatan kerja tidak dilaksanakan dengan baik, terlebih lingkungan kerja yang berdekatan langsung dengan kepadatan lalu lintas menyebabkan kecelakaan dapat terjadi kepada pekerja maupun pengguna jalan. Maka dari itu pihak penyedia jasa harus menegaskan prosedur keselamatan kerja kepada setiap pekerjanya. Kata kunci : Keselamatan kerja, Prosedur keselamatan kerja, kecelakaan kerja
IDENTIFIKASI CONSTRUCTION MATERIAL WASTE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS : RUMAH JABATAN REKTOR UNTAN PONTIANAK) Perdana, Arassy Satya; Indrayadi, Muhammad; Pratiwi, Riyanny
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.145 KB)

Abstract

Sisa material merupakan salah satu masalah yang serius pada konstruksi bangunan. Usaha minimalisasi sisa material konstruksi akan membantu kontraktor untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi dampak lingkungan. Pada proyek Pembangunan Rumah Jabatan Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak, banyak dijumpai sisa material proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui material yang berpotensi menjadi waste, mengidentifikasi penyebab waste menggunakan fishbone diagram sehingga dapat disusun strategi meminimalkan waste, agar waste serupa tidak muncul lagi pada proyek selanjutnya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara penanganan waste yang tepat untuk setiap sisa material yang ada dengan menggunakan metode waste hierarchy. Dari hasil analisa Pareto, maka material yang berpotensi menjadi waste dan memiliki waste cost terbesar yaitu : papan triplek (lantai, kolom, balok) dengan total waste cost sebesar Rp 323.937.789,03, dengan volume waste sebesar 2532  dan waste level sebesar 78,051%. Faktor penyebab terjadinya waste material pada Pembangunan rumah Jabatan Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak adalah faktor man, measure, dan management yang dilaksanakan kurang baik. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk meminimalkan waste antara lain, yaitu : Melakukan pengawasan dan pembimbingan/arahan kepada pekerja, koordinasi tim lapangan, tim teknik dan procurement harus intens dilaksanakan, bekerja sama dengan proyek lain untuk mengalihkan material yang tidak terpakai. Kata kunci : Waste Material, Fishbone Diagram, Waste Hierarchy.
KAJIAN PENGUKURAN KINERJA INFRASTRUKTUR UNTUK PELAYANAN AIR BERSIH PDAM KOTA PONTIANAK Zikrullah, Iman; Syahruddin, -; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.97 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.29259

Abstract

Pengkajian terhadap pengukuran kinerja infrastruktur untuk pelayanan air bersih PDAM  Kota Pontianak masih kurang mendapat perhatian yang serius dari pihak PDAM sehingga menimbulkan kekurangan air bersih yang didistribusikan oleh PDAM ke masyarakat. Untuk mengantisipasi kekurangan terhadap air bersih tersebut, masyarakat melakukan beberapa tindakan yaitu menampung air hujan dan membuat sumur dangkal. Masalah yang mungkin dihadapi oleh pihak PDAM adalah kurang tersedianya penampungan bak air di beberapa titik dan diameter pipa yang kurang besar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan berdasarkan atas pemikiran bahwa pengukuran kinerja infastruktur untuk pelayanan air bersih di Kota Pontianak belum menghasilkan tingkat pelayanan yang diharapkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengukuran Kinerja Infrastruktur Untuk Pelayanan Air Bersih PDAM Kota Pontianak. Metode penelitian dipaparkan secara deskriptif, yaitu menjelaskan gambaran dan meninjau langsung ke lokasi yang akan dijadikan objek penelitianyaitu masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM Kota Pontianak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa data – data dari PDAM dan data primer berupa data peninjauan langsung ke PDAM Kota Pontianak. Teknik analisis berupa pertanyaan langsung kepada PDAM Kota Pontianak. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, diperoleh bahwa kebutuhan total yang dibutuhkan oleh Pontianak sampai tahun 2016 sekitar 40.132.675 m3/tahun atau 1.273 liter/detik. Berdasarkan data tahun 2016, dengan kapasitas sekitar 10 juta m3/tahun, Kota Pontianak dilayani oleh 7 buah reservoir dengan kapasitas 4.300 m3. Jadi dibutuhkan kapasitas terpasang 4 kali yang ada sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada tahun 2016. Artinya, Sumber air baku di Kota Pontianak dari segi volumenya cukup berlimpah, mengingat besarnya debit Sungai Kapuas. Hal yang perlu dipertahankan adalah menjaga kualitas air sungai sebagai sumber air baku, karena bila pencemaran terus berlangsung, biaya penyediaan air bersih di Kota Pontianak akan menjadi sangat mahal, apalagi air tanahnya tidak bisa dimanfaatkan karena merupakan air gambut yang berwarna dan bersifat asam, dan untuk pengolahannya juga memerlukan biaya instalasi yang cukup besar. Berdasarkan hasil analisis dengan kebutuhan sekitar empat kali lipat, maka dibutuhkan pembangunan WTP (Water Treatment Plant) yang menyebar disesuaikan dengan pola penyebaran penduduknya. Dapat pula disimpulkan di sini bahwa rencana penyediaan air bersih di Kota Pontianak meliputi kegiatan-kegiatan Peningkatan kemampuan dan kualitas instalasi pengolahan dan penampungan yang ada, Pembangunan instalasi penampungan dan pengolahan baru dan Pembangunan jaringan transmisi dan distribusi baru. Kata-kata kunci:  kinerja infrastruktur, tekanan air, debit, kontinuitas aliran
ANALISIS PERBANDINGAN STANDAR PENGADAAN JASA KONSULTANSI PROYEK PEMERINTAH DENGAN STANDAR PENGADAAN JASA KONSULTANSI PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN SWASTA (KPS) YANG DIBIAYAI OLEH ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (IDB) Bekli, Ferry Yashi; Syahrudin, -; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.536 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.29178

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, pengadaan (procurement) merupakan tahapan penting yang harus dilalui. Pengadaan (procurement) dapat berupa jasa kontraktor maupun jasa konsultansi. Pada pengadaan jasa konsultansi proyek pemerintah yang dibiayai oleh dana APBN/APBD, standar prosedur pengadaan jasa konsultansi bersumber dari Perpres Nomor 54 Tahun 2010 beserta pembaharuannya, ditambah lagi dengan dokumen-dokumen pendukung yang berkaitan dengan standar prosedur pengadaan jasa konsultansi. Sedangkan pada pengadaan jasa konsultansi proyek kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) yang dibiayai oleh Islamic Development Bank (IDB), standar pengadaan jasa konsultansinya bersumber dari Guidelines for Procurement of Goods and Works Under ISLAMIC DEVELOPMENT BANK FINANCING. Analisis yang dilakukan adalah membandingan proses dan prosedur pengadaan jasa konsultansi pada proyek pemerintah dengan standar pengadaan jasa konsultansi proyek kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) yang dibiayai oleh Islamic Development Bank (IDB). Selain itu juga menganalisis perbedaan standar pengadaan jasa konsultansi pada kedua sumber pembiayaan tersebut, kemudian mengevaluasi hasil perbandingan yang telah ditemukan. Adapun dalam pelaksanaannya, cara yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data adalah dengan kajian literatur penelitian, metode wawancara langsung dengan pihak konsultan, panitia pengadaan dan owner. Hasil yang didapat kemudian dianalisis. Kata kunci : Pengadaan Jasa Konsultansi, KPS, IDB.
PENERAPAN K3 KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC PADA PEKERJAAN AKSES JALAN MASUK (STUDI KASUS : JL. PROF. DR. H. HADARI NAWAWI) Rifani, Yuda; Mulyani, Endang; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.417 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.26373

Abstract

“Keselamatan dan Kesehatan Kerja” (K3) is an effort to overcome potential hazards or health and health risks that may occur. Occupational Safety Risk is still commonly overlooked. The construction service industry is one of the industrial sectors that has the risk of work accident. Frequent occurrence of work accidents on construction projects caused less attention K3.In research and this final project will be examined about the implementation of K3 on construction project. The first thing to do is to identify what K3 risks are likely to occur in building construction work and analysis of those risks. The risk analysis is to know the risk of K3 most common in building construction work based on the result of questionnaires distributed to respondents who work on building construction work. The risk of K3 will be analyzed by using HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment & Risk Control) method. Furthermore, we will conduct risk control to provide solutions to the health and safety risks that have been analyzed.In this study, the highest risk for workers is the activity of mobilization of heavy equipment on new building construction by using wheel truck > 8 can squeeze or crash the worker who work on road access with value 15,10. While the highest risk for non-workers is heavy equipment mobilization activity using wheel truck > 8 and material mobilization using wheel truck <8 on new building construction with risk can squeeze or crash non-worker who is passing in access road with value 14,60 and 11.18.Based on the analysis, the risk control alternatives are made to minimize the possible health and safety risks in the access of building road and the building infrastructure among others: to prepare the security officer to perform the escort during the mobilization of equipment, schedule the mobilization activities of the equipment and materials, safety barriers, road barriers, traffic cones, mounting signs, providing APD (Alat Pelindung Diri) for workers, providing counseling to workers to be vigilant when doing roadside activities, around excavated pits or borders, providing adequate lighting , providing special heavy vehicle parking locations, providing security officers / supervisors when heavy equipment operates and also when loading material unloaded with dump truck, clean the material entering the road area periodically. Keywords: Implementation of “Keselamatan dan Kesehatan Kerja” (K3), HIRARC, Work Accident
RANCANGAN FRAMEWORK WASTE MATERIAL Maulita, Rezki; Pratiwi, Riyanny; -, Syahrudin
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i1.40259

Abstract

Sisa material berdampak pada pembengkakan biaya proyek yang direncanakan sebelumnya. Perlu dilakukan tindakan untuk memperkecil dampak dari sisa material, antara lain melakukan perencanaan sisa material. Perencanaan sisa material dilakukan dengan membuat daftar waste material yang terjadi pada proyek melalui proses identifikasi. Hasil identifikasi dibuat framework atau SOP sederhana yang berbentuk seperti bagan alir, hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksana atau perencana dalam merencanakan pengendalian sisa material. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, deskriptif, dan studi literatur. Metode kuantitatif digunakan untuk menentukan besar waste level dari setiap material. Metode deskriptif untuk mendapatkan kuantitas sisa material berdasarkan kuesioner, dan informasi mengenai faktor penyebab waste di lapangan. Studi literatur dilakukan untuk membandingkan waste level yang terjadi dengan penelitian sebelumnya. Berdasarkan analisis yang dilakukan, waste terbesar terjadi pada material batako (waste level 14,796%) dan keramik. Faktor yang menyebabkan timbulnya sisa material adalah pemesanan material berlebihan, penyimpanan material tidak baik, kualitas material yang tidak bagus, serta penanganan material saat pelaksanaan proyek yang tidak baik. Cara penanganan yang dilakukan adalah membuat penyimpanan yang baik bagi setiap material, mengestimasi secara cermat kebutuhan material di lapangan dengan memperhatikan safety stock material, menggunakan material sesuai dengan spesifikasi, serta meningkatkan pengawasan dan informasi kepada pekerja saat pelaksanaan proyek.
PENGARUH KOMPETENSI MANDOR TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK QUBU RESORT KABUPATEN KUBU RAYA) Franshuid, Claudia Meri Ayanggela; Rafie, -; Pratiwi, Riyanny
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1892.99 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.20784

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi terdapat salah satu pihak yang berperan penting dalam pelaksanaan dan pengawasan. Tenaga kerja dalam proyek konstruksi dikepalai oleh seorang tenaga kerja berpengalaman secara keahlian dan pengalaman yang dikenal dengan mandor. Mandor dalam pelaksanaan proyek konstruksi bertanggung jawab terhadap tenaga kerja yang dikepalainya atau dibawahinya, yang meliputi progres kerja dan kemajuannya. Dalam praktik kesehariannya mandor memimpin satu item pekerjaan, item pekerjaan yang dipimpin oleh mandor diharapkan dapat berjalan sesuai dengan time schedule. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh kompetensi mandor terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi yang dapat dilihat dari terciptanya suatu koordinasi yang baik antara mandor dan tenaga kerja yang dibawahinya dalam pelaksanaan seluruh item pekerjaan, melalui koordinasi antara mandor dengan manager lapangan agar dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi pada pembangunan Qubu Resort Kabupaten Kubu Raya dan juga terciptanya pencapaian mutu dan kualitas pekerjaan pada proyek konstruksi pembangunan Qubu Resort yang sesuai dengan waktu pelaksanaan konstruksi (time schedule) yang telah dibuat. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, dapat dibuat suatu standar pendukung keputusan yang dapat membantu dalam penelitian dan penilaian terhadap kompetensi mandor. Metode SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) merupakan sebuah metode yang dikeluarkan pada tahun 2011 oleh Kementerian Pekerjaan Umum Pada Pembinaan Konstruksi dimana didalam metode ini terdapat beberapa item penilaian yang berhubungan dengan 8 kriteria mandor menurut SKKNI. Setelah dilakukan penelitian apakah kompetensi mandor tersebut baik atau tidak, dapat disimpulkan bahwa pada proyek pembangunan Gedung Entrance kompetensi mandor dinilai baik dalam memimpin, mengatur dan mengawasi berjalannya sebuah proyek konstruksi oleh sebab itu pembangunan gedung entrance dapat berjalan dengan baik. Sedangkan pada proyek kedua yaitu pembangunan waterpark kompetensi mandor pertama dinilai kurang baik dalam memimpin, mengatur dan mengawasi berjalannya sebuah proyek konstruksi oleh sebab itu menyebabkan kemunduran waktu pada proyek pembangunan waterpark Qubu Resort Kabupaten Kubu Raya dan pada mandor kedua kompetensi mandor dinilai baik dalam memimpin, mengatur dan mengawasi berjalannya sebuah proyek konstruksi oleh sebab itu mandor dapat menyelesaikan item pekerjaan yang tertunda dari pihak mandor pertama. Adapun setiap item pekerjaan mengalami kemunduran waktu disebabkan karena perbaikan-perbaikan yang dilakukan akibat dari hasil kerja yang kurang baik sehingga membutuhkan waktu untuk memperbaiki sebelum dilakukan pekerjaan finishing. Kata kunci: Proyek Konstruksi, Mandor, Metode SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia).