Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALYSIS ENGLISH FIGURATIVE LANGUAGE IN NOVEL “LITTLE MEN” BY LOUISA MAY ALCOTT Arsyani, Fatma; Rufinus, Albert; Rosnija, Eni
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The research was conducted to find and analyze figurative language (metaphor and simile) in “Little Men”, a classic novel by Louisa May Alcott. The research used descriptive qualitative method, which sample was twenty figurative languages taken using random purposeful sampling. Procedure of analysis were 1st reading entire text, 2nd determining tenor and vehicle of figurative language using Richard approach, 3rd describing meanings, 4th describing character education in the novel. The research identified 121 figurative languages, consist of 33,06% metaphors and 66.94% similes. It means the novel uses more simile rather than metaphor, and implies that explicit and direct comparison is frequently found. Most vehicles used ancient figures like Spartan, Colossus of Rhodes; nature and animal life; things; fairy tale Goldilocks and the historical social life. Besides, figurative language together with fiction’ elements, delivers character values:religious,social care,and intelligence.   Keywords: figurative language, meaning, character education   Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisa bahasa kiasan (metafora dan persamaan atau simile) dalam novel klasik “Little Men” karya Louisa May Alcott. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penarikan sampel secara random purposeful sampling dan diperoleh dua puluh bahasa kiasan. Prosedur analisa data yaitu 1. Membaca keseluruhan teks, 2. Mementukan tenor dan wahana dari bahasa kiasan menggunakan pendekatan Richard, 3. Menjabarkan makna, 4. Menjabarkan pendidikan karakter di novel. Penelitian ini mengidentifikasi 121 bahasa kiasan terdiri dari 33,06% metafora dan 66,94% simile. Novel ini lebih banyak menggunakan simile daripada metafora, hal ini bermakna perbandingan yang sering ditemui adalah perbandingan secara jelas dan langsung. Lazimnya, wahana menggunakan figur kuno, seperti Spartan, Colossus of Rhodes; kehidupan alam dan hewan, benda-benda, cerita dongeng Goldilocks, dan sejarah keidupan sosial. Selain itu, bahasa kiasan bersama elemen-elemen lain di fiksi, menghantar nilai-nilai karakter: taat beragama, peduli sosial, dan  intelegensia.   Kata Kunci: bahasa kiasan, makna, pendidikan karakter
Upaya Meningkatkan Kesadaran Peduli Lingkungan di Panti Asuhan Tunas Melati Muhammadiyah Pontianak Putri, Monica Trihardini Christia; Julianda, Ryan Cipta; Sukmawati, Eva; Matofani, Ranisa Immawati Putri; Muzdalifah, Adela; Ngsurukh, Maria Peeva Mahseya; Arsyani, Fatma; Salam, Urai
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v6i1.148

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peduli lingkungan melalui kegiatan daur ulang botol plastik bekas menjadi barang tepat guna, meningkatkan kesadaran lingkungan serta keterampilan manfaat daur ulang di Panti Asuhan Tunas Melati Muhammadiyah Pontianak. Metode kegiatan ini adalah tahap pra-survei tempat serta kebutuhan kegiatan. Kegiatan ini berkolaborasi dengan komunitas eksternal luar kampus seperti Seangle dan Excellence English Studio. Dalam pelaksanaannya, hasil menunjukkan dampak positif program ini terhadap pemahaman lingkungan anak-anak dan keterampilan sosial mereka. Identifikasi gaya belajar juga membantu penyesuaian metode pembelajaran sesuai kebutuhan anak. Kegiatan bahasa Inggris dan kreativitas meningkatkan kemampuan bahasa dan ekspresi. Donasi yang melampaui ekspektasi memberikan bantuan material untuk kebutuhan anak panti asuhan. Rekomendasi termasuk panduan yang lebih menarik, integrasi bahasa Inggris yang lebih kuat, dan evaluasi berkelanjutan untuk memaksimalkan manfaat. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari berbeda yang melibatkan pengurus dan anak panti asuhan, serta mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Universitas Tanjungpura.