Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Strategi Guru Seni Budaya dan Pendidikan Agama Kristen dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Sesfao, Maria Indriani; Oematan, Tri Oktavia; Sibulo, Deviana; Metan, Yossie
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 6 (2024): December
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i6.7681

Abstract

Tujuan dari riset ini adalah Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh guru Seni Budaya dan Guru Pendidikan Agama Kristen dalam implementasi kurikulum merdeka di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lobalain Kabupaten Rote Ndao. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pengertian metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat post positivisme yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah. Deskriptif sendiri merupakan metode yang dipakai untuk menjelaskan hubungan antara variable satu dengan variable lainnya. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memperoleh data dan informasi dari orang-orang atau subjek yang diamati. Maka hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: guru seni budaya maupun guru Pendidikan Agama Kristen sudah berupaya untuk melakukan berbagai strategi dalam implementasi kurikulum merdeka. Dalam proses pembelajaran guru Pendidikan Agama Kristen dan guru Seni Budaya dalam menentukan strategi pembelajaran selalu menyesuikan dengan: rumusan tujaun pembelajaran, analisis kebutuhan, kondisi, situasi, fasilitas dan lingkungan belajar. Hal ini sangat penting sehingga benar-benar menjawab kebutuhan peserta didik. Sedangkan dalam impelementasi kurikulum merdeka belajar yang diperhatikan yaitu waktu pembelajaran, pemanfaatan multimedia, pembelajaran yang berbasis projek, mengenal karakteristik siswa, dan literasi. Semua ini sudah diterapkan oleh guru seni Budaya maupun guru Pendidikan Agama Kristen dalam proses pembelajaran.
Mewujudkan pendidikan agama Kristen yang transformatif: Sinergi filsafat progresivisme dengan kurikulum merdeka Afi, Kristian Edison Yohanis Melkior; Pellokila, Ireni Irnawati; Sesfao, Maria Indriani
KURIOS Vol. 10 No. 2: Agustus 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v10i2.1141

Abstract

The mismatch between the principles of progressivism and educational practices in the field is a challenge in implementing the Independent Curriculum in Rote Ndao Regency. Schools often use an authoritarian approach, with minimal innovative learning media, so the learning atmosphere becomes more varied and dynamic. Teachers tend to be dominant as presenters of material rather than facilitators, which hinders experience-based learning. This study uses a descriptive qualitative method through observation, interviews, and document studies to explore the implementation of progressivism and the Independent Curriculum. The study results show that learning has been adjusted to the development of students, and teachers act as facilitators by motivating them. However, schools must still provide suggestion boxes and learning media according to student needs. For improvement, intensive training is necessary for teachers, and school policies must be strengthened to create a more inclusive and innovative learning environment.   Abstrak Ketidaksesuaian antara prinsip progresivisme dan praktik pendidikan di lapangan menjadi tantangan dalam implementasi Kurikulum Merdeka di Kabupaten Rote Ndao. Sekolah sering menggunakan pendekatan otoriter, dengan minimnya penggunaan media pembelajaran yang inovatif, sehingga suasana belajar menjadi monoton dan kurang dinamis. Guru cenderung dominan sebagai penyampai materi daripada fasilitator, yang menghambat pembelajaran berbasis pengalaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen untuk mengeksplorasi penerapan progresivisme dan Kurikulum Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran telah disesuaikan dengan perkembangan peserta didik, dan guru bertindak sebagai fasilitator dengan memotivasi mereka. Namun, sekolah belum menyediakan kotak saran dan media pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik. Untuk perbaikan, diperlukan pelatihan intensif bagi guru dan penguatan kebijakan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan inovatif.
Teori Belajar Konstruktivistik Nubatonis, Ana; Lami, Bernard; Banesi, Delvy; Beukliu, Fitriana; Nabunome, Noksi; Lasa, Yusri; Sesfao, Maria Indriani
Asian Journal of Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 3 (2025): Asian Journal of Multidisciplinary Research
Publisher : Jujurnal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/d6ch3j45

Abstract

Teori belajar konstruktivistik sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran yang menekankan peran aktif peserta didik dalam membangun pengetahuannya sendiri. Teori ini berakar pada pemikiran para tokoh seperti Jean Piaget, Lev Vygotsky, dan Jerome Bruner yang menekankan pentingnya pengalaman, interaksi sosial, dan aktivitas reflektif dalam pembelajaran. Melalui teori konstruktivistik, proses belajar dipahami sebagai upaya individu dalam membentuk makna berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman baru. Makalah ini juga menguraikan kelebihan dan kekurangan teori konstruktivistik serta implikasinya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK). Penerapan teori ini dalam konteks PAK bertujuan mendorong peserta didik untuk menggali dan menghidupi nilai-nilai kekristenan secara aktif dan kontekstual, sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna, dialogis, dan transformatif.