Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendidik SD, SMP & SMA Athirah untuk Mengembangkan Potensi Siswa Melalui Strategi Coaching Akhmad Harum; Suciani Latif; Abdul Saman; Sahril Buchori; M. Amirullah
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Maret 2024 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v4i2.535

Abstract

Tenaga pendidik berperan dalam mengembangkan potensi siswa di sekolah. Fakta dilapangan menunjukkan kemampuan penguasaan guru terhadap materi standar profesional masih relatih rendah, sehingga diperlukan strategi yang efektif untuk meningkatan kapasitas pribadi tenaga pendidik. Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kapasitas tenaga pendidik di Sekolah Islam Athirah untuk mengembangkan potensi siswa melalui strategi coaching. Strategi coaching berfokus pada target spesifik melalui percakapan dan observasi secara langsung. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring selama 3 batch yang melibatkan tenaga pendidik Sekolah Islam Athirah di beberapa wilayah, yaitu Athirah Kajolalido, Athirah Baruga dan Athirah Bone. Pelatihan ini dilakukan dengan 3 tahap, yakni tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan observasi. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan melalui strategi coaching bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pengajaran, meningkatkan motivasi dan percaya diri, serta dapat meningkatkan kolaborasi antarguru. Strategi coaching memberikan manfaat untuk tenaga pendidik dalam meningkatkan kapasitas pribadi dan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan siswa dan proses pembelajaran di sekolah
Strategi Problem, Emotion Focused Coping, Spiritual Teistik untuk Meningkatkan Ketangguhan Mental Sebagai Pembentuk Wellbeing Wahyu Kurnia Saputra; Suciani Latif; Akhmad Harum; Rafli Ramadan; Rezki Auliah Alimuddin; Muthmainnah
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 7 Nomor 4 Tahun 2024
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v7i4.3642

Abstract

Ketangguhan mental adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi tekanan, tantangan, atau kesulitan dalam kehidupan dengan cara yang positif dan adaptif. Strategi problem focused coping sebagai usaha untuk mengelola masalah yang dihadapi dengan berfokus pada pemecahan masalah dapat meningkatkan ketangguhan mental individu. Selain itu, strategi emotion focused coping juga dapat meningkatkan ketangguhan mental individu. Individu yang memiliki kemampuan mengatasi tekanan emosional yang baik, memiliki tingkat ketangguhan mental yang lebih baik pula. Spiritual teistik memiliki pandangan mengenai manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi atau fitrah spiritual religius sehingga mampu merespon nilai-nilai ilahiyah melalui qolbunya dan mengaktualisasikannya dalam rangka mencapai kehidupan personal dan sosial yang sejahtera dan bermakna. Strategi problem, emotion focused coping dan spiritual teistik yang digunakan sebagai upaya membantu mitra untuk meningkatkan ketangguhan mentalnya dilakukan dalam kegiatan individu dan kelompok. Sehingga, mitra dapat memiliki tingkat ketangguhan mental yang semakin baik. Hal tersebut dapat dijadikan dasar untuk mewujudkan wellbeing yang baik dan sehat secara fisik, jasmani, maupun rohani. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang memuat teknik pengabdian, pelatihan dan pendampingan program yang dilaksanakan melalui beberapa tahapan yakni: 1) Tahap persiapan; 2) Tahap pendekatan dan identifikasi masalah; 3) Pelaksanaan strategi problem, emotion focused coping dan spiritual teistik dengan Joyfull Learning (dalam bentuk katarsis menulis, focus group discussion, spiritual sojourn serta aktivitas menyenangkan dan menarik lainnya); 4) Evaluasi dan laporan akhir. Setelah pelaksanaan program, mitra menunjukkan perubahan yang positif, dimana hasil pengukuran akhir menunjukkan 11 orang (61%) mitra memiliki tingkat ketangguhan mental tinggi dan 7 orang lainnya (39%) berada pada tingkat sedang. Ketangguhan mental yang tinggi menjadi tolak ukur mitra memiliki kesejahteraan psikologis yang baik yang terlihat pada perubahan perilaku mitra yang sudah mampu menerima dirinya, membangun hubungan positif dengan orang lain, mandiri, menyesuaikan diri dengan lingkungannya, memiliki tujuan hidup dan mampu mengembangkan dirinya kearah yang lebih baik.
Exploration of the Relationship between Optimism, Resilience, and Psychological Well-Being in Guidance and Counseling Students Harum, Akhmad Harum; Suciani Latif; Muzayyinah Al Uzrah
Edu Consilium : Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ec.v6i1.18081

Abstract

The purpose of this study was to examine the relations of optimism, resilience, and psychological well-being in guidance and counseling students. The method used in this research is descriptive quantitative. Data were collected through questionnaires, using 3 scales, namely the optimism scale (Revised Life Orientation Test/LOT-R), resilience scale (Connor-Davidson Resilience Scale/CD-RISC), and psychological well-being scale (Psychological well-being Ryff's Scale). A total of 246 guidance and counseling students participated in this study. The research data were analyzed using descriptive analysis techniques and multiple regression analysis. The results of this study indicate that there is a significant relationship between optimism and resilience variables on students' psychological well-being. The optimism variable has a positive influence on psychological well-being, while the resilience variable has an opposite (negative) influence on the psychological well-being of guidance and counseling students. Thus, it can be concluded that although guidance and counseling students have a high level of resilience, students may also experience greater stress, pressure, or demands so that resilience negatively affects the psychological well-being felt by students. In addition, students who have a high sense of optimism will tend to improve psychological well-being.