Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan Di Indonesia Mariana, Dielfi; Helmi, Achmad Mahrus
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.022 KB)

Abstract

Madrasah memiliki peran strategi dalam pembangunan bangsa. Madrasah masih dianggap nomer dua karena penyelenggaraan madrasah masih menghadapi masalah besar seperti masalah pengelolaan dan rendahnya mutu pendidikan madrasah. Dalam perkembangannya ada dua momentum eksistensi madrasah yaitu SKB 3 mentri 1975 yang menjadi awal sebuah pengakuan madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang setara dengan pendidikan umum. UU Sisdiknas Nomor 2/1989 yang menjadikan madrasah bukan saja sebagai lembaga pendidikan yang setara dengan umum, selain itu madrasah diakui sebagai sekolah umum. Munculnya SKB 3 mentri dinilai sebagai langkah positif bagi peningkatan mutu madrasah. Aik dari status, nilai ijazah maupun kurikulumnya. Perkembangan kurikulum madrasah tidak terlepas dari sejak awal masuk agama Islam dan perkembangannya sejak zaman pra-kemerdekaan hingga sekarang. Secara garis besar kurikulum madrasah dibagi menjadi tiga periode yaitu: kurikulum madrasah sebelum kemerdekaan, kurikulum madrasah sesudah kemerdekaan, kurikulum madrasah pasca kemerdekaan. Kurikulum dalam transformasinya mengalami perubahan untuk pendidikan dimasa depan dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman hingga bisa menjadi kurikulum seperti saat ini.
Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan Di Indonesia Mariana, Dielfi; Helmi, Achmad Mahrus
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3236

Abstract

Madrasah memiliki peran strategi dalam pembangunan bangsa. Madrasah masih dianggap nomer dua karena penyelenggaraan madrasah masih menghadapi masalah besar seperti masalah pengelolaan dan rendahnya mutu pendidikan madrasah. Dalam perkembangannya ada dua momentum eksistensi madrasah yaitu SKB 3 mentri 1975 yang menjadi awal sebuah pengakuan madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang setara dengan pendidikan umum. UU Sisdiknas Nomor 2/1989 yang menjadikan madrasah bukan saja sebagai lembaga pendidikan yang setara dengan umum, selain itu madrasah diakui sebagai sekolah umum. Munculnya SKB 3 mentri dinilai sebagai langkah positif bagi peningkatan mutu madrasah. Aik dari status, nilai ijazah maupun kurikulumnya. Perkembangan kurikulum madrasah tidak terlepas dari sejak awal masuk agama Islam dan perkembangannya sejak zaman pra-kemerdekaan hingga sekarang. Secara garis besar kurikulum madrasah dibagi menjadi tiga periode yaitu: kurikulum madrasah sebelum kemerdekaan, kurikulum madrasah sesudah kemerdekaan, kurikulum madrasah pasca kemerdekaan. Kurikulum dalam transformasinya mengalami perubahan untuk pendidikan dimasa depan dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman hingga bisa menjadi kurikulum seperti saat ini.
Ecoliterasi Santri: Transformasi Kesadaran Lingkungan di Pesantren Hijau Indonesia Muhyidin, Muhyidin; Bella, Sinta; Helmi, Achmad Mahrus; Mufidah, Maria
INCARE, International Journal of Educational Resources Vol. 6 No. 2 (2025): August 2025
Publisher : FKDP (Forum Komunikasi Dosen Peneliti)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59689/incare.v6i2.1224

Abstract

This study examines ecoliteracy among students as a form of environmental  awareness transformation in green Islamic boarding schools (pesantren) in Indonesia from a literacy perspective. Pesantren are not only Islamic educational institutions but also have great potential in shaping the character of students who care about the environment. Through the integration of Islamic values, environmentally friendly practices, and an ecological literacy approach, green Islamic boarding schools create a learning ecosystem that fosters ecological awareness. This study highlights how students experience changes in their perspectives, behaviors, and active participation in environmental protection through literacy based on Islamic values and the pesantren's local context. This transformation demonstrates that ecoliteracy is not only about ecological knowledge, but also the internalization of spiritual, social, and cultural values in building sustainable environmental awareness.
Kontribusi Kegiatan Bahtsul Masail dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Kitab Kuning dan Berfikir Kritis Santri di Forum Musyawarah Anjang Sana Anjang Sini (FMAA) di Kabupaten Jember Helmi, Achmad Mahrus; Hanifuddin, Hanifuddin
EDUKASIA Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2023): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v4i2.603

Abstract

This research aims to determine: (1) Implementation of bahtsul masail activities in FMAA activities (2) Contribution of FMAA activities in increasing students' understanding of the yellow book. (3) Contribution of FMAA activities in improving Santri's critical thinking. (4) Supporting and inhibiting factors for FMAA's contribution to increasing students' understanding of the yellow book and students' critical thinking. The method used is field research with a qualitative approach and the type of research is case study. Data collection uses interview, observation and documentation methods. The data analysis techniques used are: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that bahtsul masail activities in the Anjang Sanjang Here (FMAA) deliberative forum can contribute to increasing the understanding of Santri in understanding the Yellow Book and thinking critically.