Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penguatan Kapasitas Manajemen Data Berbasis Digital Health untuk Pencegahan Stunting Rika Andriani; Julia Pertiwi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.11424

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan bergizi dalam jangka waktu lama. Stunting menjadi masalah serius karena berhubungan dengan risiko kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara tidak langsung hal tersebut akan mempengaruhi produktivitas ekonomi suatu negara. Prevalensi stunting di Kabupaten Sukoharjo tahun 2022 sebesar 19,8%. Angka tersebut belum memenuhi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024 sebesar 14%. Upaya penurunan angka stunting memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Salah satunya melalui penguatan kapasitas kader posyandu dan orangtua. Posyandu Dahlia merupakan salah satu posyandu yang berada di wilayah Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. Manajemen data kesehatan yang dilakukan di posyandu sebatas pencatatan berat badan dan tinggi badan tanpa dilakukan interpretasi dan analisis data. Selain itu pengetahuan kader dan orang tua terkait stunting juga belum baik. Kegiatan pengabdian bertujuan meningkatkan kapasitas kader posyandu dan orangtua terkait manajemen data kesehatan dengan memanfaatkan aplikasi berbasis digital health. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui focus group discussion dan pelatihan penggunaan aplikasi pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak berbasis digital health. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, terdapat beberapa perubahan pada mitra yang dilihat dari peningkatan pengetahuan terkait stunting dengan nilai rata-rata pretest 47,06 menjadi nilai rata-rata posttest 86,47 serta kader posyandu dan orangtua mampu melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak menggunakan aplikasi berbasis digital health. Kata Kunci: Digital Health, Manajemen Data, Posyandu  ABSTRACT Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a long-term lack of nutritious intake. Stunting is a serious problem because it is associated with the risk of failure in growth and development of children. Indirectly this will affect economic productivity of a country. The prevalence of stunting in Sukoharjo Regency is 19.8%. This number does not achieve RPJMN 2024 target as many as 14%. Stunting reduction require collaborative work at all levels. Strengthening capacity of posyandu cadres and parents is one way to prevent stunting. Posyandu Dahlia is one of the posyandu in Bendosari District, Sukoharjo. Health data management at posyandu was limited to data collection without data interpretation and analysis. Cadres’ and parents’ knowledge about stunting was not enough. This community empowerment aimed to increase capacity of posyandu cadres and parents for stunting prevention by utilizing digital health-based applications. This program were carried out through focus group discussions and use of digital health-based child growth and development monitoring applications training. This community empowerment results was increase posyandu cadres’ and parents’ knowledge about stunting with average pretest score 47.06 to average  posttest score 86.47. In addition, posyandu cadres and parents can monitor growth and development using digital health-based applications.  Keywords: Digital Health, Data Management, Posyandu
KETEPATAN KODE EXTERNAL CAUSE KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSO PROF.Dr.R. SOEHARSO SURAKARTA Puspita, Cantika Putri Yulia; Rika Andriani; Prita Devy Igiany
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2022 : SIKesNas 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.536 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.vi.1653

Abstract

Ketepatan kode external cause berpengaruh pada mutu dokumen rekam medis. Kode external cause terutama penggunaan kode karakter kelima atau kode aktivitas saat kecelakaan berpengaruh pada saat penggantian biaya oleh pihak asuransi. Studi pendahuluan terhadap 20 lembar external cause (EC) ditemukan 14 lembar EC tidak terdapat kode external cause dengan persentase 70%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase ketepatan dan faktor penyebab ketidaktepatan kode external cause kasus kecelakaan lalu lintas di RS Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta. Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel sejumlah 229 lembar EC pada dokumen rekam medis rawat inap. Tingkat ketepatan kode external cause kasus kecelakaaan lalu lintas di RS OrtopediProf.Dr.R. Soeharso Surakarta sebagian besar tidak tepat dengan persentase 61% dan 39% kode tepat. Hal ini disebabkan oleh kurang lengkap pengisian kronologi kejadian pada lembar EC dan belum ada SOP khusus terkait pengodean external cause kasus kecelakaan lalu lintas. SOP khusus terkait pengodean external cause dan kerjasama dokter, perawat, dan petugas coding diperlukan untuk meningkatkan ketepatan hasil kode external cause.
Gambaran Pending Klaim di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tipe C Pertiwi, Julia; Rika Andriani; Iik Sartika
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2025): JMIAK
Publisher : Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus dijamin aksesibilitas dan kualitasnya, termasuk pelayanan rawat inap di rumah sakit. Dalam konteks sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), rumah sakit, khususnya Rumah Sakit Tipe C yang melayani sebagian besar rujukan tingkat pertama, memiliki peran vital dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Implikasi dari sistem JKN adalah perlunya mekanisme pembiayaan yang terstruktur, dimana klaim biaya pelayanan diajukan rumah sakit kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Keberlanjutan operasional dan kualitas pelayanan rumah sakit sangat bergantung pada kelancaran proses klaim ini.