Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Efektivitas Media Leaflet untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswi Tentang Sadari Lestari, Diana Eka; Haryani, Titik; Igiany, Prita Devy
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2021): JPPKMI: November 2021
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v2i2.52431

Abstract

Kanker payudara merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian terbesar pada wanita diseluruh dunia. Hal itu karena masih kurangnya minat kaum wanita dalam memahami kanker payudara guna menghindarkan diri dari serangan kanker payudara serta cara melakukan deteksi sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas media leaflet untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang SADARI. Jenis penelitian ini menggunakan pre experimental dengan one group pretest posttest design, Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2020, populasi sebanyak 176 responden, pengambilan sampel dengan quota sampling sehingga diperoleh 123 responden. Hasil dari penelitian ini terdapat nilai rata-rata sebelum diberikan leaflet sebesar 8,6 dan sesudah diberikan leaflet sebesar 11,1. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan peningkatan nilai rata-rata sebelum dan sesudah diberikan leaflet. Hasil uji Wilcoxon didapatkan p value 0,000 < 0,05 yang artinya media leaflet efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN POST OP FRAKTUR UNTUK MELAKUKAN RANGE OF MOTION (ROM) Prita Devy Igiany
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): JMIAK
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v1i02.160

Abstract

Range Of Motion (ROM) is an exercise performed to maintain or improve the ability to move the joints normally to increase muscle mass and tone. ROM is performed in patients with post-op fractures with the aim of reducing the risk of contractures and preventing thrombus formation in post-op fracture patients. This study aims to determine the factors that influence post-op fracture patients to perform ROM in Cendrawasih Room II Arifin Achmad Hospital Pekanbaru. This study is a correlational study that is research that examines the relationship between variables, where the results of the study were analyzed using Fisher and Chi Square. Sampling in this study was purposive sampling with the number of respondents as many as 30 respondents from the population of post-op fracture patients. The results of this study indicate that there is no significant relationship between pain and knowledge of ROM implementation with a value of p> 0.05. Based on the results of statistical tests for family support, there is a relationship between family support for the implementation of ROM with p <0.05.Keywords: post-op fracture, range of motion
Perbedaan Nyeri Pada Pasien Pasca Bedah Fraktur Ekstremitas Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Teknik Relaksasi Napas Dalam Prita Devy Igiany
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): JMIAK
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v1i1.123

Abstract

Nyeri merupakan masalah yang selalu dialami oleh pasien pasca bedah fraktur ekstremitas. Pemberian terapi farmakologis terkadang tidak selalu dapat menurunkan rasa nyeri sehingga perlu di dukung dengan terapi nonfarmakologis. Teknik relaksasi napas dalam adalah salah satu jenis terapi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri pasca bedah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan derajat nyeri pasca bedah fraktur ekstremitas sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi napas dalam. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan 30 sampel yang dibagi menjadi 15 sampel kelompok kontrol dan 15 sampel kelompok eksperimen. Analisa nyeri pasca bedah dianalisis dengan uji T Independent dan uji T Dependent. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata intensitas nyeri pasca bedah yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi napas dalam pada kelompok eksperimen (p<0.05).Kata kunci : napas dalam, nyeri pasca bedah, fraktur ekstremitas
Gambaran Sistem Pengelolaan Rekam Medis di Rsud Dr. Soehadi Prijonegoro Prita Devy Igiany
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - November 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v2i2.1024

Abstract

Penyelenggaraan rekam medis merupakan faktor yang menentukan dan mencerminkan baik atau buruknya pelayanan kesehatan. Tercapainya tujuan penyelenggaraan rekam medis berhubungan dengan bagaimana rekam medis tersebut diselenggarakan. Rekam medis merupakan hal yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Hal ini jarena rekam medis tidak hanya menyediakan informasi legal, namun juga menjadi salah satu hal yang penting dalam menilai mutu pelayanan. Pelayanan rekam medis merupakan salah satu pelayanan penunjang medis di rumah sakit yang menjadi dasar penilaian mutu pelayanan medik rumah sakit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan sistem pengelolaan dokumen rekam medis di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro Sragen. Jenis penelitian adalah survei yang bersifat deskriptif. Pengambilan data dilakukan bulan Juli 2019. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung terhadap proses pelaksanaan rekam medis, wawancara, serta observasi berkas rekam medis untuk melihat kelengkapan rekam medis. Data sekunder diperoleh dari telaah dokumen yang ada di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro Sragen. Adapun hasil dari penelitian ini antara lain, 1) sistem penamaan berdasarkan KTP; 2) sistem penomoran menggunakan sistem UNS; 3) sistem penjajaran menggunakan sistem TDF; 4) sistem penyimpanan secara sentralisasi; 5) sistem pengolahan terdiri dari assembling, coding, indexing, filing, pelaporan; 6) pemusnahan dilakukan setiap 4 tahun.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Prita Devy Igiany
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - Mei 2020
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v2i1.818

Abstract

Keberhasilan program imunisasi dapat diukur dengan tercapainya UCI (Universal Child Immunization) desa yang dapat dilihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap. WHO menyatakan keraguan terhadap vaksin (imunisasi) terjadi saat seseorang menunda atau menolak mendapatkan pelayanan imunisasi yang tersedia sehingga menyebabkan ketidaklengkapan cakupan imunisasi. Walau latar belakang para orang tua sangat heterogen, pola pengambilan keputusan orang tua terhadap imunisasi memiliki gambaran yang mirip. Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi orang tua menolak atau menerima program imunisasi atau vaksin tertentu, termasuk juga faktor dukungan yang berasal dari keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu  cross sectional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan adalah teknik purposive sampling dimana data yang telah diperoleh di analisa secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran responden berdasarkan kelengkapan imunisasi dasar diketahui bahwa dari 35 responden penelitian, 74% mempunyai riwayat imunisasi lengkap, sedangkan berdasarkan dukungan keluarga diketahui bahwa responden dengan dukungan keluarga tinggi terdapat 54%. Dari analisa data menggunakan uji Chi Square, diperoleh hasil terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar, dengan p-value 0,004 dan OR 18. 
Peran Whatsapp Group dalam Peningkatan Perilaku Pencegahan Covid-19: The Role of Whatsapp Groups in Improving Covid-19 Prevention Behavior Prita Devy Igiany
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/ijhim.v2i2.70

Abstract

Pandemi yang berkepanjangan dan masif nya penyebaran Covid-19 menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya mengikuti perkembangan informasi pencegahan Covid-19. WhatsApp Group merupakan salah satu cara media komunikasi massal dan menjadi komponen mendasar dari banyak strategi promosi kesehatan yang dirancang untuk mengubah perilaku resiko kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh paparan informasi Covid-19 melalui WhatsApp Group terhadap perilaku preventif penyebaran Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Adapun sampel pada penelitian ini diambil dengan kuota sampling yaitu sebanyak 96 responden. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku preventif Covid-19, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah penyebaran informasi melalui WhatsApp Group. Analisis yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hasil penelitian ini adalah uji T dependen, karena penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang akan melihat bagaimana perbedaan variabel terikat sebelum dan sesudah adanya intervensi. Adapun hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan perilaku preventif penyebaran Covid-19 yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian informasi mengenai Covid-19 melalui WhatsApp Group. Hal ini menunjukkan bahwa WhatsApp Group dapat digunakan menjadi sebuah media penyampaian informasi kesehatan kepada masyarakat untuk mempermudah penerimaan informasi, mengingat WhatsApp Group merupakan media sosial yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di era digital.
Efektivitas penggunaan video dan buku bergambar untuk meningkatkan ibu mencuci tangan dengan sabun Prita Devy Igiany; Toto Sudargo; Rendra Widyatama
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 32, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.662 KB) | DOI: 10.22146/bkm.6196

Abstract

Tujuan: Penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan video dan buku bergambar untuk meningkatkan ibu mencuci tangan dengan sabunMetode: Penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan non-equivalent control group design terhadap 21 partisipan di 2 kelompok. Analisis data dengan uji Mann Whitney, T independen, dan Wilcoxon.Hasil: Tidak ada perbedaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan antara buku bergambar dan video pada saat pretest. Buku bergambar lebih efektif meningkatkan pengetahuan pada saat posttest. Sedangkan video lebih efektif meningkatkan sikap dan keterampilan pada saat posttest. Terdapat perbedaan nilai pengetahuan, sikap, dan keterampilan saat pretestdan posttest pada kedua kelompok.Kesimpulan: Buku bergambar efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu, sedangkan video lebih efektif untuk meningkatkan sikap dan keterampilan ibu.
PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DALAM SISTEM LIMA MEJA DI POSYANDU TERATAI XII KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Prita Devy Igiany
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v2i2.270

Abstract

Kader kesehatan merupakan perwujudan peran serta aktif masyarakat dalam posyandu. Kader merupakan sasaran yang tepat dalam pelaksanaan program kesehatan karena dianggap sebagai tempat rujukan pertama pelayanan kesehatan, sehingga kader kesehatan yang berada di sekitar masyarakat wajib mempunyai bekal tingkat pengetahuan, agar dapat melaksanakan fungsi lima meja dengan baik. Kader di Posyandu Teratai XII belum mengetahaui dan memahami sistem lima meja dengan baik sehingga pelaksanaan posyandu kurang maksimal. Sosialisai dan pelatihan sistem lima meja terhadap kader Posyandu Teratai XII dianggap perlu dilakukan untuk meningkatkan pengertahuan dan kompetensi kader dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di posyandu. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menyelenggarakan pembekalan materi dan diskusi oleh tim pengabdian serta pendampingan pelaksanaan posyandu. Berdasarkan pretest dan posttest yang dilakukan terhadap kader posyandu menunjukkan tingkat pengetahuan kader tentang sistem lima meja mengalami peningkatan sebesar 50%, pengetahuan yang awalnya 41,43% menjadi 91,43%. Selain itu berdasarkan evaluasi  kegiatan posyandu, pelayanan posyandu mengalami peningkatan dengan difungsikannya sistem lima meja pada Posyandu Teratai XII. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kegiatan pembekalan materi dan pelatihan sistem lima meja serta pendampingan yang dilakukan berjalan efektif. 
Program Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Sistem Informasi Posyandu: SIMBAT (Sistem InforMasi BalitA Sehat Terpadu) Wahyu Wijaya Widiyanto; Prita Devy Igiany; Arum Astika Sari
Jurnal Abdi Mas Adzkia Vol 4, No 1 (2023): Agustus - Desember 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/adzkia.v4i1.18253

Abstract

In every organization, including Posyandu (Integrated Service Post) which is a public health institution based on community empowerment, information systems have a key role in providing accurate and timely information for reporting and decision making, in line with the Ministry of Health's regulations regarding health transformation as outlined in PMK No.24 of 2022. However, the effectiveness of the SIMBAT Posyandu Information System is hampered by the lack of ability of a number of posyandu cadres to use information and communication technology (ICT). To overcome this problem, this program was implemented which aims to improve the ability of Posyandu cadres in managing health information, especially in registration, recording and reporting, through socialization of the use of the Web-Based Posyandu Information System. Methods for implementing this socialization program include coordination with partners, needs analysis, training planning, preparation of training tools and materials, and implementation of training. The result of this activity is the ability of posyandu cadres to use information and communication technology, including the SIMBAT application based on pretest and posttest results, initially 40% after training became 80%.
Analisis Kesiapan Implementasi Rekam Medis Elektronik Menggunakan Instrumen CAFP (California Academy of Family Physicians) di Puskesmas Kartasura Hapsari, Dyah Ayu; Andriani, Rika; Igiany, Prita Devy
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v8i2.1342

Abstract

Indonesian Ministry of Health Regulation No. 24 of 2022 on Medical Records requires all healthcare facilities must implement Electronic Medical Records (EMR) no later than December 31, 2023. Kartasura Primary Healthcare is one of the healthcare in Sukoharjo Regency that has not implemented EMR yet. A readiness analysis of EMRS is required to to improve service quality and workflow efficiency. CAFP instrument can be used for evaluating primary healthcare in transitioning to EMR. The purpose of this study is to determine the readiness of implementing EMR on management capacity, finance & budgeting, operations, technology, and organizational alignment. This was a descriptive-quantitative- research. Sample was 9 people who selected by stratified random sampling. Data collection used interviews and documentation studies. Results showed that management capacity was in range II with average score 9.3; financial capacity and budget were in range III with average score 5.2; operational capacity was in range III with average score 3.5; technology capacity was in range III with average score 9.4; and organizational alignment capacity was in range II with average score 17.3. Overall readiness for EMR implementation at Kartasura Primary Healthcare was in range II. To increase financial & budgetary, operational, and technological capacity, it is suggested to recruit IT team, EMR training, and EMR socialization to all potential users.