Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Kekuatan Sambungan AL/CFRP Menggunakan Adhesif Epoksi/Serbuk-AL dengan Variasi Pressure Level Asngali, Bi
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 1, No 1 (2016): Journal of Electrical, Electronic, Control, and Automotive Engineering (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.591 KB)

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh pressure level terhadap kekuatan geser sambungan single lap joint (SLJ) antara Al 2024 dan CFRP dengan adesif epoksi/serbuk Al. Variasi pressure level yang digunakan adalah 0,6; 0,7; 0,8; 0,9 dan 1 MPa. Pembuatan dan pengujian spesimen uji geser mengacu pada ASTM D 1002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pressure level dapat meningkatkan kekuatan geser sambungan. Pada variabel pressure level terbaiknya yaitu 0,9 MPa menghasilkan kekuatan geser tertinggi (8,59 MPa). Pada kondisi tersebut, penampang patahan menunjukkan jenis kegagalan kombinasi antara kegagalan cohesive, light fiber tear dan fiber-tear.Kata kunci— pressure level; epoksi/serbuk-Al; kekuatan geser; single lap joint .
Pemanfaatan Limbah Buah Salak Sebagai Bahan Bakar Bioethanol Asngali, Bi; Subagyo, Choirul Anam
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 3, No 1 (2018): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v3i1.208

Abstract

Permasalahan ketersediaan bahan bakar yang semakin menipis perlu dicarikan bahan bakar alternatif, salah satunya adalah bioethanol. Bioethanol terbuat dari bahan yang mengandung karbohidrat atau glukosa. Limbah sampah organik buah salak termasuk biomassa yang sangat baik untuk dijadikan bahan baku pembuatan bioethanol. Limbah sampah organik buah salak merupakan limbah yang cukup untuk pembuatan bioethanol. Penelitian ini bertujuan untuk memaanfaatkan limbah sampah organik buah salak menjadi bioethanol yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti atau pencampur pertamax ”Biopertamax”.Penelitian ini merupakan eksperimen dengan membuat bioethanol berbahan baku limbah sampah organik buah salak. Proses ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap fermentasi dan tahap distilasi. Hasil kadar bioethanol yang diharapkan lebih dari 90%. Selanjutnya, bioethanol diuji dengan alcoholmeter harus memiliki kadar ≥ 90%. Hasil dari penelitian ini didapatkan perbandingan yang optimal yaitu 250 gr limbah sampah organik buah salak, 1250 ml air, 9 gr ragi dan lama fermentasi 5 hari. Pada pembuatan bioethanol skala besar 2,5 kg limbah sampah organik buah salak  menghasilkan 1000 ml bioethanol dengan kadar 92% dengan menggunkan alchoholneter dan diperoleh pada distilasi keempat.
Studi Karakteristik Komposit Serat Kelapa Terhadap Waktu Perendaman H2SO4 dengan Matrik Epoxy Untuk Pembuatan Komponen Kendaraan Fakhrudi, Yoga Ahdiat; Asngali, Bi; Wennas, Agil Ferdiano
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 6, No 1 (2021): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v6i1.745

Abstract

Komposit merupakan gabungan dari dua atau lebih penyusun atau material yang mempunyai karakteristik yang tidak sama. komposit yang akan dibuat menggunakan serat alam penguat atau filler yaitu berupa serat. Matrik yang akan digunakan untuk komposit ini adalah jenis resin epoxy, dimana serat dari serat kelapa akan dilakukan proses alkali dengan larutan H2SO4 dan menggunakan variasi 40 menit, 60 menit, 80 menit dan 100 menit Metode yang digunakan yaitu Hand Lay Up. Tujuan dari dilakukannya proses alkali yaitu untuk mendegradasi kadar lignin, hemiselulosa dan kotoran yang ada pada serat kelapa. Karakter spesifikasi terbaik dari uji tarik yaitu 80 menit dengan hasil 1880,91 N dengan kekuatan tegangan, renggangan 45,21 MPa merupakan kadar persentase yangdijadikan pembuatan komponen kendaraan cover knalpot.Kata kunci— komposit; serat kelapa; Epoxy; H2SO4; cover knalpot
Analisa Waktu Rendaman NaOH Pada Serat Bagasse/Epoxy Untuk Aplikasi Cover Knalpot Sepeda Motor Asngali, Bi; Angger Fikri Arintoko, Zidni; Nur Faizin, Kholis
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol 6, No 1 (2021): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v6i1.748

Abstract

Kekuatan material komposit ditentukan material penyusunnya. Material komposit yang akan dibuat menggunakan serat alam penguat yaitu berupa serat ampas tebu atau biasa disebut bagasse. Matrik yang akan digunakan untuk komposit ini adalah jenis epoxy, dimana serbuk dari ampas tebu akan dilakukan proses alkali dengan NaOH dengan persentase 5% dan variasi waktu perendaman 80 menit, 120 menit, 160 menit, 200 menit, 240 menit dengan menggunakan metode Hand Lay Up. Tujuan dari dilakukannnya proses alkali untuk mendegradasi kadar lignin, hemiselulosa dan kotoran yang ada pada serat ampas tebu (bagasse). Hasil pengujian tarik dan bending dengan waktu perendaman 200 menit memiliki rata-rata tertinggi digunakan dalam pembuatan komponen kendaraan cover knalpotKata kunci— bagasse, lignin, larutan NaOH, Epoxy, cover knalpot.
PELATIHAN OPERASIONAL SMART AUTOMATION FISHERY UNTUK BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DENGAN TENAGA SURYA Pribadi, Wahyu; Rezika, Wida Yuliar; Ciptaningrum, Adiratna; Asngali, Bi; Saskya, Lorensa Firda; Yudhiatama, Galang Dafa; Jamil, Zhulfi Fadhillah; Faikhsan, Edo Zulmi; Syah Putra, Muhammad Dio; Pangestu, Djadug Suryo; Arum, Widya Sekar; Nadia, Hana Jasmine
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v8i1.7821

Abstract

Desa Petungrejo merupakan salah satu desa di Kabupaten Magetan yang memiliki potensi dalam mengembangkan budidaya ikan nila berskala nasional. Kekurangan budidaya ikan nila yang dilakukan oleh Karang Taruna di Desa Petungrejo adalah teknologi budidayanya masih bersifat konvensional sehingga pengeluaran kebutuhan energi untuk budidaya menjadi kurang efisien atau menghabiskan biaya yang banyak. Sehingga diperlukan sebuah solusi dengan mengembangkan dan memberi pelatihan teknologi seperti alat Smart Automation Fishery berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat menyelesaikan permasalahan budidaya ikan nila yang ada di Desa Petungrejo. Smart Automation Fishery memiliki fitur yang dapat mengukur kualitas air, mengatur daya aerator sehingga dapat meningkatkan kualitas dan jumlah produksi ikan nila. Selain itu teknologi ini dilengkapi dengan sumber energi terbarukan yaitu panel surya, dan penyimpan energi listrik baterai. Dengan operasional aerator selama 7 jam (08.00 sampai 15.00) teknologi ini mampu mengurangi biaya sebesar 26,94%. Kegiatan ini menghasilkan 80% peserta menyatakan sangat paham terhadap pemaparan materi teknis pengoperasian dan praktek pengoperasian alat, 70% peserta menyatakan sangat paham terhadap pengoperasian alat, serta 70% peserta menyatakan paham terhadap pemahaman troubleshooting alat Smart Automation Fishery sehingga kegiatan ini dinilai berhasil.
Analisa Jumlah Lilitan Magnetorheological Damper Asngali, Bi; Prasetyo, Yuli; Amalia, Dwitya Solihati; Ubaidillah, Ubaidillah; Wangsa, Bhre
Politeknosains Vol 22 No 1 (2023): Jurnal Politeknosains Volume 22 Nomor 1 - Maret 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Politeknik Pratama Mulia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Magnetorheological dampers with variations in the number of turns are simulated using the Finite Element Method Magnetics (FEMM) software to determine changes in the number of turns to the damping rate of the MR valve. The variations used are 90 turns, 180 turns, 270 turns, 365 turns, and 450 turns with a coil diameter of 0.4 mm, slit size of 0.1 mm, and an up and down serpentine MR valve design. The results of the simulation are the value of magnetic flux density (B) with Tesla units to predict the yield stress value of the MR fluid which is then used to calculate the value of the pressure difference and the value of the damping force. The Tesla value at each slit flow increases according to the input current value. the number of turns to the Tesla value is increasing. The results of calculating the value of the total pressure difference in the off-state conditions for the five variations are the same, namely 0.028330577 MPa. Meanwhile, the total pressure difference in the on-state condition, starting from a variation of 90 turns to a variation of 450 turns, always increases. The highest value of damping force is at current 2 A with a total of 90 turns worth 11007.66494 kN, 180 turns worth 14034.73989 kN, 270 turns worth 26535.68741 kN, and 365 turns worth 22227.83163 kN, except for variations in the number of turns 450 the winding is present at a current of 0.5 A with a value of 37492.11504 kN.
Teknik Ekstraksi Serat Pandanus Tectorius Untuk Membuat Produk Rumah Tangga Inovatif Berbahan Material Komposit Susanto, Agus; Wahyudi, Noorsakti; Asngali, Bi; Arrosida, Hanum Arrosida; Andriyani, Reza Putri
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v12i2.6737

Abstract

Komposit adalah suatu material baru yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material yang mempunyai sifat mekanik tertentu dan berbeda dari material pembentuknya. Perkembangan teknologi komposit saat ini banyak mengarah pada komposit alam. Salah satu komposit alam yang saat ini banyak dikembangkan dan diteliti yaitu komposit serat tumbuhan Pandanus Tectorius. Komposit ini merupakan salah satu material baru yang memanfaatkan serat tumbuhan Pandanus Tectorius sebagai penguat yang dikombinasi dengan matriks resin epoxy tertentu. Selanjutnya material komposit ini dapat digunakan untuk membuat kebutuhan industri maupun kebutuhan rumah tangga. Tujuan dari program ini adalah memberikan mitra pengetahuan tentang cara mengekstrak serat dari tanaman Pandanus Tectorius yangmana hasil ekstraksi ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat kebutuhan kebutuhan sehari-hari. Metode yang akan dilakukan adalah memberikan pengetahuan kepada mitra tentang cara ekstraksi serat dan peralatan yang digunakan untuk mengekstrak serat tersebut. Pada tahap awal, mitra diberikan cara untuk memilih daun Pandanus Tectorius yang baik, yakni berciri-cari berwarna hijau atau kuning-hijau dengan bentuk linear-lanset, runcing pada ujungnya, dan berdaging dengan serat seperti benang parallel dengan lebar daun antara 10-20 cm. Selanjutnya, mitra dibekali ekstrasi serat Pandanus Tectorius, kemudian setelah dicuci dan dipotong sesuai kebutuhan, daun Pandanus Tectorius direndam pada air dengan suhu 95-100℃ selama 4 jam. Setelah direndam dengan ketentuan seperti diatas, daun tumbuhan Pandanus Tectorius menjadi lunak dan belendir sehingga memudahkan untuk mengerok dengan menggunakan pengaris atau sendok guna mendapatkan serat yang diinginkan. Setelah proses pengeringan, dilakukan proses treatment serat untuk menghilangkan lignin menggunakan cairan Kalium Hidroksida (KOH) dengan waktu 4 jam. Langkah terakhir setelah mendapatkan serat tersebut adalah membuat produk dengan serat tersebut berdasarkan cetakan yang telah disediakan
Substitution of LRT Jabodebek Carbody Material Based on Safety Factor and Price using SPK, SAW, WP and WASPAS Belanusa, Resi Sabanta; Asngali, Bi; Sukoroto, Sukoroto
ASTONJADRO Vol. 14 No. 2 (2025): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v14i2.17828

Abstract

This research raises the issue of substituting Jabodebek LRT carbody materials by considering safety factors and prices using three Decision Support Systems (SPK), namely Simple Additive Weighting (SAW), Weighted Product (WP), and Weighted Aggregated Sum Product Assessment (WASPAS). The results showed that it is necessary to consider the ranking of the results from the SPK against the safety factor, and price in choosing the right aluminium material for the carbody. The three GMS used gave similar rankings for aluminium materials, which shows that these methods are consistent in measuring material quality. Therefore, these three methods can be considered valid. Based on the rankings given by the three CBMS, 7034-T6 aluminium material has the highest quality, followed by 7001-T6 and 7178-T6. Lower-ranked materials include 6061-T6, 6063-T6, and 6066-T6. If budget is not an issue, it is best to choose materials with the highest quality ratings, such as 7034-T6, 7001-T6, or 7178-T6. However, if price is a priority, you should choose a material with a lower quality rating but a more economical price, such as 6061-T6, 6063-T6, or 6066-T6.
Analisis Pembebaban Rel Kereta Api PNM Menggunakan Finite Element Method (FEM) Asngali, Bi; Gusta Putra Bagus, Rakhmad; Itsar Samudra, Daris; Ika Saputra, Aldi
Politeknosains Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Politeknosains Volume 24 Nomor 1 - Maret 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Politeknik Pratama Mulia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembebanan berulang pada rel kereta dapat memicu kegagalan struktural yang berdampak pada penurunan kekuatan jika tidak dianalisis secara cermat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan rel Kereta Api PNM menggunakan metode elemen hingga (finite element method/FEM). Rel yang dianalisis adalah tipe UIC-54 sepanjang 750 mm. Analisis dimulai dengan perhitungan kontak elips roda dan rel berdasarkan teori Hertzian serta acuan dari European Committee for Standardization (2011). Hasil simulasi menunjukkan bahwa defleksi maksimum pada rel lurus sebesar 1,3713 mm berada dalam batas aman, yaitu di bawah 3% dari panjang awal. Tegangan von Mises maksimum tercatat sebesar 888,82 MPa pada rel dalam lengkung horizontal, yang masih berada di bawah batas yield strength material (877 MPa), menunjukkan bahwa struktur masih tergolong aman. Namun, nilai faktor keamanan minimum pada kondisi tersebut adalah 0,9867, lebih rendah dari standar minimum 1,25 untuk beban statis, sehingga dinyatakan tidak aman pada kondisi spesifik tersebut. Sebaliknya, pada rel lurus dan rel luar lengkung horizontal, nilai faktor keamanan melebihi standar dan berada dalam zona aman. Dengan demikian, struktur rel Kereta Api PNM secara umum aman digunakan, kecuali pada kondisi tertentu pada rel dalam lengkung horizontal yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
PELATIHAN OPERASIONAL SMART AUTOMATION FISHERY UNTUK BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DENGAN TENAGA SURYA Pribadi, Wahyu; Rezika, Wida Yuliar; Ciptaningrum, Adiratna; Asngali, Bi; Saskya, Lorensa Firda; Yudhiatama, Galang Dafa; Jamil, Zhulfi Fadhillah; Faikhsan, Edo Zulmi; Syah Putra, Muhammad Dio; Pangestu, Djadug Suryo; Arum, Widya Sekar; Nadia, Hana Jasmine
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v8i1.7821

Abstract

Desa Petungrejo merupakan salah satu desa di Kabupaten Magetan yang memiliki potensi dalam mengembangkan budidaya ikan nila berskala nasional. Kekurangan budidaya ikan nila yang dilakukan oleh Karang Taruna di Desa Petungrejo adalah teknologi budidayanya masih bersifat konvensional sehingga pengeluaran kebutuhan energi untuk budidaya menjadi kurang efisien atau menghabiskan biaya yang banyak. Sehingga diperlukan sebuah solusi dengan mengembangkan dan memberi pelatihan teknologi seperti alat Smart Automation Fishery berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat menyelesaikan permasalahan budidaya ikan nila yang ada di Desa Petungrejo. Smart Automation Fishery memiliki fitur yang dapat mengukur kualitas air, mengatur daya aerator sehingga dapat meningkatkan kualitas dan jumlah produksi ikan nila. Selain itu teknologi ini dilengkapi dengan sumber energi terbarukan yaitu panel surya, dan penyimpan energi listrik baterai. Dengan operasional aerator selama 7 jam (08.00 sampai 15.00) teknologi ini mampu mengurangi biaya sebesar 26,94%. Kegiatan ini menghasilkan 80% peserta menyatakan sangat paham terhadap pemaparan materi teknis pengoperasian dan praktek pengoperasian alat, 70% peserta menyatakan sangat paham terhadap pengoperasian alat, serta 70% peserta menyatakan paham terhadap pemahaman troubleshooting alat Smart Automation Fishery sehingga kegiatan ini dinilai berhasil.