Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kadar TNF-α Enkapsulasi Sel Punca Mesenkimal Sufida, Sufida; Sibuea, Christine Verawaty; Silaen, Rachel Teodora; Kuara, Glenessa; Samosir, Sarah Christina; Ginting, Kharnis Marsha Madora
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 20, No 2 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.20.2.119-123

Abstract

Sel punca mesenkimal (MSCs) memiliki kemampuan proliferasi dan kemampuan berdiferensiasi yang tinggi, dan efek parakrin yang mengandung banyak faktor pertumbuhan dan sitokin pro-inflamasi. Tumor necrosis factor-α (TNF-α) merupakan salah satu faktor pertumbuhan yang disekresikan oleh MSCs. TNF-α memiliki peran penting dalam pengaturan sistem imun. Terapi seluler penyakit degeneratif dan infeksi menggunakan MSCs memanfaatkan kemampuan proliferasi, diferensiasi dan efek parakrinnya. Kematian sel sebelum mencapai organ target merupakan keterbatasan dalam terapi seluler. Penelitian menggunakan pendekatan enkapsulasi MSCs dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan kurangnya retensi MSCs pada terapi seluler dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan efek parakrin MSC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek parakrin MSCs berupa kadar TNF-α pada enkapsulasi MSCs. MSCs dienkapsulasi dengan menggunakan alginat yang dicross-linked dengan CaCl2. Enkapsulasi MSCs dikultur selama 21 hari dan dilakukan analisis kadar TNF-α. Penelitian ini menunjukkan bahwa TNF-α pada MSCs mengalami penurunan hingga hari ke-21. Hal ini menunjukkan bahwa enkapsulasi MSCs mempengaruhi kadar TNF-α dan mempertahankan MSCs dari lingkungan luar.
PRESEPSI PENGETAHUAN, PELAYANAN KESEHATAN DAN MOTIVASI DALAM PENGOBATAN TB PARU Manik, Yohvi; Simanjuntak, Novita Hasiani; Sufida, Sufida
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43376

Abstract

Berdasarkan data WHO pada tahun 2021 bahwa Indonesia menjadi negara dengan peringkat kedua kasus TB paru tertinggi setelah India. Pasien TB paru diharapkan dapat mengkomsumsi obatnya dengan teratur, untuk menghindari adanya perkembangan penyakit TB paru menjadi TB resisten obat sehingga semakin sulit untuk diobati, hal ini nantinya akan menyebabkan  penyebaran TB resisten  obat akan semakin meningkat. Faktor seorang pasien dapat taat dalam meminum obat TB paru adalah faktor penderita seperti pengetahuan, pendidikan, dan motivasi pasien. Faktor lainnya adalah pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat mempengaruhi ketaatan seseorang dalam berobat TB paru, mengetahui dan melihat karakteristik pasien TB paru, pengetahuan pasien TB paru, kualitas pelayanan kesehatan, dan Motivasi pasien TB paru selama pengobatan TB paru di Medan. Metode yang digunakan yaitu cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan consecutive sampling untuk pemilihan sampelnya. Hasil penelitian menyatakan bahwa Respon dengan Tingkat pengetahuan terhadap penyakit TB sebesar 81. 5% dimana responden merasa pelayanan kesehatan yang diberikan ke masyarakat sudah baik dengan 97. 8%, dan motivasi pasien TB paru sudah baik dengan 81. 5%. Responden TB paru memiliki pengetahuan baik, merasakan pelayanan kesehatan yang baik, dan memiliki motivasi baik.
Hubungan Pengetahuan dengan Stigma Masyarakat tentang COVID-19 di Kota Medan Siregar, Betania Narwastu; Sitanggang, Ervina Julien; Hasibuan, Pantas; Sufida, Sufida
Nommensen Journal of Medicine Vol 7 No 2 (2022): Nommensen Journal of Medicine: Edisi Februari
Publisher : Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.241 KB) | DOI: 10.36655/njm.v7i2.647

Abstract

Background: COVID-19 was declared a pandemic and a global health problem by WHO on March 11, 2020. In Indonesia, cases of COVID-19 that were confirmed positive mentioned 4.204.116 cases and the number of deaths was 141.258 cases on September 24, 2021.The COVID-19 pandemic has an impact on the occurrence of social stigma against a person or group of people who experience physical disorders due to the SARS CoV-2 virus. A COVID-19 patient can feel threatened by being labeled a carrier of the disease and a danger to others. One of the factors that can cause stigma is knowledge. Objective: This study aims to analyze knowledge with public stigma about COVID-19 in Medan City. Methods: This study is an observational analytic study with a cross-sectional design. The target population in this study is the residents of Medan city. Sampling used the snowball sampling method. Data were analyzed using the Chi-Square test. Results: From 227 respondents, knowledge about COVID-19 was obtained with good results in 140 respondents (61.7%) and public stigma about COVID-19 showed low stigma in 154 respondents (67.8%). The Chi-Square test results showed a p-value = 0.001. Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and public stigma about COVID-19. Keywords: COVID-19, Knowledge, Public Stigma ABSTRAK Latar Belakang: COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dan masalah kesehatan global oleh WHO pada 11 Maret 2020. Di Indonesia kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif berjumlah 4.204.116 kasus dan jumlah kematian sebanyak 141.258 kasus pertanggal 24 September 2021. Pandemi COVID-19 berdampak terhadap terjadinya stigma sosial terhadap seseorang atau sekelompok orang yang mengalami gangguan kondisi fisik akibat virus SARS CoV-2. Seorang pasien COVID-19 dapat merasa terancam karena diberi label penyebar penyakit dan membahayakan orang lain. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan stigma adalah pengetahuan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan dengan stigma masyarakat tentang COVID-19 di Kota Medan. Metode: Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi target pada penelitian ini adalah masyarakat Kota Medan. Metode pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari 227 responden didapatkan pengetahuan tentang COVID-19 dengan hasil baik pada 140 responden (61,7%) dan stigma masyarakat tentang COVID-19 menunjukkan stigma rendah sebanyak 154 responden (67,8%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,001. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan stigma masyarakat tentang COVID-19. Kata Kunci: COVID-19, Pengetahuan, Stigma Masyarakat
Hubungan Lingkar Pinggang dan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah pada Laki-Laki di Wilayah Kerja Puskesmas Seberida pakpahan, reni; Sufida, Sufida; Sitanggang, Ervina Julien; Sipayung, Novreka Pratiwi
Nommensen Journal of Medicine Vol 8 No 1 (2022): Nommensen Journal of Medicine: Edisi Agustus
Publisher : Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/njm.v8i1.730

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit yang umum dialami di masyarakat. Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit degeneratif seperti penyakit stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung koroner. Salah satu faktor risiko penyebab terjadinya hipertensi antara lain obesitas. Obesitas adalah akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Status obesitas pada orang dewasa dapat ditentukan secara antropometri dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT), pengukuran lingkar pinggang dan pengukuran langsung lemak tubuh. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara lingkar pinggang dan indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada laki-laki di wilayah kerja Puskesmas Seberida. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional pada 100 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengukuran indeks massa tubuh diperoleh dari data tinggi badan dan berat badan dengan menggunakan microtoise dan timbangan, sedangkan lingkar pinggang diukur menggunakan pita pengukur. Pengukuran tekanan darah menggunakan sfigmomanometer. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-square (α=0,05).. Hasil: Dari analisis data menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p= 0,000 untuk hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah dan nilai p= 0,000 untuk hubungan lingkar pinggang dengan tekanan darah pada laki-laki di wilayah kerja Puskesmas Seberida. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dan lingkar pinggang dengan tekanan darah pada laki-laki di wilayah kerja Puskesmas Seberida.