Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Bentuk Umum Perluasan Teorema Pythagoras Astuti, Mulia; Keraman, Buyung; Rafflesia, Ulfasari
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 2, No 1 (2006): (Januari 2006)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.729 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas perluasan teorema Pythagoras melalui pendekatan hubungan kesetaraan pada luas daerah. Secara matematis luas daerah diukur berdasarkan variabel-variabel yang terkait dan kesetaraan pada luas daerahdikembalikan pada kesetaraan fungsi-fungsi yang mengacu pada variabel tersebut. Perluasan teorema Pythagoras di R2 dengan pendekatan hubungan kesetaraan pada luas daerah dapat menjelaskan hubungan luas daerah yang berkaitan dengan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku. Fokus dari penelitian ini adalah membahas perluasan teorema Pythagoras di Rn .   
ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM DITINJAU DARI POLA ASUHNYA DALAM KELUARGA Astuti, Mulia
Sosio Informa Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil hasil penelitian Pola Asuh Anak dalamKeluarga yang salah satusasarannya adalah keluarga anak yang berhadapan dengan hukum.Kajian bertujuan untukmengetahui pelaksanaan pengasuhan anak yang dilakukan orang tua atau orang tua pengganti.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus terhadap keluarga dengan anakberhadapan dengan hukum. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancaramendalamdengan orang tua atau wali, tokoh masyarakat setempat dan studi dokumentasi. Penelitiandilaksanakan pada 3 provinsi yaitu Sumatera Barat, Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) danNusa Tenggara Barat (NTB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak berhadapan dalam asuhanibu/bapak tiri, nenek,atau paman. Disamping itu keluarga tersebut kebanyakan berasal dari kelassosial ekonomi menengah ke bawah. Anak menjadi nakal atau berhadapan dengan hukum karenapengasuhan dalam keluarga yang diterima anak tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pola asuhyang baik. Sehubungan dengan hasil penelitian ini, direkomendasikan agar lembaga yang terlibat2 Informasi, Vol. 16 No. 01 Tahun 2011I. PENDAHULUANAnak adalah pewaris, penerus, dan asetyang akan mengemban tugas bangsa di masayang akan datang. Bahkan anak merupakanmodal sosial dan ekonomi suatu bangsa. Bagiorang tua, anak mempunyai nilai khusus yangpenting pula yakni penerus keturunan. Untukmenenuhi kedua aspek tersebut, diharapkananak dapat tumbuh dan berkembang sebaikbaiknya,sehingga kelak menjadi orang dewasayang sehat secara fisik, mental, dan psikososialsebagai sumber daya manusia yang berkualitas.Keluarga merupakan lingkungankehidupan yang dikenal anak untuk pertamakalinya, dan untuk seterusnya anak banyakbelajar di dalam kehidupan keluarga. Olehkarena itu peran, sikap dan perilaku orangtuadalam proses pengasuhan anak, sangat besarpengaruhnya dalam pembentukan danperkembangan kepribadian anak.Perkembangan kepribadian anak dapat dilihatantara lain dari kemandirian dan perilaku sosialanak di dalam kehidupan sehari-hari.Di dalam keluarga, orangtualah yangberperan utama dalam mengasuh, membimbingdan membantu mengarahkan anak untukmenjadi mandiri dan berperilaku sesuai dengannilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.Mengingat masa anak-anak dan remajamerupakan masa yang penting dalam prosesperkembangan fisik, mental dan psikososial, dansering dikatakan sebagai masa labil dan masihmencari identitas, maka peran orangtua sangatkrusial.Namun dalam kenyataannya, prosespengasuhan orangtua tidak selalu sesuai denganyang diharapkan dan tidaklah sesederhana yangkita bayangkan dan katakan. Pengasuhan seringdibumbui oleh berbagai hal yang tidakmendukung bagi kemandirian anak, antara lain:sikap dan perilaku orangtua yang tidak dapatmenjadi contoh bagi anak-anaknya, suasanaemosi anggota rumah tangga sehari-hari yangtidak kondusif, interaksi antara orang tua (bapakdan ibu) serta interaksi orangtua dengan anakserta anggota keluarga lainnya yang tidak baik.Dengan situasi seperti itu, maka tidak semuapola asuh orang tua terhadap anaknya efektif,akibatnya, perilaku dan kemandirian anak, tidaksesuai dengan yang diharapkan.Di pihak lain, faktor lingkungan, sepertikemajuan teknologi informasi dan globalisasi yangberkembang pesat dewasa ini sangatmempengaruhi nilai dan norma yang berlakudalam individu, keluarga, dan masyarakat. Halini dapat berakibat terjadinya berbagaipermasalahan sosial pada anak diantaranya;penyimpangan perilaku baik pada anak maupunpada orang dewasa, seperti tindak kekerasan,pencurian, pelecehan seksual, tawuran dan lainlainyang menyebabkan anak berhadapan denganhukum. Perilaku menyimpang yang biasa dikenaldalam penanganan anak nakal yang berhadapan dengan hukum menjadikan keluarga sebagaisasaran intervensi melalui bimbingan pengasuhan anak (parenting skill)Kata kunci: Anak berhadapan dengan hukum, Pola Asuh, Keluarga.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ASISTENSI SOSIAL LANJUT USIA TELANTAR Astuti, Mulia; Sauqi, Sauqi; Ariani, Dina
Sosio Konsepsia Vol 5, No 1 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil kajian terhadap kebijakan Asistensi Sosial bagi Lanjut Usia Telantar (ASLUT). Kajian bertujuan: untuk mengetahui input, implementasi program ASLUT, faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi dan hasil yang dicapai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik, wawancara mendalam (indept interview), diskusi kelompok terfokus, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh lansung dari lapangan melalui wawancara, dan observasi serta data sekunder yang diperoleh dari hasil SUSENAS, hasil penelitian dan dokumen-dokumen lainnya yang terkait dengan kebijakan program ASLUT. Model analisis kebijakan yang dilaksanakan adalah Model Retrospektif, yaitu kajian implementasi kebijakan ASLUT dengan pendekatan pendekatan evaluatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan ASLUT sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang tertera dalam Permensos Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Program ASLUT, namun dalam implementasinya masih terdapat hambatan antara lain: 1). Data populasi lansia telantar; 2). Keterbatasan kuota lanjut usia telantar yang mendapatkan ASLUT; 3). Skema dan kriteria penargetan ASLUT; 4). Koordinasi peranan pusat, daerah, dan swasta dalam mendukung anggaran ASLUT. Walaupun demikian program ASLUT sangat dirasakan manfaatnya baik bagi lansia Telantar maupun keluarganya
REHABILITASI SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS MENTAL MELALUI UNIT INFORMASI DAN LAYANAN SOSIAL RUMAH KITA Murni, Ruaida; Astuti, Mulia
Sosio Informa Vol 1, No 3 (2015)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini adalah hasil kajian di Unit Informasi dan Layanan Sosial Rumah Kita (UILS) Tebet Jakarta Selatan.Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sosial berbasiskan masyarakat dankeluarga, meliputi asupan (input), proses, faktor penghambat dan pendukung, serta manfaat kegiatan bagi penyandangdisabilitas mental dan keluarganya. Data diperoleh dari hasil studi dokumentasi terhadap data sekunder yang terkaitdengan topik kajian pada UILS. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil Kajian menunjukkan bahwa:1) Proses rehabilitasi sudah dilaksanakan sesuai buku Pedoman yang diterbitkan oleh Direktorat Rehabilitasi SosialOrang Dengan Kecacatan, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan, 2) Hasil rehabilitasimenunjukkan perubahan yang signifikan terhadap sikap dan perilaku penerima manfaat, indikasinya terlihat dari a)meningkatnya kemampuan penerima manfaat bersosialisasi dengan lingkungannya, terutama dengan keluarga sepertibisa diajak berkomunikasi, mau membantu pekerjaan rumah tangga, mau bertegur sapa dengan orang lain, mengucapsalam, terima kasih, memahami dirinya yang sedang sakit, b) meningkatnya kemampuan keluarga dalam memahamipenyandang disabilitas mental sehingga komunikasi antara penerima manfaat dan keluarga lancar, dan mampumemahami dan memenuhi kebutuhan penerima manfaat.Kata Kunci: rehabilitasi sosial, penyandang disabilitas mental, unit informasi dan layanan sosial.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Astuti, Mulia
Sosio Konsepsia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian Evaluasi Program Kesejahteraan Sosial Anak, yang bertujuan untukmengetahui permasalahan anak dalam konteks kesejahteraan dan perlindungannya; mengetahui responKementerian Sosial dan Kementerian/Lembaga lain terhadap permasalahan anak dalam bentuk kebijakan;dan menyusun rekomendasi pengembangan kebijakan kesejahteraan terhadap anak. Penelitian dilakukandi tiga lokasi yaitu Provinsi Aceh, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakartadengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam, diskusikelompok terfokus, observasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pejabat yangterkait dengan kesejahteraan dan perlindungan anak dari Kementerian Sosial, Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak, Kesehatan, Bappenas, UNICEF, Komite Nasional Perlindungan Anak, LembagaPerlindungan Anak beserta jajarannya di tingkat provinsi dan kabupaten. Disamping itu juga LembagaKesejahteraan Sosial Anak yang melaksanakan Program Kesejahteraan Sosial Anak, Satuan Bhakti PekerjaSosial/Pendamping, Orang tua, anak sebagai penerima manfaat, dan tokoh masyarakat lokal. Hasil bahasanmenunjukkan bahwa masih banyak anak yang mengalami masalah dalam konteks kesejahteraan yaitubelum terpenuhi kebutuhan dan pelayanan sosial dasarnya dan dalam konteks perlindungan masih banyakanak yang memerlukan perlindungan khusus yang belum terlindungi. Dalam implementasi kebijakan,lembaga pelayanan masih mengalami berbagai hambatan seperti komunikasi/koordinasi dan sumber daya(manusia dan dana). Sehubungan dengan itu dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan perlindungananak, maka direkomendasikan pembenahan mulai dari kebijakan sampai kepada program, kegiatan, danimplementasinya di lapangan.Kata Kunci: kesejahteraan, perlindungan, kebijakan.
KONDISI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASUNG, KELUARGA DAN MASYARAKAT LINGKUNGANNYA DI KABUPATEN 50 KOTA Astuti, Mulia
Sosio Konsepsia Vol 6, No 3 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v6i3.1000

Abstract

Pasung merupakan salah satu perlakuan yang merampas kebebasan dan kesempatan mereka untuk mendapat perawatan yang memadai dan sekaligus juga mengabaikan martabat mereka sebagai manusia. Pada kenyataannya praktek pemasungan masih banyak terdapat di Indonesia termasuk di Kabupaten 50 Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kondisi ODGJ Pasung, kondisi sosial ekonomi, alasan keluarga melakukan paemasungan dan pengetahuan keluarga terhadap ODGJ dan cara pemulihannya, serta pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap ODGJ Pasung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran paralel konvergen (Convergent parallel mixed methodes). Sumber data kuantitatif adalah keluarga ODGJ Pasung, dan masyarakat lingkungannya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan instrumen tertutup (kuantitatif) dan terbuka (kualitatif), observasi, diskusi kelompok dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi ODGJ pasung masih mengenaskan terutama dalam pemenuhan hak-haknya. Hal ini disebabkan ketidaktahuan keluarga tentang ODGJ dan hak-haknya, dan upaya pemulihan dan rehabilitasi social. Ekonomi keluarga pada umumnya tergolong rendah, sehingga belum bisa fokus mendampingi anggota keluarganya yang ODGJ. Demikian pula halnya dengan masyarakat yaitu masih ada stigma terhadap ODGJ. Mereka belum tahu cara mendukung dan memulihkan (rehabilitasi sosial yang harus dilakukan masyarakat). Berdasarkan hasil penelitian disarankan dinas sosial kabupaten kota bekerja sama dengan dinas kesehatan melakukan kegiatan sosialisasi terhadap keluarga, masyarakat dan pendamping tentang tentang ODGJ, cara pengobatan dan melakukan rehabilitasi sosial dan melakukan kegiatan rehabilitasi sosial berbasiskan keluarga dan masyarakat di kabupaten/kota yang banyak ODGJ Pasung. Kata kunci: Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Pemasungan, Peran Keluarga dan Peran Masyarakat Abstract Pasung is one of the treatments that deprives them of their freedom and opportunity to receive adequate care and at the same time neglect their human dignity. In fact, the practice of pemasungan is still widely available in Indonesia, including in Kabupaten 50 Kota. The purpose of this research is to know: ODGJ Pasung condition, socio-economic condition, family's reason to do paemasungan and family knowledge to ODGJ and how to recover, and knowledge and attitude of society to ODGJ Pasung. The research method used is convergent parallel mixed method. Quantitative data sources are the ODGJ Pasung family, and the community environment. Data collection is done through interviews using closed instruments (quantitative) and open (qualitative), observation, group discussion and documentation study. The result of the research shows that ODGJ condition of the statue is still harsh, especially in the fulfillment of its rights. This is due to family's ignorance of ODGJ and its rights, and social recovery and rehabilitation efforts. The family economy is generally low, so it can not focus on assisting family members who ODGJ. Similarly, the community is still a stigma against ODGJ. They do not yet know how to support and restore (social rehabilitation to be done by the community). Based on the results of the study, it is suggested that the districts' social offices work together with the health office to carry out socialization activities on families, communities and counselors about the ODGJ, how to treat and conduct social rehabilitation and social rehabilitation activities based on families and communities in districts of ODGJ Pasung. Keywords: People with mental disorders (ODGJ), stocks of feet in wooden holes, , Family Role and Community Role
PENGARUH DUKUNGAN EKONOMI KELUARGA DAN KOMPETENSI KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS BERAT Setiawan, Hari Harjanto; Syawie, Mohammad; Pudjianto, Bambang; Astuti, Mulia; Yusuf, Husmiati; Murni, Ruaida
Sosio Konsepsia Vol 6, No 2 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v6i2.837

Abstract

abstrak Artikel ini merupakan hasil penelitian mengenai pengaruh dukungan keluarga dan kompetensi keluarga terhadap pemenuhan hak penyandang disabilitas berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan ekonomi keluarga dan kompetensi keluarga terhadap pemenuhan hak penyandang disabilitas berat. Penelitian menggunakan metode penelitian korelasi dengan desain ex post facto. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan lokasi berdasarkan 1) lokasi uji coba pemberdayaan keluarga penyandang disabilitas berat yang dilakukan oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan tahun 2015 2) lokasi kegiatan ASPDB yang telah dilaksanakan sejak  tahun 2006, dimana pada tahun 2016 akan dilakukan pemutusan kegiatan (exit strategy). Sampel penelitian dipilih secara purposive sehingga keseluruhan 133 orang dijadikan responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi keluarga lebih besar pengaruhnya dibandingkan dukungan ekonomi keluarga dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas berat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperlukan adanya berbagai upaya nyata dari berbagai kementerian/instansi terkait agar kesetaraan taraf hidup penyandang disabilitas berat dengan warga negara Indonesia lainnya dapat terwujud, terpadu dan berkesinambungan yang pada akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan sosial. Kata kunci: Keluarga, ekonomi, kompetensi dan pemenuhan hak abstract This article is as result of research on the influence of family support and family competence on the fulfillment of the rights of people with severe disability. This study aims to analyze the relationship between family economic support and family competence on the fulfillment of the rights of people with severe disability. The research used correlation research method with ex post facto design. The location of the study was chosen based on 1) location of empowerment of families with severe disability conducted by Directorate of Social Rehabilitation of People with Disability in 2015 2) location of ASPDB activity that has been implemented since 2006, where in 2016 will be executed (exit strategy ). The sample of research was chosen purposively so that all 133 respondents were chosen in this research. The results of the study indicate that family competence is greater than the economic support of the family in the fulfillment of the rights of people with severe disability. Based on the result of the research, it is necessary to have real efforts from various related ministries / agencies so that the equality of living with severe disability with other Indonesian citizens can be realized, integrated and sustainable which ultimately can create social welfare. Keywords: Family, economy, competency and fulfillment rights 
MAPPING EARTHQUAKE MAGNITUDES IN BENGKULU PROVINCE AND SURROUNDING AREAS USING ROBUST ORDINARY KRIGING Swita, Baki; Astuti, Mulia; Faisal, Fachri; Nuryaman, Aang
BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Vol 19 No 3 (2025): BAREKENG: Journal of Mathematics and Its Application
Publisher : PATTIMURA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/barekengvol19iss3pp1537-1552

Abstract

Bengkulu Province, situated in a subduction zone between the Indo-Australian and Eurasian plates, is highly susceptible to significant seismic activity, including major earthquakes in 2000 and 2007 with magnitudes exceeding 7. This research investigates the geographical distribution of earthquake magnitudes in Bengkulu Province and surrounding areas from 2000 to 2023. Understanding these spatial patterns is crucial for enhancing disaster preparedness and risk mitigation strategies in this high-risk region. Previous studies on earthquake distribution in Indonesia have provided valuable insights but often struggle with outliers and data variability, limiting their accuracy. Conventional Ordinary Kriging methods, though widely used, are sensitive to outliers, leading to potential inaccuracies. This study addresses these limitations by applying a robust Ordinary Kriging approach, which effectively mitigates the influence of outliers, thereby improving prediction reliability. The research utilizes earthquake data, including geographical coordinates and recorded magnitudes. It applies both classical and robust experimental semivariograms (Cressie-Hawkins) to model the spatial structure using theoretical variogram models—spherical, exponential, and Gaussian. The best-fit model is determined based on the lowest root mean square error (RMSE), ensuring accurate representation of spatial patterns. The results demonstrate that robust Ordinary Kriging accurately maps the spatial distribution of earthquake magnitudes, revealing clusters of higher magnitude events in specific regions of Bengkulu Province. These findings identify high-risk areas, providing essential data for disaster mitigation and risk management planning. This study significantly contributes to the field of seismology and geostatistics by enhancing the accuracy of magnitude distribution mapping. The resulting maps support local governments, urban planners, and disaster response organizations in developing more effective mitigation strategies, improving infrastructure resilience, and strengthening early warning systems. Ultimately, this research aims to foster safer, more prepared communities in Bengkulu Province and beyond.
Integral Hypergraphs Of The Cartesian Product Of Fano Plane And Latin Squares Of Order 3 Astuti, Mulia; Mayasari, Zulfia Memi; FAISAL, FACHRI; AFANDI, NUR
Jurnal Matematika UNAND Vol. 14 No. 4 (2025)
Publisher : Departemen Matematika dan Sains Data FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmua.14.4.333-340.2025

Abstract

Operasi pada hipergraf adalah suatu cara untuk mengkonstruksi suatu hipergraf dengan struktur yang lebih besar. Salah satu operasi pada hipergraf yang biasa dipelajari adalah operasi kali Kartesius. Suatu hipergraf dikatakan integral jika semua nilai karakteristik dari matriks ketetanggaannya adalah bilangan bulat. Dalam makalah ini, dipelajari dua kelas hipergraf yaitu, bidang Fano dan latin square orde 3. Dapat ditunjukkan bahwa kedua kelas hipergraf tersebut adalah integral. Selanjutnya, ditentukan hipergraf hasil operasi kali Kartesius dari kedua hipergraf tersebut. Dapat dibuktikan bahwa operasi kali Kartesius pada hipergraf mempertahankan sifat keintegralan.