Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Efektivitas Ekstrak Sargassum muticum Sebagai Alternatif Obat Bisul Akibat Aktivitas Staphylococcus aureus Hidayah, Nikmatul; Hisan, Aisyah Khoirotun; Solikin, Ahmad; Irawati, Irawati; Mustikaningtyas, Dewi
Journal of Creativity Student Vol 1, No 2 (2016): July 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v1i2.7794

Abstract

Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen pada manusia yang menyebabkan penyakit kulit khususnya bisul. Hampir setiap orang pernah mengalami infeksi yang disebabkan bakteri oleh Staphylococcus aureus selama hidupnya, dari infeksi kulit yang kecil sampai infeksi yang tidak bisa disembuhkan. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap beberapa antibiotik, maka dibutuhkan penemuan obat baru. Sumber antibakteri baru dapat diperoleh dari senyawa bioaktif seperti fenol, alkaloid dan flavonoid yang banyak terkandung dalam tanaman, salah satunya adalah alga laut jenis Sargassum muticum. Senyawa bioaktif hasil metabolisme sekunder yang dapat dijadikan sebagai antibakteri alami dapat diperoleh melalui proses ekstraksi. Proses ekstraksi dapat menggunakan 3 jenis pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda, yaitu n-heksana (nonpolar), etil asetat (semi polar) dan etanol (polar). Ekstrak S. muticum diuji efetivitasnya sebagai antibakteri dengan konsentrasi 500, 400, 300, 200 dan 100 (mg/mL) kemudian dimasukkan dalam sumuran 7 mm sebanyak 50 µl yang telah ditumbuhi S.aureus dan diinkubasi pada 370 C selama 24 jam. Pengukuran Luasnya zona bening merupakan bukti kepekaan S.aureus terhadap bahan atau senyawa antibakteri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil ekstraksi terbesar terdapat pada ekstrak dengan pelarut etanol 96% (2.5%) diikuti etil asetat (1%) dan n-heksanan (0.5%). Konsentrasi hambatan minimum ekstrak etanol S. muticum sebesar 100 mg/mL dengan diameter hambat 2 mm. Sedangkan konsentrasi hambat minimum dari ekstrak etil asetat adalah sebesar 100 mg/mL dengan diameter hambat sebesar 2 mm serta konsentrasi hambat minimum ekstrak n-heksana sebesar 100 mg/mL sebesar 1.5 mm. Dapat disimpulkan bahwa jenis pelarut pada proses ekstraksi berpengaruh terhadap hasil ekstraksi dan aktivitas antibakteri S. muticum. Berdasarkan ketiga jenis pelarut yang digunakan ekstrak etanol S. muticum merupakan ekstrak yang paling efektif jika dibandingkan ekstrak etil asetat dan n-heksana.
Analysis of pedestrian facility needs in tradisional indonesian market areas based on traffic characteristics and pedestrian volumes ( indonesian market area) diantori, Diantori; Solikin, Ahmad; Nurhasan, Ibrahim; Sugiyanto, Martinus Agus; Hariani, Mira Lestira
Journal of World Science Vol. 3 No. 9 (2024): Journal of World Science
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jws.v3i9.1175

Abstract

Crossing the road without crossing facilities is at great risk of traffic conflicts that can lead to congestion and accidents, so the availability of crossing facilities for pedestrians is an important indicator in improving pedestrian safety. This study aims to provide recommendations for the need for road crossing facilities that are in accordance with current conditions and the next 5 to 10 years in an effort to improve pedestrian safety. The method used is the LOS (Level Of Service) approach to determine traffic performance with calculations based on the Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI 2023), the PLOS (Pedestrian Level Of Service) approach to assess the performance of pedestrian facilities and to determine the appropriate type of crossing based on the guidelines of the Directorate General of Binamarga 2023 carried out by surveying traffic volume and crossing volume. The results showed that the study location has a LOS C value for current conditions and LOS E in the next 5 to 10 years. As for the PLOS value at the study site, it gets a score of F in the part that does not have pedestrian space, and a score of A in the part that has a pedestrian path. This study provides recommendations that there is a need for road crossing facilities in the form of "pelican with protection" for current conditions and "Pedestrian Bridge" for the next 5 and 10 years
Menuju Zero Stunting 2024 Melalui Penyuluhan Demo Masak Bagi Ibu dengan Baduta Solikin, Ahmad; Rahmat, Krisdiana; Maulidina , Puspita; Vaiz Inayah, Tyas; Muflihah, Euis
Jurnal Pintar Abdimas Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5%, hanya menurun 0,1% dari tahun 2022 yang sebesar 21,6%. Faktor-faktor penyebab stunting meliputi gizi buruk, lingkungan tidak sehat, kesehatan ibu yang kurang, pendidikan gizi yang minim, kesadaran masyarakat rendah, serta faktor sosial ekonomi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan menurunkan angka stunting di Desa Jambar melalui peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki baduta dengan pemberian informasi dan contoh makanan bergizi melalui kegiatan demo masak. Program dilaksanakan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati di Desa Jambar, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, yang memiliki 60 kasus stunting. Intervensi melibatkan demo masak dengan bantuan ahli gizi dan bidan, menargetkan ibu-ibu dengan baduta. Sebanyak 60 peserta menghadiri demo masak pada 5 September 2024, meliputi ahli gizi, bidan desa, pengurus posyandu, ibu hamil, dan ibu baduta. Menu MPASI seimbang dengan komposisi nasi (55gr), sayuran (20gr), minyak (7,5gr), hati ayam (55gr), dan garam (0,1gr) berhasil didemonstrasikan dan diadopsi ke dalam Program Makanan Tambahan (PMT) lokal. Demo masak berhasil memberikan edukasi gizi praktis menggunakan bahan terjangkau dan mudah didapat, mencapai 100% keterlibatan peserta dan berkontribusi pada tujuan zero stunting 2024.