Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Media Sosis Organik Limbah Kopi di Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember Pramukyana, Lutfi; Lestari, Bibit Lilik; Hariyanto, Dwika Nano; Jalil, Abdul
Jurnal Pengabdian Indonesia Vol. 2 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jpi.v2i3.4417

Abstract

Abstrak: Produksi kopi di Desa Suci menghasilkan limbah yang banyak dan belum dimanfaatkan oleh petani maupun masyarakatnya. Limbah yang berasal dari pengolahan kopi tersebut banyak yang tertimbun dilingkungan rumah warga dan juga banyak yang dibuang ke sungai. Hal tersebut akan membahayakan kesehatan masyarakat apabila tidak dikelola dengan baik. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberi pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan masyarakat di Desa Suci tentang pengelolaan limbah kopi menjadi produk yang bermanfaat yaitu media tanam sosis organik (kompos blok). Metode yang digunakan pada pengabdian ini dimulai dengan survei, kemudian melakukan sosialisasi kepada petani, kelompok wanita tani dan masyarakat. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah demonstrasi pembuatan media tanam sosis organik. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani, kelompoh wanita tani dan masyarakat di Desa Suci dalam mengolah limbah kopi menjadi media tanam organik dan memanfaatkannya pada kegiatan pertaniannya sendiri maupun memasarkannya langsung dan secara online. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan didapatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik dari petani, ikatan wanita tani dan masyarakat tentang media tanam sosis organik.
Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras Sebagai Pupuk Tambahan Pada Bawang Merah Pramukyana, Lutfi; Hariyanto, Dwika Nano; Wulandari, Kanthi Hastuti
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Vol. 22 No. 2 (2024): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v22i2.2489

Abstract

Budidaya tanaman bawang merah memerlukan pasokan pupuk yang cukup banyak, namun pupuk subsidi yang langka menjadi kendala bagi petani di Indonesia yang rata-rata tergolong di ekonomi tingkat bawah. Petani banyak yang belum mengetahui potensi limbah disekitar rumah tangga yang bisa dijadikan sebagai tambahan pupuk untuk pertumbuhan dan produksi tanaman yaitu air cucian beras. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak positif dari limbah air cucian beras terhadap pertumbuhan bawang merah. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu A0: kontrol (tanpa penambahan air cucian beras) ; A1: air cucian beras 100 ml; A2: penambahan air cucian beras 100 ml + Gula; A3: Penambahan air cucian beras beras 100 ml + EM4 yang difermentasi 15 hari; A4: Penambahan air cucian beras 100 ml + gula yang difremetasi 15 hari dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A3 (Penambahan air cucian beras beras 100 ml + EM4 yang difermentasi 15 hari) memberikan hasil terbaik pada variabel pengamatan panjang tanaman, jumlah daun dan kandungan klorofil bawang merah
Respon Bibit Bud Chips (Sacharum officinarum L) Terhadap Pemberian Auksin Dan Metode Pemotongan Pada Varietas Bululawang Hariyanto, Dwika Nano; Pramukyana, Lutfi; Jalil, Abdul
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Vol. 22 No. 2 (2024): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v22i2.2601

Abstract

Tanaman tebu (Saccarum  officinarum L.) merupakan  salah  satu  komoditi perkebunan sebagai bahan baku  penghasil  gula. Tingkat keberhasilan produksi gula  dipengaruhi oleh produktivitas salah satunya teknis pembibitan. Pada aspek pembibitan, inovasi  pembibitan  tebu  metode single  bud  planting(SBP)  atau Bud Chips ini menjadi teknologi yang direkomndasikan untuk pembibitan tebu. Kelebihan Bud Chips diantaranya pertumbuhan serempak, tidak membutuhkan lahan luas, umur bibit lebih genjah, serta kualitas dan kepastian hidup yang tinggi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah dalam upaya mendapatkan metode pemotongan Bud Chips yang optimal untuk pertumbuhan bibit Bud Chips penelitian ini menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) 2 faktorial. Faktor pertama adalah pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin (A) dengan 5 taraf yaitu konsentrasi 0 ml/L atau tanpa pemberian auksin (A0), pemberian konsentrasi auksin 10 ml/L (A1), konsentrasi 30 ml/L (A2), konsentrasi 50 ml/L (A3), konsentrasi 70 ml/L (A4). Faktor kedua adalah metode pemotongan Bud Chips (M) dengan 3 taraf yaitu menggunakan 100% Bud Chips (M1), 75% Bud Chips (M2), dan 50% Bud Chips (M3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Auksin tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Sedangkan pada perlakuan metode pemotongan bud chips berpengaruh nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah batang, berat basah akar, berat kering batang, berat kering akar dan jumlah mata dengan perlakuan terbaik yaitu 100% bud chips (M1).
Pemanfaatan Limbah Padat Hasil Penyulingan Serai Sebagai Pupuk Organik Cair Hariyanto, Dwika Nano; Jalil, Abdul; Pramukyana, Lutfi
Jurnal Pengabdian Indonesia Vol. 2 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jpi.v2i3.4414

Abstract

Abstract: Limbah padat dari hasil penyulingan serai yang berupa ampas sisa destilasi, masih mengandung senyawa organik yang bermanfaat. Pemanfaatan limbah ini sebagai bahan baku pupuk organik cair (POC) yang dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah dan menjadi alternatif pupuk ramah lingkungan. pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah padat hasil penyulingan serai yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Metode dalam pengabdian ini menggunakan ceramah dan praktek dengan alur persiapan sosialisasi dan penyamaan persepsi, Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat diajarkan cara mengolah limbah tersebut menjadi pupuk organik cair (POC) yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah serta potensi peningkatan produktivitas pertanian melalui penggunaan POC. Keywords: Serai; EM4; pupuk organik cair; limbah
Respon Pertumbuhan Dan Produksitanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Akibat Perlakuan Dosis Npk Dan Konsentrasi Pgpr Ardani, Moh.; Hariyanto, Dwika Nano
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi mentimun di Indonesia perlu ditingkatkan melalui penerapan Pemupukan yang tepat, termasuk penggunaan Pupuk NPK dan pupuk organik  cair.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK dan konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang berasal dari akar bambuterhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2022 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK (300, 400, dan 500 kg/ha), sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi PGPR (5, 10, dan 15 ml/L).Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah buah per tanaman, diameter buah, dan bobot buah per tanaman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara dosis pupuk NPK dan konsentrasi PGPR.Perlakuan D3K1 (dosis NPK 500 kg/ha dan konsentrasi PGPR 5 ml/L) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun.