Rawai tuna merupakan salah satu armada perikanan tangkap yang paling banyak dioperasikan secara umum dalam menangkap berbagai jenis ikan tuna dan ikan-ikan pelagis besar lainnya. Rawai tuna dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan dapat ditemui di berbagai pelabuhan perikanan seperti Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi, Indonesia. Pada penelitian ini, kami mencoba mengkaji produktivitas perikanan tangkap armada rawai tuna yang dihitung berdasarkan jumlah tangkapan yang didaratkan pada setiap trip penangkapan. Data hasil tangkapan dan jumlah trip penangkapan selama 10 tahun dikumpulkan sejak 2013 hingga 2022. Kami menemukan bahwa nilai produktivitas hasil tangkapan armada rawai tuna mengalami fluktuasi pada 10 tahun terakhir dengan terendah di tahun 2018 (7,02 ton/trip) dan trend meningkat hingga di tahun 2022 (28,78 ton/trip). Hasil tangkapan armada tuna longline terdiri atas hasil tangkapan utama (64,9%) dan hasil tangkapan lain (35,1%). Target tangkapan utama armada tuna longline terdiri atas tuna albakora (Thunnus alalunga), tuna mata besar (T. obesus), tuna sirip kuning (T. albacares), dan cakalang (Katsuwonus pelamis). Sementara itu, terdapat lebih dari 16 spesies ikan hasil tangkapan lain yang tertangkap dan memiliki nilai ekonomis seperti ikan layaran (Istiophorus platypterus), lemadang (Coryphaena hippurus), pedang-pedang (Xiphias gladius), setuhuk loreng (Kajikia audax), tenggiri (Scomberomorus commerson), dan berbagai jenis tangkapan lainnya.