Teuku Budi Aulia
Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Pasca Bakar Menggunakan Serat Polypropylene Aulia, Teuku Budi; Muttaqin, Muttaqin; Afifuddin, Mochammad; Amalia, Zahra
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 26, Nomor 1, JULI 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.615 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v26i1.28262

Abstract

High-strength concrete is vulnerable to high temperatures due to its high density. The use of polypropylene fibers could prevent structure explosion by forming canals due to melted fibers during fire, thus release its thermal stress. This study aims to determine the effect of polypropylene fibers on compressive strength of high-strength concrete after combustion at 400ºC for five hours. High-strength concrete was made by w/c-ratio 0.3 with cement amount 550 kg/m3 and added with silica fume 8% and superplasticizer 4% by cement weight. The variations of polypropylene fibers were 0%, 0.2% and 0.4% of concrete volume. The compression test was carried out on standard cylinders Ø15/30 cm of combustion and without combustion specimens at 7 and 28 days. The results showed that compressive strength of high-strength concretes without using polypropylene fibers decreased in post-combustion compared with specimens without combustion, i.e., 0.81% at 7 days and 23.42% at 28 days. Conversely, the use of polypropylene fibers can increase post-combustion compressive strength with a maximum value resulted in adding 0.2% which are 25.52% and 10.44% at 7 and 28 days respectively. It can be concluded that the use of polypropylene fibers is effective to prevent reduction of high-strength concrete compressive strength that are burned at high temperatures.
PENGARUH PENGGUNAAN AIR DINGIN DAN AIR PANAS PADA CAMPURAN BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ACCELERATOR DAN RETARDER TERHADAP KUAT TEKAN Satria, Riski; Aulia, Teuku Budi; mahlil, mahlil
Journal of The Civil Engineering Student Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 Desember 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v4i3.19493

Abstract

Perubahan iklim yang saat ini terjadi akan berpengaruh terhadap suhu air di bumi yang akan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Air dalam campuran beton memiliki fungsi yang paling utama dalam proses pembuatan dan membentuk kekutan beton mutu tinggi yang digunakan. Penelitian ini berguna untuk mengetahui pengaruh penggunaan air dingin dan air panas pada campuran beton mutu tinggi menggunakan accelerator dan retader untuk memperoleh mutu beton paling tinggi. Suhu air yang digunakan yaitu air normal (23°C), air dingin(10°C), dan air panas (100°C). Variasi accelerator dan retarder yang dipakai yaitu 0%, 0,25%, 0,50% dan 0,75% dari berat semen. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm berjumlah 45 buah, dengan 5 benda uji setiap variasi. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan beton mutu tinggi dengan campuran air dingin dan air panas menggunakan accelerator dan retarder dapat mempengaruhi kuat tekan beton jika dibandingkan dengan beton menggunakan air normal tanpa accelerator dan retarder. Pengujian kuat tekan beton mutu tinggi menggunakan campuran air dingin (10°C) ditambahkan accelerator paling tinggi terjadi pada variasi 0,25% dibandingkan dengan air normal tanpa accelerator dan retader, sedangkan pada campuran air panas (100°C) ditambahkan retarder paling tinggi terjadi pada variasi 0,25% dibandingkan dengan air normal tanpa accelerator dan retader. Hasil analisis varian menunjukan bahwa penggunaan campuran air dingin dan air panas menggunakan accelerator dan retarder dalam campuran beton mutu tinggi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kuat tekan beton pada setiap variasi accelerator dan retarder dengan kuat tekan paling optimum terjadi pada variasi 0,25%.
Pengaruh Bakteri Staphylococcus sp. Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi pada Self-Healing Concrete Haikal, Muhammad; Asyifa, Cut Nella; Aulia, Teuku Budi
Journal of The Civil Engineering Student Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Juni 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v6i2.29961

Abstract

Beton merupakan materi konstruksi yang sangat umum digunakan, namun keretakan pada beton adalah masalah yang tak dapat dihindari. Keretakan tersebut mengakibatkan penurunan daya tahan, permeabilitas, dan kekuatan struktural beton. Untuk mengatasi masalah ini digunakan sebuah inovasi adalah dengan memanfaatkan kemampuan self-healing beton menggunakan bakteri dalam campuran beton. Beton self-healing yang memungkinkan penyembuhan retakan kecil dengan bantuan bakteri yang diinduksi, sering disebut sebagai beton bakteri. Penelitian ini menggunakan bakteri berasal dari isolasi TPA Gampong Jawa, Banda dari genus Staphylococcus sp., dan dienkapsulasi dalam tanah diatomae untuk kemudian dicampurkan dalam campuran beton. Penelitian ini mengkaji pengaruh teknologi beton mutu tinggi dengan penambahan bakteri. Campuran beton mencakup bahan tambahan seperti bahan kimia (viscocrete 3115N), mineral (silica fume), dan bakteri genus Staphylococcus sp. Bakteri ini ditambahkan dalam variasi berat 0%, 0,5%, 0,6%, dan 0,7% dari berat semen dengan nilai FAS 0,3. Bakteri diberi nutrient broth yang menjadi nutrisi untuk bakteri, kemudian urea dan CaCl2 dihidrolisis menjadi CaCO3 (kalsit) oleh bakteri untuk menutup keretakan. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, total 12 benda uji dengan 9 benda uji yang menggunakan enkapsulasi bakteri. Pengujian beton pada umur 28 hari dilakukan dengan pengujian kuat tekan yang sebelumnya direndam beton selama 7 hari pasca diberikan retak awal 70% dari kuat tekan beton rencana 50 MPa dan dikalikan dengan faktor korelasi beton umur 7 hari. Nilai kuat tekan rata-rata beton mutu tinggi pada variasi bakteri 0,7%; 0,6%; 0,5%; dan 0,0% adalah 63,87 MPa; 58,22 MPa; 43,79 MPa; 59,95 MPa. Persentase kenaikan nilai kuat tekan pasca pembebanan awal pada variasi bakteri 0,7%; 0,6%; 0,5% adalah 143,30%; 121,77%; 66,83%. Berdasarkan penelitian ini didapat variasi 0,7% memiliki efektivitas terbaik dalam peningkatan nilai kuat tekan.
PENGARUH SUBSTITUSI ADITIF DAN AGREGAT TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON MUTU TINGGI YANG DIEKSPOS PADA LINGKUNGAN AGRESIF Warmi, Anggi; Aulia, Teuku Budi; Afifuddin, Mochammad
Journal of The Civil Engineering Student Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v7i1.3827

Abstract

Tulisan ini menyajikan hasil penelitianpengaruh substitusi aditif dan agregat terhadap kuat tarik belah beton mutu tinggi yang diekspos pada lingkungan. Ini merupakan penelitian lanjutan dari peneltian sebelumnya. Substitusi yang digunakan adalah abu pozzolan alam (15%), fly ash batu bara (15%), abu cangkang sawit (15%) sebagai pengganti semen, Pasir pozzolan alam (10%), kerak boiler cangkang sawit (20%) sebagai pengganti agregat halus, bongkahan cangkang sawit (40%) sebagai pengganti agregat kasar dan tanpa substitusi sebagai pembanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tarik belah beton benda uji selinder berukuran 15 x 30 cm yang diekspos pada lingkungan air tawar, air asin dan yang ditanam di dalam tanah. Benda uji terlebih dahulu dirawat didalam air tawar selama 27 hari dan umur 28 hari, diekspospada lingkungan agrsif. Lama pengeksposanan adalah 56 hari, 84 hari dan 112 hari, jumlah benda uji adalag 189 buah.Hasil penelitian menunjukan nilai kuat tarik belah beton mutu tinggi menggunakan substitusi abu pozzolan alam sebagai penganti semen, untuk pengeksposan air tawar peningkatan terjadi pada pengeksposan 56 hari sebesar 7,7%, untuk pengeksposan air asin terjadi peningkatan pada pengeksposan 84 hari sebesar 8.4% dan untuk pengeksposan yang ditanam di dalam tanah terjadi peningkatan pada pengeksposan 112 hari sebesar 7,3% dari beton tanpa substitusi (normal).
Concrete Jacketing for Strength Enhancement of Square Columns in Corroded Reinforced Concrete Structures Amalia, Zahra; Mahlil, Mahlil; Ulza, Adrian; Saidi, Taufiq; Aulia, Teuku Budi; Asyifa, Cut Nella
TEKNIK Vol 46, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v46i3.70449

Abstract

Buildings submerged during the 2004 Aceh tsunami have shown signs of structural degradation, particularly due to corrosion in column reinforcement, raising concerns about reduced seismic performance. This study aims to evaluate the effectiveness of the concrete jacketing method in retrofitting corroded square reinforced concrete columns. Specimens measuring 200 × 200 mm² in cross-section and 580 mm in height were subjected to accelerated corrosion targeting 20% mass loss, followed by axial and lateral loading tests. The results showed that corrosion reduced shear strength by 23.93% compared to non-corroded specimens. However, retrofitted corroded square reinforced concrete column demonstrated a 15.65% increase in strength when the stirrup reinforcement yielded. However, the shear capacity showed a slight decrease compared to the corroded columns without jacketing. This unexpected reduction is attributed to the absence of joint strengthening in the retrofit, which governed the overall shear resistance. These findings highlight the importance of including joint enhancement when applying concrete jacketing for comprehensive structural recovery.
Analisis Respons Spektrum: State-Of-The-Art dan Pengembangan Kerangka Pemrograman Untuk Komputasi Ulza, Adrian; Afifuddin, Mochammad; Aulia, Teuku Budi; Huzaim, Huzaim; Abdullah, Abdullah
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 14, No 1 (2025): Volume 14 Nomor 1 Mei 2025
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v14i1.44764

Abstract

Abstract: This study summarizes the development of response spectrum analysis while introducing a Python-based programming framework for computing both elastic and inelastic response spectra. Validation is conducted using data from the 1940 El Centro earthquake, with results compared to those from a commercial application. The elastic response spectra from all methods show close agreement, whereas the inelastic responsedeveloped using a trilinear pushover curve with positive post-yield stiffness, post-ultimate strength deterioration, and a hysteretic modelcan produce higher or lower peak accelerations due to its dependence on input parameters. This open-source framework will be made available through a GitHub repository, allowing broader access for researchers and practitioners in earthquake engineering.Abstrak: Penelitian ini merangkum perkembangan analisis respons spektrum sekaligus menawarkan kerangka pemrograman berbasis Python untuk menghitung respons spektrum elastik dan inelastik. Validasi dilakukan dengan menggunakan data gempa El Centro 1940 dan membandingkan hasilnya dengan program komersil. Respons spektrum elastik dari semua metode menunjukkan kesesuaian yang tinggi, sedangkan respons inelastikyang dikembangkan menggunakan kurva pushover trilinier dengan kekakuan pasca-luluh positif, penurunan kekuatan pasca-kuat ultimit, serta model histeresisdapat menghasilkan percepatan puncak yang lebih tinggi atau lebih rendah karena ketergantungannya pada parameter input. Kerangka ini disediakan secara terbuka melalui repositori GitHub, sehingga dapat dimanfaatkan oleh peneliti dan praktisi rekayasa kegempaan.
ANALISIS KUAT TARIK BELAH BETON MENGGUNAKAN AIR CAMPURAN SUHU EKSTRIM YANG DITAMBAHKAN ACCELERATOR DAN RETARDER Aulia, Teuku Budi; Amalia, Zahra
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1 Mei 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v9i1.16206

Abstract

Dalam beberapa dekade terakhir terjadi fenomena pemanasan global di dunia. Kebutuhan terhadap beton sebagai material konstruksi terus meningkat, 60% pembangunan infrastruktur ketekniksipilan dunia dibuat dari beton. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan air bersuhu ekstrim sebagai bahan pembentuk beton terhadap kuat tarik belah beton yang ditambahkan accelerator dan retarder. Air yang dipakai adalah air panas (100C), air dingin (10C), dan air suhu normal (23C). Accelerator dan retarder yang digunakan adalah 0%; 0,25%; 0,50% dan 0,75% dari berat semen. Beton dibuat dengan FAS 0,35; 0,40; dan 0,45. Pengujian kuat tarik belah beton menggunakan silinder 15/30 cm berjumlah 135 buah, dengan variasi FAS dan persentase admixture (accelerator dan retarder), setiap variasi berjumlah 5 benda uji, diuji pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton menggunakan air campuran suhu ekstrim menggunakan accelerator dan retarder dapat mempengaruhi kuat tarik belah beton dibandingkan dengan beton normal tanpa penggunaan admixture. Pada beton menggunakan air dingin, peningkatan kuat tarik belah terjadi pada FAS 0,35; 0,40; dan 0,45 dengan penambahan accelerator 0,25%, yaitu 0,41%; 0,43% dan 2,3% dibandingkan menggunakan air suhu normal tanpa penambahan accelerator. Untuk campuran air panas diperoleh peningkatan kuat tarik belah pada FAS 0,35; 0,40; dan 0,45 dengan penggunaan retarder 0,25%, yaitu sebesar 4,49%; 6,04%; dan 2,76% dibandingkan dengan beton menggunakan air suhu normal tanpa penambahan retarder.
DISTRIBUSI GESER DALAM PADA BALOK BETON BERTULANG MUTU TINGGI DENGAN PENAMBAHAN SERAT KAWAT BENDRAT Fitri, Yarmiza Anggriyani; Aulia, Teuku Budi; Saidi, Taufiq
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10047

Abstract

Abstract: The development and progress of the world quite rapidly accrue followed by a large number of the population led to an increase in the outstanding in the use of concrete. Concrete is widely used in the construction of the building works and means of transportation such as bridges, highways and other worksBasically the concrete has a high compressive strength, but had the ability to wiht stand the tensile and shear forcew low. This can be fixed by added a fibber on mortar concrete. The addition of fiber for decreasing the brittle and improving the survival of crack early (first crack) is a concrete it can be reached by adding polypropylene fiber, bendrat wire fiber and rubber tiress fiber. The purpose of this research is to observe the shear behavior of reinforced concrete beam with fiber is polypropylene fiber (PP), bendrat wire fiber and used rubber tiress. In this study 4 beams tested with measuring 15 x 30 x 220 cm each fiber type has a beam specimen and a beam specimen without the addition of fiber. Specimens designed for shear failure. The result showed all the beams are having shear failure as planned. Cement water factor (FAS) 0.25, bendrat wire fiber with a percentage of 2% of the volume of the concrete. The results showed a beam experiencing failed to slide as planned. The test results showed a beam BMT with the addition of fiber has a maximum load 26.03 tonnes, the first cracks occur on the load 5.10 tons. Beam with wire bendrat maximum load wire BMT 27.41 T, the first cracks occur on the load 5.90 T. For the magnitude of the shear style capacity contributed by shear reinforcement constann for all beams this is 1.653 T, while for a capacity of sliding style concrete donated by each to BMT fiber without adding Vc = 4.52 T and fiber wire bendrat BMT value of Vc = 4.55 T.Abstrak: Perkembangan dan kemajuan dunia yang cukup pesat diikuti dengan bertambah banyaknya jumlah penduduk mengakibatkan terjadinya peningkatan yang menonjol dalam penggunaan beton. Beton digunakan secara luas pada pekerjaan-pekerjaan pembangunan gedung dan sarana-sarana transportasi misalnya jembatan, jalan raya serta pekerjaan-pekerjaan lainnya. Pada dasarnya beton memiliki kuat tekan yang tinggi, tetapi memiliki kemampuan menahan gaya tarik dan gaya geser yang rendah. Hal ini dapat diperbaiki dengan menambahkan serat pada adukan beton. Penambahan serat untuk mengurangi sifat getas dan meningkatkan ketahanan retak awal (first crack) beton yang dapat ditempuh salah satunya dengan menambahkan seratkawatbendrat, dan serat karet ban bekas dalam campuran beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati perilaku geser balok beton bertulang mutu tinggi (BMT) menggunakan serat kawat bendrat. Pada pengujian ini diuji dua balok berukuran 15 x 30 x 220 cm, dengan satu balok tanpa penambahan serat dan satu balok jenis serat sebanyak satu benda uji didesain mengalami gagal geser. Faktor air semen (FAS) 0,25 serat kawat bendrat dengan persentase 2% dari volume beton. Hasil penelitian menunjukkan balok mengalami gagal geser sesuai yang direncanakan. Hasil pengujian menunjukkan balok BMT dengan penambahan serat memliki beban maksimum 26,03 ton, retak pertama terjadi pada beban 5,10 ton. Balok BMT kawat bendrat beban maksimumnya 27,41 ton, retak pertama terjadi pada beban 5,90 ton. Untuk besarnya kapasitas gaya geser yang disumbangkan oleh tulangan geser konstann untuk semua balok yaitu 1,653 ton, sedangkan untuk kapasitas gaya geser yang disumbangkan oleh beton masing- masing untuk BMT tanpa penambahan serat Vc = 4,52 ton dan beton BMT serat kawat bendrat nilai Vc = 4,55 ton.
ANALISIS RETAK LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG MUTU TINGGI YANG DIPERBAIKI DENGAN INJEKSI EPOXY Puspita, Fiany Fajar; Aulia, Teuku Budi; Afifuddin, Mochammad
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10043

Abstract

Abstract: High Strength Concrete is an alternative construction material for supporting heavy loads. High strength concrete is a brittle material that susceptible to crack. One of the concrete repairing method is epoxy injection. The aim of this study is to determine the flexural behavior of high strength reinforced concrete beams after cracking and repaired with the Epoxy Injection. This study used 4 (four) high strength reinforced concrete beams (BBMT) with (15 30 220) cm dimention. One of the beam is for comparison (BBMT Normal) and 3 (three) other beams were tested at the age 7 days (BBMT E-7), 14 days (BBMT E-14) and 28 days (BBMT E-28) after repaired. The beams is designed to have flexural failure by using a compression reinforcement and shear reinforcement of 11.9 mm and 15.8 mm for tensile reinforcement. The water cement ratio for mix design is 0,25 obtained at 28 days is 66,62 MPa. The results shows that all the beams have flexural failure in agreement to the early design. The ultimate load of BBMT Normal is 17,65 ton with deflection equal to 10,36 mm. Based on theoretical calculation the load is 16.04 tons and deflection 14.38 mm. BBMT E-7 after epoxy injection ultimate load is 20,89 tons and deflection is 41.99 mm. BBMT E-14 ultimate load 21,79 tons and deflection equal to 44,27 mm. The ultimate load of BBMT E-28 is 25.52 tons and deflection 13.49 tons. The increase of load are 18.36%, 23.46% and 44.59% when compared with BBMT Normal. Based on the observation on the BBMT after epoxy injection, no cracks evident in most of the injected areas, new cracks appearing around the area of initial crack. It is concluded that epoxy injection is capable to increase the capacity of repaired high strength concrete and th flexural strength of the epoxy repaired concrete beams is increase as the age increased.Abstrak: Beton mutu tinggi merupakan salah satu alternatif material konstruksi untuk pembebanan besar. Beton mutu tinggi memiliki sifat yang kaku sehingga rentan terhadap retak. Salah satu metode perbaikan pada retak beton yaitu injeksi epoxy. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati perilaku lentur pada balok beton bertulang mutu tinggi yang diperbaiki dengan injeksi epoxy. Penelitian ini menggunakan 4 (empat) buah benda uji yaitu balok Beton Bertulang Mutu Tinggi (BBMT) dengan ukuran (15 30 220) cm. Benda uji pertama sebagai pembanding (BBMT Normal) dan 3 (tiga) benda uji lain diuji sesuai dengan umur perbaikan betonnya yaitu BBMT E-7 (7 hari), BBMT E-14 (14 hari) dan BBMT E-28 (28 hari). Balok didesain mengalami gagal lentur dengan menggunakan tulangan tekan dan tulangan geser berdiameter 11,9 mm ulir serta tulangan tarik 15,8 mm ulir. Kuat tekan beton mutu tinggi yang didapat dari benda uji kontrol kubus sebesar 66,62 MPa dengan FAS 0,25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua benda uji balok mengalami gagal lentur sesuai dengan desain awal. Beban maksimum yang mampu dicapai oleh balok BBMT Normal adalah 17,65 ton dengan lendutan sebesar 10,36 mm. Perhitungan teoritis beban BBMT Normal yaitu 16,04 ton dan lendutan 14,38 mm. BBMT E-7 setelah diinjeksi menghasilkan beban sebesar 20,89 ton dan lendutan 41,99 mm. Pada BBMT E-14 beban yang dicapai 21,79 ton dan lendutan sebesar 44,27 mm. Beban maksimum pada BBMT E-28 yaitu 25,52 ton dan lendutan 13,49 ton. Masing-masing persentase peningkatan beban jika dibandingkan dengan BBMT Normal adalah 18,36%, 23,46% dan 44,59%. Pola retak yang terjadi pada balok BBMT setelah diinjeksi menunjukkan bahwa tidak terjadi retak pada sebagian besar daerah yang diinjeksi, retak baru muncul di sekitar retak awal. Dapat disimpulkan bahwa injeksi epoxy mampu meningkatkan kapasitas beton mutu tinggi dan umur perbaikan beton mempengaruhi nilai beban maksimum yang mampu dicapai oleh beton.
KAJIAN KONSEP OPERASIONAL PEMELIHARAAN GEDUNG SMA BINA GENERASI BANGSA MEULABOH ACEH BARAT Mawardi, Edi; Aulia, Teuku Budi; Abdullah, Abdullah
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 4 (2018): Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v1i4.10041

Abstract

Abstract: Building school as a public facility which is a means of education for the smooth process of teaching and learning. With the concept of operational maintenance of the building is less good because the various functions of building facilities declined and affect the quality and comfort of the building. If the damage to building components is left then slowly the service life of the building will decrease. Seeing the function of the building of the Senior High School (SMA) Bina Generasi Bangsa Meulaboh, it should have got the concept of good maintenance operations so that the reliability and feasibility of buildings in the architecture, structure, and utilities are maintained and functioning optimally. The objectives of the study were to find out the operational concept of building maintenance, to identify the percentage of damage, to estimate the maintenance cost and maintenance priority sequence. Analytical methods used statistical methods The result of the analysis is heavy damage happened to utility component equal to 84,04%, moderate damage at component of architecture equal to 50,24% and light damage to structural component equal to 1,56%. The calculation for maintenance cost of 13.08% of the price of the construction of the state building, in accordance with the Ministerial Decree No.24 / PRT / M / 2008 of the building entered the category of light maintenance.. The result of hammer test test shows that the compressive strength value of the structural component is low below that required by SNI 03-2847-2002 for the 225 kg / cm multi-storey building.Abstrak: Bangunan sekolah sebagai faslitas umum yang merupakan sarana pendidikan untuk kelancaran proses belajar mengajar. Dengan konsep operasional pemeliharaan gedung yang kurang baik menyebabkan berbagai fungsi fasilitas gedung semakin menurun dan mempengaruhi kualitas dan kenyamanan gedung. Apabila kerusakan komponen gedung dibiarkan maka secara perlahan umur layan gedung akan berkurang. Melihat fungsi dari bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Bina Generasi Bangsa Meulaboh, maka sudah seharusnya bangunan ini mendapat konsep operasional pemeliharaan yang baik agar keandalan dan kelayakan bangunan secara arsitektur, struktur, maupun utilitas tetap terjaga dan berfungsi secara optimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui konsep operasional pemeliharaan gedung, mengidentifikasikan persentase kerusakan, memperkirakan besarnya biaya pemeliharaan dan urutan prioritas pemeliharaan. Metode analisis yang digunakan metode statistik. Hasil analisis tersebut kerusakan berat terjadi pada komponen utilitas sebesar 84,04%, kerusakan sedang pada komponen asitektur sebesar 50,24% dan kerusakan ringan pada komponen struktural sebesar 1,56%. Perhitungan untuk biaya pemeliharaan sebesar 13,08% dari harga pembangunan gedung negara, sesuai dengan permen PU No.24/PRT/M/2008 gedung tersebut masuk katagori pemeliharaan ringan. Hasil pengujian hammer test menunjukan bahwa nilai kuat tekan pada komponen struktural tergolong rendah dibawah yang disyaratkan SNI 03-2847-2002 untuk bangunan bertingkat 225 kg/cm.