Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Grid Parity pada Stasiun Pengisian Listrik Umum Menggunakan Sel Surya Budiyanto Budiyanto; M Rizki Subagja Hadi Prakoso
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 5, No 1 (2022): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.5.1.21-24

Abstract

Saat ini dunia sedang  giat untuk mengembangkan pembangkit tenaga surya  dengan teknologi yang mutakhir, desain yang sederhana, peningkatan  efisien, dan harga jual yang relatif murah. Banyak kalangan komunitas sel surya yang menyatakan bahwa akan adanya kemungkinan terjadinya grid-parity, dimana harga listrik sel surya  akan sama bahkan lebih murah dari listrik konvensional. Pengembangan kendaraan dengan bahan bakar listrik (BBL) terus dikembangkan, maka perlu adanya stasiun pengisian listrik umum (SPLU), Pada penelitian ini diusulkan sebuah terobasan baru dari sebuah  SPLU dari sistem pembangkit tenaga surya. dengan sistem off-grid bersumber dari pembangkit listrik tenaga listrik (PLTS) sebesar 50 kWp, hasil analisa menunjukan kemungkinan akan terjadi grid-parity pada tahun ke-18 masa investasi selama 20 tahun jika dikelola oleh badan usaha. Dengan memperhitungkan rencana anggaran biaya sebagai investasi awal, life cycle cost sebesar Rp. 2.757.850.000,- dengan nilai levelized cost of energy sebesar Rp. 3.372/kWh atau US$ 0,22/kWh, Currently the world is actively developing solar power plants with cutting-edge technology, simple designs, efficient improvements, and relatively low selling prices. Many solar cell communities claim that there will be a possibility of grid-parity, where the price of solar cell electricity will be the same or even cheaper than conventional electricity. The development of vehicles with electric fuel (BBL) continues to be developed, it is necessary to have a public electric charging station (SPLU). This research proposes a new breakthrough of an SPLU from a solar power generation system. with an off-grid system sourced from a 50 kWp electric power plant (PLTS), the results of the analysis show that grid-parity is likely to occur in the 18th year of an investment period of 20 years if managed by a business entity. By taking into account the cost budget plan as an initial investment, the life cycle cost is Rp. 2,757,850,000, - with a levelized cost of energy value of Rp. 3.372/kWh or US$ 0.22/kWh,
Analisa Perbandingan Kinerja Panel Surya Vertikal Dengan Panel Surya Fleksibel Pada Jenis Monocrystalline Budiyanto Budiyanto; Hery Setiawan
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 4, No 1 (2021): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.4.1.77-86

Abstract

Permasalahan utama dari solar cell adalah perbedaan jenis solar cell yang mengakibatkan perbedaan kinerja pada solar cell tersebut. Besarnya daya keluaran yang dihasilkan relatif tidak konstan karena dipengaruhi oleh besarnya intensitas matahari  serta  suhu  lingkungan  di  sekitarnya.  Untuk mengatasi masalah tersebut maka tugas akhir ini dirancang untuk melakukan perbandingan panel surya monocrystalline jenis vertikal dan jenis fleksibel.Pada hasil pengujian dengan pencahayaan matahari panel surya fleksibel menghasilkan efisiensi lebih tinggi dibanding dengan panel surya vertikal, yaitu 20,8774%, sedangkan panel surya vertikal meghasilkan efisiensi sebesar 19,2844%. Dalam penggunaan simulasi pencahayaan lampu panel surya vertikal menghasilkan efisiensi yang cukup tinggi dan lebih tinggi dibanding panel surya fleksibel, yaitu 20,4818% sedangkan panel surya fleksibel menghasilkan efisiensi sebesar 16,4044%. Pada panel surya fleksibel dengan bentuk cembung 25° menghasilkan efisiensi sebesar 15,3200. Pada bentuk cekung 25° menghasilkan efisiensi 15,6265%.The main problem with solar cells is the different types of solar cells that result in differences in the performance of the solar cell. The amount of output power produced is relatively not constant because it is influenced by the intensity of the sun and the temperature of the surrounding environment. To overcome this problem, this final project is designed to compare the vertical and flexible monocrystalline solar panels. In the test results with solar lighting, flexible solar panels produce higher efficiency than vertical solar panels, which is 20.8774%, while vertical solar panels resulted in an efficiency of 19.2844%. In the use of simulated lighting, vertical solar panel lights produce high and higher efficiency than flexible solar panels, namely 20.4818%, while flexible solar panels produce an efficiency of 16.4044%. In a flexible solar panel with a convex shape of 25° it produces an efficiency of 15.3200. In the concave shape of 25° it produces an efficiency of 15.6265%.
Perbandingan Kinerja Arus Dan Daya Pada Motor Kapasitor Satu Fasa Dengan Belitan Alumunium Dan Tembaga Pada Sumber Listrik Energi Terbarukan Budiyanto Budiyanto; Muhammad Agus
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 4, No 2 (2021): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.4.2.87-90

Abstract

Sumber listrik energi terbarukan merupakan sumber energi yang didapatkan dari alam, pembebanan pada sistem kelistrikan ini mencari jenis beban yang berdaya rendah dengan tujuan agar suplai daya lebih hemat dan memepunyai jangka waktu pengunaan yang lebih panjang. Beban – beban motor biasanya digunakan pada mesin pompa dan peralatan rumah tangga lainya. Motor – motor ini biasanya mengunakan jenis belitan tembaga. Penggunaan belitan tembaga sudah lama banyak digunakan pada motor – motor listrik maupun generator, namun saat ini pengunaan belitan alumuniaum juga berkembang di pasaran, mengingat harga dari motor listrik dengan belitan alumunium lebih ekonomis. Dalam penelitian ini membandingkan pengaruh besaran listrik terhadap kedua belitan yaitu belitan tembaga dengan belitan alumunium seberapa jauh performance yang dihasilkan dari besarnya arus dan daya. Dari hasil ekperimen motor kapasitor satu fasa tanpa beban arus yang dihasilkan pada kumparan jenis alumunium sebesar 0,43 A dan pada kumparan tembaga sebesar 0,52A Daya motor pada jenis kumparan alumunium sebesar 159 Watt sedang pada kumparan tembaga sebesar 170 Watt.Renewable energy sources of electricity are sources of energy obtained from nature, the load on this electrical system looks for low-power types of loads with the aim of making power supply more efficient and having a longer period of use. Motor loads are usually used in pumping machines and other household appliances. These motors usually use a type of copper winding. The use of copper winding has long been widely used in electric motors and generators, but currently the use of aluminum winding is also developing in the market, considering that the price of electric motors with aluminum windings is more economical. In this study, comparing the effect of electricity on the two windings, namely the copper winding with the aluminum winding, how far is the performance resulting from the amount of current and power. From the experimental results of a single-phase capacitor motor without a load, the current generated in the aluminum coil is 0.43 A and the copper coil is 0.52A. The motor power for the aluminum coil is 159 Watt, while the copper coil is 170 Watt.
Studi Penggunaan DC Nanogrid dengan Sumber Photovoltaic pada Beban Bertegangan dibawah Dua Puluh Empat Volt Sriyono Sriyono; Budiyanto Budiyanto
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 2, No 1 (2019): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.759 KB) | DOI: 10.24853/resistor.2.1.1-6

Abstract

Nanogrid  adalah sistem terdistribusi dari suatu energi terbarukan yang digunakan untuk aplikasi rumah tangga berdaya rendah. Dc Nanogrid terdiri dari sistem Photovoltaic surya sebagai sumber energi, Maximum Power Point Tracking, converter, battery dan beban. Dalam penelitian ini menggambarkan konsep umum dan kelayakan praktis dari sistem energi terbuka berbasis dc yang mengusulkan cara alternatif untuk merubah jaringan konvensional dari PLN menjadi  jaringan yang lebih ramah lingkungan, aman, efisien, praktis dan cara mendapatkan energinya gratis karena bersumber dari matahari. Dalam tahap awal konsep nanogrid DC ini peneliti menggunakan beban rumah tangga yang bertegangan di bawah dua puluh empat volt.  Dc Nanogrid ini menggunakan dengan DC bus untuk mentransmisikan teganan dari battery menuju ke beban, dan di sertai dengan konverter dc-dc jenis buck dan boost. Converter ini  berfungsi untuk menyesuaikan kebutuhan tegangan pada masing- basing beban yang di gunakan pada penelitian. beban yang di gunakan pada penelitian adalah handphone, mobil maianan , lampu LED 12 volt dan motor DC 24 volt.
Endplate Auto Feeder untuk Peningkatan Produktifitas Manhour pada Mesin Autoglue di PT FSCM Eka Samsul Ma'arif; Riki Aditya; Budiyanto Budiyanto
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 5, No 1 (2022): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.5.1.49-58

Abstract

PT FSCM adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan komponen otomotif, salah satunya berupa filter (saringan) untuk kendaraan beroda 4 atau lebih. Salah satu proses dalam pembuatan filter oli adalah pemberian glue (lem) pada 2 jenis part yaitu endplate A dan endplate B di line assembly. Proses pemberian glue masih dilakukan secara manual menggunakan satu man power untuk satu mesin yang berperan utama untuk memasukkan part satu per satu ke dalam mesin. Kebijakan peningkatan jumlah produksi berimbas pada peningkatan jumlah mesin baru dan penataan ulang alokasi karyawan sebagai operator mesin baru tersebut. Dengan demikian perlu adanya peningkatan produktivitas manhour untuk efektifitas penggunaan operator pada mesin, salah satunya adalah pada mesin autoglue. Improvement dilakukan dengan membuat mesin auto glue baru dengan penambahan sistem auto part feeder dan konveyor, sehingga satu operator dapat mengoperasikan 2 mesin. Mesin baru dikendalikan dengan controller logic panel Autonics, penggerak auto feeder menggunakan pneumatic dan motor listrik pada konveyor. Fitur tambahan lainnya adalah indikator guna mengindikasikan hasil filter yang telah selesai proses oven telah penuh pada penampungan/pool. Improvement ini memberikan hasil pada peningkatan produktivitas manhour sebesar 36,3%.PT FSCM is a company engaged in the manufacture of automotive components, one of which is a filter for 4-wheeled vehicles or more. One of the processes in the manufacture of oil filters is the application of glue to 2 types of parts, namely endplate A and endplate B in the assembly line. The process of giving glue is still done manually using one man power for a machine whose main role is to insert parts one by one into the machine. The policy of increasing the number of productions has an impact on increasing the number of new machines and rearranging the allocation of employees as operators of these new machines. Thus, it is necessary to increase manhour productivity for the effective use of operators on machines, one of which is the autoglue machine. Improvements are made by making new auto glue machine with the addition of an auto part feeder and conveyor system, so that one operator can operate 2 machines. The new machine is controlled by an Autonics logic panel controller, an auto feeder drive using pneumatics and an electric motor on the conveyor. Another additional feature is an indicator to indicate the filter results that have finished the oven process are full in the reservoir/pool. This improvement resulted in an increase in manhour productivity by 36.3%.
Pemanfaatan Intensitas Radiasi Cahaya Lampu dengan Reflektor Panel Surya sebagai Energi Harvesting Haris Romadhon; Budiyanto Budiyanto
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 3, No 2 (2020): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.3.2.45-56

Abstract

Energy Harvesting dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif baru terbarukan  yang dapat memanen energi listrik yang terbuang, Pemanfaatan energi ini untuk pemanfaatan lampu emergency yang digunakan pada saat sumber utama mati.Pemanenan energy ini dimanfaatkan untuk lampu yang menyala lebih dari 18 jam oleh karna itu pemakian yang lama dapat mengahsilkan energy baru. Penggunaan lampu lampu dengan intensitas tinggi yang dapat dimaksimalkan untuk pemanfaatan panel surya karna penel surya terkena sinar lebih banyak.Penelitian ini diharapkan menjadi sumber listrik alternative baru terbarukan dimasa mendatang. Sumber energy harvesting ini agar biasa dimanfaatan dan dapat dikelola dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi pada masa yang akan datang.Hal ini melandasi penulis untung merancang serta membuat suata alat yang dapat digunakan untuk pemanenan energi dengan menganalisa alat yang dirancang semaksimal mungkin yaitu “Pemanfaatan Intensitas Radiasi Cahaya Lampu Dengan Reflektor Panel Surya Sebagai Energy Harvesting “. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan dari panel surya dengan menggunakan cahaya lampu.Energy Harvesting can be used as a new renewable alternative energy that can harvest wasted electrical energy. Utilization of this energy is for the use of emergency lights that are used when the main source is off. This energy harvesting is used for lights that are on for more than 18 hours, therefore long use can generate new energy. The use of lamps with high intensity can be maximized for the use of solar panels because solar panels are exposed to more light. This research is expected to be a new alternative renewable electricity source in the future. This energy harvesting source is to be used and managed properly so that it can meet energy needs in the future. This underlies the author's advantage to design and make a tool that can be used for energy harvesting by analyzing the tools that are designed to the maximum extent possible, namely "Intensity Utilization Light Radiation With Solar Panel Reflectors As Energy Harvesting ". This research is expected to provide a new source of energy that can be utilized from solar panels by using lamps.
Studi Perencanaan Pengaturan Kecepatan Motor BLDC pada Gerobak Listrik dengan Driver Votol EM-30S Eka Samsul Ma'arif; Budiyanto Budiyanto; Erwin Dermawan; Prian Gagani Chamdareno
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 5, No 2 (2022): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.5.2.137-144

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengulas tentang Gerobak listrik sebagai salah satu solusi untuk memperluas jangkauan dan menaikkan omset penjualan bagi pelaku UKM. Motor penggerak listrik yang digunakan adalah BLDC 500 Watt dengan driver Votol EM-30S. Pengaturan kecepatan motor listrik harus dilakukan agar kecepatan gerobak dapat dijaga sesuai dengan peraturan pemerintah dan tetap aman meskipun dioperasikan oleh pegendara yang berbeda. Studi perhitungan kecepatan gerobak dilakukan dengan mengukur diameter roda yang diformulasikan dengan perhitungan kecepatan putaran motor BLDC.  Perhitungan kecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh gerobak dengan roda penggerak berdiamter 66 cm dan kecepatan putaran motor 400 rpm menghasilkan nilai 50 km/jam. Dengan demikian, pembatasan perlu dilakukan pada driver agar kecepatan maksimum gerobak dapat dikendalikan sesuai peraturan, yaitu 25 km/jam. Pengaturan dilakukan menggunakan software dengan 3 level kecepatan, yaitu batas atas kecepatan rendah dengan putaran 30% atau setara dengan 15 km/jam, kecepatan sedang dengan putaran 40% atau setara dengan 20 km/jam dan kecepatan tinggi dengan putaran 50% atau setara dengan 25 km/jam.Kata Kunci : gerobak listrik, motor BLDC, driver, kecepatanABSTRACTThis research reviews electric carts as a solution to expand reach and increase sales turnover for SMEs. The electric drive motor used is a 500 Watt BLDC with a Votol EM-30S driver. Adjustment of the speed of the electric motor must be done so that the speed of the cart can be maintained in accordance with government regulations and remains safe even if it is operated by different riders. The study of cart speed calculations was carried out by measuring the wheel diameter which was formulated by calculating the rotational speed of a BLDC motor. Calculation of the maximum speed that can be achieved by a wheelbarrow with a drive wheel diameter of 66 cm and a motor rotation speed of 400 rpm produces a value of 50 km/hour. Thus, restrictions need to be placed on drivers so that the maximum speed of the cart can be controlled according to regulations, which is 25 km/hour. Settings are made using software with 3 speed levels, namely the upper limit of low speed with 30% rotation or the equivalent of 15 km/h, medium speed with 40% rotation or the equivalent of 20 km/h and high speed with 50% rotation or the equivalent of 25 km/h.Keywords : electric cart, BLDC Motor, driver, speed
Peningkatan Efisiensi Dye Sentisized Solar Cell (DSSC) dari Antosianin Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) Menggunakan Papain Ika Nirmalasari; Ratri Ariatmi Nugrahani; Budiyanto Budiyanto
Chimica et Natura Acta Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v10.n2.38011

Abstract

Untuk membantu aksesibilitas energi listrik, sumber energi alternatif misalnya, sel berorientasi matahari telah dibuat. Dye Sentisized Solar Cell (DSSC) mengubah energi bertenaga matahari menjadi energi listrik dengan zat warna (dye) sebagai sensitizer dan semikonduktor sebagai elektroda. TiO2 diaplikasikan pada kaca konduktif indium tin oxide (ITO) sebagai elektroda di DSSC. Warna sebagai sensitizer yang digunakan adalah antosianin dari kulit manggis. Tujuan penelitian ini adalah melakukan ekstraksi antosianin kulit manggis dengan metode maserasi,  menghasilkan DSSC yang dapat mengkonversi secara maksimal energi cahaya menjadi energi listrik dengan material komposit grafit-TiO2 menggunakan dye organik ekstrak manggis dan papain; menentukan pengaruh variasi waktu perendaman dye (2, 4, 6, 8 dan 10 jam) terhadap voltase dan kuat arus DSSC menggunakan dye organik ekstrak manggis; menentukan efisiensi voltase dan kuat arus DSSC menggunakan dye organik ekstrak manggis dengan variasi penambahan papain (1, 2, 3, 4 dan 5%). Metodologi penelitian yang dilakukan adalah: pembuatan DSSC dengan dye antosianin kulit manggis dan papain, meliputi preparasai dye kulit manggis, preparasi pasta TiO2, preparasi elektrolit, preparasi counter elektroda karbon, perakitan DSSC. Analisa yang dilakukan adalah analisa arus, tegangan, efisiensi DSSC, dan analisa antosianin menggunakan spektrofotometer UV Vis. Hasil pengujian di bawah cahaya setelah variasi waktu perendaman warna (2, 4, 6, 8 dan 10 jam), menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman dye, semakin meningkat tegangannya dan semakin meningkat kuat arusnya. Waktu perendaman warna terbaik adalah 6 jam.  Variasi penambahan papain (1, 2, 3, 4 dan 5%) dilakukan pada waktu perendaman dye terbaik dengan hasil menunjukkan bahwa semakin banyak papain yang ditambahkan, semakin tinggi tegangan yang diperoleh dan semakin meningkat nilai arus yang didapat. Penambahan papain terbaik adalah 5%. Hasil uji antosianin dengan spektrofotometer UV Vis adalah sebesar 233,44 mg/kg. Nilai efisiensi (ɳ) DSSC tertinggi yaitu 0,0190%.
Pengembangan Sistem Kelistrikan pada Gerobak Listrik dengan Sistem Nanogrid pada Tegangan 48 Volt Budiyanto Budiyanto; Eka Samsul Ma'arif; Prian Gagani Chamdareno; Husnibes Muchtar; Riza Samsinar Riza Samsinar; Muhammad Rafi Ali; Abd Rozak
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 6, No 1 (2023): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.6.1.1-4

Abstract

Nanogrid  adalah sistem jaringan terdistribusi dari suatu sumber energi terbarukan yang digunakan untuk aplikasi rumah tangga berdaya rendah. Konsep jaringan nanogrid dapat dipalikasikan dalam sistem kelistrikan kendaran listrik baik pada mobil listrik, motor listrik maupun sepeda listrik. Dalam sistem nanogrid  terdiri dari sebagai sumber energi kecil yang digabung menjadi satu kesatuan dalam jaringan, sistem ini dilengkapi dengan beberapa konverter yang merubah besaran tegangan, Sistem jaringan ini mempunya baterai cadangan apabila sistem mengalai gangguan atau blacout. Pada penelitian ini baterai cadangan diaplikasikan sebagai sumber energi dalam  kelistrikan gerobah listrik.  Dari hasil penelitian ini untuk menggerakan gerobag listrik perangkat dibutuhkan baterai 48 V, 50 AH dengan dua konverter sebesar 48 Vdc ke 12Vdc dan konverter 12 V ke 5 Vdc.  Nanogrid is a distributed grid system from a renewable energy source that is used for low power household applications. The nanogrid network concept can be applied in electric vehicle electrical systems, both in electric cars, electric motorbikes and electric bicycles. In the nanogrid system, it consists of small energy sources that are combined into one unit in the network, this system is equipped with several converters that change the voltage level. This network system has a backup battery if the system experiences a disturbance or blackout. In this research, battery backup is applied as an energy source in electric carts. From the results of this study, to move the device's electric cart, a 48 V, 50 AH battery is needed with two converters of 48 Vdc to 12Vdc and a 12 V to 5 Vdc converter.
Implementasi Penggunaan Motor Brushless DC pada Gerobak Listrik Prian Gagani Chamdareno; Eka Samsul Ma’arif; Budiyanto Budiyanto; Erwin Dermawan
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 6, No 1 (2023): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.6.1.43-46

Abstract

ABSTRAK                                Penggunaan gerobak lsitrik untuk meningkatkan jangkauan dagangan bagi pelaku usaha keliling saat ini menjadi hal yang patut mendapat perhatian di karena di era modern seperti ini sangat erat kaitannya dengan kendaraan berbasis listrik. Banyak jenis motor listrik yang di gunakan sebagai penggerak gerobak listrik, namun pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan motor brushless DC sebagai penggerak gerobak listrik tersebut. Setelah melalui tahapan desain, rancangan dan uji coba ternyata gerobak listrik dengan menggunakan motor brushless DC ini dapat di implememtasikan pada gerobak listrik. Sehingga d engan adanya gerobak listrik dapat mempermudah para pelaku usaha atau pedang keliling dalam mejajakan dagangannya sehingga jangkauan pasarnya lebih luas dan diharapakan mendapatkan hasil yang lebih banyak.  Kata Kunci : gerobak listrik, motor brushless DC ABSTRACT The use of electric carts to increase the range of merchandise for mobile business actors is currently something that deserves attention because in this modern era it is very closely related to electric-based vehicles. Many types of electric motors are used to drive the electric cart, but in this study the authors tried to use a brushless DC motor to drive the electric cart. After going through the design, design and trial stages it turned out that the electric cart using a brushless DC motor could be implemented on an electric cart. So that the existence of an electric cart can make it easier for business actors or traveling swordsmen to peddle their wares so that the market reach is wider and it is hoped that they will get more results. Keywords: electric cart, brushless DC