Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

EXERGY ANALYSIS OF GEOTHERMAL POWER PLANT KAMOJANG 68, 3 MW IN CAPACITY Amiral Aziz
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 7 No. 2: Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v7i2.1948

Abstract

The importance of exergy analysis in preliminary design of geothermal power has been proven. An exergy analysis was carried out and the locations and quantities of exergy losses, wastes and destructions in the different processes of the plan were pinpointed. The obtained results show that the total exergy available from production wells KMJ 68 was calculated to be 6967.55 kW. The total exergy received from wells which is connected during the analysis and enter into the separator was found to be 6337.91 kW in which 5808.8 kW is contained in the steam phase. The overall exergy efficiency for the power plant is 43.06% and the overall energy efficiency is 13.05 %, in both cases with respect to the exergy from the connected wells. The parts of the system with largest exergy destruction are the condenser, the turbine, and the disposed waste brinekeywords: exergy, irreversibility, geothermal power plant, KMJ 68
ANALYSIS OF THERMAL DISPERSION IN SELAT SEMBILAN WATERS, NORTH SUMATRA Amiral Aziz
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 7 No. 3: Jurnal Rekayasa Lingkungan
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v7i3.1967

Abstract

Pangkalan Susu Coal Fire Steam Power Plants (CFSPP) are planned to build in Tanjung Pasir Village, Langkat Regency taking sea water as cooling condenser of power plants, and through it back into the sea. To explore the possibilities of re-entry of the circulation of hot water to the intake, it is necessary to study the termal dispersion within the framework of those plans. In this study, numerical modeling to determine termal distribution pattern that comes out from CFSPP outlet. From the study it could be concluded that with the given intake inlet – discharge outfall design configuration and under the worst scenario, cooling water system of Pangkalan Susu unit 3 & 4 is safe i.e. re-circulation of warmcooling water will not happen. The Pangkalan Susu unit 3 & 4 will consume intact sea water (30.5oC). However, the Pangkalan Susu unit 1 & 2 will be influenced by the warm cooling system that may decrease its cooling system efficiency since its inlet is covered by shattered sea water (31.2oC – 32.2oC).keywords : thermal dispersion, power plant. numerical modeling
Evaluasi Hate Rate dan Efisiensi suatu PLTU dengan menggunakan Batubara yang Berbeda dari Spesifikasi Design Amiral Aziz; Andi Rinaldi Hasan
Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink) Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/elk.v11i1.1583

Abstract

Tulisan ini menampilkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi hate rate dan efisiensi PLTU batubara berkapasitas 300 MW yang menggunakan spesifikasi batubara yang berbeda dari spesifikasi rancangan setelah beroprasi sekitar dua tahun. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa efisiensi boiler (HHV basis) pada pengujian aktual 100% LRC mengalami penurunan sebesar 3,25% dan pada pengujian dengan komposisi 50% LRC dan 50% MRC mengalami mengalami penurunan sebesar 2,91% dibandingkan dengan hasil komisioning. Kehilngan panas karena gas buang kering, kandungan air dalam bahan bakar dan pembakaran hidrogen memberikan kontrobusi yang besar terhadap penurunan efisiensi boiler dibandingkan dengan hasil komisioning. Pada beban maksimun, turbine hate rate pada 2 (dua) pengujian aktual 100% LRC masing-masing sebesar 1.994, 67 kcal/kWh dan 1.918,55 kcal/kWh, sedangkan pada pengujian dengan komposisi 50% LRC dan 50% MRC turbine hate rate adalah 1.977,52 kcal/kWh. Nilai tersebut lebih rendah 4,47% dan 3,78% untuk pengujian aktual 100% LRC dan lebih rendah 3,45% untuk pengujian 50% LRC dan 50% MRC dibandingkan dengan hasil komisioning. Gross plant hate rate (HHV basis) pada 2 (dua) pengujian 100% LRC masing-masing 2.320,60 kcal/kg dan 2.293,63% kcal/kg, sedangkan pengujian 50% LRC dan 50% MRC gross plant hate rate (HHV basis) adalah 2.290,75 kcal/kg.  Nilai ini lebih besar masing-masing sebesar 3,28%, 2,08% dan 1,95% dibandinkan hasil komisioning (2.246.84 kcal/kWh)
Evaluasi Hate Rate dan Efisiensi suatu PLTU dengan menggunakan Batubara yang Berbeda dari Spesifikasi Design Amiral Aziz; Andi Rinaldi Hasan
Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink) Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/elk.v11i1.1584

Abstract

Tulisan ini menampilkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi hate rate dan efisiensi PLTU batubara berkapasitas 300 MW yang menggunakan spesifikasi batubara yang berbeda dari spesifikasi rancangan setelah beroprasi sekitar dua tahun. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa efisiensi boiler (HHV basis) pada pengujian aktual 100% LRC mengalami penurunan sebesar 3,25% dan pada pengujian dengan komposisi 50% LRC dan 50% MRC mengalami mengalami penurunan sebesar 2,91% dibandingkan dengan hasil komisioning. Kehilngan panas karena gas buang kering, kandungan air dalam bahan bakar dan pembakaran hidrogen memberikan kontrobusi yang besar terhadap penurunan efisiensi boiler dibandingkan dengan hasil komisioning. Pada beban maksimun, turbine hate rate pada 2 (dua) pengujian aktual 100% LRC masing-masing sebesar 1.994, 67 kcal/kWh dan 1.918,55 kcal/kWh, sedangkan pada pengujian dengan komposisi 50% LRC dan 50% MRC turbine hate rate adalah 1.977,52 kcal/kWh. Nilai tersebut lebih rendah 4,47% dan 3,78% untuk pengujian aktual 100% LRC dan lebih rendah 3,45% untuk pengujian 50% LRC dan 50% MRC dibandingkan dengan hasil komisioning. Gross plant hate rate (HHV basis) pada 2 (dua) pengujian 100% LRC masing-masing 2.320,60 kcal/kg dan 2.293,63% kcal/kg, sedangkan pengujian 50% LRC dan 50% MRC gross plant hate rate (HHV basis) adalah 2.290,75 kcal/kg.  Nilai ini lebih besar masing-masing sebesar 3,28%, 2,08% dan 1,95% dibandinkan hasil komisioning (2.246.84 kcal/kWh)
EVALUASI EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL PADA UNIT PENGOLAHAN AIR MINUM PUSAT DISTRIBUSI CILINCING Akhmad Muji Hartono; Amiral Aziz
Jurnal Energi dan Lingkungan (Enerlink) Vol. 14 No. 1 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/elk.v14i1.4274

Abstract

Tulisan in menampilkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi pompasentrifugal pada Unit Pengolahan Air Minum Pusat Distribusi Cilincing. Hasil dari penelitian inimemperlihatkan bahwa. Efisiensi pompa 2 didapat 60,87 % hal ini lebih kecil dibandingkan denganefisiensi pompa 2 yang didapat berdasarkan “Pump Performance Test Record” yang dikeluarkanmanufaktur pompa Kubuta Corporation sebesar 70 %. Efisiensi pompa 4 didapat 69,87 % hal ini lebihkecil dibandingkan dengan efisiensi pompa 4 yang didapat berdasarkan “Pump Performance TestRecord” sebesar 84 %. Efisiensi pompa 5 didapat 61,87 % hal ini lebih kecil dibandingkan denganefisiensi pompa 5 yang didapat berdasarkan “Pump Performance Test Record” sebesar 65 %.Penurunan efisiensi terbesar terjadi pada pompa 4 dimana efisiensi pompa 4 adalah 69,87 % hal inilebih jauh kecil dibandingkan dengan efisiensi pompa 4 yang didapat berdasarkan “PumpPerformance Test Record”.sebesar 84 %, hal ini disebabkan karena pompa 4 beroperasi padakapasitas yang jauh lebih kecil yaitu 5936.274 (m³/jam) dibandingkan dengan kapasitas pompaberdasarkan “Pump Performance Test Record” sebesar 7380 (m³/jam). Apabila pompa 2,4 dan 5beroperasi secara parallel, efisiensi total pompa tertinggi adalah 49,8 %. Penurunan efisiensi padasistem pempompaan dapat terjadi pada :Pompa, Motor listrik dan Kabel penghubung motor dansumber listrik.. instalasi listrik yang tidak memenuhi standar, pola pengoperasian mekanikal danelektrikal yang tidak tepat, penurunan kinerja peralatan listrik dan pompa.Kata kunci: pompa sentrifugal , unit pengolahan air minum pusat distribusi cilincing , air minum,efisiensi
OPTIMATION OF FIRE EXTINGUISHMENT SYSTEMS IN X STATION CENTER OF CRUDE OIL AND GAS STORAGE Amiral Aziz; Andre Nugroho
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 15 No. 1 (2021): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v15i1.4563

Abstract

This paper discusses some research results that were carried out to optimize the fire extinguishment system of X Station in South Sumatera. To optimize the fire extinguishing system at station X, a system modification has been done, which included: changes in the number of stockpile tank units, changes in capacity and dimensions of oil tanks, and changes in fire wall construction. With the change in capacity and dimensions, especially the storage tank unit, it is necessary to recalculate whether the water demand in the fire protection system is still sufficient according to the existing system condition. From this research, it can be concluded that the maximum flow rate of foam under the existing condition is 1631.6 gpm while the optimum ondition is 65% smaller than the existing system condition at 570.54 gpm. The cooling water flow rate of 615.09 gpm at optimum ondition is lower than the existing system conditions of 1409.33 gpm. The required water to the fire extinguishment system is 250 gpm; this value is smaller than the existing system capacity of 2074 gpm. By using performance curves of Grundfos Data Booklet, for the capacity of pump 1250 gpm, the total head pump and pump efficiency are obtained 103.48 m and 77.5 %, respectively. Keywords: optimation; tank; water; foam; pump
Recondition injector nozzle and its pressure effect on performance parameters of diesel engine Komatsu types SAA12V140E-1 Amiral Aziz; Zul Fahmi
SINERGI Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2022.2.005

Abstract

The injector is one of the main components of a diesel engine fuel system. A typical fuel injector has two basic parts: the nozzle and the injector body. If either of these components is clogged or damaged, it will compromise the entire performance of the engine. Any injector problem can easily be fixed by cleaning, reconditioning, or replacement. If the engine is producing low power, replacing the injector nozzle with a new injector nozzle is necessary, so that engine performance reaches standard performance. However, replacing a new injector nozzle carries a huge maintenance cost. In this research, reconditioning or repairing the used injector nozzle to increase the fuel injection pressure in the engine is one solution that can be done to improve engine performance with low maintenance costs. The testing results found that brake power and brake thermal efficiency increase as fuel injection pressure increases, but specific fuel consumption decreases. For both the used injector and repaired injector, the minimum specific fuel consumption (SFC) does occur at the maximum brake power (BP) not generated. This means that the diesel engine never occurs in a condition of maximum power generated with minimum specific fuel consumption or vice versa.
PENGUJIAN SINGKRONISASI DAN EVALUASI PARAMETER KINERJA TURBIN UAP DARI PLTP SKALA KECIL 3 MW KAMOJANG Amiral Aziz; Cahyadi Cahyadi; Suyanto Suyanto
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.038 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v5i2.7348

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan hasil analisa eksergi yang telah dilakukan pada Sistem Turbin Uap PLTP Skala Kecil 3 MW Kamojang. Analisis eksergi adalah alat untuk identifikasi jenis, lokasi dan besarnya kerugian termal. Identifikasi dan kualifikasi kerugian ini memungkinkan untuk evaluasi dan perbaikan desain sistem termal . Analisa ini dilakukan dengan menggunakan data-data operasi pada waktu pengujian sinkronisasi dan membandingkan parameter kinerja PLTP yang dihasilkan terhadap parameter desain PLTP 3 MW. Pengujian dilakukan dengan rolling turbin uap dari putaran paling rendah 500 rpm, dilakukan selama kurang lebih satu jam sekaligus untuk memanaskan turbin uap agar tercapai temperatur yang merata pada turbin uap (warming up), kemudian putaran turbin uap di naikan secara bertahap dengan menghindari titik-titik putaran kritis sesuai dengan hasil bump test. Pada saat pengujian,  tekanan kondensor pada saat Rolling jauh lebih tinggi dari nilai desain sebesar 0,16 barabsolut. sehingga Daya Real Generator tidak tercapai sesuai desain sebesar 3000 kW. Efisiensi isentropis turbin 67,88 % pada waktu Rolling tanggal 5 Mei 2019, 67,46 % pada waktu Rolling tanggal 25 Nov 2019 dan 72,5 % pada waktu desain. Efisiensi eksergi dari PLTP sebesar 33,19 % pada desain namun hanya 25,37 % pada waktu Rolling tanggal 5 Mei 2019 dan 23 % pada pada waktu Rolling tanggal 25 November 2019. Dari hasil pengujian Sinkronisasi 3 x 24 jam yang dilaksanakan pada bulan Mei 2019 dan pada bulan November 2019 dapat disimpulan bahwa Daya Real generator yang dihasilkan pada tanggal 5 Mei 2019 dan pada tanggal 25 Nov 2019 masing-masing 2138 kW dan 2003 kW.
DESAIN DAN FABRIKASI ALAT PENUKAR KALOR (HEAT EXCHANGER) TIPE SHELL AND TUBE Gun Aprianto; Bary Septian; Paul David Rey; Amiral Aziz
METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2989 Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Heat Exchanger adalah alat untuk proses berpindahnya suatu energi (kalor), menggunakan media fluida baik gas,panas, maupun dingin, dari suatu daerah ke daerah lain karna adanya perbedaan temperatur dan suhu. Tujuan Penelitian adalah merancang thermal dan mekanikal suatu alat penukar kalor (heat exchanger) dengan media kerja oli dan air, memfabrikasi dan merakit komponen – komponen menjadi suatu alat penukar kalor, serta pengujian alat penukar kalor (heat exchanger) tipe shell and tube meliputi kecepatan aliran fluida, efektivitas alat penukar kalor, serta laju perpindahan panas. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan perhitungan untuk komponen utama, membuat gambar kerja, pemilihan bahan untuk membuat alat uji, percobaan fungsi kerja alat dan pengambilan data untuk membandingkan hasil perhitungan terhadap hasil kerja alat. Kemudian alat ini dapat digunakan untuk praktikum mahasiswa di laboratorium Teknik Mesin Universitas Islam As-syafi’iyah. Alat penukar kalor ini menggunakan fluida oli pada sisi tube dan fluida air pada sisi shell, selain itu memiliki jumlah tube sebanyak 166 pcs dengan diameter 15,875 mm x 1 meter. Dengan diameter dalam shell sebesar 300 mm dengan menggunakan one pass shell. Suhu yang digunakan untuk merancang alat penukar kalor sebesar 600C pada suhu panas masuk dan 350C pada suhu keluar. Pada pengujian alat penukar kalor ini menggunakan 5 variasi kecepatan pada sisi shell dan kecepatan pada sisi tube konstan.
Wind-powered water pumping system for corn plantations under the food estate program on Sumba Island, Indonesia Aziz, Amiral; Rostyono, Didik; Zaky, Toha; Hesty, Nurry Widya; Ifanda, Ifanda; Fauziah, Khotimatul; Prasetyo, Ridwan Budi; Wijayanto, Rudi Purwo; Witjakso, Ario; Syawitri, Taurista Perdana; Mayasari, Agustina Putri
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 14, No 5: October 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v14i5.pp4940-4955

Abstract

The Food and Agriculture Organization (FAO) released a communiqué in March 2020 cautioning about the possibility of a worldwide food emergency due to coronavirus disease (COVID-19). As a response to the food shortages brought on by the COVID-19 outbreak, the authorities of Indonesia initiated a nationwide program aimed at improving the country's food supply known as the food estate (FE), which was later incorporated into national strategic programs. The climate and availability of surface water sources in this region make establishing an FE area in the Central Sumba Regency difficult. Sumba, on the other hand, possesses wind energy resources that can be transformed into electrical energy and used to pump underground water for agricultural purposes. A wind-powered water pump (WPW) is being developed in this study to provide water for maize plantations in the FE region in Central Sumba District, Indonesia. The study on the levelized cost of energy (LCOE) for water pumping indicates that the wind-powered system is more economically viable than the diesel-powered alternative. The LCOE for a WPW pumping system is 6,994 IDR/kWh, whereas the LCOE for a diesel-powered system is 16,667 IDR/kWh. The overall net present value of WPW and diesel-powered systems is 708,667,200 IDR and 2,158,349,000 IDR, respectively. This study contributes significantly to informed decision-making for enhancing the performance viability of the wind water pumping system for the food estate program in Indonesia.