Bayu Chondro Purnomo
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Luas Penampang Wadah Terhadap Besarnya Reduksi Volume Sampah Organik Rumah Tangga Menggunakan Larva Lalat Bsf (Black Soldier Fly) Bayu Chondro Purnomo; Nurjazuli Nurjazuli; Suhartono Suhartono
Jurnal Sehat Mandiri Vol 16 No 2 (2021): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 16, No.2 Desember 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.923 KB) | DOI: 10.33761/jsm.v16i2.474

Abstract

This research is Quasi experimental with the Post Only Group Design method. This study uses the amount of maggot and organic waste with a ratio of 1: 2, with 1/2 kg of maggot against 1 kg of garbage, with a volume of 6000 cm3 containers and a variation of the cross sectional variation of 20x20 cm2 with a height of 15 cm, the cross section area of ​​30x20 cm2 with a height of 10 cm and 10 cm and the cross section area of 30x40 cm2 with a height of 5 cm. Based on the results of the research that has been made, the waste reduction by BSF larvae, the cross-sectional area of ​​20x20 cm was 516.7 gr, the cross-sectional area of ​​30x20 cm was 555.6 gr, while the cross-section area of ​​30x40 cm was 644.4 gr. The highest reduction is obtained from the cross-sectional area of ​​30x40 cm. Based on the results of the normality test it obtained the value of P-Value> α (0.05). This indicates that the data is distributed normally by looking at the variant difference test, obtained a value of p-value 0.049 (<α). Then it can be concluded that there is an influence between cross-sectional area and waste reduction by BSF larvae. The wider cross-section of the garbage container, the easier BSF larvae reduce organic waste.
Analisis Pasar Sehat di Kabupaten Banyumas, 2022 Teguh Widiyanto; Nuryanto Nuryanto; Bayu Chondro Purnomo
Buletin Keslingmas Vol 42, No 1 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.1 TAHUN 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v42i1.9608

Abstract

Pasar menjadi salah satu   tempat   umum   yang   sering   dikunjungi   masyarakat.  Pasar yang tidak sehat berpotensi menjadi tempat penularan penyakit melalui media lingkungan seperti tanah, air, udara, vektor, pangan dan sarana bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemenuhan persyaratan pasar sehat di Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan survey. Populasi adalah seluruh pasar yang ada di Kabupaten Banyumas. Sampel  sebanyak 5 pasar meliputi Banyumas, Sokaraja, Ajibarang, Wage dan Manis. Teknik pengambilan sampling secara purpose sampling. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi menggunakan kuesioner terstandar Permenkes RI Nomor 17 Tahun 2020 tentang pasar sehat. Data diolah secara komputerisasi dan dianalisa dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan 2 pasar (40%) memenuhi persyaratan pasar sehat (Banyumas dan Manis), sedangkan 3 pasar (60%) tidak memenuhi persyaratan (Sokaraja, Ajibarang dan Wage). Sebagian besar komponen pemenuhan persyaratan yang tidak memenuhi syarat pasar sehat adalah bangunan (pasar/kios) ditemukan sampah, lorong pasar digunakan untuk berjualan, keterbatasan tempat sampah (belum terpisah), tempat cuci tangan tidak tersedia sabun baik di toilet maupun di tempat penjualan makanan/bahan pangan, pedagang siap saji belum dilakukan usap dubur (rectal swab), pengendalian vektor dan tikus belum rutin dilaksanakan, APAR tidak mudah dijangkau dan PHBS pedagang maupun pengunjung yang masih rendah (tidak mencuci tangan dan merokok). Dalam rangka mencegah penularan penyakit melalui media lingkungan yang ada di pasar.maka perlu adanya upaya perbaikan terutama pada pasar yang tidak memenuhi syarat.
Pengaruh Penambahan Limbah Cair Industri Tempe pada Proses Reduksi Sampah Organik Menggunakan Larva Black Soldier Fly (BSF) Tahun 2024 Nur Firdhathalya Dwi Anggraeni; Nur Hilal; Bayu Chondro Purnomo
Buletin Keslingmas Vol 43, No 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i2.11459

Abstract

Proses produksi tempe selalu menghasilkan limbah cair yang memiliki kandungan tinggi organik dan melebihi baku mutu. Limbah dibuang secara sembarangan ke sungai sehingga berpotensi menjadi media pertumbuhan bakteri hingga berdampak negatif pada manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penambahan limbah cair industri tempe pada proses reduksi sampah organik menggunakan larva BSF. Metode yang digunakan yaitu Quasi Eksperiment dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Variabel yang diteliti yaitu Sampel yang digunakan adalah 84.000 gram sampah organik di TPST Karangmangu. Peneliti menggunakan larva BSF berumur 9 hari untuk mereduksi sampah organik selama 9 hari. Masing-masing sampel diberi 2.000 gram sampah organik dan 3,5 gram larva BSF dengan 6 replikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reduksi sampah organik kelompok kontrol sebanyak 828 gram (41,4%), penambahan limbah cair 55% sebanyak 1.207,5 gram (60,4%), penambahan limbah cair 65% sebanyak 1.362 gram (68,1%), dan penambahan limbah cair 75% sebanyak 1.464 gram (73,2%). Hasil analisis uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p-value=0,00) yang artinya bahwa penambahan limbah cair industri tempe mempengaruhi proses reduksi sampah organik menggunakan larva BSF. Saran untuk peneliti selanjutnya dapat menganalisis pengaruh suhu dan kelembapan lingkungan, suhu dan kelembapan media, dan berat larva BSF pada proses reduksi sampah organik menggunakan larva BSF.
Implementasi Target Capaian sebagai Upaya Peningkatan Jumlah Layanan Klinik Sanitasi Nuryanto Nuryanto; Fauzan Ma&#039;ruf; Bayu Chondro Purnomo
Buletin Keslingmas Vol 43, No 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i1.11300

Abstract

Analisis kualitas proses layanan kesehatan lingkungan yang dilakukan di salah satu puskesmas Kab. Banyumas menggunakan pendekatan QIP (Quality Improvement Process) menunjukkan bahwa layanan klinik sanitasi belum menjangkau seluruh pasien yang didiagnosis penyakit berbasis lingkungan. Implementasi target capaian merupakan salah satu rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan jumlah layanan klinik sanitasi yang diberikan kepada pasien/masyarakat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh implementasi target capaian terhadap jumlah layanan klinik sanitasi meliputi konseling, inspeksi dan intervensi yang diberikan kepada masyarakat. Jenis penelitian pre-experiment dengan pendekatan one-shot case study. Penelitian dilakukan di salah satu Puskesmas di wilayah Kab. Banyumas. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi. Data yang terkumpul, kemudian diolah dan dianalisis secara statistik menggunakan uji Paired T-test serta disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Jumlah layanan klinik sanitasi sebelum adanya upaya perbaikan melalui implementasi target capaian (bulan Januari s.d Juni 2023) sebanyak 25 layanan (mean=4), sedangkan sesudah implementasi (Juli s.d Desember 2023) menunjukkan rata-rata sebesar 56 layanan (mean=9). Jumlah pasien yang berkunjung ke klinik sanitasi untuk mendapatkan konseling, inspeksi dan intervensi mengalami peningkatan sebelum dan sesudah upaya perbaikan yaitu sebesar 1,24%. Sebagian besar pasien tersebut didiagnosis penyakit ISPA (Inspeksi Saluran Pernafasan Atas) yaitu 71,6 %. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh implementasi target capaian terhadap jumlah layanan klinik sanitasi meliputi konseling, inspeksi dan intervensi yang diberikan kepada pasien (p-value 0,05).