Tjatjuk Subiono
Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Preferensi Spodoptera frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) pada Beberapa sumber Pakan Tjatjuk Subiono
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 2, No 2 (2020): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 2 Nomor 2 Februari 2020
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.2.2.2020.2813.130-134

Abstract

Spodoptera frugiperda J. E. Smith adalah hama utama pada tanaman jagung dan bahkan lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman inang yang paling disukai oleh larva S. frugiperda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, perlakuan yang digunakan adalah jagung, beras, braciaria, kedelai dan kacang tanah, S. frugiperda yang digunakan berasal dari tanaman jagung. Bersadarkan hasil penelitian Serangga S. frugiperda yang diberi diet tanaman padi menunjukkan periode terpendek mencapai dewasa (ngengat) sedangkan yang diberi diet kedelai siklus perkembangan serangga S. frugiperda lebih lama dan berat kepompong lebih rendah. Preferensi terhadap pakan tidak berbeda pada 3 spesies tanaman jagung, padi dan braciaria dan merupakan inang yang lebih disukai. Pemeliharaan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan serangga S. frugiperda. S. frugiperda merupakan serangga polipag, dalam uji tanaman jagung, padi dan tanaman rumput baciaria lebih tinggi dikonsumsi dibandingkan kedelai dan kacang tanah
Pengaruh Ekstrak Melia azedarach Terhadap Aktivitas Makan pada Larva Spodoptera frugiferda (Lepidoptera: Noctuidae) Tjatjuk Subiono
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 1 (2020): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 1 Agustus 2020
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.1.2020.3865.61-65

Abstract

Abstrak. Senyawa kimia tanaman yang berpotensi sebagai bahan insektisidal, dan memiliki aktivitas anti feeding adalah Meliaazedarach L. Pada ekstrak daun dan buahnya. Konsentrasi ekstrak (2%, 5% dan 10%) diamati pada larva Spodoptera frugiferda(Lepidoptera: Noctuidae). Spesies polifagus ini dianggap hama penting pada banyak tanaman pangan. Konsumsi makanan dinilai danindeks antifeedant dihitung melalui tes pilihan, konsumsi makanan, Umumnya larva tidak mencapai tahap kepompong saat konsentrasiekstrak daun atau buah pada konsentrasi tinggi yang diujikan. Aktivitas antifeedant dibandingkan dengan indeks nutrisi, yang jugamenggambarkan efek negatif dari ekstrak pada konsumsi relatif, tingkat pertumbuhan dan efisiensi dalam pemanfaatan simplisia ujiyang dicerna dan mencerna makanan, meskipun daya cerna tidak terpengaruh.
SELEKSI LANJUT KULTIVAR PADI SAWAH LOKAL KALIMANTAN TIMUR Rusdiansyah, Tjatjuk Subiono, dan Muhammad Saleh
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 14, No 1 (2015): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v14i1.1106

Abstract

The purpose of selection were to get a local lowland rice cultivar shave superior agronomic traits and high yield and get purified seed stock as the base material of plant propagation.Selection was conducted in Karang Tunggal village of Tenggarong Seberang sub district of Kutai Kartanegara Regency from April to August 2014.  Selection was arranged in a randomized complete block design (RCBD) with four replications.  Further selected cultivars that v1 = Kambang; v2 = Roti; v3 = Sikin Putih; v4 = Sikin Merah; v5 = Popot; v6 = Pudak; and v7 = Situbagendit (check cultivar).  Data were analyzed with variance at 5% level and if there was significant followed by Least Significant Difference test (LSD) at 5% level.The results showed that there were three cultivars namely Roti, Sikin Putih and Sikin Merah have agronomic traits and yield meet the selection criteria.  Cultivars Kambang meet the selection criteria despite having a total number of grains and grain content of less, but has a short stem, the total number of tillers and productive tillers per hill at most, the percentage of filled grain/panicle >80% and the production of grain/ha > 5.0 t.  Pudak cultivar has agronomic traits and yield appropriate selection criteria, but it has a long harvesting.  Selection results have been obtained seed stocks were purified as plant propagation material.
A Study of Local Rice Cultivars from Krayan Grown in Tidal Swam Area Rusdiansyah Rusdiansyah; Tjatjuk Subiono
International Journal of Science and Engineering Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Chemical Engineering Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.581 KB) | DOI: 10.12777/ijse.6.2.131-134

Abstract

The research was conducted in tidal swamp area of Tuak river, Paser Regency. The objective of the research was to obtain rice cultivar with high adaptability and yield grown in tidal swamp area. The study used four local rice cultivars of Krayan i.e. Nanung, Kelabit, Black Adan and White Adan. As a comparison, Yellow Serai was used. The rice was seeded in 5 x 7 m plot with a planting distance of 30 x 30 cm and 1 seed per planting hole. The treatment was replicated three times in a randomized block design. The result showed that all the four cultivars of Krayan had higher height than Yellow Serai. Nanung was found to be the most tolerant cultivar to salinity and the most adaptable in tidal swamp area. Nanung also produced the highest number of rough rice, the highest yield of weight per 1000 grains, the highest yield of weight of milled rice/ha and the least percentage of empty rough rice/panicle i.e. 182 grains, 29.35 g, 4.20 t/ha, and 15%, respectively.
ALOKASI FOTOASIMILAT, PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI LADANG LOKAL (Oryza sativa L.) ASAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN APLIKASI BAHAN ORGANIK Sadaruddin Sadaruddin; Tjatjuk Subiono; Suria Darma Idris
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 23, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v23i1.7521

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi fotoasimilat, pertumbuhan dan hasil varietas padi lokal pada beberapa dosis pupuk organik. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai Desember 2022. Tempat penelitian di di Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Percobaan faktorial yang disusun dalam  Rancangan Acak Kelompok (Randomized Completely Block Design).  Faktor pertama terdiri tiga varietas  padi lokal v1 (Ace), v2 (Mayas), dan v3 (Gedagai).  Faktor kedua dosis bahan organik terdiri 4 taraf, yaitu b0 (0 ton ha-1), b1 (50 g rumpun-1 (5 ton ha-1), b2 (100 g rumpun-1 (10 ton ha-1), dan b3 (150 g rumpun-1 (15 ton ha-1), diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah anak produktif, panjang malai, jumlah gabah isi per malai, dan hasil gabah kering. Interksi antara varietas dan pupuk organik terdapat pada berat 1.000 butir gabah kering. Dosis pupuk organik optimum Varietas Ace, Mayas, dan Gedagai masing-masing 70,50 g, 77,15 g, dan 64,94 g per rumpun, dengan hasil maksimum masing-masing 40,12 g, 37,60 g, dan 36,53 g per rumpun. Alokasi fotoasimilat ke bagian daun, batang dan akar bervariasi pada masing-masing varietas. Terdapat peningkatan alokasi fotoasimilat ke bagian gabah, terlihat dari meningkatnya hasil dengan pemberian bahan organik pada masing-masing varietas.  
Identifikasi Jamur Entomopatogen dan Uji Patogenisitas Jamur Metarhizium sp. pada Spodoptera litura Akhsan, Ni'matuljannah; Subiono, Tjatjuk; Ningsih, Listia
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 7, No 2 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 7 Nomor 2 Februari 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.7.2.2025.18948.102-111

Abstract

Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan memanfaatkan musuh alaminya di alam sangat baik dilakukan, karena pengendalian secara biologis ini terjadi pengaturan populasi oleh pengendalian secara alaminya dan mengakibatkan terjadinya keseimbangan ekosistem baru. Jamur entomopatogen merupakan salah satu pengendalian alami dan dapat dimanfaatkan sebagai bioinsektisida. Penelitian ini bertujuan identifikasi jamur entomopatogen serta uji patogenisitas Metarhizium sp. hasil isolat sampel tanah pada lahan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan pada hama ulat grayak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 hingga bulan juni 2022 Lokasi pengambilan sampel tanah pada lahan pangan, hortikultura dan perkebunan di Samarinda, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei di lapangan, isolasi, identifikasi dan uji patogenisitas jamur entomopatogen terhadap larva T.molitor, disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan 5 ulangan dan uji lanjut patogenisitas jamur Metarhizium sp. terhadap S.litura menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Diperoleh sebanyak 7 isolat jamur entomopatogen yang berhasil diisolasi dan teridentifikasi yaitu Aspergillus sp dan Metarhizium sp. dari lahan pangan (P), Fusarium sp. dan Metarhizium sp. dari lahan tanaman hortikultura (H), Fusarium sp. , Metarhizium sp. dan Ashersonia dari lahan tanaman perkebunan (K) di Samarinda Kalimantan Timur. Jamur Metarhizium dapat menyebabkan kematian pada serangga uji Spodoptera litura dengan persentase mortalitas tertinggi pada perlakuan isolat Metarhizium (P) dengan kerapatan konidia 2,3x106 konidia mL -1 , isolat Metarhizium sp. (H) dengan kerapatan spora 1,1x106 konidia mL -1 dan isolat Metarhizium sp. (K) kerapatan spora 8,2x10⁵ konida mL -1 dengan persentase mortalitas 92-100% pada 6 dan 9 hari setelah aplikasi.
UJI TOKSISITAS EKSTRAK BUAH KETAPANG (Terminalia catappa L.) TERHADAP ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) SECARA IN VITRO: TOXICITY TEST OF KETAPANG FRUIT EXTRACT (Terminalia catappa L.) AGAINST ARMYWORMS (Spodoptera litura) IN VITRO Akhsan, Ni'matuljannah; Subiono, Tjatjuk; Nila Oktavia, Maya
AgriPeat Vol. 26 No. 01 (2025): JURNAL AGRIPEAT Vol. 26 No. 01 Maret 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/agp.v26i01.19398

Abstract

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan salah satu hama tanaman penting yang bersifat polifag dan dapat menyebabkan kerusakan hingga mencapai 80% pada tanaman, sehingga merugikan petani. Pengendalian menggunakan pestisida sintetik yang berlebihan menyebabkan terjadinya dampak negatif bagi lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan pestisida nabati seperti buah ketapang (Terminalia catappa L.). Tujuan penelitian ini adalah Menguji toksisitas ekstrak buah ketapang (EBK) dan konsentrasi yang berbeda pada larva S. litura. Penelitian ini disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan nya sebagai berikut: 1). Tanpa aplikasi EBK, 2). 9% FBK, 3). 18% EBK, 4). 27% EBK, 5). 38% EBK. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dengan taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata dilakukan uji lanjut menggunakan BNT pada taraf 5%. Nilai LC50 dihitung dengan microsoft excel dan regresinya dengan persamaan y = ax = b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah ketapang (T. catappa L.) bersifat toksik karena mampu mematikan larva S. litura dengan dengan nilai LC50 sebesar 21.07% Semakin tinggi pemberian konsentrasi ekstrak buah ketapang pada larva S. litura maka semakin tinggi pula persentase kematian larvanya dengan persamaan regresi Y = 0.93882x + 0.00204 Kata kunci: Ekstrak buah ketapang, konsentrasi, toksisitas, Spodoptera litura.
Komposisi Bahan Volatil Ekstraks Kulit batang Antiaris toxicaria Lesch yang Tumbuh di Pulau Kalimantan Subiono, Tjatjuk; Sadaruddin, Sadaruddin
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 1 Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v8i1.216

Abstract

Antiaris spp yang tumbuh di pulau Kalimantan telah dikenal sebagai tanaman pada kulit batangnya menghasilkan getah dan telah digunakan sebagai racun sumpit dan obat tradisional. Namun hingga saat ini belum ada laporan penelitian tentang kandungan komponen volatil di kulit batang tanaman tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik (Ekstraksi bahan volatil), analisis GC-MS di laboratorium Pusat Ilmu Hayati Universitas Brawijaya, pada bulan Agustus-Oktober 2017. Tujuan penelitian untuk memberikan informasi tentang komposisi kimia minyak atsiri dalam kulit Antiaris spp yang dihasilkan dari metode destilasi. Distilat diekstraksi dengan 2 pelarut polaritas yang berbeda yaitu n-heksana dan etil asetat. Komposisi kimiawi ekstrak tersebut kemudian dianalisis dengan GC-MS. Hasil analisis GC-MS pada pelarut n-heksana menunjukkan adanya senyawa volatil seperti isoforon (35,795%), sitronelal (0,52%), β-patchoulene (0,186%), geranyl acetate (0,377%), Z-3 - hexadecene (0,543%), geranyl butyrate (0,323%), asam palmitat (0,677%), terpenol (0,352%), terpeniol hidrat (0,246%) dan citronelllyl acetate (0,233%). Sedangkan dalam pelarut etil asetat mengandung β-patchoulene (1,799%), α-hexyl cinnamaldehyde (0,949%), alpha-octadecene (6,135%), alkohol miristat (3,554%) dan asam heksadekanoat (5,724%). Pelarut n-heksan memberikan hasil bahan volatil yang lebih kompleks dibandingkan etil asetat.
Pengaruh Aplikasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria dan Trichoderma sp Terhadap Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Bawang Merah(Allium cepa L.) Syaifudin, Encik Akhmad; Subiono, Tjatjuk; Akhsan, Ni'matuljannah; Sila, Surya; Kristiadi, Kristiadi
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XI Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v11i2.520

Abstract

Suatu percobaan untuk menentukan pengaruh kombinasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dengan Trichoderma sp dalam menurunkan penyakit layu Fusarium pada tanaman bawang merah (Allium cepa L.). Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga April 2020. Lokasi percobaan di Loa Janan Ulu, Kutai Kartanegara dan di Laboratorium IHPT Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok, terdiri atas 5 ulangan dan 4 perlakuan yaitu kontrol (P0) 0 mL PGPR + 0 g Trichoderma sp, (P1) 100 mL PGPR + 10 g Trichoderma sp, (P2) 150 mL PGPR + 20 g Trichoderma sp dan (P3) 200 mL PGPR + 30 g Trichoderma sp. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi PGPR dengan Trichoderma sp dapat menurunkan intensitas penyakit pada tanaman umur 4,5,6 dan 7 minggu setelah tanam dan dapat meningkatkan hasil panen. Respon tanaman bawang merah terbaik terdapat pada (P3) 200mL PGPR dan 30g Trichoderma sp dengan rata-rata tinggi tanaman 54,76 cm dan rata-rata hasil 20,80g per polybag.
ALOKASI FOTOASIMILAT, PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI LADANG LOKAL (Oryza sativa L.) ASAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN APLIKASI BAHAN ORGANIK Sadaruddin, Sadaruddin; Subiono, Tjatjuk; Idris, Suria Darma
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 23, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v23i1.7521

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi fotoasimilat, pertumbuhan dan hasil varietas padi lokal pada beberapa dosis pupuk organik. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai Desember 2022. Tempat penelitian di di Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Percobaan faktorial yang disusun dalam  Rancangan Acak Kelompok (Randomized Completely Block Design).  Faktor pertama terdiri tiga varietas  padi lokal v1 (Ace), v2 (Mayas), dan v3 (Gedagai).  Faktor kedua dosis bahan organik terdiri 4 taraf, yaitu b0 (0 ton ha-1), b1 (50 g rumpun-1 (5 ton ha-1), b2 (100 g rumpun-1 (10 ton ha-1), dan b3 (150 g rumpun-1 (15 ton ha-1), diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah anak produktif, panjang malai, jumlah gabah isi per malai, dan hasil gabah kering. Interksi antara varietas dan pupuk organik terdapat pada berat 1.000 butir gabah kering. Dosis pupuk organik optimum Varietas Ace, Mayas, dan Gedagai masing-masing 70,50 g, 77,15 g, dan 64,94 g per rumpun, dengan hasil maksimum masing-masing 40,12 g, 37,60 g, dan 36,53 g per rumpun. Alokasi fotoasimilat ke bagian daun, batang dan akar bervariasi pada masing-masing varietas. Terdapat peningkatan alokasi fotoasimilat ke bagian gabah, terlihat dari meningkatnya hasil dengan pemberian bahan organik pada masing-masing varietas.