Malnutrisi merupakan masalah yang sering terjadi pada pasien di rumah sakit. Sekitar 40% pasien dewasa mengalami malnutrisi sejak masuk rumah sakit, dan sebanyak dua pertiganya mengalami perburukan status nutrisi selama perawatan. Dukungan nutrisi memegang peranan penting dalam pencegahan dan penatalaksanaan defisiensi nutrisi di ICU. Rute pemberian nutrisi juga mempengaruhi hasil klinis. Terapi nutrisi secara khusus mengacu pada pemberian NE melalui akses enteral dan / atau nutrisi parenteral (NP) melalui akses vena sentral. Terapi standar mengacu pada pemberian cairan intravena (IV), tanpa NE atau NP, dan peningkatan diet oral sesuai toleransi Nutrisi enteral (NE) merupakan cara pemberian nutrisi yang relatif aman terhadap gastrointestinal dan sistem imun . Kekurangan dan komplikasi nutrisi enteral antara lain gangguan metabolik, seperti peningkatan kadar glukosa darah, ketidakseimbangan elektrolit, dan juga refeeding syndrome. Tujuan penulisan ini adalah untuk membahas metode pemberian nutrisi pada pasien-pasien di ICU, khususnya dengan pemberian nutrisi enteral (NE). Metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan dan dianalisis secara deskriptif. Kesimpulannya nutrisi enteral dapat diberikan kepada pasien ICU melalui pipa ke dalam lambung, nasogastrik tube, atau jejunal, dengan metode kontinu ataupun bolus. Namun tidak semua kasus dapat diberikan nutrisi enteral. Nutrisi enteral dapat diberikan pada pasien dengan saluran gastrointestinal yang berfungsi normal.