The elderly population in the world and Indonesia continues to increase. The increased population of elderly is a positive achievement of government programs in the health sector but it creates new problems because the elderly are more susceptible to degenerative diseases due to decreased organ function. One of the degenerative diseases is diabetes. Diabetes is a chronic metabolic disease characterized by elevated blood sugar levels. This study aims to determine the relationship between magnesium intake, and zinc intake with fasting blood glucose levels in the elderly in Juwiring District, Klaten Regency. The subjects of this study were elderly in Juwiring District. Samples were taken using a multistage random sampling technique and obtained from 158 people. Characteristic data (gender, age, and education) were obtained from interviews. Magnesium and zinc intake were obtained from interviews using a recall 24 and a semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ). Fasting blood sugar data were obtained from blood sugar examination using a glucometer, the subject had been conditioned to fast for 8 hours. Statistical analysis using Pearson product-moment. the results showed that there was a relationship between magnesium intake (p= 0.02, r=-0.249) and zinc intake (p= 0.04, r = -0.229) with fasting blood sugar levels. It is recommended that the elderly adjust their diet by consuming food sources of magnesium and zinc. ABSTRAKPeningkatan populasi lansia merupakan capaian positif program pemerintah dalam sektor kesehatan namun hal tersebut menimbulkan masalah baru dikarenakan lansia lebih rentan terhadap penyakit degeneratif yang disebabkan penurunan fungsi organ tubuh. Salah satu penyakit degeneratif tersebut adalah diabetes. Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan magnesium, asupan zink dengan kadar glukosa darah puasa pada lanjut usia di wilayah Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini yaitu lansia di wilayah Kecamatan Juwiring. Sampel diambil menggunakan teknik multistage random sampling dan didapatkan 158 orang. Data karakteristik (jenis kelamin, usia, dan pendidikan) didapatkan dari wawancara secara langsung. Data asupan magnesium dan zink subjek diperoleh dari wawancara menggunakan kueisioner recall 24 dan semi quantitatif food frequency questionnare (SQ-FFQ). Data gula darah puasa didapatkan dari pemeriksaan gula darah menggunakan glukometer yang sebelumnya subjek telah dikondisikan untuk berpuasa selama 8 jam. Analisa statistik menggunakan korelasi pearson product moment. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara asupan magnesium (p= 0,02 , r= -0,249) dan asupan zink (p= 0,04, r =-0,229) dengan kadar gula darah puasa. Disarankan lansia untuk mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan sumber magnesium dan zink. Kata kunci: asupan magnesium, asupan zink, gula darah puasa, lansia