Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penerapan Metode Qudwah Dalam Pembelajaran Akhlak Yazida Ichsan; M Miftakhurrohman; Muhammad Maulidan Anshori
AL-HIKMAH (Jurnal Pendidikan dan Pendidikan Agama Islam) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM) UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/al-hikmah.v3i2.1399

Abstract

Learning morals in schools is an effort to improve and develop the morals of students in order to have noble morals. Given that morals are not easy to learn by using any learning method, the researcher tries to explain the effectiveness of the application of exemplary methods (qudwah) in moral learning and the impact that accompanies it. This research uses qualitative methods, with data collection techniques sourced from research books and journals that are focused on research topics. The results showed that the application of exemplary methods in moral learning is an effective alternative in the moral development of students and the application of this method is a separate driving force for educators to continue to strive to be better in order to improve the quality of moral education, in order to be able to answer the challenges of the times in religious life. , nation and state. The impact that occurs is that students will always have an increase in good moral character every time, because the habituation that is applied to support the morals of students is not only given on one side.
The Value of Islamic Education in The Book of Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai by Emha Ainun Nadjib Awali Muttaqiin; Unik Hanifah Salsabila; Difa Ul Husna; Yazida Ichsan
Al-Misbah (Jurnal Islamic Studies) Vol. 10 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/almisbah.v10i1.5872

Abstract

This study is trying to describe the results of the analysis of Islamic Educational Values in the book of Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai by Emha Ainun Nadjib or commonly called Cak Nun and at the same time looking at the reconstruction of the concept or values of education offered with the needs and challenges of today's education. This study uses a library research approach with direct data sources from the book of Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai and Emha's books relevant to this research based on the analytical methods and content analysis. The results of this study or the Islamic Educational Values that the author found in the book of Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai talk about the peak of one's faith is monotheism, the net is through piety, and its manifestation is Rahmatan Lil 'Alamin. Then, the value of moral education is to question our attitude toward non-Muslims, re-understanding the meaning of Ukhuwah Islamiyah broadly and deeply. What is contained in the value of Islamic Education includes worship as a Manifestation of Love for Allah by understanding the concept of reward more broadly, Prayer, Fasting, Zakat, and Hajj. Meanwhile, the meaning of an educator, according to "Emha Ainun Nadjib in the book of Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai, is someone who can not only educate but can also position himself as a student anytime, anywhere, and to anyone.
Perkembangan Istinbat Hukum Muhammadiyah dan Kontekstualisasinya Terhadap Pendidikan Islam Yazida Ichsan; Yusuf Hanafiah; Zalik Nuryana
TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 7, No 02 (2022): TARBAWI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jtw.v7i02.5223

Abstract

Sebagai gerakan da’wah, Muhammadiyah sangat paham benar bahwa salah satu amal usaha berupa lembaga pendidikan menjadi peran yang sangat central dan strategis di dalam menentukan masa depan bangsa. Lahirnya Era revolusi Industri 4.0 yang diwarnai dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano melahirkan era distrupsi yang menyebabkan ketimpangtindihan semua aspek. Perubahan yang begitu tajam memberikan kesadaran pendidikan, bahwa saat ini pendidikan Islam memiliki dua tugas utama terhadap berubahan. Disatu sisi, mengembalikan image umat Islam yang terlanjur memiliki stigma yang negative yang memiliki wajah konservatif, radikal dan mengedepankan kekerasan. Disisi lain, pendidikan harus menyesuaikan perkembangan zaman, seiring dengan bergesernya pendidikan yang mengarah perkembangan teknologi yang berakselerasi dengan sangat cepat. Strategi, metode, media serta konten yang cenderung kurang fress menjadi perhatian yang membutuhkan reaktualisasi sehingga mampu menghadapi tantangan zaman. Perkembangan tersebut ditangkap pula dengan perubahan perspektif Muhammadiyah melalui produk dan perangkat pengambilan hukum Majelis Tarjih Muhammadiyah yang berimplikasi pada konten dan materi pendidikan AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan). Perubahan dari akomodatif terhadap kebudayaan, bercorak madzhabi menuju purifikatif dinamis menjadi hal yang sangat menarik untuk menjadi kajian tersendiri yang secara langsung berdampak pada aspek pendidikan, khususnya konten dan materi yang yang disampaikan di dalam buku ajar. Disisi lain sejarah perkembangan perangkat dan perspektif di dalam menentukan hukum Islam menjadi hal yang sangat perlu dikaji mengingat Muhammadiyah cenderung tidak berwatak madzhabi dan lebih menekankan ruju’ ilal qur’an wa sunnah maqbulah. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research). Dalam penelitian pustaka dilakukan dengan cara menuliskan, mengklarifikasi, mereduksi dan menyajikan data yang diperoleh dari sumber data tertulis. Pendekatan yang digunakan adalah historis-analisis dan filosofis. Hasil penelitian menunjukan bahwa konten materi pendidikan Islam masih lebih banyak menyajikan produk hukum tanpa memberikan proses istimbat. Terdapat tiga hal utama yang harus perlu dikontruksi dalam pendidikan Islam. Pertama, kompetensi pendidik dan peserta didik perlu ditingkatkan sehingga pemahaman ajaran agama bukan hanya bersifat indoktrinasi melainkan lebih pada aspek ittiba’. Kedua, mengembalikan ruh integrasi dan interkoneksi keilmuan sehingga pendidikan Islam mampu menjawab tantangan zaman. Ketiga, peningkatan pemahaman berkaitan dengan manhaj Tarjih sehingga pendidik maupun peserta didik mampu memahami teknik, metode danpun pemikiran yang dilakukan Majelis Tarjih.
VALUES OF JAVA CULTURE Elvian Mutiara; Yazida Ichsan; Ismail Fauzi; Husein Ma'ruf
FORUM PAEDAGOGIK Vol 13, No 2 (2022): 10 Articles, Pages 156-306
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v13i2.3922

Abstract

 Research on the moral values of Javanese culture needs to be done because this study it will reveal and explain various kinds of Javanese culture, especially the culture which has moral values in it. For some people, culture is only a tradition left by their ancestors, then passed down from generation to generation, and needs to be preserved. Yet every Javanese culture has its own history, meaning, and value. This study uses a qualitative descriptive analysis method. The approach used is the library research approach or the library method. Javanese culture is a culture originating from Java. If we go back to history, of course, Javanese culture is not far from the influence of Hinduism, animism, and dynamism. Some Javanese cultures that still exist today are used by the community: salametan, tedak siten, wayang, manners, bancaan weton, politeness, and many more. Among all Javanese cultures, some of them have moral values. This is what needs to be applied and maintained by every parent in educating children's morals. Besides introducing Javanese culture to children. Parents have invited their children to maintain Javanese culture through Javanese cultural moral values. By implementing character education through Javanese culture, then we have preserved Javanese culture and practiced moral values in it in everyday life.  
DINASTI ABBASIYAH: KEMAJUAN PENDIDIKAN ISLAM DAN KONTEKSTUALISASINYA PADA MASA KINI Yazida ichsan
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 8, No 1 (2023): JUNI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ttjksi.v8i1.4528

Abstract

Berkembangnya zaman maka berkembang pula potensi pada tiap-tiap manusia dalam menjalani kehidpan. Potensi yang dimiliki manusia dapat dimanfaatkan untuk memajukan suatu lembaga pendidikan khususnya pendidikan islam berdasarkan tujuannya. Untuk mencapai tujuan dalam pendidikan Islam harus di dukung oleh faktor-faktor pendukung seperti komponen-komponen pendidikan Islam. Pada saat lahirnya agama Islam, Pendidikan dan pembelajaran Islam itu semakin meluas yang diawali masa Rasulullah, Khulafa’u Ar-Rasyidin hingga meningkat pada masa Daulah Abbasiyah. Dapat kita ketahui bahwa penyebab kemajuan dan keemasan dalam aspek ilmu pengetahuan Daulah Abbasiyah itu karena dilakukannya implementasi kepada Masa Abbasiyah di bidang Pendidikan Islam. Sejarah Islam di era klasik begitu hebatnya menerapkan sistem pendidikannya, sehingga dapat melahirkan para tokoh-tokoh besar yang terkenal akan kepintarannya. Dibutuhkan sebuah perpaduan rancangan pendidikan yang tersedia dengan membuka ulang pikiran kita pada kegiatan pendidikan di masa lampau, dan bagaimana langkah untuk menciptakan pendidikan islam saat ini ke arah pendidikan Islam yang lebih baik. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan secara rinci mengenai implementasi pendidikan Islam masa daulah Abbasiyah sehingga menjadi suatu peradaban kejayaan Islam pada masa kini.