Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengolahan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) terhadap Daya Terima Manisan sebagai Makanan Selingan Penderita Hiperkolesterol Ririn Yuni Asfita; Rijanti Abdurrachim; Desya Medinasari Fathullah
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 12 No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33657/jurkessia.v12i2.693

Abstract

Starfruit is a Malay name for a type of fruit from the Oxalidaceae family, Averrahoa clan. Candied fruit is a fruit preserved with sugar. Flavonoids play a role in preventing the risk of heart disease, saponins can reduce serum cholesterol levels, vitamin c (ascorbic acid) as an antioxidant. This study aimed to determine the acceptability of candied starfruit (Averrhoa bilimbi L.) as a snack for people with hypercholesterolemia. The specific objective was to identify the respondent's acceptance (color, aroma, taste) of the sweet starfruit Averrhoa bilimbi L.) as a snack for people with hypercholesterolemia. The method used was pure experimental with a completely randomized design research. The research was conducted to determine the acceptability of the sweet starfruit (Averrahoa bilimbi L.) organoleptic results, namely assessment and observing color, aroma, taste. Organoleptic testing was a way of assessing the five senses, and thereby it can be concluded that the acceptability contained in sweets included color, taste, aroma, namely: The highest color on P3 was 3,1 with the criteria of liking. The highest taste in P3 was 3,1 with like criteria. The highest aroma in P3 was 3,2 with like criteria. Acceptance of color, aroma, and taste of sweets were proven to have differences with different treatments with probability values of 0,000<α respectively at the 95% confidence level (α=0,05).
Pukis Bayam (Amaranthus Hybridus L.) dan Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) untuk Mencegah Anemia: Uji Zat Besi dan Tingkat Kesukaan Rose Yana; Sigit Yudistira; Desya Medinasari Fathullah; Nurul Hekmah
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 14 No 2 (2022): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The incident anemia in teenage girl is still quite high. One of the efforts to prevent anemia in teenage girl is to consume iron and vitamin C. Spinach and kepok banana are foods high in iron and vitamin C that can be processed into flour and made into pukis. Spinach and kepok banana can be processed into flour and made into pukis. Pukis is a snack that is liked by all people, especially for teenagers. This study aims to determine the iron content and hedonic scaling (color, aroma, texture, and taste) of pukis made from spinach and kepok banana. This research is an experimental study with a Completely Randomized Design (CRD) namely the formulation of spinach flour and kepok banana consisting of 4 treatments namely P0= 0%:0%, P1= 10%:5%, P2= 15%:10% and P3= 20%:15% with 3 replications. The research panelists consisted of 25 untrained panelists. The results of the iron content were tested by the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method and statistical analysis using the Kruskal Wallis test, while the hedonic scaling used the Friedman test. The result showed that the highest average iron content was P3 (1.612 mg/100 g) while the lowest iron content was P0 (0.087 mg/100 g). The results of Kruskal Wallis statistical analysis showed that there was an effect of formulation of spinach flour and banana kepok flour on the iron content of pukis (p=0.015). There was an effect of the formulation of spinach flour and banana kepok flour on the hedonic scaling (color, aroma, texture, and taste) of pukis (p=0.001). ABSTRAKKejadian anemia pada remaja perempuan masih cukup tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah anemia pada remaja perempuan adalah dengan mengonsumsi zat besi dan vitamin C. Bayam dan pisang kepok merupakan bahan makanan tinggi zat besi dan vitamin C yang dapat diolah menjadi tepung dan dibuat menjadi pukis. Pukis merupakan makanan selingan yang disukai semua kalangan terutama remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat besi dan tingkat kesukaan (warna, aroma, tekstur dan rasa) pukis bayam dan pisang kepok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan formulasi tepung bayam dan tepung pisang kepok terdiri 4 perlakuan yaitu P0= 0%:0%, P1= 10%:5%, P2= 15%:10% dan P3= 20%:15% dengan 3 kali replikasi. Panelis penelitian berjumlah 25 panelis tidak terlatih. Hasil kandungan zat besi diuji dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) dan analisis statistik menggunakan uji Kruskal Wallis, sedangkan tingkat kesukaan menggunakan uji Friedman. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata kandungan zat besi tertinggi adalah P3 (1,612 mg/ 100 g) sedangkan kandungan zat besi terrendah adalah P0 (0,087 mg/100 g). Hasil analisis statistik Kruskal Wallis menunjukkan ada pengaruh formulasi tepung bayam dan tepung pisang kepok terhadap kandungan zat besi pukis (p=0,015). Ada pengaruh formulasi tepung bayam dan tepung pisang kepok terhadap tingkat kesukaan (warna, aroma, tekstur dan rasa) pukis (p=0,001).
Perbedaan Kandungan Protein, Zink, dan Tingkat Kesukaan Bakso Ikan Gabus (Channa Striata) Sebagai Makanan Selingan Balita Ani Fitriani; Nurul Hekmah; Desya Medinasari Fathullah; Nany Suryani
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 14 No 2 (2022): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Snakehead fish is a local food that is high in protein and zinc. Snakehead fishballs are expected to be an alternative snack for toddlers. The purpose of this study was to determine differences in protein, zinc, and acceptability of snakehead fishballs (Channa Striata) as a snack for toddlers. The research method is using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The research instrument was the protein content test using the Kjeldahl method, the zinc content test using the titrimetric method, and acceptance using the preference test. The results showed that the protein content of snakehead fishballs and tapioca flour was F0 (8.44 g), F1 (6.6 g), F2 (5.78 g), F3 (5.26 g). Zinc mineral content in snakehead fishballs and tapioca flour was F0 (3.12 mg), F1 (2.22 mg), F2 (2.09 mg), F3 (1.50 mg). The acceptability of snakehead fishballs and tapioca flour were the most desirable for color F0 (3.4%), aroma F0 (3.1%), taste F0 (3.2%), texture F0 (3.1%). The proportions of snakehead fish and tapioca flour had differences in protein content in meatballs with (p=0.000). The proportions of snakehead fish and tapioca flour had differences in zinc mineral content in meatballs with (p=0.000). There is a difference in the proportion of snakehead fish and tapioca flour on the acceptability of fishballs. Snakehead fishballs and tapioca flour can be used as snacks to prevent stunting toddlers by consuming snakehead fishballs. The most desirable treatment for nutrients and acceptability (De Garmo test) is at F0 as many as 3 pieces with a weight of 10 g snakehead fishballs for meet protein and zinc nutrition. ABSTRAKIkan gabus merupakan bahan pangan lokal yang tinggi protein dan zink. Bakso ikan gabus diharapkan mampu menjadi alternatif makanan selingan balita. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan kandungan protein, zink, dan tingkat kesukaan bakso ikan gabus (Channa Striata) sebagai makanan selingan balita. Metode penelitian bersifat menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 replikasi. Instrumen penelitian yaitu dengan uji kandungan protein metode kjeldahl, uji kandungan zink dengan metode titrimetri, dan tingkat kesukaan dengan uji kesukaan. Hasil penelitian didapat kandungan protein pada bakso ikan gabus dan tepung tapioka F0 (8,44 g), F1 (6,6 g), F2 (5,78 g), F3 (5,26 g). Kandungan mineral zink pada bakso ikan gabus dan tepung tapioka F0 (3,12 mg), F1 (2,22 mg), F2 (2,09 mg), F3 (1,50 mg). Tingkat Kesukaan bakso ikan gabus dan tepung tapioka yang paling diminati terhadap warna F0 (3,4%), aroma F0 (3,1%), rasa F0 (3,2%), tekstur F0 (3,1%). Proporsi ikan gabus dan tepung tapioka memiliki perbedaan terhadap kandungan protein pada bakso dengan (p=0,000). Proporsi ikan gabus dan tepung tapioka memiliki perbedaan terhadap kandungan mineral zink pada bakso dengan (p=0,000). Ada perbedaan proporsi ikan gabus dan tepung tapioka terhadap tingkat kesukaan pada bakso. Bakso ikan gabus dan tepung tapioka dapat dijadikan makanan selingan untuk mencegah balita stunting dengan konsumsi bakso ikan gabus perlakuan yang paling diminati untuk zat gizi dan tingkat kesukaan (uji De Garmo) yaitu pada F0 sebanyak 3 buah dengan berat bakso ikan gabus 10 g untuk memenuhi zat gizi protein dan zink.
Edukasi Jajanan Sehat dan Bergizi pada Anak Sekolah Menengah Akhir di SMA IT Ar-Rahman Banjarbaru Ainun Nisa; Desya Medinasari Fathullah; Adelia Salsabila
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.7557

Abstract

Jajanan sehat dan bergizi sangat penting dalam berperan memberikan asupan energi dan gizi bagi anak khususnya usia sekolah. Namun seiring perkembangan zaman semakin banyak bahan kimia yang dikembangkan dan digunakan sebagai bahan tambahan dalam jajanan dan makanan. Rendahnya tingkat keamanan pangan jajanan  anak  sekolah masih  menjadi  isu  kritis. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa melalui edukasi mengenai pentingnya jajanan sehat dan bergizi. Kegiatan dilaksanakan di SMA IT Ar-Rahman Banjarbaru, pada Kamis, 28 Juli 2022. Kegiatan berupa penyuluhan tentang pentingnya jajanan sehat dan bergizi dengan 2 (dua) orang narasumber. Untuk menilai keberhasilan edukasi ini dilakukan pengamatan langsung terhadap suasana diskusi kelas dan digunakan kuesioner berupa pertanyaan tertutup yang akan diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah edukasi. Sebanyak 23 orang siswa SMA mengikuti kegiatan ini yang terdiri dari siswa kelas XI. Para peserta antusias memberikan pertanyaan dan ketika diberikan pertanyaan siswa mampu menjawab dengan benar. Hasil kegiatan menunjukkan, terdapat perubahan pengetahuan siswa mengenai jajanan yang sehat dan bergizi jika dibandingkan antara sebelum (90,4%) meningkat menjadi 91,3% sesudah dilakukan edukasi. Hasil monitoring dan evaluasi setelah diberikan edukasi diperoleh bahwa siswa lebih teliti dalam membeli jajanan makanan yang sehat dan bergizi. Implikasi dari kegiatan ini yaitu siswa sudah mulai menerapkan jajan makanan yang sehat dan bergizi.Healthy and nutritious snacks are very important in playing a role in providing energy and nutrition for children, especially school-aged children. However, more and more chemicals have been developed and used as additives in snacks and food. Low food safety for school children's snacks (PJAS) is still critical. This activity aims to increase students' knowledge through education about the importance of healthy and nutritious snacks. The activity was held at SMA IT Ar-Rahman Banjarbaru on Thursday, July 28 2022. The activity was counselling about the importance of healthy and nutritious snacks with 2 (two) resource persons. To assess the success of this education, direct observation of the atmosphere of class discussions was carried out, and a questionnaire in the form of closed questions was used will be given to students before and after education. As many as 23 high school students participated in this activity consisting of students from class XI. The participants enthusiastically asked questions; when asked questions, the students could answer correctly. The activity results showed a change in students' knowledge about healthy and nutritious snacks compared to before (90.4%) increased to 91.3% after education. The monitoring and evaluation results after being given education showed that students were more careful in buying healthy and nutritious snacks. This activity implies that students have started implementing healthy and nutritious snacks.