Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Rock Formation Acid Mine Drainage in Epithermal Gold Mineralization, Pandeglang, Banten Province Dudi Nasrudin Usman; Sri Widayati; Sriyanti Sriyanti; Era Setiawan
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 4 No. 4 (2019): JGEET Vol 04 No 04: December 2019
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2142.219 KB) | DOI: 10.25299/jgeet.2019.4.4.3903

Abstract

Mine acid water is acidic water and contains iron and sulfate, which is formed under natural conditions when geological strata containing pyrites are exposed to an oxidizing atmosphere or environment. One of the impacts of the mineralization zone where there is a mining process is the potential for the formation of acid mine drainage, especially in the Cibaliung gold mineralization area and its surroundings, Pandeglang Regency, Banten Province. Acid-forming sulfide minerals include pyrite (FeS2), headquarters (FeS2), picoliters (FexSx), calcocytes (CuS), covellite (CuS), chalcopyrite (CuFeS2), molybdenite (MoS), mulenite (NiS), chalocytes (CuS), covellite (CuS), chalcopyrite (CuFeS2), molybdenite (MoS), mulenite (NiS), chalocytes (CuS), covellite (CuS), chalcopyrite (CuFeS2), molybdenite (MoS), mulenite (NiS), galena (PbS) ) and sphalerite (ZnS). Of all these minerals, pyrite is the most dominant sulfide in acid formation. Alkaline mine water (alkaline mine drainage) is mine water that has an acidity level (pH) of 6 or more, containing alkalinity but still containing dissolved metals that can produce acids. The quality of mine water, acid or alkali, depends on the presence or absence of acid mineral content (sulfides) and alkaline materials in the geological strata. Acid water formation tends to be more intensive in mining areas. This can be prevented by avoiding exposure to sulfide-containing materials in the free air. Acid-forming sulfide minerals include pyrite (FeS2), headquarters (FeS2), picoliters (FexSx), calcocytes (CuS), covellite (CuS), chalcopyrite (CuFeS2), molybdenite (MoS), mulenite (NiS), chalocytes (CuS), covellite (CuS), chalcopyrite (CuFeS2), molybdenite (MoS), mulenite (NiS), chalocytes (CuS), covellite (CuS), chalcopyrite (CuFeS2), molybdenite (MoS), mulenite (NiS), galena (PbS) ) and sphalerite (ZnS). Of all these minerals, pyrite is the most dominant sulfide in acid formation. Formation of potential acidic water also occurs in tailings which are residues/processing residues containing sulfide minerals. The formation of acid mine drainage does not always develop in every sulfide-ore mining. In certain types of ore deposits, there are neutralizing agents which prevent the formation of acid mine drainage.
Problem Based Learning Learning Model To Train 21st Century Skills Sriyanti Sriyanti
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 4 (2021): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series (Special Issue 1
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.76 KB) | DOI: 10.20961/shes.v4i5.66128

Abstract

Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan zaman, pendidikan mempunyai peranan yang sangat urgent guna mempersiapkan siswa supaya mempunyai ketrampilan abad 21. Salah satu upaya untuk menjawab tantangan ini adalah dengan merubah peran guru yang semula sebagai penyedia dan penyampai informasi menjadi fasilitator guna berbagi informasi serta pengetahuan dan melatihkan kemampuan memecahkan masalah kepada siswa. Untuk melatihkan ketrampilan abad 21 pembelajaran konstruktivisme menjadi salah satu alternatif. Salah satu model yang paling poluler pada pendekatan konstruktivisme untuk melatih ketrampilan abad 21 adalah model pembelajaran Problem based learning.
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI Eka Saptaning Pratiwi; Sriyanti Sriyanti
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 2 No. 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v2i2.404

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penerapan metode eksperimen dalam pengembangan kognitif   anak usia dini. Peneltian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi di kelompok B TK Dharma Wanita Balenrejo Kecamatan Balen, Bojonegoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen dalam pengembangan kognitif anak usia dini menjadikan anak mampu menunjukkan aktivitas yang eksploratif dan menyelidik. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi ketika salah satu peserta didik mampu melakukan kegiatan sendiri dan terlibat aktif dalam kegiatan, serta antusias dalam melakukan kegiatan yang di berikan dan mampu mengungkapkan tentang hasil yang di dapatkan dari kegiatan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan kognitif anak dalam menunjukkan aktiivitas yang eksploratif dan menyelidik dapat berkembang sesuai yang di harapkan.Kata Kunci : Pengembangan Kognitif, PAUD, Anak Usia Dini, Metode Eksperimen
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI BA NURUL HIDAYAH SUMBERAGUNG KEPOHBARU BOJONEGORO Sriyanti Sriyanti; Eka Saptaning Pratiwi
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 3 No. 1 (2022): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v3i1.406

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter melalui metode bermain peran di BA Nurul Hidayah, menjelaskan tiga hal : (1) Penerapan Metode Bermain Peran, (2) Perkembangan Pendidikan Karakter (3) Penilaian Perkembangan Karakter Anak. Penelitian deskripstif kualitatif ini menggunakan pendekatan (field research). Sumber data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama Kegiatan Bermain Peran tema profesi: (1) Guru   menjelaskan aturan Main, (2) Guru berdialog tentang alat main (3) Guru membagi kelompok peran, (4) Guru mengabsen anak (5) Guru mendampingi bermain peran, (6) Anak bermain sesuai tempatnya. Kedua Pendidikan karakter melalui metode bermain peran: (1) Anak sabar menunggu giliran, (2) Anak tidak berebut (3) Anak meminta maaf saat melakukan kesalahan, (4) Anak menaati aturan main, (5) Anak membereskan mainan, (6) Anak bekerja sama dalam bermain. Ketiga penilaian perkembangan pendidikan karakter anak yang Belum Berkembang(0), Mulai Berkembang (4), Berkembang Sesuai Harapan (9), Berkembang Sangat Baik (6).Kata Kunci : Pendidikan Karakter, Metode Bermain Peran, Anak Usia Dini.
Pengendalian Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Sriyanti Sriyanti
Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia Vol 1 No 2 (2023): Mei: Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.316 KB) | DOI: 10.55606/jubpi.v1i2.1327

Abstract

Indonesia, Indonesia is a nation of law that uses a rule of law country (rechtstaat) concept. The concept of rule of law Indonesia set forth in its Constitution, the 1945 Constitution, Article 1 paragraph (3). There is an important element of democracy stated on the Constitution, namely the protection of human rights, that every citizen has the right to enjoy it. One of the rights protected in the Constitution is right to access a good and healthy living environment. For this, the environment needs to be preserved and function through administrative law enforcement. The study uses normative juridical approach with descriptive-analytics, which describes the norms and associated with theories, and opinions of legal experts. The development of a democratic nations of law can be seen from the aspect of law enforcement in particular with environmental administration. In Indonesia, it can be reviewed through the theory of organic states and the theory of pluralist states. Based on the theory of an organic state and looking at the aspects of environmental administration law enforcement in Indonesia, the state has regulated the enforcement of environmental administrative sanctions whereby the state can regulate every activity and/or business in the environmental issues. Therefore, the pluralist state theory recognized a variety of diverse interests in society that the state has accommodated all citizens rights to a good and healthy environment through pro-environment government policies
The Best Practice Sentra Eksplorasi Bahan Alam Dalam Meningkatkan Kreativtas Anak Sriyanti Sriyanti; Novi Dyah Ayu Putri
Hadlonah: Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak Vol 4 No 1 (2023): Hadlonah : Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah UI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peningkatan kreativitas anak usia 3-4 tahun melalui kegiatan sentra ekspolrasi dengan menggunakan media bahan alam. Penelitian ini dilaksanakan di KB Islam Terpadu Permata Hati Bojonegoro. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan yang dilakukan melalui dua siklus yang terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak KB Islam Terpadu Permata Hati Bojonegoro yang mempunyai masalah pada kreativitas. Berdasarkan persentase ketercapaian hasil penelitian ini, maka dapat dinyatakan bahwa kegiatan sentra eksplorasi dengan menggunaan media bahan alam dapat meningkatkan kreativitas anak usia 3-4 tahun. Kata Kunci: Eksplorasi; bahan alam; kreativitas;