Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Which One is Happier? Psychological Well-Being Level of Students with Disabilities in Special or Inclusive Schools Nisrina Nurika Agustin; Siti Ina Savira
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa Vol 8, No 1 (2021): July
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um029v8i12021p24-32

Abstract

This research aims to prove the differences in psychological well-being (PWB) between students with disabilities in special and inclusive schools. This research is using the quantitative comparative method. The subjects are 69 students with disabilities from special schools and inclusive schools in Surabaya. This study focuses on students with disabilities such as deafness, hearing loss, physical disabilities, and other types of disabilities. The PWB level of each student is measured using Ryff’s multidimensional scales. The Mann-Whitney U analysis finds if the PWB level of students with disabilities in inclusive schools is higher than in special schools. The score of each dimension shows that purpose in life is the dimension with the highest average score in inclusive schools. Meanwhile, personal growth is the dimension with the highest average score in special schools. However, autonomy is the dimension with the lowest average score both in special schools and inclusive schools.
Pelatihan Deteksi Dini Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada Guru KB-TK Labschool Unesa Yohana Wuri Satwika; Satiningsih; Siti Ina Savira; Miftakhul Jannah; Ira Darmawanti
Majalah Ilmiah UPI YPTK Vol. 29 (2022) No. 1
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jmi.v29i1.96

Abstract

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) is a medical disorder that can be recognized by specific behavioral characteristics, namely inattention to surroundings, easily distracted condition, and an attitude of following one's own will. Children diagnosed with ADHD require special treatment so that their specificity can be fulfilled. Teacher knowledge about ADHD is an important thing in order to detect and provide the right educational model for students. The implementation of this training in community service uses modules and early detection tools for ADHD children or students. The purpose of this activity is so that teachers can identify the condition of their students whether any of these students lead to the characteristics of ADHD. Based on the results of the post-test and case discussions, the teachers at the beginning of the activity stated that they were still confused about the condition of their students so that they understood the situation of their students more clearly. The teachers also stated that they more clearly see the condition of the students they work with in class, especially for students who have a tendency to ADHD.   ADHD (Atention Deficit Hiperactivity Disorder) adalah kelainan medis yang dapat dikenali dengan ciri-ciri perilaku khusus sikap kurang memperhatikan sekeliling, kondisi mudah terganggu, dan sikap mengikuti kemauannya sendiri. Anak yang terdeteksi  ADHD membutuhkan penanganan yang khusus agar kekhususannya dapat terpenuhi. Pengetahuan guru tentang ADHD menjadi sebuah hal yang penting dalam rangka mendeteksi dan memberikan model pendidikan yang tepat bagi siswa. Pelaksanaan pelatihan dalam pengabdian kepada masyarakat ini  ini menggunakan modul dan alat deteksi dini untuk anak/ siswa ADHD. Tujuan kegiatan ini  adalah agar para guru dapat mengenali kondisi siswa mereka apakah ada dari para siswa tersebut yang mengarah kepada ciri-ciri ADHD. Berdasarkan hasil pre test post test dan diskusi kasus, para guru yang diawal kegiatan menyatakan masih bingung mengenai kondisi siswa mereka menjadi lebih memahami keadaan siswa mereka secara lebih jelas. Para guru juga menyatakan mereka lebih jelas melihat kondisi siswa yang mereka tangani di kelas terutama untuk siswa yang memiliki kecenderungan ADHD.   
HUBUNGAN ANTARA CITRA DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA MADRASAH ALIYAH Pratiwi Nur Hidayah; Siti Ina Savira
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 04 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i04.37014

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui hubungan antara citra diri dengan kematangan karir pada siswa Madrasah Aliyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik sampling insidental dalam pengambilan sampel penelitian. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 121 siswa Madrasah Aliyah. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan instrument yang berupa skala citra diri dan skala kematangan karir. Analisis data yang dilakukan menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,483 dengan taraf signifikan sebanyak 0,000 atau (p<0,05). Berdasarkan hasil dari analisis hipotesis yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara citra diri dengan kematangan karir pada siswa Madrasah Aliyah. Kata Kunci : citra diri, kematangan karir, siswa madrasah aliyah Abstarct This study aims to determine the relationship between self-image and career maturity in Madrasah Aliyah students. The method used in this research is quantitative research using insidental sampling technique in sampling research. Respondents who participated in this study were 121 students of Madrasah Aliyah. Measurements in this study used an instrument in the form of a self-image scale and a career maturity scale. Data analysis was performed using the product moment correlation technique. The results of the research that have been done show the correlation coefficient value of 0.483 with a significant level of 0.000 or (p <0.05). Based on the results of the hypothesis analysis conducted, it can be concluded that there is a positive relationship between self-image and career maturity in Madrasah Aliyah students. Key Word : self-image, career maturity, madrasah aliyah student
MAKNA HIDUP PEREMPUAN PEKERJA SEKS (STUDI FENOMENOLOGIS PEREMPUAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL) . Widodoningsih; Siti Ina Savira
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 04 (2020): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v7i04.37234

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna hidup perempuan pekerja seks di masa dewasa awal. Gambaran mengenai bagaimana mereka mencari makna hidup seperti apa yang menjadi sumber nilai makna hidup perempuan pekerja dalam masa dewasa awal. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif fenomenologi. Subjek penelitian ini terdiri dari lima orang dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan teknik analisis data menggunakan Interpretative phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian ini partisipan menunjukkan respon berbeda dalam proses menemukan makna hidup, realisasi makna hidup, evaluasi pencapaian makna hidup. Makna hidup yang terbentuk setiap individu sangat berbeda karena adanya pengaruh faktor latar belakang kehidupan, kondisi ekonomi, cara menghadapi masalah serta cara mereka mampu bangkit dari keterpurukkan, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi makna hidupnya. Kata kunci: Makna Hidup, Perempuan Pekerja Seks, Dewasa Awal Abstract The researchers to determine the meaning of life of female sex workers in early adulthood. The description of how they look for the meaning of life as what is the source of the meaning of life for working women in early adulthood. This research using qualitative research phenomenology, Subject of this research consists of five people with purposive sampling techniques. Technical data using interpretive analysis of phenomenological data (IPA). The results of this study participants are participants who have different responses about their finding the meaning of life, evaluation of the achievement of the meaning of life. The meaning of life that is formed by each individual is very different because of the influence of the background of life, economic conditions, how to deal with problems and how they are able to rise from adversity. So that it can affect the meaning of his life. Keywords: Meaning of Life, Female Sex Workers, Early Adults
ANALISIS RELASI KONSEP SELF- CONTROL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Salma Widyaningsih; Siti Ina Savira
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 1 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i1.38675

Abstract

Abstrak Prokrastinasi akademik merujuk kepada suatu perilaku menunda yang sering pada tugas-tugas akademik. Perilaku prokrastinasi pada siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah self- control. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan mengenai hubungan antara self-control dengan prokrastinasi akademik siswa SMA berdasarkan pada berbagai penelitian yang telah ada sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan melalui enam langkah, yaitu penentuan variabel, pencarian data literatur melalui berbagai sumber, pengumpulan data literatur, review data literatur, pengorganisasian dengan berbagai informasi, dan penyusunan laporan. Penelitian ini menggunakan menggunakan data primer, yaitu enam jurnal dan satu proceeding yang berkaitan dengan topik self- control dan prokrastinasi akademik siswa SMA dengan rentang waktu publikasi antara 2010-2020 . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa self-control dapat memengaruhi perilaku prokrastinasi akademik yang biasa terjadi pada siswa SMA. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan semua penelitian yang menunjukkan nilai signifikasi dibawah 0,05 (<0,05) yang menunjukkan adanya peran/ hubungan secara signifikan antara variabel (X) yaitu self- control dengan variabel (Y) yaitu prokrastinasi akademik siswa SMA. Kata Kunci: self- control, prokrastinasi akademik, siswa SMA. Abstract Academic procrastination refers to a frequent procrastination of academic tasks. Procrastination behavior in students can be caused by several factors, one of which is self-control. The purpose of this study was to describe the relationship between self-control and academic procrastination of high school students based on various previous studies.. This research is a library research through six steps, namely determining variables, searching for literature data through various sources, collecting literature data, reviewing literature data, organizing with various information, and compiling reports. This study uses primary data, namely six journals and one proceeding related to the topic of self-control and academic procrastination of high school students with a publication time span between 2010-2020. The results of this study indicate that self-control can influence academic procrastination behavior that usually occurs in high school students. This can be proven by all studies that show a significance value below 0.05 (<0.05) which indicates a significant role / relationship between variable (X), namely self-control and variable (Y), namely the academic procrastination of high school students. Keywords: Self- control, academic procrastination , high school student
STUDI FENOMENOLOGI MENGENAI FORGIVENESS PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL DARI KELUARGA BROKEN HOME Ivana Elza Harefa; Siti Ina Savira
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 1 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i1.38699

Abstract

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MODERATOR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Sif’atur Rif’ah Nur Hidayati; Siti Ina Savira
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 3 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i3.41122

Abstract

Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial sebagai variabel moderator pada mahasiswa psikologi di Universitas Negeri Surabaya. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian mahasiswa psikologi Universitas Negeri Surabaya. Sampel dipilih menggunakan sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan skala likert dengan variabel konsep diri, kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media sosial. Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi berganda dengan bantuan SPSS 24.00 for windows. Hasil analisis data menujukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,078 dengan signifikansi sebesar 0,450 (p > 0,05) yang berarti bahwa intensitas penggunaan media sosial tidak berperan sebagai moderator dalam hubungan antara konsep diri dan kepercayaan diri pada mahasiswa psikologi Universitas Negeri Surabaya. Nilai R square tidak mengalami perubahan setelah product ditambahkan, sehingga menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial tidak berperan sebagai moderator dalam penelitian ini. Kata Kunci: Konsep Diri, Kepercayaan Diri, Intensitas Penggunaan Media Sosial Abstract This study aims to see the relationship between self-concept and self-confidence with the intensity of social media use as a moderating variable for psychology students at the State University of Surabaya. The approach used is a quantitative approach with the research subjects of psychology students at the State University of Surabaya. Samples were selected using saturated sampling. The technique of using data was carried out using a Likert scale with variables of self-concept, self-confidence and the use of social media. The data analysis technique was performed by multiple regression tests with the help of SPSS 24.00 for windows. The results of data analysis show that the correlation coefficient value is 0.078 with a significance of 0.450 (p > 0.05), which means that the intensity of social media use does not act as a moderator in the relationship between self-concept and self-confidence in psychology students at the State University of Surabaya. The value of R square did not change after the product was added, indicating that the intensity of social media use did not act as a moderator in this study. Keywords: Self-Concept, Self-Confidence, Intensity Of Use Of Social Media
GAMBARAN CITRA TUBUH PADA WANITA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI ACNE VULGARIS Alfin Januar Kristanti; Siti Ina Savira
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 3 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i3.41161

Abstract

Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberi gambaran mengenai citra tubuh pada wanita dewasa awal yang mengalami acne vulgaris. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan desain fenomenologi. Pengambilan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan akan diolah menggunakan teknik analisis data Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan tiga topik, yakni topik pertama, mengenai gambaran citra tubuh, topik kedua, tentang pengaruh citra tubuh terhadap diri sendiri dan topik ketiga, mengenai upaya yang dilakukan untuk mengubah citra diri. Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita dengan acne vulgaris cenderung mengalami ketidakpuasan terhadap kondisi fisiknya, seperti mengambarkan bahwa tubuh dan penampilannya kurang menarik dan kurang sesuai dengan kriteria ideal yang berlaku dalam lingkungan sosialnya sehingga berdampak pada berkurangnya rasa percaya diri. Penelitian ini juga menemukan bahwa salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap terbentuknya citra tubuh negatif adalah konsep cantik dengan kriteria tertentu yang dianggap sebagai kesepakatan umum di masyarakat. Kata Kunci : Citra Tubuh, Wanita Dewasa Awal, Acne vulgaris. Abstract This study aims to explain the body image in early adult women with acne vulgaris. The research is a qualitative approach with phenomenological study design. Participants were selected using purposive sampling. The data were collected using semi-structured interviews and analyzed using Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The results of this study indicate three topics, the description of the body image, the effect of the body image to oneself, and efforts that were taken to change self body image. The study found that women with acne vulgaris tends to feel dissatisfaction to their body, such as describing that the body and appearance are attractive and not in accordance with the ideal criteria that apply in their social environment so that it has an which affect their self confidence. The study suggested that one of the contributing factors is the concept of beauty with certain criteria as often conveyed by the society. Keywords: Body Image, Early Adult Women, Acne vulgaris.
MENGATASI KEHILANGAN AKIBAT KEMATIAN ORANG TUA : STUDI FENOMENOLOGI SELF-HEALING PADA REMAJA Alsheta Marcha Nurriyana; Siti Ina Savira
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 3 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i3.41169

Abstract

Abstrak : Peristiwa kematian orang tua dapat mengakibatkan perasaan kehilangan yang berdampak pada kehidupan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman mengatasi kehilangan akibat peristiwa kematian orang tua dan proses self-healing pada remaja. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi serta IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) sebagai teknik analisis data. Pengambilan data dengan metode wawancara. Partisipan berjumlah 4 orang remaja perempuan yang didapatkan dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1) Berusia 17-22 tahun, (2) Pernah mengalami peristiwa kematian orang tua baik ayah atau ibu, (3) Bersedia menjadi partisipan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasca peristiwa kematian orang tua, remaja mengalami dampak-dampak signifikan pada psikologis dan finansial. Self-healing dapat membantu remaja untuk memulihkan diri dari perasaan kehilangan akibat peristiwa kematian orang tua. Tahapan self-healing yang dialami yaitu decision to heal, emergency stage, remembering, grieving and mourning, anger, forgiveness, spirituality, resolution and moving on. Faktor- faktor yang berpengaruh dalam proses self-healing yaitu keyakinan diri remaja akan kemampuannya untuk pulih, kualitas hubungan remaja dengan orang tua, dukungan lingkungan yang baik dan pemaknaan peristiwa. Kata Kunci : kematian, orang tua, remaja, self-healing Abstract : The death of adolescents parents will caused feelings of loss followed by after effects that can affect on adolescents lives. This study aims to find out the experience of loss due to the death of parents and self-healing process in adolescents. The research using phenomenological qualitative research with Interpretative Phenomenological Analysis to analyze data. Data were collected using interview method. The participants were 4 women adolescents obtained by criteria (1) 17-22 years old (2) Have experienced the death of parents (3) Willing to be a participant. Results showed that after the death of parents, adolescents experienced significant psychological and financial impacts. Self-healing can help adolescents to recover from feelings of loss due to the death of their parents. The stages of self-healing experienced are decision to heal, emergency stage, remembering, grieving and mourning, anger, forgiveness, spirituality, resolution and moving on. Several factors influenced self-healing process are how adolescents confidence in their ability to recover, quality of relationship with their deceased parents, support from environment and how they define the death of their parents Key words : death, parents, adolescents, self-healing
PERBEDAAN AUTONOMY SISWA DENGAN DISABILITAS DI SEKOLAH LUAR BIASA DAN SEKOLAH INKLUSI Nisrina Nurika Agustin; Siti Ina Savira
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 5 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i5.41215

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan autonomy antara siswa dengan disabilitas di sekolah luar biasa dan sekolah inklusi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif. Dengan responden penelitian adalah 69 siswa dengan disabilitas tingkat SMP dan SMA di sekolah luar biasa dan sekolah inklusi pada Kota Surabaya. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Tingkat autonomy siswa diukur menggunakan skala psychological well-being multidimensional dari Ryff. Data kemudian dianalisa dengan menggunakan uji t sampel tidak berpasangan. Berdasarkan hasil analisa ditemukan jika terdapat perbedaan autonomy antara siswa dengan disabilitas di sekolah inklusi dan sekolah luar biasa. Hasil perhitungan juga menunjukkan jika skor autonomy siswa dengan disabilitas di sekolah inklusi lebih tinggi daripada siswa dengan disabilitas di sekolah luar biasa Kata Kunci: autonomy, sekolah luar biasa, sekolah inklusi Abstract The purpose of this study was to determine the differences in autonomy between students with disabilities in special schools and inclusive schools. This study uses a comparative quantitative method. The research respondents were 69 students with disabilities at the junior and senior high school levels in special schools and inclusive schools in the city of Surabaya. The sampling technique used is purposive sampling. The level of student autonomy was measured using Ryff's multidimensional psychological well-being scale. The data were then analyzed using the unpaired sample t test. Based on the results of the analysis, it was found that there were differences in autonomy between students with disabilities in inclusive schools and special schools. The calculation results also show that the autonomy scores of students with disabilities in inclusive schools are higher than students with disabilities in special schools Keywords: autonomy, special school, inclusive school