Articles
IDENTIFIKASI RISIKO GANGUAN MUSKULOSKLETAL PADA PEKERJA PERCETAKAN DENGAN METODE NORDIC BODY MAP
moch sahri;
Octavianus Hutapea;
Rustam - Basuki
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 20, No 1 (2021): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33633/visikes.v20i1.4046
An increase in the amount of production in the printing industry will positively impact economic and social aspects. Economic and social aspects that can be directly felt include the increase in individual income and employment in the printing industry sector. Apart from having a positive impact, this also has a negative impact, especially on the health and protection aspects of workers related to occupational safety and health. The type of work in the printing industry is one that has a risk of musculoskeletal disorders. This study aims to determine the prevalence of complaints of musculoskeletal disorders among workers in the printing industry. The method used is a survey using a Nordic body map using a questionnaire. The results showed that 8% of workers experienced complaints on the musculoskeletal system. Complaints of disorders of the skeletal muscles experienced by workers complained of back pain (32%), complained of pain in the forearm and right shoulder (28%), complained of pain in the left shoulder, back and right upper arm (24%), complained pain in the neck, left upper and lower arm, right calf and left toe (20%).
Penerapan Program Alat Pelindung Diri pada Pekerja dalam Upaya Mengurangi Paparan Uap Bahaya Kimia Diindustri Percetakan
Octavianus Hutapea;
moch sahri;
Muhammad Fifin Kombih;
Roy Rendrawan;
Adini Risanti Anggun Putri;
Shelfira Ardita
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35914/tomaega.v5i1.915
Benzene merupakan salah satu bahan kimia yang karsinogenik. Penggunaan benzene pada beberapa negara sudah dibatasi akan tetapi masih ada perusahaan yang menggunakan. Salah satu Penggunaan benzene ditemukan pada  industry percetakan sebagai pelarut tinta. Hasil  survey yang telah dilakukan dilokasi kegiatan, ditemukan keluhan yang dirasakan oleh pekerja di bagaian produksi seperti batuk, bersin, berdahak, sesak nafas, mual, pusing, mudah lelah dan keluhan gejala neurutoksik . Hal ini jika dibiarkan dan tidak ada perhatian khusus dari berbagai pihak,maka risiko terjadinya penyakit akibat kerja juga semakin tinggi. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengurangi paparan uap benzene melalui penerapan alat pelindung diri yang sesuai. Kegiatan  ini di mulai dengan survey, pembagian alat pelindung diri dan pelatihan demontrasi penggunaan APD tersebut.. Hasil Kegiatan pengabdian masyarakat ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar. Saran   dari  kegiatan ini agar tetap terus berlanjut perlu dilakukan pengawasan dari pohak perusahaan maupun dari pos upaya Kesehatan kerja sepetmapt terhadap kedisiplinan pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri dan juga menyediakan alat pelindung diri untuk jangka Panjang.Â
ANALYSIS AND EVALUATION OF OFFICE INDOOR AIR QUALITY IN SURABAYA CITY
Moch Sahri;
Octavianus Hutapea
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 4, No 1 (2019): Cultivate and Sustain a Safety Culture for Building Nation
Publisher : Universitas Darussalam Gontor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21111/jihoh.v4i1.3130
AbstractOffice is a place for a group of people to carry out administrative activities. The office was formed with the aim of providing good and controlled communication and recording services for information. Office activities generally consist of activities related to office planning, office organizing, office direction, and office supervision. Seeing the complex types of activities in the office, of course, there are activities and use of office equipment that can affect the air quality in the room. The problem of indoor air quality is recognized as an important risk factor for health because the working community spends most of its time in the building or work space. Decreasing air quality in space can cause health problems for residents or commonly called sick building syndrome.The purpose of this study in general is to determine the air quality of the room which includes physical factors and chemical factors and compare with the standard values based on the regulation of the ministry of health of the Republic of Indonesia number 48 of 2016 concerning office health and safety.The object in this study is one of the offices in the city of Surabaya. The position of this office location is located in the middle of Surabaya. The number of rooms measured in this research is 11 rooms.Based on the results of measurements of physical factors in the office space, the results of noise measurements still meet the standards, there are 9 rooms that do not meet the lighting standards, there are 5 rooms that do not meet room temperature standards and there are 7 rooms that do not meet humidity standards. the results of testing the chemical factors for the parameters CO, CO2, O2 and Ozone still meet the standards, HCOH parameters there are 3 locations that do not meet the standards and parameters of dust, there can be 4 rooms that do not meet the standards. Keywords: evaluation; indoor air qualty; office room.
Hubungan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Kesehatan Pada Pekerja Industri Percetakan Sektor Informal
Moch Sahri;
Octavianus Hutapea;
Muslikha Nourma Rhomadhoni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 04 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33221/jikm.v9i04.721
Percetakan merupakan salah satu industri dengan tingkat risiko bahaya pada pekerja yang sangat kompleks. Hal ini dilihat dari berbagai macam bahan baku yang digunakan, aktifitas pekerjaan yang dilakukan serta postur tubuh pekerja saat bekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keluhan kesehatan yang dialami oleh pekerja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional. Metode pengmbilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner keluhan kesehatan dan kuesioner gejala neurotoksik Q18 versi jerman. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi yang berjumlah 24 orang pekerja. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menujukkan frekuensi keluhan kesehatan yang dialami oleh pekerja percetakan pada sektor informal yaitu batuk (4%), bersin (2%), berdahak (3%), sesak nafas (1%), mual (2%), pusing (5%), mudah lelah (5%), keluhan gejala neurutoksik (5%), nyeri bahu (10%), nyeri pinggang (12%), nyeri punggung (9%), nyeri leher dan lengan (7%).
EDUKASI KESEHATAN MENGENAI CARA MENCEGAH NYERI LUTUT KEPADA PENGURUS WILAYAH MUSLIMAT NAHDLATUL ULAMA JAWA TIMUR
Rita Vivera Pane;
Wiwik Winarningsih;
Aisyah Aisyah;
Octavianus Hutapea;
Aufar Zimamuz Zaman Al Hajiri;
Rima Isna Rahmawati;
Naufal Putra Pratama
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55681/swarna.v1i4.182
Osteoartritis (OA) lutut merupakan gangguan sendi lutut yang sering terjadi. Berdasarkan kategori usia, ibu-ibu muslimat Nahdlatul Ulama (NU) berusia minimal di atas 40 tahun, sedangkan prevalensi OA meningkat di atas usia 40 tahun. Pada kesehariannya ibu-ibu Muslimat NU sering mengadakan acara pengajian dengan cara duduk di bawah atau “lesehan” yang membutuhkan energi besar dari gerakan berdiri ke duduk. Pengetahuan mengenai OA lutut yang baik diharapkan dapat menurunkan angka kejadian OA masa mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Timur mengenai kesehatan lutut yaitu cara mencegah nyeri lutut. Metode yang digunakan adalah pemberian edukasi dengan metode presentasi menggunakan Slideshow PowerPoint dengan materi dan video terkait. Penilaian luaran menggunakan kuesioner pre-test dan post-test masing-masing 10 soal. Hasil menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata post-test jika dibandingkan nilai pre-test sebanyak 15%. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan nilai rata-rata yang signifikan (p<0,05). Dengan adanya edukasi ini diharapkan agar peserta dapat mengaplikasikan latihan-latihan sederhana secara mandiri di rumah sebagai upaya pencegahan OA lutut sehingga membantu dalam menurunkan angka kesakitan serta meningkatkan kualitas hidup khususnya bagi ibu-ibu Muslimat Nahdlatul Ulama.
Upaya Pencegahan Cidera Tulang Belakang di Sektor Informal
Octavianus Hutapea;
Ratna Ayu Ratriwardhani;
Friska Ayu;
Merry Sunaryo;
Syerina Silvi Fitriyah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (221.769 KB)
|
DOI: 10.33086/snpm.v2i1.1007
Pengangkatan benda secara manual jika dilakukan dengan cara yang salah dapat menyebabkan cidera, terutama cidera pada tulang belakang. Industri percetakan merupakan salah satu industri yang didalamnya banyak terdapat aktivitas pengangkatan beban secara manual. Dari permasalahan tersebut, maka melakukan sosialisasi ergonomi dianggap sangat penting dan efektif. Kemudian berdasarkan wawancara secara langsung kepada para pekerja, diketahui bahwa pada aktivitas pengangkatan kerapkali menyebabkan nyeri pada tulang belakang dan juga pinggang para pekerja. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi kepada para pekerja terkait cara yang benar dalam pegangkatan beban secara manual dan memberi edukasi terkait berapa berat beban yang aman diangkat bagi pekerja sehingga terhindar dari resiko penyakit MSDs. Upaya pencegahan cidera tulang belakang dilakukan dengan menggunakan poster yang berisi gambar-gambar cara pengangkatan beban yang benar. Sosialisasi dilakukan juga dengan mempraktekkan secara langsung cara pengangkatan beban yang benar. Sebelumnya diukur dahulu bagaimana tingkat pengetahuan para pekerja tentang K3, Penyakit Akibat Kerja, dan bagaimana cara mengangkat beban yang benar melalui kuesioner. Kemudian setelah dilakukan sosialisasi, dilanjutkan dengan menganalisis tingkat pengetahuan para pekerja melalui post test. Kemudian 1 bulan setelah sosialisasi dilakukan akan diadakan pengambilan data dari para pekerja untuk melihat apakah keluhan-keluhan yang berkaitan dengan sistem muskuloskeketal masih dirasakan atau tidak. Dari 30 orang pekerja percetakan yang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sebagian besar pekerja ini pernah mengalami penyakit akibat kerja (23 orang). Berdasarkan hasil yang diperoleh selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat diketahui bahwa kegiatan sosialisasi berhasil, karena telah meningkatkan pengetahuan pekerja tentang bagaimana cara mengangkat beban yang benar pada pekerja. Hasil identifikasi sebanyak 4 responden (17,39%) menyatakan sudah tidak merasakan Penyakit Akibat Kerja setelah 1 bulan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan. Data ini diambil dari 23 responden yang sebelumnya menjawab pernah mengalami Penyakit Akibat Kerja
Identifikasi Bahaya dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) dan Penerapan Budaya 5R di Home Industri Krupuk Bunga Matahari Tahun 2021
Arivia Surya Aldini;
Octavianus Hutapea;
Moch. Sahri
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (90.147 KB)
|
DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i2.4281
Kemajuan industri di Indonesia saat ini semakin maju dan kemajuan tersebut belum diimbangi dengan perhatian terhadap pemahaman dan penyelesaian keselamatan kerja secara tepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang biasanya terjadi di lingkungan kerja tidak terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada industri informal sangat lemah dibandingkan dengan industri formal. Di industri informal, pemilik industri hanya mementingkan kebutuhannya untuk bekerja dan membawa uang, sehingga mengabaikan keselamatan diri dan pekerjanya. Kecelakaan dianggap biasa karena kecerobohan. Home Industri Krupuk Bunga Matahari memproduksi kerupuk berbahan dasar tepung tapioka. Setiap kegiatan kerja pasti akan memiliki potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, tujuan dari Praktek Kerja Lapang di industri kerupuk ini adalah untuk mengidentifikasi bahaya kerja dalam kegiatan produksi kerupuk. Dan upaya yang akan dilakukan dalam mengimplementasikan K3 adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman terutama dengan menerapkan budaya kerja 5R. Manfaat penerapan budaya 5R adalah meningkatkan produktivitas kerja untuk meningkatkan penataan tempat kerja yang lebih efisien dan meningkatkan kenyamanan tempat kerja yang bersih dan luas
EDUKASI KESEHATAN MENGENAI CARA MENCEGAH NYERI LUTUT KEPADA PENGURUS WILAYAH MUSLIMAT NAHDLATUL ULAMA JAWA TIMUR
Rita Vivera Pane;
Wiwik Winarningsih;
Aisyah Aisyah;
Octavianus Hutapea;
Aufar Zimamuz Zaman Al Hajiri;
Rima Isna Rahmawati;
Naufal Putra Pratama
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55681/swarna.v1i4.182
Osteoartritis (OA) lutut merupakan gangguan sendi lutut yang sering terjadi. Berdasarkan kategori usia, ibu-ibu muslimat Nahdlatul Ulama (NU) berusia minimal di atas 40 tahun, sedangkan prevalensi OA meningkat di atas usia 40 tahun. Pada kesehariannya ibu-ibu Muslimat NU sering mengadakan acara pengajian dengan cara duduk di bawah atau “lesehan” yang membutuhkan energi besar dari gerakan berdiri ke duduk. Pengetahuan mengenai OA lutut yang baik diharapkan dapat menurunkan angka kejadian OA masa mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Timur mengenai kesehatan lutut yaitu cara mencegah nyeri lutut. Metode yang digunakan adalah pemberian edukasi dengan metode presentasi menggunakan Slideshow PowerPoint dengan materi dan video terkait. Penilaian luaran menggunakan kuesioner pre-test dan post-test masing-masing 10 soal. Hasil menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata post-test jika dibandingkan nilai pre-test sebanyak 15%. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan nilai rata-rata yang signifikan (p<0,05). Dengan adanya edukasi ini diharapkan agar peserta dapat mengaplikasikan latihan-latihan sederhana secara mandiri di rumah sebagai upaya pencegahan OA lutut sehingga membantu dalam menurunkan angka kesakitan serta meningkatkan kualitas hidup khususnya bagi ibu-ibu Muslimat Nahdlatul Ulama.
Penerapan Program Kenali Risiko Lingkungan Kerja (KELINGAN) sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Octavianus Hutapea;
Muslikha Nourma Rhomadhoni;
Friska Ayu;
Merry Sunaryo;
Moch Dwikoryanto;
Moch.Nafiis Damanhuri Thoba;
Afandi Sudarmawan
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Andi Djemma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35914/tomaega.v7i1.2006
Faktor lingkungan kerja dapat mempengaruhi kondisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pekerja. Industri sepatu merupakan sektor informal yang memiliki berbagai potensi bahaya yang dapat berisiko terhadap kondisi kesehatan pekerja. Faktor fisik lingkungan kerja yang kurang memadai seperti kondisi blower ruangan yg bentuknya kecil dan kadang tidak berfungsi, bau yang ditimbulkan dari bahan baku yang ditumpuk dan penggunaan lem kuning dan lem putih, kursi jahit yang tidak ergonomi, dan para pekerja yang masih kurang disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri. Oleh karena itu tujuan dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membangun kesadaran pekerja akan potensi bahaya dan risiko lingkungan kerja salah satunya dengan penerapan program KELINGAN (Kenali Risiko Lingkungan Kerja) sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit akibat kerja. Kegiatan ini dimulai dari survey kelompok sasaran, edukasi kepekerja dan kader pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) dan terakhir demonstrasi penggunaan alat pelindung diri. Hasil evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner pretest dan post test menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan terkait faktor bahaya di lingkungan kerja dan Teknik pencegahan dan pengendalian risiko yakni 0.0040.05 menggunakan uji Paired Sample T-Test. Hal ini menunjukan bahwa informas bisa di terima dan dipahami dengan baik oleh para pekerja. Harapannya kegiatan ini bisa berlanjut dengan kegiatan PkM lainnya
Hubungan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Kesehatan Pada Pekerja Industri Percetakan Sektor Informal
Moch Sahri;
Octavianus Hutapea;
Muslikha Nourma Rhomadhoni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 04 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33221/jikm.v9i04.721
Percetakan merupakan salah satu industri dengan tingkat risiko bahaya pada pekerja yang sangat kompleks. Hal ini dilihat dari berbagai macam bahan baku yang digunakan, aktifitas pekerjaan yang dilakukan serta postur tubuh pekerja saat bekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keluhan kesehatan yang dialami oleh pekerja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional. Metode pengmbilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner keluhan kesehatan dan kuesioner gejala neurotoksik Q18 versi jerman. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi yang berjumlah 24 orang pekerja. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menujukkan frekuensi keluhan kesehatan yang dialami oleh pekerja percetakan pada sektor informal yaitu batuk (4%), bersin (2%), berdahak (3%), sesak nafas (1%), mual (2%), pusing (5%), mudah lelah (5%), keluhan gejala neurutoksik (5%), nyeri bahu (10%), nyeri pinggang (12%), nyeri punggung (9%), nyeri leher dan lengan (7%).