Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kenyaman Termal Bangunan Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus : Sekolah Dasar Negeri 02 Ulujami Pagi, Jakarta) Randy Dwiyan Delyuzir; Anisa Murni
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.504 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i2.003

Abstract

AbstrakPenelitian terhadap kenyamanan termal dengan studi kasus bangunan sekolah dasar negeri dan penggunanya sangat penting untuk dilakukan, karena dengan adanya penelitian ini, akan diketahui bagaimana kenyamanan termal siswa sekolah dasar negeri yang berada dalam ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri 02 Ulujami Pagi, Jakarta. Sehingga untuk kedepannya dapat diberikan rekomendasi perbaikan mengenai gedung sekolah yang dirasa nyaman bagi para siswa/i sehingga dapat mendukung proses belajar yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kuantitatif dengan meneliti  pada populasi dan sampel tertentu menggunakan instrument Thermometer, Thermo-Hygrometer, Anemometer, dan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan suhu nyaman bagi siswa Sekolah Dasar Negeri 02 Ulujami Pagi, Jakarta adalah 30,20ºC suhu udara (Ta). sedangkan rentang suhu nyaman antara -0,5 dan +0,5, dicapai antara 28,80ºC sampai 31,60 ºC suhu udara (Ta).Kata Kunci: kenyamanan termal, suhu bangunan, sekolah dasar AbstractResearch on thermal comfort with a case study of public elementary school buildings and its users is very important to do, because with this study, it will be known how the thermal comfort of public elementary school students who are in the classroom at Ulujami Pagi 02 Elementary School, Jakarta. So that in the future it can be given recommendations for improvements to school buildings that are felt comfortable for students so that they can support a better learning process. The method used in this writing is quantitative by examining the population and certain samples using a Thermometer, Thermo-Hygrometer, Anemometer, and questionnaire. The results of the study obtained a comfortable temperature for students of the State Elementary School 02 Ulujami Pagi, Jakarta is 30.20ºC air temperature (Ta). while the comfortable temperature range is between -0.5 and +0.5, reached between 28.80ºC to 31.60ºC air temperature (Ta).Keywords: thermal comfort, building temperature, elementary school 
Kenyamanan Termal Ruang Kelas Mahasiswa Randy Dwiyan Delyuzir; Erwin Erwin; Renaldi Pratama
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol 1 No 1 (2019): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.666 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kenyamanan termal ruang kelas yang berlokasi di Universitas Tanri Abeng. Ruang kelas yang dijadikan sampel pengukuran yaitu ruang kelas 303. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan meneliti populasi dan sampel tertentu menggunakan instrument Thermometer, Thermo-Hygrometer, Anemometer, dan kuesioner. Sebanyak 22 reponden (28%) memberikan pilihan ‘0’ atau netral, sementara 41 responden (53%) memilih di bawah netral (sejuk, dingin, dingin sekali), dan sejumlah 15 responden (19%) memilih di atas netral (hangat, panas, panas sekali). Hasil penelitian didapatkan suhu nyaman bagi mahasiswa Universitas Tanri Abeng di ruang kelas 303 adalah 27.40oC suhu udara (Ta). Sedangkan rentang suhu nyaman antara -0,5 dan +0,5, dicapai antara 25.49°C sampai 29.30°C suhu udara (Ta).
Analisa Rumah Sederhana Sehat Terhadap Kenyamanan Ruang (Studi Kasus: Rumah Tipe 18/24, 22/60, 36/72 di DKI Jakarta) Randy Dwiyan Delyuzir
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 2 No. 02 (2020): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1142.679 KB) | DOI: 10.47970/arsitekta.v2i02.199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa standard rumah sehat dan kenyamanan ruang pada 3 tipe rumahtangga di DKI Jakarta. Sampel pengukuran yaitu 3 tipe rumah tangga di DKI Jakarta (18/24, 22/36 & 36/72),berdasarkan data dari BPS DKI Jakarta, sebanyak 58.09% rumah tangga di DKI Jakarta dengan luasan <19-49m². Metode yang digunakan adalah kualitatif melalui observasi dan studi literatur. Pada tipe 18/21 dan 22/36belum memiliki sarana pembuangan asap pada area dapur, tipe 36/72 area dapur sudah memiliki saranapembuangan asap pada belakang rumah. Luas sirkulasi pada tipe 18/21 sebesar 9 m² atau 50% dari luas lantaidan luas perabot 3.7 m² atau 20.5% dari luas lantai. Luas sirkulasi tipe 22/36 sebesar 12.5 m² atau 56.8% dariluas lantai dan luas perabot 4.3 m² atau 19.7%. Luas sirkulasi tipe 36/72 sebesar 21.5 m² atau 59.7% dari luaslantai dan luas perabot 10.2 m² atau 28.3% dari luas lantai.
Konsep Rumah Sehat Sederhana terhadap Kenyamanan Ruang (Studi Kasus: Rumah Tipe 18/24, 22/36 & 36/72 di DKI Jakarta) Randy Dwiyan Delyuzir
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 3 No. 02 (2021): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v3i02.241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi desain pada penelitian sebelumnya berjudul analisa rumah sederhana sehat terhadap kenyamanan ruang, dimana studi kasus yang diteliti 3 tipe rumah tangga di DKI Jakarta (18/24, 22/36 & 36/72), berdasarkan hasil penelitian ditemukan masalah pada tipe 18/23 & 22/36 terdapat pada area dapur yang belum memiliki sarana pembuangan asap sesuai standard Kepmenkes, 1999. Sehingga alternatif desain yang diberikan berupa penambahan exhaust fan dan perencanaan ulang tata letak dapur. Masalah yang timbul pada bangunan tipe 36/72 terletak pada posisi penataan perabot yang kurang baik, sehingga sirkulasi menuju kamar tidur dan kamar mandi menjadi sempit. Untuk mengatasi masalah tersebut usulan solusi yang ditawarkan berupa penggunaan perabot dengan konsep compat furniture sehingga penataan perabot menjadi lebih irit tempat dan lebih fleksibel.
Pemetaan Sebaran Dan Tipologi Ruang Sektor Informal Kuliner : Studi Kasus Kawasan Perkantoran Dan Pendidikan Di Setiabudi Dan Kebayoran Baru Afifaturrahmah Afifaturrahmah; Firmansyah Bachtiar; Randy Dwiyan Delyuzir
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan ruang kota dapat dilihat antara lain berupa okupansi oleh kegiatan yang bersifat formal maupun non formal. Keberadaan fungsi formal dengan intensitas tinggi akan memunculkan sektor informal sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan dasar manusia. Hal ini antara lain dapat dilihat dari bermunculannya sektor informal kuliner di beberapa lokasi yang memiliki tingkat aktivitas harian yang tinggi, seperti contohnya di sekitar fungsi pendidikan dan perkantoran di sekitar Jalan Perbanas, Kecamatan Setiabudi dan Jalan Raden Patah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sektor informal kuliner ini sebagian besar menggunakan area publik sebagai tempat berjualan. Pemetaan secara makro dilakukan memperlihatkan bahwa sebaran ruang sektor informal kuliner yang secara linear masih berada dalam jangkauan berjalan kaki dari entrance bangunan terdekat. Secara mikro dapat dilihat tipologi susunan ruang usaha sektor informal kuliner yang memiliki berbagai variasi terkait peletakan area masak-cuci, area saji dan area makan.
Studi Perbandingan Kenyamanan Termal Indoor dan Outdoor Stasiun MRT Jakarta Randy Dwiyan Delyuzir; Rillo Pambudi Sadewo; Adelia Afriliani; Ibnul Khaliq; Kenny Hartanto
Local Engineering Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/lejlace.v1i2.76

Abstract

Studi kenyamanan termal di stasiun MRT Bundaran HI dan MRT ASEAN, Jakarta. Penelitian yang dilakukan pada ruangan indoor dan outdoor peron keberangkatan stasiun MRT Bundaran HI dan MRT ASEAN. Parameter iklim yang di ukur yaitu suhu udara, suhu radiasi, kelembaban relatif dan kecepatan udara, dicatat bersamaan dengan pengisian kuesioner oleh pengguna yang berisi tujuh skala termal. Jumlah pengguna MRT Bundaran HI 50 responden terdiri dari 21 Laki-laki dan 29 Perempuan. Pada MRT ASEAN terdapat 14 responden terdiri dari 10 laki-laki dan 4 perempuan. Suhu nyaman pengguna stasiun indoor MRT Bundaran HI terdapat pada 28,7°CTa. Serta kisaran kenyamanan termal antara 26,94 sampai 30,47°C. suhu nyaman pengguna stasiun outdoor MRT ASEAN terdapat pada 30,84°CTa. Serta kisaran kenyamanan termal antara 30,53 sampai 31,14°C. suhu kenyamanan pengguna stasiun MRT Bundaran HI sekitar 1 sapai 3°C lebih tinggi dari standar “Hangat Nyaman” suhu kenyamanan Indonesia. Sedangkan suhu kenyamanan pengguna stasiun MRT ASEAN sekitar 5°C lebih tinggi dari standar kenyamanan suhu Indonesia.
Studi Kenyamanan Termal Siswa Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus: Sekolah Dasar Negeri 06 Sukabumi Selatan, Jakarta Selatan) Randy Dwiyan Delyuzir; Bima Murdilangga; Helvin Husni Assidik; Hani Susmita
JOURNAL OF APPLIED SCIENCE (JAPPS) Vol 4, No 1 (2023): Journal of Applied Science (JAPPS)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/japps.v4i1.316

Abstract

Thermal comfort studies have been carried out at Public Elementary School 06 Sukabumi Selatan, Jakarta, Indonesia. The schools that were observed were public schools that relied only on natural ventilation. Climatic parameters, namely air temperature and radiation temperature, relative humidity, and air speed were recorded together with the choice of seven scale subject comfort. The number of students in the state school was 82 people, consisting of 39 boys and 43 girls who were involved in this study. The study subjects were between 8 and 13 years old in public schools. The comfortable temperature of students at Public School 06 Sukabumi Selatan is 27.82°CTa higher than the current Indonesian comfort standard. This research examines the entire study and draws some conclusions from it
Studi Kenyamanan Termal Stasiun MRT ASEAN Jakarta Murdilangga, Bima; Ardi Saputra, Riko; Johan, Dio; Dwiyan Delyuzir, Randy
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2024
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/snarstek.v2i1.548

Abstract

MRT (Mass Rapid Transportation) sendiri merupakan suatu sistem tranportasi perkotaan yang mempunyai 3 kriteria utama, mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat dan frekuensi tinggi), dan transportation (alat transportasi). Studi perbandingan kenyamanan termal di stasiun MRT ASEAN, Jakarta. Penelitian yang dilakukan pada ruangan outdoor pada peron keberangkatan. Parameter iklim yang di ukur yaitu suhu udara, suhu radiasi, kelembaban relatif dan kecepatan udara, dicatat bersamaan dengan pengisian kuesioner oleh pengguna yang berisi tujuh skala termal. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan melakukan pengukuran dilapangan: 1. Melakukan survei lapangan, melakukan pengukuran dan pengumpulan data dengan menggunakan alat seperti termometer ruang, thermo-hygrometer, anemometer, meteran, kamera ponsel, dan alat tulis untuk mencatat hasil, 2. Pembagian kuisoner kepada pengguna stasiun kereta, 3. Menganalisis data lapangan setelah dikumpulkan. Ini mencakup kenyamanan termal yang berkaitan atau yang relvan dengan kondisi stasiun, 4. Melakukan perbandingan kondisi termal antara stasiun MRT ASEAN serta melakukan perbandingan data hasil pengukuran dengan kondisi termal yang di inginkan pengguna MRT, 5. Hasil analisis data digunakan untuk membuat kesimpulan tentang kenyamanan termal di kedua stasiun dan mengetahui kondisi termal di stasiun MRT ASEAN. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kenyamanan termal dan tanggapan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan termal pengguna pada stasiun MRT, serta mengetahui perbandingan kenyamanan termal di stasiun MRT ASEAN.
Studi Perbandingan Arsitektur Rumah Adat Baduy Dalam dan Baduy Luar: (Studi kasus: Kampung Cibeo dan Kampung Keduketug) Delyuzir, Randy Dwiyan
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 6 No. 02 (2024): Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v6i02.758

Abstract

Penelitian ini menganalisis perbandingan arsitektur rumah adat Baduy Dalam dan Baduy Luar dengan studi kasus di Kampung Cibeo dan Kampung Keduketug, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi elemen fisik arsitektur, termasuk bukaan (jendela dan pintu), material bangunan, tata ruang, dan bentuk atap. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui observasi langsung, wawancara, dan pengukuran elemen arsitektur. Hasil analisis menunjukkan perbedaan signifikan pada area bukaan: rumah adat Baduy Dalam cenderung tertutup dengan ventilasi alami melalui celah anyaman bambu, sedangkan rumah adat Baduy Luar memiliki lebih banyak bukaan jendela dan pintu yang menyesuaikan fungsi ruang. Struktur rumah keduanya berbentuk panggung dengan material lokal seperti bambu, kayu, dan material atap daun aren. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa rumah adat Baduy mencerminkan adaptasi yang kuat terhadap lingkungan alam dan tradisi adat. Rumah Baduy Dalam mempertahankan nilai konservatif, sementara rumah Baduy Luar menunjukkan pengaruh eksternal. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pelestarian arsitektur tradisional dan pengembangan desain berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
Analisis Komparatif Hunian Ramah Lansia terhadap Peraturan dan Standar Inklusif di Indonesia Delyuzir, Randy Dwiyan; Budiansyah, Diki Arif; Maharani, Gizka Ayu; Nuryanto, Fadhillah; Syafii, Ahmad Khoirul; Yulianingsih, Putri
Local Engineering Vol. 3 No. 1 (2025): June
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/lejlace.v3i1.181

Abstract

Perubahan demografi di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan jumlah penduduk lanjut usia, yang memunculkan kebutuhan akan hunian yang ramah lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian desain hunian Kampung Susun Kunir di Jakarta dengan peraturan dan standar hunian inklusif lansia yang berlaku di Indonesia, termasuk Permensos No. 4 Tahun 2017 dan Permen PUPR No. 14 Tahun 2017. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui observasi lapangan, dokumentasi visual, analisis regulasi, serta kuesioner terhadap penghuni lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung Susun Kunir telah memenuhi beberapa elemen utama hunian ramah lansia seperti aksesibilitas dasar, pencahayaan, dan fasilitas sanitasi yang memadai. Namun, ditemukan juga sejumlah kekurangan, antara lain kurangnya pegangan tangan ganda, belum optimalnya ventilasi, dan ketinggian toilet yang belum ideal. Studi ini merekomendasikan pengembangan regulasi yang lebih spesifik, peningkatan koordinasi antar lembaga, serta penyediaan insentif untuk pengembangan hunian ramah lansia yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.