Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Ekstraksi Senyawa Antioksidan Dari Buah Strawberry (Fragaria X Ananassa) dengan Menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction (Kajian Waktu Ekstraksi dan Rasio Bahan dengan Pelarut) Sumardi Hadi Sumarlan; Bambang Susilo; Ary Mustofa Ahmad; Muhammad Mu'nim
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.034 KB)

Abstract

Buah stroberi kaya akan pigmen warna antosianin yang mengandung antioksidan tinggi. Selain itu stroberi juga kaya akan vitamin C, serat, potassium, folat, rendah kalori, dan mengandung asam ellagic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu ekstraksi dan rasio bahan dengan pelarut yang digunakan terhadap ekstraksi antioksidan pada buah stroberi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan yaitu faktor I adalah lama waktu ekstraksi (L) yang terdiri dari 3 level (1, 2, 3 menit) dan faktor II adalah rasio bahan dengan pelarut (R) yang terdiri dari 3 level (1:10, 1:20, 1:30 b/v). dengan dua kali pengulangan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisa. Perlakuan terbaik diperoleh pada lama waktu ekstraksi selama 2 menit dan rasio bahan dengan pelarut 1:20 (b/v), dengan aktivitas antioksidan 13,32 ppm, kadar antosianin 9,43, pH 2,1, rendemen 30,34% dan tingkat kecerahan (L) 21,8, tingkat kemerahan (a*) 8,0 dan tingkat kekuningan (b*) 6,7. Perbandingan antara ekstraksi MAE dan ekstraksi konvensional sebagai control menunjukkan bahwa ekstraksi dengan MAE menghasilkan nilai yang lebih baik pada semua parameter yang diuji.
Analisis Efisiensi Pada Belt Conveyor Untuk Meningkatkan Efisiensi Proses Pengangkutan Tebu Di Pabrik Gula Kebonagung Dwi Diyan Arimad; Bambang Susilo; Sumardi Hadi Sumarlan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melihat banyak masyarakat mengkonsumsi gula semakin banyak , pabrik yang mengelola gula dari bahan baku tebu. Namun pemanenan yang sudah di tebang saat ini pengangkutannya masih manual atau dengan menggunakan tenaga manusia kadang juga memiliki kendala yang tersendiri mulai dari memerlurkan waktu lama, buruh angkut sering mengalami kesakitan saat menggangkut . Melihat fakta tersebut maka perlu adanya system conveyor yang sangat membantu pekerjaan manusia. Efisiensi merupakan tingkat yang dapat dicapai oleh produksi yang maksimal dengan pengorbanan yang minimal. Pada penelitian ini efisiensi waktu menggunakan belt conveyor dengan jarak 8.5 meter adalah 13,33 menit dan menggunakan tenaga manusia (manual) sebesar 56 menit. Jarak 20 meter menggunakan belt conveyor sebesar 31,33 menit dan menggunakan manual atau tenaga manusia sebesar 2,23 jam.   Kata kunci: Tebu, belt conveyor, efisiensi
Uji Kinerja Alat Pemurni Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Clove Leaf Oil) berbasis Membran Kitosan-Selulosa Idham Khalid Nasution; Bambang Susilo; Wahyunanto Agung Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.578 KB)

Abstract

Minyak atsiri daun cengkeh (clove leaf oil) merupakan minyak yang mengandung zat yang berbau yang terkandung dalam tanaman. Salah satu standar kualitas dari minyak atsiri yang belum dapat di penuhi oleh pentani adalah masih tingginya kandungan eugenol logam yang ada pada minyak daun cengkeh tersebut oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang mampu mengurangi kandungan eugenol logam yang ada pada minyak atsiri tersebut agar dapat meningkatkan mutu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanik membran komposit berpendukung selulosa serta untuk mengetahui kualitas minyak atsiri yang telah melewati alat pemurni menggunakan membran sebagai penyaring ditinjau dari kandungan besi (Fe) dan kadar air pada minyak atsiri. Pengujian alat pemurni minyak atsiri daun cengkeh berbasis Membran Kitosan-Selulosa ini dilakukan dengan memberikan 5 variasi tekanan berurutan yaitu 0.5, 1, 1.5, 2 dan 2.5 bar untuk mengetahui karakteristik membran yang digunakan serta mengetahui kandungan eugenol permeat ditinjau dari kadar air pada permeat dan kadar besi (Fe) permeat. Nilai fluks terbesar yang dihasilkan dari pengujian ini terjadi pada tekanan 1,5 bar yaitu 0,239 L/m2.sec dan nilai fluks terkecil pada pengujian ini terjadi pada tekanan 2,5 bar yaitu 0,155 L/m2.sec. peningkatan nilai fluks tidak selamanya terjadi seiring peningkatan tekanan yang diberikan. Kadar eugenol tertingi terjadi pada tekanan 0,5 bar yaitu 58,21% dan kadar eugenol terendah pada tekanan 2,5 bar yaitu 21,98%. Peningkatan kandungan besi (Fe) dan kadar air pada permeat menyebabkan penurunan kandungan eugenol pada permeat. Penurunan kadar eugenol permeat seiring dengan meningkatnya kadar air dan kadar besi permeat di karenakan perbedaan ukuran molekul pada masing-masing unsur minyak atsiri daun cengkeh tersebut.Kata kunci : Minyak atsiri daun cengkeh, Pemurnian, fluks, kadar eugenol
Pembuatan dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Kulit Singkong (Manihot esculenta Crantz) Menggunakan Activating Agent KOH Rendi Hadi Santoso; Bambang susilo; Wahyunanto Agung Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.924 KB)

Abstract

Kulit singkong merupakan limbah hasil pengupasan pengolahan produk pangan berbahan dasar umbi singkong. Limbah kulit singkong ini bisa dimanfaatkan menjadi produk karbon aktif. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan proses dehidrasi, karbonisasi dan dilanjutkan dengan proses aktivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Activating Agent KOH terhadap karakteristik karbon aktif kulit singkong, mengetahui konsentrasi Activating Agent KOH yang optimum untuk pembuatan karbon aktif kulit singkong, serta mengetahui potensi kulit singkong sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Penelitian ini adalah jenis penelitian dengan rancangan percobaan berupa RAL (Rancangan Acak Lengkap). Percobaan dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi KOH terhadap karakteristik karbon aktif.  Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan konsentrasi KOH 3 M dengan karakteristik, yaitu bilangan iodine sebesar 1113,863 mg/g, kadar air sebesar 6,349 %, kadar abu sebesar 9,217 % serta densitas sebesar 0,951 g/mL.   Kata Kunci : Activating Agent, Aktivasi, Dehidrasi, Karbon Aktif, Karbonisasi, Kulit Singkong
Rancang Bangun Mesin Ultrafiltrasi Berbasis Membran Selulosa Asetat Serta Penerapannya dalam Proses Filtrasi Sari Buah Belimbing di UKM Mulyasari Malang Adi Mas Sulthon; Agus Susanto; Yusron Sugiarto; Wahyunanto Agung Nugroho; Bambang Susilo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.532 KB)

Abstract

Ultrafiltrasi merupakan salah satu teknologi penjernihan yang dapat diterapkan untuk mengatasi rendahnya kualitas produk sari belimbing UKM Mulyasari. Tujuan dari penelitian ini ialah: 1) untuk menghasilkan rancangan mesin ultrafiltrasi yang praktis dan ekonomis; 2) untuk mengetahui performansi mesin ultrafiltrasi; 3) untuk mengetahui kesetimbangan massa  proses ultrafiltrasi; serta 4) untuk mengetahui pengaruh penggunaan mesin ultrafiltrasi terhadap kualitas produk, tingkat produksi, serta efektifitas dan efisiensi kerja. Uji performansi dilakukan menggunakan 4 perlakuan tekanan kerja, yaitu 0,5; 1,0; 1,5; dan 2 bar. Variabel tetap yang digunakan berupa volume sari buah masing-masing 15 L dan waktu filtrasi  5  menit. MORFIN (Modified Ultrafiltration Machine) merupakan mesin ultrafiltrasi yang dibuat  praktis setinggi 100 cm dengan biaya operasional Rp18.000,00/bulan. Hasil pengujian menunjukkan laju filtrasi terbesar  terjadi pada tekanan 2 bar,  yakni 111,6 L/jam. Di samping itu, rasio massa permeate-retentate mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan tekanan kerja. Rasio massa permeate-retentate terbesar terjadi pada tekanan 2 bar yakni 8,089:5,44 (kg), atau dengan persentase 60,6:39,34 (%). Di lain hal, hasil pengujian menunjukkan permeate memiliki kualitas yang lebih baik. Ini berdampak pada peningkatan umur simpan produk dari 10 hari menjadi 60 hari. Pengaplikasian mesin ultrafiltrasi di UKM Mulyasari mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 4 kali lipat. Selain itu, kualitas produk serta efektifitas dan efisiensi kerja juga mengalami peningkatan.   Kata kunci: penjernihan, performansi, permeate, praktis, retentate  
Uji Performansi Mesin "Spinner Pulling Oil" sebagai Pengentas Minyak Otomatis dalam Peningkatan Produktifitas Abon Ikan Patiin (Pangasius pangasius) Helmi Fadhlurrahman Felayati; Bambang Susilo; Yusron Sugiarto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.321 KB)

Abstract

Desa banturejo merupakan desa yang berada di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Desa yang memiliki komoditas perikanan yang tinggi karena adanya Bendungan Selorejo. KOPWAN (Koperasi Wanita) Srikandi telah banyak menjual produk pengolahan pangan termasuk berbahan dasar ikan. Abon ikan patin (Pangasius pangasius) merupakan salah satu produk yang dihasilkan. Akan tetapi permasalahan yaitu mutu abon ikan yang memiliki kadar minyak yang tinggi sehingga menyebabkan daya simpan abon yang tidak tahan lama. Alat “spinner pulling oil” merupakan pengentas minyak otomatis yang memanfaatkan gaya sentrifugal. Spinner pulling oil memiliki timer sebagai pengatur waktu agar pekerjaan lebih efektif dan effisien dengan kecepatan putaran 1076 rpm serta kapasitas keranjang bahan sebesar 10 kg. Untuk mengetahui kinerja alat tersebut dilakukan uji performansi alat dengan melakukan pengujian alat secara keseluruhan dengan melakukan pengujian pada abon ikan untuk mengetahui kadar minyak yang terkandung setelah pengentasan. Pengujian dilakukan pada sampel abon ikan dengan lama waktu pengentasan yang berbeda yaitu 0,2,4,6,8, dan 10 menit. Hasil pengujian di analisa waktu optimal dan kebutuhan energinya. Pada pengujian didapatkan waktu optimal pengentasan yaitu pada menit ke 6 dengan kadar lemak 25,49%. Energi yang dibutuhkan untuk proses pengentasan selama 6 menit sebesar 0,0519 KWh, sehingga biaya yang harus dikeluarkan yaitu sebesar Rp. Rp. 55,79,-.   Kata kunci : Spinner Pulling Oil, Abon Ikan, Performansi 
Uji Sifat Fisik dan Sifat Kimia Nasi Instan (IRSOYBEAN) Bersubstitusi Larutan Kedelai (Glycine Max) Bayu Pamungkas; Bambang Susilo; Nur Komar
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.196 KB)

Abstract

IRSOYBEAN merupakan produk beras tiruan cepat saji berbahan dasar beras bersubstitusi dengan kedelai yang dapat menjadi pilihan alternative masyarakat saat ini karena memiliki nilai gizi tinggi melebihi nasi biasa pada umumnya dan kepraktisan yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh konsentrasi larutan Kedelai dan lama perendaman terhadap kualitas atau mutu nilai sifat fisik dan kimia pada produk IRSOYBEAN. 2) Mengetahui pengaruh formula perlakuan terhadap kuantitas komposisi zat gizi produk IRSOYBEAN. 3) Memperoleh produk terbaik menurut panelis berdasarkan tingkat kesukaan konsumen melalui uji organoleptik dengan metode hedonic scale. Metode penilitian yang digunakan adalah Rancang Acak Lengkap Analisa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi kadar air, protein dan karbohidrat, kesetimbangan massa. Hasil penelitian yang diperoleh menujukkan bahwa faktor lama perendaman dan konsentrasi larutan Kedalai sangat menentukan karakteristik fisik, kimia dan sensorik Ir. Soybean. Perlakuan terbaik diperoleh pada produk L3KI dengan lama perendaman 6 jam dan konsentrasi larutan Kedelai 40%. Karakteristik fisik yang dihasilkan yaitu kadar air sebesar 39,7%bb; ekspansi volume 0,02/˚C; densitas kamba 1,95 g/ml dan koefisien rehidrasi sebesar 3,01. Sifat sensorik yang didapat dari panelis memiliki skala netral hingga mendekati agak suka rasa (4,95); aroma (4,5) dan kerenyahan (4,9); serta warna  yang agak suka (5,05). Nilai kimia yang dihasilkan yaitu karbohidrat (79,82%) dan protein (9,28%). Struktur mikro hasil dari SEM menunjukkan IRSOYBEAN akibat adanya perendaman dengan konsentrasi larutan kedelai memiliki pengaruh sangat nyata yaitu pada spectrum 3 dalam struktur mikro produk berwarna putih, hal tersebut menunjukkan bahwa kandungan protein pada produk IRSOYBEAN meningkat tinggi yaitu dengan struktur kimia protein adalah CHON, dimana carbon sebesar 52,54%, oksigen 32,63% dan nitrogen 8,2%.Kata Kunci: IRSOYBEAN, beras, larutan kedelai, lama perendaman, konsentrasi larutan Kedelai, Scanning Electron Microscopy (SEM)
Ekstraksi Minyak dari Microalga Jenis Chlorella Sp. Dengan Menggunakan Metode Osmotik Berbantukan Ultrasonik Swasti Riska Putri; Musthofa Lutfi; Bambang Susilo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.58 KB)

Abstract

Tingkat konsumsi dari energy khususnya bahan bakar minyak (BBM) semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan nilai konsumsi BBM ini akan mempengaruhi ketersediaan minyak mentah yang semakin lama akan semakin habis.  Fenomena seperti ini perlu diantisipasi dengan usaha diversifikasi energy seperti alkohol, gasohol dan minyak nabati. Namun renewable energy ini berbahan baku pangan seperti singkong, jagung, dan lain sebagainya, sehingga dapat mengganggu stabilitas pangan. Biodiesel merupakan salah satu renewable energy yang dapat diproduksi dari microalga diantaranya Chlorella Sp.. Kelebihan Clorella Sp. dari bahan baku biodiesel yang lain adalah dapat berkembang biak dengan cepat , tidak memerlukan pretreatment dalam pengolahannya, dan bukan merupakan bahan pangan. Microalga dapat diekstrak salah satunya dengan menggunakan cara kimiawi yaitu shock osmotic berbantukan ultrasonic yaitu memecah membrane semipermeable sel sehigga kandungan minyak dapat terekstrak. Lama ekstraksi divariasikan sebamyak 5 level yaitu 60, 90, 120, 150, dan 180 menit.  Hasil pengujian kadar lemak dalam eksrak alga ini didapatkan bahwa kandungan lemak hasil ekstrak tanpa menggunakan gelombang ultrasonic terbesar adalah pada lama ekstraksi 3 jam yaitu sebesar 0.655%. Sedangkan kandungan lemak pada ektrak dengan ultrasonic yang tertinggi adalah pada lama ekstraksi 2 jam yaitu 0.545%. Kata kunci : Ekstraksi, Clorella Sp., Metode Osmotik, Gelombang Ultrasonik
Rancang Bangun Mesin Pemarut Dan Pemeras Santan Kelapa Portable Model Kontinyu Dwi Lestari; Bambang Susilo; Rini Yulianingsih
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.616 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun pemarut dan pemeras santan kelapa portable model continue bertenaga gerak motor listrik, mengetahui sistem kerja dengan uji coba dan identifikasi tingkat kegagalan perancangan serta menghitung tingkat efisiensi dengan perbandingan metode manual. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian rancang bangun mesin pemarut dan pemeras santan kelapa portable model continue ini adalah metode empirik, yaitu pengambilan data dari sumber studi pustaka lalu mengaplikasikanya dalam satu permodelan dimensi dengan perencanaan dan perhitungan yang diwujudkan dalam satu bentuk nyata berupa mesin pemarut dan pemeras santan kelapa portable model continue tersebut. Untuk mengetahui besar kapasitas mesin dibutuhkan pengulangan beberapa kali dengan pengambilan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit sampai 60 menit. Hasil penelitian dibedakan menjadi dua sesuai parameter penelitian, yaitu santan dan ampas. Rancangan mengalami beberapa kali perubahan design dan ukuran komponenya, hal ini untuk mendapatkan hasil yang mendekati sempurna. Hasil pengujian tertinggi terjadi pada waktu 10 menit yaitu, santan 110 gr, dan ampas 220 gr. sedangkan pada pengujian mulai 25 menit hingga 60 menit tidak menghasilkan santan. Hal ini dikarenakan mesin mengalami eror.
Rancang Bangun Alat Pengukur Kepadatan Mikroalga Chlorella sp. dengan Menggunakan Sensor Fotodioda dan Mikrokontroler ATMega 16 Andri Wardhani; Bambang Susilo; Rini Yulianingsih
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.467 KB)

Abstract

Chlorella sp. merupakan salah satu jenis mikroalga yang banyak dimanfaatkan dan berpotensi dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah sebagai sumber energi alternatif dengan mengkonversi kandungan lipid ke dalam biomassa. Mikroalga Chlorella sp. dapat dianalisis kepadatannya dengan menggunakan hemositometer dan mikroskop. Perhitungan kepadatan mikroalga dilakukan secara manual agar terjaga ketelitiannya dan cukup sulit jika dilakukan berulang kali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang alat pengukur kepadatan mikroalga dan mengetahui tingkat pertumbuhan mikroalga Chlorella sp. secara kontinyu melalui fotobioreaktor tipe vertikal dengan penambahan alat pengukur kepadatan menggunakan sensor fotodioda dan mikrokontroler ATMega 16. Pengambilan data kepadatan mikroalga dilakukan dengan menggunakan Metode MK* Aliran Mengalir dan MK* Aliran Terhenti pada waktu yang telah ditentukan (jam 09.00, 12.00, dan 15.00 WIB) dengan 10x pengulangan dalam pengambilan data. Hasil dari perbandingan Metode MK*(mikrokontroler + sensor fotodioda) Aliran Mengalir dengan MH*(mikroskop+hemositometer) menunjukkan tingkat keakuratan alat pengukur kepadatan mikroalga ini masih 72%, dimana masih terdapat trend error 28%. Sedangkan hasil perbandingan dari Metode MK* Aliran Terhenti menunjukkan nilai trend error 40% dan masih jauh dari tingkat keakuratan. Perbandingan hasil Metode MK* Aliran Mengalir dengan Metode MK* Aliran Terhenti menunjukkan nilai trend error hanya 4%. Kata Kunci : Mikroalga, Chlorella sp., Fotodioda, MK*