Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Validasi Kuesioner Pengetahuan Anemia dan Suplemen Zat Besi Pada Ibu Hamil Susan Fitria Candradewi; Ginanjar Zukhruf Saputri; Adnan Adnan
Jurnal Pharmascience Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v7i1.8069

Abstract

ABSTRAK Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah dalam kehamilan. Data WHO pada tahun 2001 menunjukkan bahwa lebih dari 50 % wanita hamil mengalami anemia. Anemia pada kehamilan merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin kurang dari 11 mg/dL. Prevalensi anemia di Indoensia cukup tinggi yaitu sebesar 50-63%, sedangkan prevalensi di DI Yogyakarta adalah 14,32%.  Penelitian mengenai pengetahuan ibu hamil terkait kondisi kehamilannya di Selangor  diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil pada kategori baik, namun sebagian besar dari subyek memiliki penegtahuan yang rendah terkait suplemen zat besi. Instrumen penelitian mengenai pengetahuan dan suplemen zat besi yang tervalidasi di Indonesia masih belum ada, sehingga data pengetahuan ibu hamil mengenai kehamilan dan suplemen zat besi masih sangat kurang. Metode dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengembangan instrumen penelitian (kuesioner) yang dilakukan validasi oleh tiga orang ahli di bidangnya masing-masing (validasi konten). Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pilot test untuk mengetahui masukan maupun umpan balik dari subyek terkait kesalahan dan item pertanyaan yang membingungkan. Pilot test juga digunakan untuk mengukur waktu pengisian kuesioner. Langkah terakhir adalah melakukan validasi construct yang dilakukan pada 49 subyek penelitian. Analisis statistik menggunakan pearson correlation  dan cronbach alpha digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas kuesioner. Subyek penelitian dalam validasi ini adalah sebanyak 49 pasien hamil yang mendapatkan suplemen zat besi dan atau asam folat di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada periode Agustus sampai dengan September 2019. Berdasarkan hasil Uji validitas terhadap 15 item pertanyaan diperoleh 2 item pertanyaan yang tidak valid, selanjutnya item pertanyaan dihapus dan dilakukan validasi ulang dan diperoleh hasil valid dengan nilai koefisien pearson correlation ditasa nilai r tabel. Hasil uji reliabilitas menggunakan cronbach alpa diperoleh semua item pertanyaan memiliki nilai cronbach alpa diatas 0,6 sehingga dinyatakan reliabel. Kata Kunci: Validasi, pengetahuan, ibu hamil, suplemen zat besi     ABSTRACT Anemia in pregnancy is one of the problems in pregnancy. WHO data in 2001 showed that more than 50% of pregnant women had anemia. Anemia in pregnancy is a condition where the hemoglobin level is less than 11 mg / dL. The prevalence of anemia in Indonesia is quite high at 50-63%, while the prevalence in DI Yogyakarta is 14.32%. Research on the knowledge of pregnant women regarding their pregnancy conditions in Selangor shows that the knowledge of pregnant women is in the good category, but most of the subjects have low knowledge regarding iron supplementation. Research instruments on validated knowledge and supplementation of iron in Indonesia still do not exist, so data on knowledge of pregnant women regarding pregnancy and iron supplements is still lacking. The method in this study was to develop a research instrument (questionnaire) which was validated by three experts in their respective fields (content validation). The next step is to conduct a pilot test to find out input and feedback from subjects related to errors and confusing question items. Pilot tests are also used to measure the time to fill out the questionnaire. The final step is to construct validation conducted on 49 research subjects. Statistical analysis using Pearson correlation and Cronbach alpha was used to measure the validity and reliability of the questionnaire. Research subjects in this validation were 49 pregnant patients who received iron supplements and / or folic acid at PKU Muhammadiyah Gamping Hospital in the period of August to September 2019. Based on the results of the validity test of 15 question items, there were 2 items that were invalid, further items questions were deleted and re-validated and valid results obtained with the Pearson correlation coefficient ditasa r table values. The reliability test results using Cronbach Alpha are obtained all questions items have a Cronbach Alpha value above 0.6 so that it is declared reliable. Keywords:validation, knowledge, pregnant women, iron suplements
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMPSIA BERAT RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PERIODE JANUARI-DESEMBER 2015 Ulfah Nurul Qoyimah; Adnan Adnan
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.421 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i2.49

Abstract

Preeklampsia merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh ibu hamil dengan kehamilan lebih dari 20 minggu disertai proteinuria dan merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetrik. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran antihipertensi yang digunakan pada pasien preeklampsia berat  dan untuk mengetahui ketepatan antihipertensi preeklampsia berat rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Bantul Periode Januari–Desember 2015 ditinjau dari aspek tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien dan tepat dosis dengan standar acuan JNC VII.Jenis penelitian ini adalah penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian non eksperimental. Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Subjek penelitian yang digunakan adalah pasien preeklampsia berat rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Bantul Periode Januari–Desember 2015 dan menggunakan terapi antihipertensi serta memenuhi kriteria.Pada penelitian ini pasien preeklampsia berat pada ibu hamil di RS PKU Muhammadiyah Bantul mendapatkan terapi antihipertensi nifedipin sebanyak 17 pasien (100%). Hasil analisis penggunaan obat antihipertensi dari 17 pasien preeklampsia berat di Instalasi Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Bantul periode Januari–Desember 2015 dianalisis dengan standar acuan JNC VII, didapatkan 100% tepat indikasi, 100% tepat obat, 100% tepat pasien,dan 100% tepat dosis.Kesimpulan evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien preeklampsia berat rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Bantul periode Januari-Desember 2015 yang paling banyak diberikan yaitu  nifedipin, dengan tepat indikasi 100%, tepat obat 100%, tepat pasien 100%, dan tepat dosis 100%.
PROFIL URINALISIS PENGGUNAAN IMUNAX PADA PASIEN DIABETES MELITUS (DM) RAWAT JALAN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Adnan Adnan; Lolita Lolita
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2018): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.996 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v3i1.138

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi, maupun resistensi dari insulin. Hiperglikemik kronik dan gangguan metabolik DM lainnya akan menyebabkan kerusakan jaringan dan organ, seperti mata, ginjal dan sistem vaskuler. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa imunax (MBJH : Minyak atsiri biji jintan hitam) mempunyai manfaat untuk anti DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran urinalisis dan proteinuria pada pasien DM yang mendapatkan imunax. Desain penelitian adalah randomized controlled trial. MBJH diberikan dalam 2 peringkat dosis yaitu  2x1 soft capsul dan 2x2 soft capsul dberikan selama 20 hari pada subjek.  Pengambilan data urin dilakukan sebelum dan sesudah pemberian sediaan imunax.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan dan jenis terapi yang digunakan tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap karakteristik dan jenis terapi yang digunakan oleh subjek penelitian (pasien resiko sindrom metabolik) antar kelompok perlakuan maupun kelompok placebo. Hasil uji urinalisis diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan gambaran urinalisis pada ketiga kelompok.Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan (p value >0,05) pemberian imunax (MBJH) terhadap profil urinalisis pada pasien resiko sindrom metabolik, baik pada dosis 2x1, 2x2, dan kelompok kontrol.
Pengaruh Pemberian Patient Information Leaflet (PIL) dan SMS Motivasi Terhadap Pengetahuan, Persepsi, dan Kepatuhan Pasien Hamil di Pelayanan Primer Susan Fitria Candradewi; Ginanjar Zukhruf Saputri; Adnan Adnan; Dyah Purmi Ta Arum; Herlanisa Yuliana
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 19 No 2 (2021): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v19i2.937

Abstract

Based on data from WHO (World Health Organization), it is estimated that 41.8% of anemia occurs in pregnant women, with the highest prevalence rate of 61.3% in Africa and 52.5% in Asia. Pharmacist interventions have shown a positive effect in improving therapeutic adherence to hypertensive patients, as well as diabetes mellitus who routinely taking the drugs. The aim of the study was to know effect of giving patient information leaflet (PIL) along with motivational SMS on knowledge, perception, and compliance of pregnant patients in primary care. This study used a quasi-experimental method with pre-post design for two groups, the control group who received the Patient Information leaflet (PIL) and the intervention group who received the Patient Information leaflet (PIL) and motivational SMS from the researcher. Statistical analysis using SPSS with paired t test was used to determine differences in knowledge, perceptions and patient compliance before and after the intervention. Respondents who met the inclusion and exclusion criteria in this study were 74 patients. In the control group the mean score showed a significant difference was the knowledge of iron supplementation with p value= 0.001. Whereas in the treatment group, the mean score showed a significantly different were knowledge of iron supplementation and patient compliance with p values ​​were 0.002 and 0.001.
ANALISIS HUBUNGAN TERAPI ANTIHIPERLIPIDEMIA SEBAGAI PENCEGAHAN SEKUNDER TERHADAP SERANGAN ULANG PADA PASIEN STROKE ISKEMIK : ANALYSIS OF THE CORRELATION OF ANTI HYPERLIPIDEMIA THERAPY AS A SECONDARY PREVENTION OF ISCHEMIC STROKE RECURRENT IN ISCHEMIC STROKE PATIENTS Debby Anggita; Adnan
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.350

Abstract

Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak yang disebabkan oleh tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. Salah satu faktor resiko terjadinya stroke adalah dislipidemia, setiap tahun angka kejadian dislipidemia sendiri semakin meningkat. Stroke memiliki kemungkinan serangan ulang sampai 9 kali. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan penggunaan obat antihiperlipidemia terhadap kejadian serangan ulang pada pasien stroke iskemik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studi cohort retrospektif. Subjek penelitian adalah pasien dengan stroke iskemik di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi yaitu Pasien dengan diagnosis stroke iskemik dengan ICD-10 kode 163,9 (infark/stroke serebral); mendapatkan terapi antihiperlipidemia dan yang tidak mendapatkan terapi antihiperlipidemia; data rekam medis yang lengkap. Untuk kriteria esklusi yaitu pasien yang meninggal setelah serangan stroke pertama atau meninggal selama periode penelitian. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik simple random sampling. Analisis data yang dilakukan adalah bivariate dengan menggunakan Uji Chi-Square. Ada 201 sampel yang digunakan, terdiri dari 91 pasien kelompok perlakukan dan 110 pasien kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan terdapat 73 Pasien yang tidak mengalami stroke berulang dan 18 Pasien yang mengalami stroke berulang. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 95 pasien tidak mengalami stroke berulang dan 15 pasien mengalami stroke berulang. Hasil penelitian diperoleh nilai RR sebesar 0,929 (95% CI; 0,819-1,054) dengan nilai p= 0,327. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan terapi antihiperlipidemia sebagai terapi sekunder pencegahan serangan ulang pada pasien stroke iskemik.
PROFIL TERAPI ANTIANEMIA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL PERIODE TAHUN 2020 Adnan Adnan; Anzili Winda Nur Azizah
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 6 No 2 (2023): March
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia dapat terjadi pada pasien yang menderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK). 80-90% pasien PGK yang menjalani hemodialisis (PGK-HD) mengalami anemia yang disebabkan terjadinya penurunan kapasitas produksi eritropoietin. Terdapat beberapa macam terapi anemia yang bisa digunakan untuk terapi, seperti eritropoiesis stimulating agent (ESA), asam folat, zat besi dan Vitamin B12. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui profil terapi antianemia pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Jenis penelitian adalah observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif menggunakan data rekam medis. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive samplingdengan kriteria inklusi adalah pasien PGK dengan hemodialisis, dengan atau tanpa komplikasi, mendapat terapi antianemia, dan usia di atas sama dengan 17 tahun. populasi yang digunakan adalah rekam medis pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode tahun 2020. Terdapat 82 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dengan distribusi terbanyak untuk usia 55-64 tahun sebanyak 37 (45,1%), jenis kelamin laki-laki laki-laki sebanyak 56 (68,3%), penyakit penyerta hipertensi sebanyak 34 (41,5%), frekuensi hemodialisis 2 kali seminggu sebanyak 53 (64,6%), terapi asam folat tunggal sebanyak 39 (47,6%), terapi kombinasi Asam Folat dan Transfusi PRC sebanyak 17 (20,7%). Kesimpulan dari penelitian ini terapi yang paling banyak digunakan adalah terapi asam folat tunggal sebagai antianemia. Kata kunci: Anemia pada PGK, Terapi Anemia, Hemodialisis
PROFILE AND CLINICAL OUTCOMES OF DRUG THERAPY FOR SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS PATIENTS IN YOGYAKARTA HEALTH SERVICES Adnan Adnan; Vivi Alna Nur Afriani
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 23, No 1 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v23i1.1305

Abstract

Lupus Eritematosus Sistemik (SLE) adalah kelainan autoimun yang menyebabkan peradangan kronis. Penyebab SLE adalah jaringan sehat yang diserang oleh sistem imun tubuh. Gejala pada SLE bermacam-macam karena didasarkan pada organ yang diserang oleh autoantibodi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan dan hasil klinis pada pasien SLE. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif, dengan menggunakan data retrospektif dari rekam medis pasien SLE rawat jalan dan rawat inap di RS Panti Rapih Yogyakarta. Profil data pengobatan dan hasil klinis diterapkan secara deskriptif. Pasien SLE berjumlah 20 orang, 18 perempuan (90%) dan dua laki-laki (10%). Usia 20-59 tahun 19 pasien (95%), ≥ 60 tahun 1 pasien (5%). Penyakit penyertanya adalah gangguan ginjal sebanyak 10 pasien (50%) dan gangguan pernafasan sebanyak 8 pasien (40%). Terapi obat SLE yang diterima adalah kortikosteroid sebanyak 15 orang (75%), imunosupresan sebanyak 12 orang (60%), NSAID sebanyak 10 orang (50%), dan obat antimalaria sebanyak lima orang (25%). Pasien mengalami penurunan skala nyeri sebanyak tujuh orang (35%), gejala remisi dan keluhan 5 (25%), penurunan nyeri dan remisi 4 (20%), dan tidak ada hasil klinis 4 (20%). Berdasarkan usia, yang paling dominan adalah usia dewasa (20-59 tahun), dan perempuan paling banyak menderita SLE; penyakit penyerta terbanyak adalah gangguan ginjal, dan obat yang paling banyak diterima pasien SLE adalah kortikosteroid. Hasil pencapaian klinis adalah pengurangan rasa sakit dan remisi.
MISSENSE MUTATIONS IN THE IRAK1 GENE ARE ASSOCIATED WITH AN INCREASED RISK OF SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS Adnan Adnan; Dyah Aryani Perwitasari; Rita Maliza; Nanik Sulistyani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i1.1073

Abstract

Single nucleotide polymorphisms (SNPs) are the most common form of genetic variation in humans. Missense SNPs can change protein structure and function. This study aimed to determine missense SNPs of the IRAK1 gene that can affect the amino acid sequence and lead to changes in protein structure and function, as well as their relationship as a risk factor for SLE. In this in silico method, several bioinformatics tools have been used to identify missense SNPs, including their properties and impacts, as well as their interaction networks with proteins. The tools used were PolyPhenv2, SIFT, PhD-SNP, PROVEAN, SNAP, Panthers, I-Mutant 3.0, and GeneMania. Four missense SNPs, rs11465830, rs1059702, rs1059703, and 10127175, were obtained from the NCBI SNP database. The SIFT test results showed that all the SNPs were tolerant. In the test results obtained using PolyPhen, the four SNPs were benign. The results of the probe test indicated that the four SNPs were neutral. When tested with SNAP, one SNP was neutral, and three others had an impact. In the PhD-SNP test, all SNPs were neutral. In the panther test, all SNPs were benign. The I-mutant assay showed that the four SNPs could decrease protein stability. Tests with GeneMania have reported that most interactions between genes were between IRAK1 and MYD88, and physical interactions were the most dominant form of interaction. Conclusion. rs10127175, rs11465830, rs1059702, and rs1059703 are missense SNPs in IRAK1, which can disrupt protein stability and be a risk factor for SLE. Keywords: IRAK1, SNP, Missense, Systemic Lupus Erythematosus