Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Differences in learners’ critical thinking by ability level in conventional, NHT, PBL, and integrated NHT-PBL classrooms Muhammad Rijal; Ajeng Gelora Mastuti; Dian Safitri; Suhaedir Bachtiar; Salma Samputri
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 10, No 4: December 2021
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v10i4.21408

Abstract

This study aimed to analyze the effect of conventional, Problem-Based Learning (PBL), Numbered-Head Together (NHT), and integrated PBL-NHT learning models on the low- and high-ability students’ critical thinking. This quasi-experimental study used a pretest-post-test nonequivalent control group design with a four-by-two factorial pattern. The analysis results showed that learners’ critical thinking was impacted by learning models implemented in the classroom and influenced by the interaction between the learning models and learners’ academic abilities. There was no difference in critical thinking among low-ability students who were taught with PBL, conventional, and integrated PBL-NHT, but a difference was found in students taught using NHT. There was no difference in critical thinking between high-ability students taught with conventional and NHT instruction, but there was a difference between students taught with PBL and integrated PBL-NHT instruction. To foster critical thinking, pupils with low academic ability should be taught using NHT, whereas those with high academic ability should be taught using PBL or an integrated PBL-NHT approach.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT Suhaedir Bachtiar; Muhammad Rijal; Dian Safitri
BIOSEL (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2017): BIOSEL (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan Pendidikan
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.95 KB) | DOI: 10.33477/bs.v6i1.133

Abstract

REBOISASI SEBAGAI PENANGANAN DAMPAK ABRASI AKIBAT PEMBUKAAN TAMBAK GARAM DI PALLENGU KAB JENEPONTO Wira Yustika Rukman; Dian Safitri; Rahmatia Thahir; Nurul Magfirah
ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 2, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.922 KB) | DOI: 10.31002/abdipraja.v2i1.3638

Abstract

Masyarakat di Kelurahan Pallengu Kabupaten Jeneponto sebagian besar memilik memiliki matapencaharian sebagai petani garam, Untuk mendapatkan garam, maka diperlukan tambak. Dalam membuat tambak garam masyarakat harus membabat hutan mangrove yang dialih fungsikan menjadi tambak. Penebangan mangrove untuk pembukaan lahan tambak garam dapat menyebabkan terjadinya abrasi pantai. Hasil wawancara dengan kepala lingkungan kelurahan Pallengu dan beberapa orang petani garam diperoleh informasi bahwa petani belum mengetahu dampak dari penebangan mangrove untuk pembukaan lahan tambak garam. Lokasi pengabdian adalah pesisir pantai di Kelurahan Pallengu Kabupaten Jeneponto. Metode pengabdian dilakukan dengan tiga langkah yaitu pengamatan lapangan dan wawancara dengan kappa lingkungan dan ketua kelompok petani garam untuk mencari faktor-faktor penyebab abrasi pantai, wawancara dengan masyarakat pesisir untuk mengetahui persepsi terhadap hutan mangrove, dan penyuluhan dan reboisasi sebagai penanganan dampak abrasi. Pendampingan reboisasi sebagai penanganan dampak abrasi akibat pembukaan tambak garam di Pellengu Kabupaten Jeneponto berjalan dengan baik dan para peserta petani garam sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan dan pendampingan dari awal sampai akhir kegiatan. Para peserta mendapatkan pengetahuan baru dalam melakukan reboisasi sebagai salah satu cara dalam mengatasi dampak abrasi pantai. Setelah mereka mengetahui bahaya pembukaan lahan tambak garam dengan melakukan penebangan mangrove, mereka tidak mau lagi melakukan hal tersebut. Justru para petani sepakat untuk melakukan reboisasi pada daerah pesisir pantai yang berpotensi terjadi abrasi.
Workshop Pengembangan Asesmen Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA Dian Safitri; Wira Yustika Rukman; Muhammad Wajdi
ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/abdipraja.v3i1.5507

Abstract

Jeneponto merupakan salah satu Kabupaten yang ada di provinsi Sulawesi Selatan, dengan jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) 75 yang terdiri dari 65 SMP Negeri dan 10 SMP Swasta yang tersebar di 11 kecamatan. Berdasarkan hasil survei dengan menggunakan angket dan wawancara dengan guru-guru IPA pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) gugus Binamu-Turatea diperoleh informasi bahwa guru-guru IPA belum pernah mengikuti pelatihan maupun workshop tentang bagaimana mengembangkan dan memberdayakan asesmen keterampilan berpikir tingkat tinggi. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah belum pernah mengikuti dan mendapatkan materi tentang bagaimana mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga belum mengetahui pentingnya keterampilan berpikir tingkat tinggi diberdayakan untuk siswa SMP, belum mengetahui seperti apa asesmen keterampilan berpikir tingkat tinggi, belum mengetahui manfaat asesmen keterampilan berpikir tingkat tinggi, belum mampu menyusun asesmen keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan belum mengetahui bentuk asesmen keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pengabdian yang dilakukan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra MGMP IPA gugus Binamu-Turatea. Solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian kepada mitra untuk mengatasi masalah yang dihadapi berupa workshop pengembangan asesmen keterampilan berpikir tingkat tinggi. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan menggunakan model pembelajaran Technology, Paedagogy, and Contet Knowledge (TPACK) yang merupakan model yang digunakan dalam workshop dan dilanjutkan dengan daring. Model TPACK terdiri dari 4 langkah yaitu: Pemahaman (P) observasi-instruksi (O), latihan instruksi (L), refleksi (R). Hasil kegiatan adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan guru IPA dalam mengembangkan asesmen keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti asesmen keterampian berpikir kritis, berpikir kreatis, pemecahan masalah dan metakognitif. Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini berupa publikasi ilmiah pada jurnal ABDPRAJA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Peningkatan Motivasi Belajar dengan Menggunakan Metode Discovery pada Materi Sistem Pencernaan Siswa Kelas XI MA Madani Alauddin Dian Safitri
Science Education and Learning Journal Vol 1 No 1 (2021): Sciences Education and Learning (SCEDULE) Journal
Publisher : LPPM Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.808 KB) | DOI: 10.54339/scedule.v1i1.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar biologi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran discovery pada materi sistem pencernaan siswa kelas XI MA Madani Alauddin . Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan di MA Madani Alauddin dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA1 pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 20 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi siswa. Teknik pengumpulan data meliputi angket motivasi belajar yang dianalisis secara kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Discovery dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan nilai rata-rata siklus I sebesar 73,92 dan pada siklus II meningkat menjadi 84,96. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu metode pembelajaran discovery dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas XI MA Madani Alauddin.
Plant Height, Number Of Leaves, And Flowers Of Tomato (Solanum lycopersicum L) After The Application Of Eco-Enzyme From Nutmeg Leaf Waste Muhammad Rijal; Sulastri Sulastri; Laila Sahubauwa; Dian Safitri; Salma Samputri; Adriana Hiariej; La Ridwan
JURNAL BIOEDUKASI Vol 8, No 1: Jurnal Bioedukasi Edisi April 2025
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/bioedu.v8i1.9678

Abstract

Eco-enzyme is a liquid fertilizer resulting from the fermentation of organic waste such as fruit and vegetable pulp, sugar and water in the manufacturing process which is quite long, around 3 months. The eco-enzyme solution is dark brown and has a strong sweet and sour fermentation aroma. Eco-enzyme contain various types of enzymes such as protease, lipase, and amylase which are very beneficial for plants and contain many microorganisms. This type of research is quantitative with a field experiment approach, which was carried out on August 19-November 27, 2024 which is located next to the IAIN Ambon Student Center building. The object of this research is tomato fruit plants that are given different concentrations of eco-enzyme. The research design used is a randomized block design consisting of 5 treatments and 4 groups so that the number of observation units is 20 units. The results showed that the provision of eco-enzyme with different concentrations (100%, 80%, 60%, 40%, 20%) was significant to the increase in plant height, number of leaves and number of flowers. In the provision of eco-enzyme concentration of 20%, the average increase in plant height was 53.25 cm, the average increase in the number of leaves was 13 strands, the average increase in the number of flowers was 3.25 buds. The difference test for each treatment using HSD-Tukey showed that the treatment of eco-enzyme concentration 20% (K5) was better than the other treatments.