Articles
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII
Wagimun Wagimun;
Lestariningsih Lestariningsih
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : STKIP PGRI SIDOARJO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan bertujuan untuk menganalisis bagaimana kevalidan dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Efektivitas pembelajaran yang meliputi: aktivitas siswa, respons dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan dengan pendekatan Pendidikan Matematika Reakistik Indonesia (PMRI) pada materi bangun ruang sisi datar. Perangkat pembelajaran ini menggunakan model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel yang dimodifikasi terdiri dari 4 tahap. Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan dan tahap penyebaran. Namun pengembangan perangkat dalam penelitian ini dibatasi hingga tahap pengembangan saja. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan hanya lembar kerja siswa (LKS). Kata Kunci : Lembar Kerja Siswa (LKS), PMRI
PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PENGAJUAN SOAL (PROBLEM POSING) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
Ellys Faridatul Lailiyah;
Lestariningsih Lestariningsih
Jurnal Pendidikan Matematika RAFA Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika RAFA
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika UIN Raden Fatah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19109/jpmrafa.v4i1.2485
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil proses berpikir siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam pengajuan soal (problem posing) pada materi prisma. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan Kemampuan Matematika Tinggi (KMT) bisa melewati semua indikator pada tahap proses berpikir yaitu menerima informasi, mengkode informasi, menyimpan informasi, dan memanggil kembali informasi. Sedangkan untuk subjek dengan Kemampuan Matematika Sedang (KMS) sudah bisa melewati tahap menerima informasi, tetapi pada tahap mengode informasi ada indikator yang belum tercapai yaitu memaknai informasi yang diberikan. Pada tahap menyimpan informasi subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, kemudian pada tahap memanggil kembali informasi subjek bisa mencapai semua indikator tetapi soal yang dibuat kurang tepat. Kemudian subjek dengan Kemampuan Matematika Rendah (KMR) pada tahap menerima informasi sudah bisa tercapai tetapi subjek kurang tepat dalam menjelaskan informasi dan petunjuk yang ada pada tugas. Pada tahap mengode informasi hanya ada dua indikator yang bisa tercapai yaitu menjelaskan apa yang diketahui dan berimajinasi. Pada tahap menyimpan informasi subjek menyampaikan informasi ke memori dengan cara mengingat-ingat, dan pada tahap memanggil kembali informasi semua indikator sudah tercapai tetapi kurang tepat ketika menjelaskan soal dan jawaban yang subjek buat.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Ceramah pada Materi Barisan Aritmatika
Nafi' Ulil Amri;
Lestariningsih Lestariningsih
Jurnal Pendidikan Matematika RAFA Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika RAFA
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika UIN Raden Fatah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19109/jpmrafa.v4i2.2774
Abstract The objective this paper is to know a significance difference in the students’ test scores between the students who are taught using problem based learning and those who are taught by using direct instruction. This research was the experimental research. The subjects of the study were X MP 1 as the experimental class and X TI 1 as the controlled class. The subject was chosen randomly. The result of the study showed that there was a significance difference in the students’ test scores between the students who are taught using problem based learning and those who are taught using lecture method in the materials of arithmetic sequence. This was proven by the results of Independent Sample T-test which showed that the sig (2-tailed) value was 0.035 which was lower than α = 0.05. This means that there is a significance difference in the students’ reading test scores between the students who are taught using problem based learning and those who are taught using lecture method in the materials. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran metode ceramah pada materi barisan aritmatika. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X MP 1 (kelas eksperimen) dan X TI 1 (kelas kontrol) sebagai sampel penelitian. Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara acak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari adanya penerapan pembelajaran berbasis masalah di kelas eksperimen dan penerapan pembelajaran cerama di kelas kontrol pada materi barisan aritmatika. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil uji Independent Sample T-test dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0.035 dimana nilai tersebut kurang dari α = 0.05. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan dari kedua kelas pada materi barisan aritmatika.
Analisis Kesalahan Peserta Didik dengan Gaya Kognitif Field Independent dalam Menyelesaikan Soal Cerita SPLTV
Zumrotul Auliya;
Lestariningsih Lestariningsih
Jurnal Pendidikan Matematika RAFA Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Matematika RAFA
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika UIN Raden Fatah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19109/jpmrafa.v6i2.6445
The purpose of this research is to describe the results of the error analysis of students with a field-independent cognitive style in solving word problems about a system of linear equations with three variables. This research used a qualitative descriptive study. Determining the subject based on acquisition test results about the GEFT were awarded to 36 students to differentiate types of cognitive styles of learners and the acquisition of the problems and the causes of errors natural completing word problems. The subjects used in this research were 2 students who had a field-independent cognitive style with 13 to 15 GEFT test scores and had the SPLTV story question completion results which researchers considered to have errors that needed to be discussed in this research. The research result showed the location of the error encountered in modeling the context of a given story problem. Besides, the type of error committed in calculating with the appropriate method. Meanwhile, the factors causing the errors found were students' lack of understanding in the context of the questions.
INVESTIGATING THE ACT OF DESIGN IN DISCHARGE CONCEPT USING PMRI
Lestariningsih Lestariningsih;
Muhammad Anwar;
Agus Mulyanto Setiawan
Journal on Mathematics Education Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (541.576 KB)
|
DOI: 10.22342/jme.6.2.2164.129-138
The goal of this research is to investigate the act of design in discharge concept using Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) approach with Lapindo's Mud phenomenon as a context. Design research was chosen as method used in this research that consist of three phases, namely preparing for the experiment, teaching experiment, and retrospective analysis. Based on the result of investigating from findings and the data obtained in this research, it can be concluded that the use of instructional design using PMRI can support students' understanding in learning the concept of discharge. Observing activities Lapindo mud photos, watching videos Lapindo mud, observing miniature discharge of Lapindo mud, volume of water and time of data collection are needed, and finding discharge of Lapindo mud are conducted in this research.
Pengembangan Soal Literasi Matematis untuk Mendukung Matematisasi Mahasiswa Calon Guru
Lestariningsih Lestariningsih;
Moch. Lutfianto
Jurnal Elemen Vol 7, No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Hamzanwadi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29408/jel.v7i1.3003
Mathematisation ability of prospective teachers that was low in solving mathematical literacy problems needs serious attention. Therefore, to help prospective teachers do mathematization, they were employed by giving mathematical literacy problems. This study aims to produce mathematical literacy problems that were valid, practical, and have potential effects on the mathematization ability of prospective teacher students. The study was conducted using a design research type development study. Thirty students of prospective teachers in a private university in Sidoarjo became the subjects. Mathematical literacy problems’ qualities from this research should support prospective mathematics teachers in categorizing horizontal and verticalization activities. In addition, the problems were designed using the Program for International Student Assessment (PISA) framework with the Indonesian context. The results suggested that the developed mathematical literacy problems could be categorized valid based on validators’ evaluation, practically based on the small group phase results, and have the potential effects were assessed from the results of student tests handed in field test phase using mathematical literacy problems. The test results showed that 78% of prospective mathematics teachers were in the good category of mathematization ability after using the developed problems. The developed mathematical literacy problem has a potential effect so that it can be used as an alternative question in lecturing higher education activities to support the mathematics of prospective teacher students.
Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Perbandingan Trigonometri
Viky Herlina Wati;
Lestariningsih Lestariningsih;
Risdiana Chandra Dhewy
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 5 No. 2 (2022): JRPIPM APRIL 2022 VOLUME 5 NOMOR 2
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jrpipm.v5n2.p180-192
Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang membimbing siswa untuk terampil dan mandiri dalam menyelesaikan masalah melalui proyek nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada materi perbandingan trigonometri. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 32 siswa kelas X IPS-3 SMA Walisongo Gempol yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Rancangan penelitian ini menggunakan one-shot case study, karena dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelas yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek. Adapun instrumen pada penelitian ini yakni: 1) lembar observasi aktivitas guru 2) lembar observasi aktivitas siswa 3) lembar soal tes hasil belajar 4) lembar angket respons siswa. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa aktivitas guru memperoleh skor 3,8 sehingga dapat dikatakan sangat baik, aktivitas siswa memperoleh persentase 61% sehingga dapat dikatakan aktif, ketuntasan pembelajaran secara klasikal memperoleh skor 84,375 sehingga dapat dikatakan berhasil, dan angket respons siswa pada setiap indikatornya secara keseluruhan mendapat respons kuat dan sangat kuat, sehingga respons siswa memperoleh respons yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi perbandingan trigonometri.
Profil Literasi Kuantitatif Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Tipe PISA Ditinjau dari Adversity Quotient
Nita Safitri Maulidah;
Lestariningsih Lestariningsih;
Risdiana Chandra Dhewy
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 4 No. 2 (2021): JRPIPM APRIL 2021 VOLUME 4 NOMOR 2
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jrpipm.v4n2.p117-131
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil literasi kuantitatif siswa SMA dalam menyelesaikan soal tipe PISA ditinjau dari Adversity Quotient. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini diawali dengan pemberian angket Adversity Respon Profile untuk mengetahui kategori Adversity Quotient. Kemudian setiap kategori Adversity Quotient dipilih satu siswa untuk diberi tes soal tipe PISA dan wawancara. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi teknik. Analisis data dalam penelitian ini meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan siswa SMA dengan kategori climber mempunyai literasi kuantitatif yang lebih baik daripada siswa SMA dengan kategori camper dan quitter. Siswa SMA dengan kategori camper mempunyai literasi kuantitatif yang lebih baik daripada siswa SMA dengan kategori quitter.
Jenis Proses Berpikir Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Literasi Matematis
Lestariningsih Lestariningsih;
Eni Nurhayati;
Cicinidia Cicinidia
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (447.568 KB)
|
DOI: 10.31980/mosharafa.v9i1.601
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis proses berpikir peserta didik dalam menyelesaikan soal literasi matematis berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X. Subjek penelitian ini adalah 2 peserta didik terdiri dari 1 peserta didik laki-laki dan 1 peserta didik perempuan yang berusia 15 tahun. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah soal literasi matematis dan pedoman wawancara untuk mendukung kegiatan think aloud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis proses berpikir kedua subjek penelitian termasuk proses berpikir konseptual. Subjek penelitian menyatakan aspek dalam soal menggunakan bahasa mereka sendiri atau mengubah ke dalam bentuk kalimat matematika, menyatakan aspek yang ditanya di dalam soal menggunakan bahasa sendiri atau mengubah ke dalam kalimat matematika, menyusun rencana penyelesaian, menuliskan langkah dalam menyelesaikan soal, dan mampu memperbaiki kekeliruan jawaban. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tidak ditemukan perbedaan yang besar antara laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan soal literasi matematis. Types of Students' Thinking Processes in Solving Mathematical Literacy Questions AbstractThis study aims to describe the types of students' thought processes in solving mathematical literacy problems based on gender. This research was conducted in class X. The subjects of this study were 2 students consisting of 1 male student and 1 female student who was 15 years old. The study was conducted using descriptive qualitative methods. The instrument used was a matter of mathematical literacy and interview guidelines to support think-aloud activities. The results showed that the types of thought processes of the two research subjects included conceptual thinking processes. Research subjects stated aspects of the problem using their language or changing it into mathematical sentences, stated aspects that were asked in the problem using their language or changed it into mathematical sentences, compiled a plan of completion, wrote the steps in solving the problem, and were able to correct the wrong answers. From the results of the study, it was found that there were no significant differences between men and women in solving mathematical literacy problems.
PROFIL PENYELESAIAN SOAL TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
Vina Budiarti;
Lestariningsih Lestariningsih
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1461.636 KB)
|
DOI: 10.31980/mosharafa.v7i2.30
AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan profil penyelesaian soal persamaan trigonometri siswa SMA kelas XI ditinjau dari kemampuan matematika. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wonoayu. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa kelas XI, yaitu: 1 siswa berkemampuan matematika tinggi, 1 siswa berkemampuan matematika sedang, dan 1 siswa berkemampuan matematika rendah. Instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian terdiri dari: 1. Tes kemampuan matematika untuk pemilihan subjek; 2. Tes menyelesaikan soal; 3. Wawancara yang diajukan pada masing-masing kategori siswa untuk mengetahui keabsahan dari jawaban yang telah dikerjakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: profil penyelesaian soal persamaan trigonometri siswa SMA kelas XI di SMA Negeri 1 Wonoayu ditinjau dari kemampuan matematikanya, siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi mampu menyelesaikan soal dengan memenuhi semua indikator secara keseluruhan, siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang belum mampu menyelesaikan soal dengan memenuhi semua indikator secara keseluruhan (siswa berkemampuan matematika sedang mampu memenuhi 5 indikator saja), siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah tidak mampu menyelesaikan soal dengan memenuhi semua indikator secara keseluruhan. AbstractThe purpose of this study was to describe the profile of problem solving in trigonometry equations of high school students of class XI based mathematics ability. This type of research is qualitative research. This research was conducted at SMA Negeri 1 Wonoayu. The subjects of this study are 3 students of class XI, namely: student with high mathematics ability, student with moderate mathematics ability, and student with low mathematics ability. The main instrument is the researchers and the supporting instruments used in the study consist of: 1. Mathematics ability test; 2. solving problem test; 3. Interview guideline. The results showed that profile of problem solving trigonometry equations of high school students of class XI in SMA Negeri 1 Wonoayu viewed from the mathematical ability, student who has high mathematics ability to solve the problem by fulfilling all the indicators as a whole, students who has moderate mathematics ability is not yet able to solve the problem by meeting all indicators overall (math-capable students are able to meet only 5 indicators), student who has low mathematics ability is not able to solve the problem by meeting all indicators overall.