Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

POLA KETAHANAN NASIONAL DALAM PERAYAAN ERAU PEMBENTUK KARAKTER BANGSA Ulum Janah; Rosdiana
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simbol Ketahanan Nasional dalam perayaan Erau merupakan bagian dari nilai-nilai yang terkandung dalam undang-undang di Kesultanan Kutai yaitu Panji Selaten dan Braja Niti. Dalam undang-undang tersebut, falsafah pancasila banyak termuat dan menjadi pedoman keberlangsungan hidup masyarakat di Tanah Kutai. Perayaan Erau salah satu aktivitas budaya yang banyak memperlihatkan bagaimana nilai-nilai pancasila sebagai ketahanan nasional dipertahankan. Melalui kajian Semiotika Peirce dan tambahan kajian Ketahanan Nasional, penelitian ini bertujuan untuk menelaah pola- pola ketahanan nasional dalam perayaan Erau. Semiotika Peirce digunakan untuk melihat simbol-simbol ketahanan nasional dalam beberapa rangkaian adat dalam perayaan Erau. Sementara itu, Ketahanan Nasional untuk melihat pola-pola atau bentuk-bentuk kegiatan yang menjadi aplikasi ketahanan nasional itu sendiri. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan Semiotika Peirce serta Hakekat Ketahanan nasional itu sendiri. Penelitian dilakukan langsung ke lapangan saat Erau. hasil yang didapat dalam perayaan Erau terdapat pola ketahanan nasional baik dari sosial budaya maupun pendidikan. Pola-pola tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sekitar dalam memotivasi terpeliharanya kebudayaan sebagai identitas serta bentuk filter bagi keberlanjutan suatu kelompok serta menjadi kesadaran penuh bagi keutuhan suatu bangsa.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN KORBAN PELECEHAN SEKSUAL DI TRANSPORTASI UMUM KOTA JAKARTA Rosdiana, Rosdiana; Alian, Andhika Crisna; Susanto, Adie
LEX SUPREMA Jurnal Ilmu hukum Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji perlindungan hukum terhadap perempuan korban pelecehan seksual di transportasi umum di Jakarta. Penelitian mengeksplorasi upaya perlindungan yang telah dilaksanakan dan mengidentifikasi hambatan yang dihadapi aparat penegak hukum. Hasil penelitian menunjukkan masih adanya tantangan signifikan dalam penerapan perlindungan hukum, meskipun Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual memberikan dasar hukum yang kuat. Hambatan seperti rendahnya kesadaran masyarakat dan kurangnya pelatihan bagi aparat penegak hukum menghambat penanganan kasus yang efektif. Untuk mengatasi hambatan tersebut, penelitian ini menyarankan penguatan kampanye sosialisasi mengenai hak dan perlindungan korban pelecehan seksual serta peningkatan pelatihan bagi aparat penegak hukum. Pelatihan yang lebih intensif akan membantu aparat penegak hukum menangani kasus dengan lebih baik dan responsif. Selain itu, kolaborasi yang lebih erat antara lembaga advokat, kepolisian, dan pengelola transportasi umum sangat penting untuk menciptakan sistem perlindungan yang komprehensif. Peningkatan teknologi keamanan seperti pemasangan lebih banyak CCTV dan pengembangan aplikasi pelaporan yang mudah digunakan oleh masyarakat juga diusulkan sebagai langkah preventif dan penanganan kasus yang lebih efektif. Kampanye yang lebih luas juga harus mencakup edukasi masyarakat mengenai hak-hak mereka dan bagaimana melaporkan insiden pelecehan. Diharapkan dengan langkah-langkah ini, tingkat pelaporan dapat meningkat dan korban merasa lebih aman dan didukung. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat perlindungan hukum bagi korban pelecehan seksual di transportasi umum, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna. Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Pelecehan Seksual, Transportasi Umum