Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Wacana Poligami dalam Penafsiran Al Qur’an Andy Hadiyanto
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penafsiran tentang poligami tidak terjadi secara monolitik. Hal itu merupakan konsekswensi logis dari sifat keterbukaan Al Qur’an dan iklim dialogis yang dikembangkannya. Pembacaan al Qur’an dan pemahaman terhadapnya selalu dipengaruhi oleh konteks psikologis, sosiologis, politis, dan budaya yang berlaku ketika proses pembacaan tersebut dilakukan. Pemaknaan sosiologis, politis, dan budaya yang berlaku ketika proses ayat poligami pada konteks masyarakat Arab abad ke-7 tentunya akan berbeda dengan pemaknaan masyarakat lainnya, apalagi di zaman yang berbeda. Bahkan orientasi pemikiran penafsirpun sangat menentukan corak pemaknaan (penafsiran) terhadap ayat tersebut. Sayid Qutb dan Thabathba’i merupakan dua tokoh tafsir yang hidup pada masa yang sama dan mewakili idiologi dan orientasi pemikiran yang berbeda. Perbedaan latar belakang ideologi/pemikiran kedua penafsir ini diduga membawa pada perbedaan cara pemahaman dan penyampaian surat an Nisaa’ ayat 2-3. Perbedaan tersebut nampak dalam uraian dan argumentasi yang dibangun oleh kedua penafsir ketika menjelaskan ayat 2-3 surat an Nisaa’ tersebut. Konstruksi teks yang mereka buat secara implisit mencerminkan latar belakang idiologis dan kepentingan mereka masing-masing. Kata kunci: Poligami dalam Al-Qur’an, Analisis Tematik, Tafsir Fii Zhilaal Al Qur’an
Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Mental Kerohanian Islam dalam Meningkatkan Etos Kerja Anggota TNI AD Rochmat Wahyu Sahbanj; Andy Hadiyanto; Ahmad Hakam
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this article is knowing how much evaluation about the implementation of spritual mental guidance of Islam in improving work ethic of TNI AD members in Korem 052 Tangerang. The spiritual mental guidance of Islam is an activity that do by each military headquarters that aims to increase the value of Islam into an TNI AD. However, Military Resort Command (Korem) 052 Tangerang is the largest headquarter that shades several Koramil located in Tangerang, North Jakarta and West Jakarta. The approach in this research using descriptive qualitative approach with the respondents are the bintal management (mental guidance) and some members of Korem 052 who are muslim. This research obtains some important points about evaluation of the implementation of spritual mental guidance of Islam in improving work ethic. Keywords : Islamic Guidence, Work Ethic, Komando Resort Militer (Korem) 052 Tangerang Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar evaluasi pelaksanaan bimbingan mental kerohanian Islam dalam meningkatkan etos kerja anggota TNI AD di Korem 052 Tangerang. Bimbingan mental kerohanian Islam adalah kegiatan yang dilakukan oleh tiap markas militer yang bertujuan untuk meningkatkan nilai nilai Islam kedalam diri seorang prajurit TNI AD. Sedangan Komando Resort Militer (Korem) 052 Tangerang adalah markas Terbesar yang menaungi beberapa koramil yang berada di Tangerang, Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan responden adalah para pengurus bintal (bimbingan mental) dan beberapa anggota Korem 052 yang beragama Islam. Penelitian ini menghasilkan beberapa poin penting mengenai evaluasi pelaksanaan bimbingan mental kerohanian Islam dalam peningkatan Etos Kerja. Kata Kunci: Bimbingan Mental Kerohanian Islam, Etos Kerja, Komando Resort Militer (Korem) 052 Tangerang.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TASAWUF DALAM MENCAPAI KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL DI PONDOK PESANTREN FAJAR DUNIA BOGOR Sari Narulita; Devi Kurniati; Andy Hadiyanto
Mozaic : Islam Nusantara Vol 7 No 1 (2021): Mozaic : Islam Nusantara
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdatul Ulama Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47776/mozaic.v7i1.173

Abstract

The modern world has been engulfed in a spiritual vacuum. Humans will not enjoy life if they cannot find the meaning of life, and it can only be obtained if humans have spirituality within themselves. As one of the disciplines of science in Islam, Sufism can answer the spiritual problems of modern humans. Islamic boarding schools are Islamic education institutions that still apply Sufism learning clearly in their curriculum. One of the pesantren that has emerged and made Sufism the primary plan or prior knowledge is Pondok Pesantren Fajar Dunia. This study aims to describe and analyze the effectiveness of Sufism learning in achieving emotional and spiritual intelligence at Pondok Pesantren Fajar Dunia. This study uses qualitative methods. The findings in this study indicate that the Sufism learning carried out at the Fajar Dunia Islamic Boarding School runs effectively. It refers to the indicators of achievement of the learning goals of Sufism, the learning management process of Tawasuf, the response of students to Sufism learning, and so the learning outcomes of students.
Moderasi Beragama Habib Utsman Bin Yahya dalam kitab Adabul Insan dan implikasinya pada pembelajaran PAI Siti Maria Ulfah; Andy Hadiyanto; Abdul Fadhil
Indonesian Journal of Islamic Religious Education Vol. 2 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Islamic Religious Education (INJIRE)
Publisher : ADPISI (Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Se-Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63243/cnkjq156

Abstract

This study aims to analyze and describe Habib Uthman bin Yahya's thoughts regarding religious moderation in aspects of non-violence (al-la 'Unf), culturally friendly (I'tiraf al 'urf), fair and upright (I'tidal), respecting the nation state. (Al-Muwathanah), exemplary (Qudwah) especially in the book Adabul Insan and its implications for learning Islamic Religious Education. This research is included in the type of qualitative research with a library research approach. Data collection techniques were carried out through literature studies and interviews. The data analysis in this study used the theory of religious moderation. The results showed that in the aspect of anti-violence (al-la 'Unf) religious moderation was shown by being gentle, not disturbing one another, helping each other without discrimination, empathizing, respecting each other and spreading love among human beings. Aspect (I'tiraf al 'urf) it is shown by understanding and acceptance of the existence of community culture, looking for a middle way between local customs and Islamic law, and respecting and appreciating the culture carried out by the local community. The I'tidal aspect is shown in the attitude of maintaining a balance between rights and obligations, acting fairly both in speech and deed, having a stand and being proportional in judging something. The Al-Muwathanah aspect is manifested in a responsible attitude as a citizen and not rebelling against a legitimate and just government. Whereas in the Qudwah aspect, it is shown by a creative, innovative, diligent, initiative, and maintaining trust. Habib Uthman bin Yahya's thought of religious moderation can be implied in PAI.
Pendampingan Memahami Kitab Mishbah Al-Zhalam Karya Ulama Betawi Syekh Muhajirin Amsar bagi Da’i Jakarta Timur Abdul Fadhil; Andy Hadiyanto; Kinkin YSP; Raihanna Zahwa; Siti Tasliyah
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 5 (2025): September
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v3i5.6646

Abstract

Dalam menyikapi perubahan masyarakat yang dipengaruhi oleh teknologi informasi, khususnya dalam bidang keagamaan, moderasi beragama penting untuk dijadikan acuan. Perubahan ini mendorong penguatan moderasi beragama untuk mencegah masyarakat terjebak pada sikap fanatik dan tertutup terhadap dialog. Salah satu langkah strategis adalah meningkatkan literasi keagamaan. Meskipun ulama Nusantara telah membuat kontribusi besar dalam tafsir, hadits, dan fikih, penelitian tentang kajiannya masih terbatas. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan salah satu pemikiran ulama Betawi, Syekh Muhajirin Amsar, dalam karyanya yang komprehensif yaitu Kitab Mishbah Al-Zhalam. Pemikiran beliau dalam kitab ini dinilai relevan dengan konteks modern. Maka dari itu, diharapkan pemikiran tersebut dapat membantu para ulama dan da’i dalam mendakwahkan ajaran agama yang logis, moderat, dan selaras dengan masa sekaran. Dengan demikian, para ulama dapat menanamkan nilai-nilai keterbukaan, perdamaian, dan toleransi kepada masyarakat sehingga agama dapat dipahami sebagai rahmatan lil'alamin.