Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan

PERFORMA PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA LELE (Clarias gariepenus) DENGAN PEMBERIAN PAKAN Tubifex sp. YANG DIKULTUR MASSAL MENGGUNAKAN FERMENTASI LIMBAH INDUSTRI Vivi Endar Herawati; Johannes Hutabarat; Ocky Karnaradjasa
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.072 KB)

Abstract

Tubifex sp. merupakan salah satu pakan alami yang sering digunakan sebagai pakan. Dugaan masalah muncul karena pada saat ini Tubifex sp. mulai sulit didapatkan di alam. Oleh karena itu, perlu dilakukan kultur terhadap Tubifex sp., sehingga baik secara kuantitas maupun kualitas dapat dimanfaatkan sebagai pakan oleh larva ikan lele. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh dan hasil kultur terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan lele. Hewan uji yang digunakan adalah larva ikan lele dengan berat 0,06±0,00 g/individu. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (1,2 g/l kotoran ayam dan 1,2 g/l bekatul), B (1,2 g/l kotoran ayam; 0,9 g/l roti afkir dan 0,3 g/l bungkil kelapa), C (1,2 g/l kotoran ayam; 0,6 g/l roti afkir dan 0,6 g/l bungkil kelapa), D (1,2 g/l kotoran ayam; 0,3 g/l roti afkir dan 0,9 g/l bungkil kelapa), E (1,2 g/l kotoran ayam dan 1,2 g/l bungkil kelapa) dan F(2,4 g/l kotroran ayam). Pemberian Tubifex sp. sebagai pakan alami adalah sebanyak ±2975 ind/wadah/sekali pemeberian pada minggu pertama dan ±3967 ind/wadah/sekali pemberian pada minggu kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan sangat nyata (P<0,01) pada laju pertumbuhan larva ikan lele,  namun tidak berbeda (P>0,01) untuk tingkat kelulushidupan. Laju pertumbuhan relatif larva ikan lele memiliki nilai rerata berkisar antara 9,13% - 11,55% dengan tingkat kelulushidupan berkisar antara 98,67% - 99,67%.  Berdasarkan pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan D dengan nilai 11,55% merupakan perlakuan terbaik dan dianjurkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan larva ikan lele.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG Lemna sp. TERFERMENTASI PADA PAKAN BUATAN TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Ika Nurul Asriyanti; Johannes Hutabarat; Vivi Endar Herawati
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.446 KB) | DOI: 10.23960/jrtbp.v7i1.p783-798

Abstract

The cost of feed is one of the production costs that account for 65%, so the need for alternative feed ingredients that can reduce feed costs. Lemna plant has good enough nutrition as alternative food such as protein 32,13%, nitrogen extract (BETN) 15,96%, and fat 5,13%, crude fiber 28,58% and ash 18, 20% that can be used as fish feed ingredients.The aim of this study is to determine the effect and the best dose level of fermented lemna flour to the level of feed utilization, growth and survival of dumbo catfish (C. gariepinus).The experimental fish used was juvenile of catfishwith an average individual body weight of 3,43±0,06 g and the density of 1 fish/2 l for 42 days. This experimental applied completely randomized design (CRD), which consisted of 5 treatments and 3 replicates. The treatments were treatment each by an addition of flour lemna fermented 0% (A), 5% (B), 10% (C), 15% (D) and 20% (E) respectively. The results showed that the flour lemna fermented provided significantly effect (P<0,05) on total feed comsumption, feed utilization effeciency), protein efficiency ratio and relative growth rate. However, no significant effects (P>0,05) wereoccured on the values of survival rate. The highest dose of 20% dose of fermented lemon flour resulted in total feed intake of 170.01 ± 9.25 g, feed efficiency of 78.82 ± 4.75%, protein efficiency ratio of 2.49 ± 0.15% and the relative growth rate (of 4.60 ± 0.31% / day, while the optimum dose of fermented lemon flour to total feed consumption, the efficiency of feed utilization protein efficiency ratio and relative growth rate have not found the optimum point because based on orthogonal polynomial test still patterned linear.
PENGARUH WAKTU FERMENTASI LIMBAH BAHAN ORGANIK (KOTORAN BURUNG PUYUH, ROTI AFKIR DAN AMPAS TAHU) SEBAGAI PUPUK UNTUK PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN LEMAK Daphnia sp. Sri Rahayuni Agustin; Pinandoyo Pinandoyo; Vivi Endar Herawati
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.813 KB)

Abstract

Daphnia sp. merupakan pakan alami yang potensial untuk larva ikan karena mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi. Kandungan nutrisi Daphnia sp. tergantung pada pakan yang dimakan dalam media kultur. Kultur Daphnia sp. sering dilakukan dengan penggunaan pupuk yang difermentasi. Fermentasi merupakan suatu proses penguraian atau perombakan suatu bahan organik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi kotoran burung puyuh, roti afkir, dan ampas tahu terhadap pertumbuhan dan bobot biomassa Daphnia sp. dan mengetahui waktu fermentasi terbaik untuk pertumbuhan, bobot biomassa, dan kandungan lemak Daphnia sp. Kepadatan Daphnia sp. yaitu 100 ind/L. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan perlakuan kultur Daphnia sp. menggunakan pupuk yang difermentasi dengan waktu berbeda yaitu: perlakuan A (pupuk tanpa fermentasi), perlakuan B (pupuk fermentasi 7 hari), perlakuan C (pupuk fermentasi 14 hari), dan perlakuan D (pupuk fermentasi 21 hari). Kombinasi kotoran burung puyuh: roti afkir: ampas tahu yaitu dengan perbandingan 1: 2: 1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi kotoran burung puyuh, roti afkir, dan ampas tahu yang difermentasi dengan waktu berbeda dalam media kultur Daphnia sp. memberikan pengaruh nyata (P˂0,05) pada pertumbuhan Daphnia sp. dan berpengaruh sama (P≥0,05) pada bobot biomassa Daphnia sp. Perlakuan B memberikan nilai terbaik dengan kepadatan populasi tertinggi yaitu 99.437,53 ind/L; laju pertumbuhan spesifik yaitu 0,493 /hari; bobot biomassa 118,62 ± 9,40 g; dan kandungan lemak 9,50%.