Gunawan Gunawan
Department Of Sociology And Anthropology Faculty Of Social Science Universitas Negeri Semarang

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten Fajar Subehi; Asma Luthfi; Moh. Solehatul Mustofa; Gunawan Gunawan
Umbara Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/umbara.v3i1.25670

Abstract

Desa Ponggok is one of the independent villages in Indonesia. This village can manage its natural potential through Village-Owned Enterprises (BUMDes) to improve welfare and empower its society. This research describes in detail the efforts made by the government and villagers in improving welfare through various businesses managed under BUMDes. This research uses qualitative, descriptive methods. Data collection techniques are carried out through involved observation, in-depth interviews, and documentation. This study found that managing the assets and potential of the village through BUMDes Tirta Mandiri which involved the village community had succeeded in improving the welfare of the residents was not simple. Several factors hinder and encourage the success of this effort, including technology, human resources, and business competition. However, a solid collaboration between the government and villagers has proven to be able to overcome obstacles and make BUMDes as facilitators in the socio-economic empowerment of its citizens.
PERUBAHAN POLA PERJUDIAN DAN TRAJEKTORI DI KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG Yuni Suprapto; Rudi Salam; Deka Setiawan; Gunawan Gunawan
Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol 3 No 1 (2021): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v3i1.1233

Abstract

Manusia tidak dapat lepas dari norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Apabila semua anggota masyarakat menaati norma dan aturan tersebut, maka kehidupan masyarakat akan tentram, aman, dan damai. Namun dalam kenyataannya, sebagian dari masyarakat ada yang melakukan pelangaran-pelanggaran norma dan aturan tersebut. Pelanggaran terhadap norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat dikenal dengan istilah penyimpangan sosial atau istilah yang sering digunakan dalam perspektif psikologi adalah patologi sosial (social pathology) (Daniel Daud Balubun, Norbertus & Yohanes Orun, 2019).
Jaringan dan Sistem Sosial dalam Distribusi Komoditas Pertanian Lahan Kering Fadly Husain; Gunawan Gunawan; Thriwaty Arsal; Asma Luthfi; Hartati Sulistyo Rini
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences - UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2018.2.2.2893

Abstract

Farming systems in the highlands have special typologies, as the development of dryland farming systems in the form of “tegalan” or gardens. This farming system also exists in several regions in Central Java. The aim of the study is to understand the distribution network system of local commodities (coffee, cocoa, and sugar palm at the local level). This study used qualitative research methods. The subjects in this study were the community (farmers) in Medono Village, Boja District, Kendal Regency. The results showed that the coffee and palm sugar distribution network system is carried out by collectors who come from local people and vendors or entrepreneurs from outside the village.
Proses Entrepreneurial dalam Upaya Revitalisasi Budaya dan Industri di Kampung Batik Semarang: Suatu Studi Kasus untuk Pendidikan Entrepreneurship di STPKat Santo Fransiskus Asisi Semarang Andarweni Astuti; Gunawan Gunawan
Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik Vol 2 No 2 (2022): Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik Edisi September 202
Publisher : Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52110/jppak.v2i2.63

Abstract

The Indonesian government continues to struggle to overcome poverty, for example by distributing direct cash assistance to underprivileged families. These efforts are clearly not ideal. One of the initiatives that the government needs to continue to develop is to empower the small and medium enterprises (SMEs). One of the better examples of those empowerments is the revitalization of Kampung Batik Semarang. The goal of this research is to analyze the revitalization of Kampung Batik Semarang as an innovative, fruitful, and everlasting entrepreneurial process. The other goal is to provide a concrete and excellent case of entrepreneurial process for the students of STPKat Santo Fransiskus Semarang. The findings of the research: Kampung Batik Semarang is a model of a successful entrepreneurial process. The revitalizations of culture and industry are evident. New and everlasting working places were created. Everlasting, in sense that there is process of inheriting some unique motifs of the Batik.
EKSISTENSI SIKE RABANO DI TENGAH PERUBAHAN SOSIAL DI DESA KOTO TUO UJUNG PASIR KABUPATEN KERINCI Deri Saputra; Andarweni Astuti; Gunawan Gunawan
Lumen: Jurnal Pendidikan Agama Katekese dan Pastoral Vol. 1 No. 1 (2022): Juni : Jurnal Pendidikan Agama Katekese dan Pastoral
Publisher : Publisher STPKat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.276 KB) | DOI: 10.55606/lumen.v1i1.23

Abstract

Sike Rabano adalah dzikir yang menggunakan alat musik rebana. Sike rabano pada awalnya berfungsi untuk mengajak masyarakat untuk berdzikir melalui hiburan untuk penyebaran agama Islam. Tujuan dari penelitian ini ditinjau dari (1), Sejarah kemunculan kesenian ini. (2), perkembangan dan perubahan nilai yang terjadi di masyarakat Koto Tuo Ujung Pasir. (3), dan Strategi dalam pelestarian kesenian tradisonal Sike Rabano di tengah perubahan sosial masyarakat. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, observasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1), Sike rabano muncul diperkirakan pada awal abad ke-13 M. Kemunculan sike rabano dikaitkan dengan munculnya penyebaran agama islam di Kabupaten Kerinci. (2). Perkembangan dan perubahan dari kesenian sike rabano ini meliputi perubahan dalam pelaksanaan, perubahan pada syair dan perubahan pada segi nilai yang terjadi pada masyarakat. (3). Strategi untuk pelestarian sike rabano dengan solidaritas antar warga, kesadaran dan regenerasi pengajaran sike rabano secara turun temurun pada masyarakat Koto Tuo Ujung Pasir.
JARINGAN SOSIAL PETANI DALAM PENGELOLAAN HASIL PANEN KOPI Regita Sundari Utami; Gunawan Gunawan
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/jids.v7i1.4450

Abstract

Kepemilikan kebun kopi rakyat di Temanggung dikelompokan berdasarkan ukuran kepemilikan lahan yang luas dan sempit. Hal tersebut menentukan dalam pengolahan panen dan pasca panen kopi. Petani lahan sempit cenderung memiliki kesulitan perekonomian dan bergantung pada petani lainnya dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi. Dalam produksi tanaman kopi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan seperti pemberian pupuk, pemangkasan tanaman, dan pembasmian hama. Dalam proses distribusi kopi melibatkan beberapa pihak yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Penelitian ini dikaji menggunakan teori jaringan sosial yang dikemukakan oleh Mark Granovetter. Data dalam penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana jaringan sosial petani kopi dalam produksi dan distribusi kopi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pertama, dalam hubungan kerja antar aktor terdapat ikatan yang terbentuk karena saling membutuhkan dan adanya kepercayaan. Kedua, petani kecil ketika masa panen dibantu oleh tenaga kerja keluarga, sedangkan petani besar menggunakan buruh tani. Ketiga, jaringan distribusi hasil panen kopi petani besar lebih luas dibandingkan petani kecil. Keempat, petani kecil mengandalkan petani besar sebagai sumber pinjaman modal ketika mengalami masalah keuangan.
JARINGAN SOSIAL PENDERES KARET DALAM PENJUALAN LEM KUKUT Dinda Syahrani; Gunawan Gunawan
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jisip.v12i2.2658

Abstract

The practice of selling lem kukut or rubber latex residue in the PTPN IX plantation of Kebon Ndowo Village takes place systematically so as to form a network within it. The wholesale rubber farmers sell the lem kukut they get from the company's plantations to middlemen. The buying and selling of lem kukut have been going on for a long time and are known by PTPN IX to be illegal. The purpose of this research is to analyze the social network that is formed in the selling system of lem kukut and the reasons for wholesale rubber farmers selling the remaining rubber latex to middlemen. The basis of this research uses Granovetter's attachment theory. This research was analyzed using qualitative methods. Data search techniques used are observation and in-depth interviews or deep interviews. The results showed that the social networks formed in the lem kukut sales system involved wholesale rubber farmers, PTPN IX, and middlemen. The reason for wholesale rubber farmers selling the remaining rubber latex or lem kukut to middlemen is that the weekly income they receive from PTPN IX is not enough to make ends meet.Praktik penjualan lem kukut atau sisa getah karet di perkebunan PTPN IX Desa Kebon Ndowo berlangsung secara sistematis sehingga membentuk sebuah jaringan di dalamnya. Penderes borongan menjual lem kukut yang didapatkan dari kebun perusahaan kepada tengkulak. Kegiatan jual beli lem kukut telah berlangsung lama dan diketahui oleh pihak PTPN IX sebagai tindakan ilegal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jaringan sosial yang terbentuk dalam sistem penjualan lem kukut dan alasan penderes borongan menjual sisa getah karet kepada tengkulak. Landasan penelitian ini menggunakan teori keterlekatan Granovetter. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode kualitatif. Teknik pencarian data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam atau deep interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan sosial yang terbentuk dalam sistem penjualan lem kukut melibatkan penderes borongan, PTPN IX, dan tengkulak. Alasan penderes borongan menjual sisa getah karet atau lem kukut pada tengkulak karena penghasilan mingguan yang mereka terima dari perusahaan PTPN IX tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa SMP Negeri 3 Kalibagor Gunawan Gunawan; Kartono Kartono; Wardono Wardono; Iqbal Kharisudin
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kalibagor ditinjau dari kemandirian belajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Kalibagor yang berjumlah 28 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam satu kelas dipilih 2 peserta didik dengan kategori kemandirian belajar mulai terlihat, 2 peserta didik dengan kategori kemandirian belajar mulai berkembang, dan 2 peserta didik dengan kategori kemandirian belajar membudaya yang memiliki komunikasi baik agar dapat menggali informasi dengan mudah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Uji validitas yang digunakan adalah triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peserta didik dengan kategori kemandirian belajar mulai terlihat belum menguasai semua indikator kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan menganalisis, mensintesis, memecahkan masalah, menyimpulkan dan mengevaluasi. Peserta didik dengan kategori kemandirian belajar mulai berkembang hanya mampu menguasai indikator kemampuan menganalisis, mensintesis dan memecahkan masalah. Peserta didik dengan kategori kemandirian belajar membudaya sudah dapat menguasai semua indikator kemampuan berpikir kritis.
Analysis of Mathematical Creative Thinking Process Based on Self-Confidence in Complex Number Gunawan Gunawan; Kartono Kartono; Wardono Wardono; Iqbal Kharisudin
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 8 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. This study aims to describe students' creative thinking process based on self-confidence. The research subjects were Mathematics Education students who took the Introduction to Complex Number. The topic of the material used is the complex number. This type of research is qualitative. Data collection techniques included creative thinking skills tests, self-confidence questionnaires, interviews, and documentation. A creative thinking skills test is made based on indicators of fluency, flexibility, originality, and elaboration. Based on the self-confidence questionnaire data, students were grouped into low, moderate, and high. From each category, two people were taken as informants. Data analysis uses the Miles and Huberman type: data reduction, data presentation, and conclusions. The mathematical creative thinking process consists of preparation, incubation, illumination, and verification stages. The results showed that students could fulfill cognitive activities during the preparation and verification stages. Each category has a different way and answers at the incubation and illumination stages. The thing that affects is the previous knowledge.
Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga Gunawan Gunawan; Antari Ayuning Arsi; Rini Iswari; Tur Nastiti
Jurnal Abdimas Vol. 29 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/s3ev2361

Abstract

One of the ways that can be done to reduce the amount of waste is by managing waste from the household level as its source. The 3R system (Reduce, Reuse, Recycle), which has been advocated by various groups, has not shown significant results, thus it requires concrete efforts so that it is not just a slogan. Households are the initial key to waste management considering that households are the largest producers of waste. By looking at these conditions, household-based waste management education is one of the important ways to overcome the waste problem.This community service activity aims to increase public awareness and knowledge of household waste management. The method applied in this community service program is through organizing participatory workshops with the community. activities starting from the assessment stage, awareness of problems, practice, and management planning. With this activity comes awareness to encourage changes at the practical level in the community in implementing the 3R.