Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Gerakan Saling Mendengar Sebagai Upaya Mewujudkan Marital Right Di Dalam Keluarga Anisa Puspa Rani; Siti Nurjannah; Arif Nasrullah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.171 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berjudul “Gerakan Saling Mendengar Sebagai Upaya Mewujudkan Marital Right Di Dalam Keluarga” telah dilaksanakan pada tanggal 7 September 2018 di Ruang Pertemuan Warga Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan pengabdian pada masyarakat tersebut dilaksanakan dengan metode sosialisasi dan kampanye gerakan saling mendengar antara suami dan istri dalam relasi di rumah tangga untuk mewujudkan marital right dalam keluarga. Kegiatan sosialisasi dilakukan, untuk memperkaya pemahaman tentang prinsip-prinsip marital right dalam keluarga. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menyasar suami-istri sebagai anggota keluarga. Permasalahan yang menjadi target utama dalam kegiatan yakni untuk membekali pengetahuan tentang marital right yang meliputi aspek prinsip, strategi mewujudkan marital right, serta pentingnya komunikasi efektif dalam keluarga melalui gerakan saling mendengar dalam upaya menciptakan keluarga yang harmonis. Melalui pemahaman marital right yang baik, diharapkan peserta dapat meminimalisir berbagai potensi disharmonisasi di dalam keluarga. Kampanye gerakan saling mendengar dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diikuti oleh warga Desa Pijot, beserta staff aparatur desa, pegiat sekolah perempuan, serta mahasiswa. Kegiatan pengabdian berlangsung lancar dan diikuti dengan antusias hingga akhir kegiatan. Melalui kegiatan inii terdapat peningkatan kualitas interaksi sosial dalam rumah tangga yang bersifat komplementer dan dijalankan dengan prinsip saling menghargai satu-sama lain, sebab peserta telah diajarkan prinsip-prinsip dalam mewujudkan marital right di dalam keluarga. Kegiatan pengabdian ini berjalan lancar dengan dukungan penuh warga masyarakat Desa Pijot, staf dan aparatur desa, pegiat sekolah perempuan, mahasiswa dan peran serta civitas akademika Prodi Sosiologi, baik dosen, tenaga pendidik dalam mensukseskan kegiatan sebagaimana direncanakan. Pemaparan materi yang sesuai dengan isu aktual di masyarakat, serta sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh tim berdampak signifikan terhadap atensi dan minat peserta, khususnya dalam menyerap informasi dan pengetahuan yang disampaikan dalam kegiatan ini.
Peran Kelompok Tani Ternak Sebagai Modal Sosial dalam Penguatan Kapasitas Petani di Pulau Lombok – Nusa Tenggara Barat: Fakta dan Harapan Siti Nurjannah; Muktasam Muktasam; I. Wayan Suadnya; Joko Kisworo
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 4 No 2 (2022): Desember
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v4i2.228

Abstract

Kemiskinan masih menjadi isu strategis di NTB dalam 20 tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di NTB pada tahun 2005 mencapai 25,92% dari jumlah penduduk, dan di tahun 2009 tercatat jumlah penduduk miskin mencapai 1.014.745 atau sekitar 21,88% dari jumlah penduduk, pada tahun 2013 proporsi penduduk miskin mencapai sekitar 20.08%, dan pada tahun 2021 angka kemiskinan turun menjadi sekitar 13,8%. Fakta ini bermakna bahwa berbagai program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan selama 20 tahun terakhir cukup berpengaruh pada pengurangan atau penurunan angka kemiskinan. Atas dasar permasalahan ini, maka dilakukan penelitian tentang peran kelompok sebagai modal sosial dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan dengan tujuan untuk mengetahui (1) kapasitas dan peran kelompok ternak dalam pengelolaan usaha peternakan, yang meliputi aspek input, produksi dan pasca panen (pemasaran dan pengolahan). (2) pengetahuan, persepsi, sikap, motivasi, ketrampilan, dan praktek pengelolaan usaha peternakan dari pengurus dan anggota kelompok ternak. (3) visi kelompok dan anggota terhadap pengelolaan usaha peternakan. (4) Mengetahui gap (distorsi) dan faktor-faktor penyebab gap antara kondisi saat ini dan kondisi ideal dalam pengelolaan kelembagaan peternak dan pengelolaan usaha peternakan. Penelitian ini menggunakan metode kaji-tindak termodifikasi, kombinasi metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui survey, in-depth interviews, dan focus group discussion (FGD) pada 7 (tujuh) kelompok tani ternak di empat kabupaten di Pulau Lombok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok tani ternak masih memberikan peran terbatas kepada petani peternak, yaitu memberikan pengamanan terhadap ternak sapi yang dikelola petani. Petani peternak belum berorientasi kepada pengelolaan usaha peternakan secara komersial melalui kegiatan pengolahan daging dan kulit sapi, dan termasuk pengolahan limbah padat dan cair. Pada tahapan ini petani baru pada tingkatan memanfaatkan sendiri pupuk kompos dan pupuk cair yang dipelajari dan diproduksinya. Memfasilitasi kelembagaan atau organisasi petani untuk tumbuh dan berkembang menjadi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang bersifat komersial adalah menjadi tantangan berikutnya.
SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG PERDA NTB TENTANG PERKAWINAN USIA ANAK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK DI NTB Nila Kusuma; Siti Nurjannah; Solikatun Solikatun
Jurnal Pepadu Vol 3 No 3 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.965 KB)

Abstract

Salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengurangi praktik-praktik berbahaya pada anak-anak, termasuk perkawinan usia anak. Data dari LPA menyebutkan, jumlah dispensasi perkawinan di Pengadilan Agama NTB tercatat mencapai 522 kasus. Banyaknya kasus perkawinan usia anak di NTB menjadi faktor utama dikeluarkannya PERDA NTB No. 5 Tahun 2021 tentang Perkawinan usia anak sebagai upaya pencegahan, namun PERDA tersebut belum tersosialisasi secara massif di masyarakat. Oleh Sebab itu, tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini untuk mensosialisasikan PERDA NTB No. 5 tahun 2021 sebagai upaya pencegahan terjadinya perkawinan usia anak yang semakin marak terjadi di masyarakat. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu membentuk kesadaran masyarakat akan dampak yang disebabkan oleh perkawinan usia anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu Sosialisasi tentang PERDA NTB No. 5 Tahun 2021 dan pemberian materi tentang dampak dari perkawinan usia anak. Selain itu juga menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab perkawianan usia anak. Hasil dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu peningkatan pengetahuan dan pemahaman akan dampak dan bahayanya perkawinan usia anak, mulai dari dampak fisik, psikologis sampai dampak kesehatan reproduksi. Selain itu masyarakat juga mengetahui tentang adanya aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah tentang perkawinan usia anak yaitu PERDA No. 5 tahun 2021, yang didalamnya memuat tentang aturan dan sanksi bagi pelaku yang mendukung perkawinan usia anak. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan usia anak di NTB.
Keterlibatan Perempuan Desa Dalam Pembangunan (Studi Di Desa Sapit Kecamatan Suela) Nila Kusuma; Siti Nurjannah; Solikatun Solikatun
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 5 No 1 (2023): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v5i1.223

Abstract

Suistanable development goals (SDGs) Desa mengamanatkan agar menempatkan semua warga desa dalam posisi yang adil, tidak adanya diskriminasi bagi perempuan dalam segala aspek merupakan salah satu tujuan SDGs yang akan dicapai pada tahun 2030. Desa Sapit yang merupakan lokasi dari penelitian ini, belum sepenuhnya menempatkan perempuan pada posisi yang sejajar. Perempuan dalam pembangunan desa tidak banyak terlibat, akan tetapi di dominasi oleh laki-laki. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu meneliti keterlibatan perempuan dalam pembangunan desa dan pilihan rasional perempuan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan teori pilihan rasional. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuan informan dengan menggunakan Teknik snowball. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam kepada informan, serta analisis data. Penelitian tentang keterlibatan perempuan dalam pembangunan desa (studi di Desa Sapit) menunjukkan hasil bahwa keterlibatan perempuan di pemerintahan dan struktur Desa Sapit sangat minim, namun perempuan Desa Sapit memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sosial mereka. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan perempuan dalam kelompok-kelompok sosial, misalnya: kelompok sosial begawe, PKK, Kelompok tenun, dan kelompok tani. Keterlibatan mereka dalam aktivitas sosial tersebut menjadi pilihan rasional perempuan tanpa ada paksaan dari siapapun. Strategi atau cara yang diambil oleh perempuan Desa Sapit menjadi hal yang telah melalui pertimbangan dan pemikiran sebelumnya sehingga menjadi keputusan yang sangat rasional.
Strategi Bertahan Hidup Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Ampenan Selatan Kota Mataram Intan Novia Rosiana; khalifatu syuhada; Siti Nurjannah
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v6i2.1542

Abstract

Nelayan dihadapkan oleh cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang menghambat nelayan untuk melaut. Pada saat melaut pun tangkapan yang didapat sedikit, bahkan tidak mendapatkan sama sekali yang membuat nelayan merugi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi bertahan hidup masyarakat nelayan di Kelurahan Ampenan Selatan Kota Mataram serta menganalisis hambatan nelayan dalam melakukan strategi bertahan hidup tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik menentukan informan dengan teknik Purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bertahan hidup nelayan dibagi menjadi 3, yakni (1) Strategi aktif (melakukan pekerjaan sampingan dan anggota keluarga ikut bekerja), (2) Strategi pasif (melakukan penghematan dengan menekan pengeluaran, menyisihkan hasil tangkapan untuk dijadikan lauk, dan menyisihkan sebagian uang untuk ditabung), (3) Strategi jaringan (meminjam uang dan bantuan pemerintah). Sedangkan hambatan nelayan dalam melakukan strategi bertahan hidup dibagi menjadi 3, yakni (1) Hambatan dalam melakukan strategi aktif (sulit mendapatkan pekerjaan sampingan), (2) Hambatan dalam melakukan strategi pasif (kondisi alam dan musim ikan yang tidak bisa diprediksi), (3) Hambatan dalam melakukan strategi jaringan (tidak diberikan pinjaman uang dan tidak mendapatkan bantuan pemerintah).