Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pendidikan pranikah terhadap kesiapan menghadapi kehamilan pertama pada calon pengantin putri Dewi Rokhanawati; Umu Hani Edi Nawangsih
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.217 KB) | DOI: 10.31101/jkk.317

Abstract

Abstract: Pregnancy is the first phase of the reproductive cycle that needsto be prepared by the bride. At the time of pregnancy occurs share thechanges that will affect the physical and psychological condition of women.Objective: to determine the effect of premarital education preparednessfirst pregnancy at bride in KUA Region Bantul, Yogyakarta in 2014.Methods: Data were collected through questionnaires pre and posttest to43 bride chosen by accidental in September 2014. Analysis data by pairedt test. Results: show after educational intervention premarital decrease ofrespondents who are not ready to face the first pregnancy of 57.5% downto 39.5%. Premarital education affect the first pregnancy preparedness onthe bride at KUA Bantul district of Yogyakarta in 2014 (p value = 0.000).Suggestion: to KUA Bantul district is expected to cooperate with the localhealth center to revive the course program bride.
Pengaruh pemberian asi terhadap lama masa nifas di puskesmas trucuk I Eka Rati Astuti; R. Detty Siti Nurdiati; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.407 KB) | DOI: 10.31101/jkk.127

Abstract

The study aims to analyze the influence of breast feeding towards the puerperal period in Primary Health Care Trucuk I Klaten in the year of 2015. This research is the type of analytical research that uses the design of retrospective cohort with the quantitative approach. The sample uses purposive sampling. The total sample are 86  mothers who breastfeed fully and 86 mothers who breastfeed partially. The result of the analysis shows that there are 103 (59,9%) cases of short peurperal period. The variable that significantly influence the puerperal period is breastfeeding (OR = 34,550; 95% CI = 12,925-92,353) and parity (OR = 0,404; 95% CI = 0,170-0,963). Meanwhile, the variables that have no significant influence the puerperal period is IMD (95% CI=0,756-11,045), mother age (95% CI = 0,221-1,096), and the status of mother employment (95% CI=0,744-2,731). 
KESEHATAN MENTAL PADA TENAGA KESEHATAN SAAT PANDEMI COVID-19 Lezi Mayang Sari; Nurul Kurniati; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.519

Abstract

Latar belakang : Saat ini seluruh dunia telah terkena dampak penyakit virus corona yang berasal dari china. Keadaan darurat darurat yang sedang berlangsung menempatkan tenaga kesehatan berada dibawah tekanan yang mengakibatkan masalah psikologis pada tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini mereview artikel-artikel yang mengenai gangguan psikologis, faktor-faktor penyebab stress pada petugas kesehatan dan penanganan stress pada petugas kesehatan.Metode : data scoping review didapatkan dari Pubmed, ScienceDirec dan Wiley dengan studi Appraisal dan menggunakan Critical Appraisal Hawker, dengan metode mengunakan framework PEOs.Hasil : 10 artikel yang membahas tentang kesehatan mental pada tenaga kesehatan Pandemi Covid-19. Tanda dan gejala yang banyak dirasakan oleh tenaga kesehatan kelelahan, insomnia dan sakit kepala yang disebabkan penggunaan APD. Faktor yang mempengaruhi stress pada tenaga kesehatan waktu kerja yang lama, stigma masyarakat, kecemasan, waktu istirahat. Adapun penanganan stress pada petugas kesehatan yaitu tenaga kesehatan mendapatkan pelatihan dan kepatuhan masayarkat terhadap protokol kesehatan seperti penggunaan masker.Kesimpulan : sebagian besar penelitian menunjukan adanya tanda gejala stress padapetugas kesehatan yaitu sakit kepala dan kelelahan dan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stress dan depresi pada tengan kesehatan Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi stress pada petugas kesehatan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Adhe Lisna Gayuh Sasiwi; Dewi Rokhanawati; Nurul Kurniati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.586

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017, 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Prevalensi stunting di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) masih tinggi yaitu 36,8% (2007), 34,6 % (2010), 37, 2 % (2013) dan 30,8 % (2018). Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019 stunting berada pada 27,67%. Ini menunjukkan terjadinya penurunan, akan tetapi ini masih jauh dari angka yang ditargetkan WHO yaitu 20%.Tujuan: scoping review ini bertujuan mengetahui faktor yang mempengaruhi penurunan kejadian stunting pada balita.Metode: Metode yang digunakan dalam scoping review ini menggunakan framework Arksey dan O’Malley (2005), meliputi 5 tahap antara lain: identifikasi pertanyaan review, identifikasi studi yang relevan, pemilihan studi, pemetaan data (data charting), dan menyusun, merangkum dan pelaporan hasil.Hasil: Ada 8 artikel yang dilakukan review, berdasarkan tahun terbit didapatkan 1 artikel terbit di tahun 2019 dan 7 artikel terbit tahun 2020, berdasarkan jenis penelitian yang digunakan 1 artikel menggunakan survey dan 7 artikel menggunakan mixed method. Pada maping tema diketahui ada 2 tema yang diperoleh yaitu factor yang mempengaruhi penurunan kejadian stunting dan penyebab stunting.Kesimpulan: Hasil scoping review ini menunjukkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi penurunan stunting meliputi stabilitas politik negara, pelaksanaan upaya gizi pendekatan multisektoral, peningkatan ketersediaan layanan kesehatan, pendidikan, akses fasilitas air minum, pengurangan kemiskinan, sektor pertanian, sanitasi, ketahanan pangan, sektor kesehatan, pemanfaatan asuhan maternitas, peningkatan cakupan suplementasi zat besi, imunisasi anak, pengobatan cacingan, kebersihan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA Dwi Ernawati; Djauhar Ismail; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2016): August 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.407 KB) | DOI: 10.26714/jk.5.2.2016.94-102

Abstract

Inisiasi menyusu dini (IMD) memiliki berbagai manfaat selain bisa menurunkan angka kematian, resiko hipotermi, kejadian diare, kejadian ISPA pada bayi, serta menjaga stabilitas suhu dan cardiovascular pada bayi prematur. Di Kota Yogyakarta tingkat pelaksanaan IMD berdasarkan hasil survei Riskesdas 2013 yaitu 43,1%. Penelitian yang dilakukan tahun 2013 di 5 Puskesmas Kota Yogyakarta di dapatkan hasil tingkat pengetahuan ibu hamil tentang IMD adalah buruk 29,8%, kurang 48,8%, sedang 19%, dan baik 2,5%. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang IMD di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 86 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Analisis data univariat dipaparkan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, analisis data bivariat dengan uji statistik chi square dan analisis data multivariat dengan uji statistik regresi logistik. Ibu hamil di Puskesmas Jetis sebagian berpengetahuan tinggi sebesar 62,8% dan sebagian besar memiliki sikap positif tentang IMD sebesar 79,1%. Tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang IMD di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai p value =0,018,CI = 1,011-1,739, PR = 1,326. Sikap ibu hamil tentang IMD dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu, pendidikan ibu dan dukungan keluarga.
The Relationship Between Knowledge and Compliance with Blood Supplement Tablets Consumption in Adolescents at SMAN 1 Seyegan Intan Nur Aulia Dewi; Dewi Rokhanawati
Viva Medika Vol 17 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/vm.v17i2.1455

Abstract

Background: Globally, anemia remains a significant issue in the health sector. In 2013, the prevalence of anemia among adolescent girls was approximately 37.1%, which increased to 48.9% in 2018. Objectives: This study aims to identify the correlation between the knowledge of adolescent girls and their compliance with consuming iron tablets at SMAN 1 Seyegan. Methods: A quantitative method with a cross-sectional approach was chosen for this study. Random sampling was used for sample collection, and data analysis was conducted using the Chi-Square test. Results: The Chi-Square test analysis yielded a p-value of 0.000 (p<0.05) and a Contingency Coefficient of 0.561, indicating a moderate relationship between the two variables. Conclusion and Recommendations: A correlation between adolescent girls' knowledge and compliance with consuming iron tablets at SMAN 1 Seyegan has been identified. It is recommended that knowledge about anemia and compliance with iron tablet consumption be enhanced
PENERAPAN STIMULASI MARANTI (MASSAGE THERAPY FOR STUNTING) MENUJU OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA Khofiyah, Nidatul; Ummi A'isyah Nurhayati; Dewi Rokhanawati
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 31 No. 4 (2025): Oktober-Desember
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v31i4.69195

Abstract

Stunting bukan hanya persoalan kekurangan gizi, tetapi juga berkaitan erat dengan kurangnya stimulasi dini, pengasuhan yang tidak optimal, serta keterbatasan akses edukasi bagi keluarga. Jumlah anak balita stunting di Kulon Progo pada akhir tahun 2024 tercatat 2.082 anak dari total anak usia balita 20.118 (10,35%). Angka ini tertinggi kedua di Provinsi DIY. Salah satu strategi intervensi untuk mempercepat penanganan stunting adalah dengan stimulasi yang tepat sejak dini. Sayangnya, tingkat pemahaman ibu balita dan keterampilan kader terhadap praktik stimulasi ini masih rendah. Kegiatan ini merupakan penerapan penelitian yaitu Maranti (massage therapy for stunting) salah satu upaya stimulasi pijat anak balita, mudah diimplementasikan oleh ibu/keluarga, tidak menimbulkan efek samping dan dapat dilakukan mandiri dengan pendampingan kader. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan berbasis solusi dari permasalahan mitra tersebut. Kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan adalah: 1) Pelatihan terapi pijat Maranti; 2) Pelatihan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak; 3) Edukasi pola pengasuhan dan stimulasi tumbuh kembang. Kegiatan secara keseluruhan berjalan dengan baik dan mencapai indikator capaian yang ditargetkan yaitu peningkatan pengetahuan dan kapasitas kader kesehatan dalam praktik Maranti dan deteksi dini tumbuh kembang anak, serta peningkatan signifikan pengetahuan atau kepercayaan diri ibu dalam memberikan serta pengasuhan positif.