Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Seks pada Anak Usia 5-9 Tahun Di Nagari Tanjuang Bungo Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota Mega Ade Nugrahmi; Kartika Mariyona
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 21, No 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v21i3.1643

Abstract

Sex education in early childhood aims for provide understanding to children regarding their reproductive organs, as well as matters concerning the differences between the two sexes and the introduction of dynamic body organs that the child can understand. Providing sex education is the obligation of parents for the future of their children to protect themselves from what has become the dignity of a child. Sex education is very useful because it considers the number of cases of sexual violence against children. This study aims to dig deeper into the role of parents in sex education for children in providing sexual education information according to the child's age group to reduce the high rate of sexual abuse to children. This research is qualitative, the participants are selected by purposive sampling technique. The research participants consisted of 4 people, namely Walinagari Tanjuang Bungo, Cadre, Parents and Children. The in-depth interview technique uses a recording device with a structured interview guide, as well as field notes. Data analysis used qualitative content analysis with collaizi approach. The role of parents in Nagari Tanjuang Bungo regarding sex education for children in introducing, expressing, sharing and guiding is still not perfect, because there are barrier factors, namely educational factors, economic and socio-cultural factors and family economic factors, which make parents busy with daily work activities. Days to provide for the family. As a result, parents forget about their role as parents in introducing sex education to children from an early age.
Upaya Orang Tua dalam Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak Mega Ade Nugrahmi; Chyka Febria; Kartika Mariyona; Pagdya Haninda Nusantri Rusdi; Amelya Permata Sari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i3.4494

Abstract

Cases of sexual violence that occur against children are caused by the child's ignorance of the actions taken by the perpetrator to carry out the action which is not in accordance with existing norms in society. One of the efforts to prevent sexual violence is carried out jointly and is a shared responsibility, it cannot be done by parents alone but must be able to collaborate with the government, community institutions, schools, professional staff who have knowledge of child development. This research aims to describe and explore the obstacles to parents' efforts to prevent sexual violence against children in Nagari Tanjuang Bungo, Limapuluh Kota Regency. This research is qualitative in nature, informants were selected using a purportive sampling technique with 3 informants. In-depth interview techniques use recording equipment and interview guides as well as taking notes in the field. Data analysis uses the Miles and Huberman principles. The obstacles faced by parents in preventing sexual violence are due to knowledge and work factors which mean that parents do not spend much time with their children at home. It is hoped that the local government will provide more information to parents regarding the impact of sexual violence so that this deviant behavior does not have a negative impact on both children and parents.
HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Pagdya Haninda Nusantri Rusdi; Kartika Mariyona
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 (2021): Supplementary 2
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i0.639

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi pada balita yang digambarkan sebagai bentuk kegagalan pertumbuhan akibat gizi buruk dan kesehatan selama periode prenatal dan postnatal. Stunting muncul sebagai akibat dari keadaan kekurangan gizi yang terakumulasi dalam waktu yang cukup lama sehingga akan lebih terlihat manifestnya secara fisik di usia 24 – 59 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Suliki Kanagarian Tanjung Bungo Kabupaten Lima Puluh Kota. Desain penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional, dengan desain Penelitian cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita di Puskesmas Suliki Kanagarian Tanjung Bungo Kabupaten Lima Puluh Kota. Pengambilan sampel menggunakan teknik Consecutive Sampling sebanyak 100 orang. Hasil analisis bivariate diperoleh p-value = 0,001 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan pemberian makan dengan kejadian stunting balita, p-value = 0,000 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara rangsangan sosial dengan kejadian stunting balita, p-value = 0,001 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara rangsangan sosial dengan kejadian stunting balita, p-value = 0,002 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting balita dan p-value = 0,000 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting balita. Kesimpulan penelitian ini adalah pola asuh dalam keluarga yang berupa pemberian makanan, rangsangan psikososial, kebersihan, sanitasi lingkungan dan pemanfaartan pelayanan kesehatan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.
Edukasi Kujaga Tubuhku Dengan Media Komik Pada Anak Usia Dini Kartika Mariyona; Nugrahmi, Mega Ade; Rusdi, Pagdya Haninda Nusantri; Hsb, Ninda Hotmartua
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.1871

Abstract

Kekerasan dan pelecehan seksual merupakan tindakan yang belum dapat dimengerti oleh anak. Fenomena pelecehan seksual semakin meningkat dan menjadi permasalahan yang serius di berbagai negara. Pelecehan seksual dapat dialami oleh perempuan maupun laki-laki, tanpa memandang usia, dan dapat terjadi di sekolah, masyarakat maupun ruang publik. Pelecehan seksual merupakan bentuk perilaku yang mengarah pada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan perilaku yang tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasarannya dan menimbulkan reaksi negatif seperti malu, marah, benci, curang dan sebagainya. Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran hingga menimbulkan reaksi negatif: rasa malu, marah, marah dan sebagainya pada diri orang yang menjadi korban mengungkap. Pelecehan seksual dapat menimbulkan dampak fisik, psikologis hingga dampak sosial. menurut survei nasional di ruang publik kejadian pelecehan seksual di Indonesia pada perempuan sebesar 64 persen, laki-laki 11 persen, dan transeksual sebanyak 69 persen.Kegiatan Kebidanan Komunitas dilaksanakan berdasarkan kebutuhan anak usia dini di wilayah Bukittinggi pilih di Gang Cemara, Aur Kunin. . Metode penyuluhan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah menggunakan media komik . Evaluasi langsung dilakukan setelah pemateri menyampaikan materi penyuluhan dengan memberikan pertanyaan dan meminta target menanyakan materi yang belum jelas dan kembali tentang materi edukasi pelecehan seksual. Dengan adanya praktek kebidanan komunitas mengenai Edukasi Kujaga Tubuhku Dengan Media Komik Pada Anak Usia Dini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai edukasi pelecehan seksual dan memberikan dampak yang baik bagi anak usia dini agar bisa terhindar dari pelecehan seksual.